Selasa, 24 Desember 2019

Warning koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan (bag 2)



Pada bagian pertama saya mengulas soal dua jalan yang ditempuh ummat Islam, sunni dan Syiah

Yang dimana di Sunni atau Ahlussunah mengambil jalan mengikuti Abul Hasan Al Asy'ari, pada abad ke 4 Hijriah

Itu artinya sebelumnya ummat mengalami kebingungan, yang tentu saya maksud adalah ummat selain Mazhab Syiah

Mengapa mereka kebingungan? Itu karena kitab Allah atau Al Qur'an memiliki banyak kemungkinan penafsiran tergantung siapa yang menafsirkan, sehingga ayat ayat yang mengandung keterangan akan sifat sifat Tuhan ditafsirkan sendiri sendiri dan menghasilkan mazhab teologi, semisal Murjiah, jabariah Qadariah Mutazilah dan Asy'ariyah yang sekarang dikenal dengan sebutan Ahlusunah

Mengapa bisa terbagi bagi jalan? Itu karena meletakkan kitab Allah tanpa meletakkan IMAMAN dibelakangnya sehingga tidak menghasilkan Rahmat

Seharusnya seperti ini

Waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan (Hud 17)

Sebelumnya telah ada Kitab Musa IMAMAN (IMAM IMAM YANG MAKSUM) dan Rahmat

Artinya jika kitab mau menghasilkan Rahmat maka letakkan imam imam yang suci diantara keduanya, jika tidak maka kitab menjadi sumber perpecahan seperti yang dialami ummat pada masa sebelum Asy'ari diatas

Itulah mengapa syiah meletakkan Imam imam yang suci atau IMAMAN sebagai panduan dalam berakidah, dan bersyariat, bukan sekedar imam imam yang suci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar