Pada bagian pertama saya mengulas soal dua jalan yang ditempuh ummat Islam, sunni dan Syiah
Yang dimana di Sunni atau Ahlussunah mengambil jalan mengikuti Abul Hasan Al Asy'ari, pada abad ke 4 Hijriah
Itu artinya sebelumnya ummat mengalami kebingungan, yang tentu saya maksud adalah ummat selain Mazhab Syiah
Mengapa mereka kebingungan? Itu karena kitab Allah atau Al Qur'an memiliki banyak kemungkinan penafsiran tergantung siapa yang menafsirkan, sehingga ayat ayat yang mengandung keterangan akan sifat sifat Tuhan ditafsirkan sendiri sendiri dan menghasilkan mazhab teologi, semisal Murjiah, jabariah Qadariah Mutazilah dan Asy'ariyah yang sekarang dikenal dengan sebutan Ahlusunah
Mengapa bisa terbagi bagi jalan? Itu karena meletakkan kitab Allah tanpa meletakkan IMAMAN dibelakangnya sehingga tidak menghasilkan Rahmat
Seharusnya seperti ini
Waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan (Hud 17)
Sebelumnya telah ada Kitab Musa IMAMAN (IMAM IMAM YANG MAKSUM) dan Rahmat
Artinya jika kitab mau menghasilkan Rahmat maka letakkan imam imam yang suci diantara keduanya, jika tidak maka kitab menjadi sumber perpecahan seperti yang dialami ummat pada masa sebelum Asy'ari diatas
Itulah mengapa syiah meletakkan Imam imam yang suci atau IMAMAN sebagai panduan dalam berakidah, dan bersyariat, bukan sekedar imam imam yang suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar