Selasa, 28 Januari 2020

Keimanan palsu

Menjadi Syiah adalah perintah Allah di dalam Al Qur'an

Mengapa demikian? Itulah caranya agar keimanan kita kepada Allah dan RasulNya diterima olehNya, yaitu harus menggenapi ayat ini

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):53 - Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".

Dalam doa ini Allah mengajarkan, jika seseorang telah beriman kepada Al Qur'an dan mengikuti Nabi Muhammad Saw, maka wajib baginya tuk berdoa agar dimasukkan dalam golongan orang orang yang menjadi saksi

Siapa yang dimaksud dengan orang yang menjadi saksi? Lihat pada ayat yang sama Ali Imran 53 itu sendiri

Dia yang beriman pada apa yang diturunkan oleh Allah yaitu Nabi dan Al Qur'an serta beriman pada seluruh isi Al Qur'an tanpa terkecuali sedikitpun! dan mengikuti nabi Muhammad Saw tanpa keraguan kekhawatiran, ketakutan sedikitpun!, sebab jika tidak maka dia tidak layak menjadi saksi disisi Allah, sebab bagiamana dia bisa menjadi saksi sedang dia sendiri keimanannya perlu dipersaksikan, apakah keimanannya pernah surut atau tidak?, pernah ragu atau tidak?. Maka seorang saksi harus melampaui semua itu

Besi (Al-Ĥadīd):19 - Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi SAKSI di SISI TUHAN mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.

Kedua

Beriman pada semua isi Al Qur'an adalah dia harus benar benar paham makna lahir dan batin Al Qur'an, sedang bathin Al Qur'an ada di lauh Mahfuz tidak ada yang bisa menyentuhnya selain orang orang yang disucikan

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):77 - Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):78 - pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):79 - tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

Siapa orang orang yang disucikan tersebut? Mereka adalah ahlul bait nabi Muhammad Saw. Tapi tidak semua ahlul bait nabi mendapat keistimewaan ini, hanya 4 orang saja. 

Dia adalah Imam Ali as, sayyidah Fatimah as, imam Hasan as dan Imam Husain as

Merekalah yang disucikan Allah, dalam rangka untuk dapat menyentuh bathin Al Qur'an yang berada dilauh Mahfuz, di malail 'ala

Dimana di malail 'ala ini bukan hanya bathinia Al Qur'an saja yang ada tapi juga semua bathinia kitab kitab terdahulu, disanalah Allah menjaga semua bathinia kitab suciNya agar tidak ternoda

Untuk itu disebutkan oleh firman-Nya:

{لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ}

Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka,) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1)

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala

Dalam surat Al bayyinat ini para pemuka kafir Quraisy dan ahli kitab menolak ajakan nabi Muhammad Saw yang tentu saja datang kepada mereka membawa Al Qur'an, 

Mereka berkata 

Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka,) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1)

Ini ucapan mereka kepada nabi Muhammad Saw, yaitu sebelum datang pada mereka bukti yang nyata atau Al bayyinat.

Apa itu Al bayyinat yang mereka tuntut? Seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Itu artinya mereka meminta agar datang pada nabi seorang rasul yang membacakan langsung lembaran lembaran yang disucikan, karena itulah Al bayyinat yang mereka tuntut, yaitu jika nabi Muhammad Saw benar benar seorang Nabi maka harus bisa menunjukkan Al bayyinat berupa seorang rasul yang bisa membacakan lembaran lembaran yang disucikan. Jika tidak maka mereka menganggap bahwa nabi Muhammad Saw hanyalah seorang pendusta dan kitab yang dibawanya adalah karangannya semata.

Untuk itulah nabi memanggil saksinya yaitu imam Ali as untuk membacakan lembaran lembaran yang disucikan itu.

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (.......) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Dalam redaksi Arabnya disebutkan seperti ini 

أَفَمَنْ كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ ۚ فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ ۚ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
(Huud 11:17) 

وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ
Wayatluhu syahidun minHu artinya

Wayatluhu: dan membacakannya
Syahidun : saksi
MinHu : Dari Allah

Arti secara bahasa adalah "dan membacakannya seorang saksi dari Allah."

Sehingga Hud 17 artinya seperti ini

Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata dan membacakannya seorang saksi dari Allah. 

Artinya orang yang mempunyai bukti yang nyata yaitu nabi Muhammad Saw sesuai as saf ayat 6 ¹ dan disisinya ada seorang saksi dari Allah atau rasul yang membacakan. Membacakan apa? Lembaran lembaran yang disucikan. Makanya pada ayat ini banyak yang beranggapan bahwa saksi disini adalah Jibril as. Sebab dialah yang membacakan ayat Al Qur'an yang diturunkan oleh Allah. Dan ini keliru, sebab ayatnya ini sangat jelas menyatakan Al bayyinat. Maka merujuk ke surat Al bayyinat

"afaMan Kana ala bayyinatin", apakah sama orang yang mempunyai Al bayyinat, "wayatluhu syahidun minHu" dan membacakannya seorang saksi dari Allah

Siapa yang mempunyai Al bayyinat itu? Yaitu Nabi Muhammad Saw dan siapakah yang dimaksud dengan "membacakan saksi dari Allah itu?"

Lihat Al bayyinat ayat 2

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Jadi saksi yang dimaksud dalam Hud 17 adalah seoang rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang dia sendiri harus disucikan, sebab tidak ada yang bisa membacakannya kecuali dia disucikan, yaitu Imam Ali as

Dialah rasul saksi yang dalam ayat diatas kita harus memohon menjadi golongannya atau Syiahnya agar kimanan kita diterima oleh Allah

Jika masih ragu maka lihat ayat setelahnya

وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً
Waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan, dan sebelumnnya telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman (tuk menjawab ayat sebelumnya) dan Rahmat, (agar tidak tersesat)

Yaitu jika ragu maka lihat kitab sebelumnya yaitu kitab Musa dan jadikan panduan dalam menjawab kebingungan, bahwa di sisi Musa as ada rasul saksi yang menyertainya, yaitu Harun as yang tugasnya "membacakan saksi dari Allah" Yaitu ikut bersama nabi membacakan hujjah Allah kepada Fir'aun karena dia lebih fasih

Penyair (Ash-Shu`arā'):13 - Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun.

Jadi Harun as adalah rasul saksi yang tugasnya sebagai pembaca disisi Musa as

Inilah yang disebut Al bayyinat oleh kaum ahli kitab

Orang-orang mukmin (Al-Mu'minūn):45 - Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata,

Karena seperti itulah yang mereka yakini bahwa disisi seoang Nabi wajib ada Al bayyinat yaitu wajib ada seorang rasul yang bisa membacakan lembaran lembaran yang disucikan. Jika tidak maka mereka menggarap bahwa nabi itu hanyalah seorang pendusta, sebab seperti itulah Allah mengutus nabi pada mereka, yaitu selalu beserta rasi saksi. Dan inilah yang mereka nyatakan dalam surat Al bayyinat, bahwa mereka menolak beriman pada nabi Muhammad Saw dan kitab yang dibawanya selama beliau tidak menghadirkan Al bayyinat itu

Nah setelah mereka melihat saksi dari Allah itulah yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan itulah maka mereka berdoa agar menjadi Syiah atau golongannya rasul saksi atau imam Ali as

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):53 - Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".

Itu artinya jika seseorang sudah beriman pada apa yang diturunkan Allah tapi menolak menjadi Syiah Ali maka keimanannya palsu

________________
Catatan Kaki
1. Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Jumat, 24 Januari 2020

Berimanlah wahai kaum yang Kafir

Berimanlah wahai orang orang yang kafir, ada dua rasul dalam Hud 17, satu pembawa bukti yang nyata dan satu lagi adalah orang yang mengikutinya

Jika masih belum percaya maka lihat ayat selanjutnya dalam hud 17 itu

Waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan

Dan sebelumnnya telah ada kitab Musa Imaman warahmatan

Itu artinya jika masih bingung siapa saksi dalam Hud  17 maka sebelumnnya ada kitab Musa yang jadi pedoman (untuk menjawabnya) agar mendapat Rahmat (agar kita tidak salah dalam menyimpulkan)

Mengapa ada ayat ini setelah ayat afaMan Kana ala bayyinatin Mirobbihi WAYATLUHU syahidun minHu
Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata dan diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah?

Itu karena kalian pasti akan bingung, maka jadikan kitab Musa sebagai pedoman dalam Menjawabnya

Apa yang ada dalam kitab Musa?
1. Nabi Musa as berdakwah diikuti oleh seorang saksi dari Allah yaitu Harun as
Maka saksi dalam Hud 17 yang mengikuti nabi sudah pasti adalah orang yang baginya bagai Harun disisi Musa as, siapa? Ya imam Ali as

Kedua, pada kitab Musa ada imam imam yang berjumlah 12 imam yang merupakan rasul rasul Allah 

Maka saksi dari Allah dalam Hud 17 itu adalah rasul saksi dari 12 rasul saksi Allah

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Siapa yang mengangkat Imam Ali as sebagai rasul saksi? 

Allah yang mengangkatnya lewat ketetapan ayatNya, bahwa orang yang membenarkan nabi Nya adalah saksi disisi-Nya

Besi (Al-Ĥadīd):19 - Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.

Siapa mereka?

Besi (Al-Ĥadīd):18 - Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.

Karena banyak yang membenarkan dan yang disebut hanya satu dalam Hud 17 maka sudah pasti yang paling pertama karena kaitannya dengan dakwah nabi kepada kaum kafir Quraisy jadi disaat nabi berdakwah, saksi sdh ada, sehingga dia adalah yang paling pertama dan bukan dari kaum kafir Quraisy, ya imam Ali as

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):81 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul (saksi) yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".

Perjanjian ini mencakup Nabi Muhammad Saw jg karena nabi jg menerima kitab dan hikmah

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):7 - Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri Muhammad) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.

Maka nabi harus menerima sang rasul saksi sesaat sebelum dia akan diberikan Kitab, yaitu dengan tanda orang itu akan membenarkan apa yang ada padanya, nah siapa yang paling pertama membenarkan nabi Muhammad Saw selain Khadijah r.anha? Imam Ali as

Rabu, 22 Januari 2020

Wajib beriman pada Al Qur'an dan kitab sebelumnnya, jika tidak maka keimanan tertolak

Wajib beriman pada Al Qur'an dan kitab sebelumnnya, jika tidak maka keimanan tertolak

Yang paling tinggi (Al-'A`lá):18 - Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

Yang paling tinggi (Al-'A`lá):19 - (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa

Sebagai seorang muslim wajib beriman pada semua kitab kitab Allah

Sapi Betina (Al-Baqarah):4 - dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Dalam ayat ini Allah menyatakan mereka yang beriman kepada kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu DAN (kepada) kitab kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya akhirat.

Kata "DAN" artinya tidak bisa terlepas, disandingkan, dibersamakan, dikaitkan antara satu dan lainnya, antara kitab Al Qur'an dan Kitab sebelumnnya disatukan dalam syarat keimanan, baru kemudian setelah itu keyakinan kepada akhirat.

Itu artinya tidak bisa seseorang hanya beriman kepada Al Qur'an dan mengatakan cukup Al Qur'an karena semua kitab terdahulu telah ada didalam Al Qur'an, sebab jika yang dimaksud oleh Allah demikian maka Dia cukup berfirman "beriman kepada Al Qur'an yang didalamnya telah ada isi kitab kitab terdahulu". Akan tetapi tidak demikian adanya, sebab Allah justru berfirman "beriman kepada Al Qur'an DAN kitab kitab terdahulu" disini ada penyebutan Al Qur'an dan Kitab terdahulu yang disebutkan terpisah. 

Itu artinya kita wajib beriman pada kitab Sebelumnnya dalam bentuk real dan nyata, bukan hanya beriman pada Al Qur'an semata

Lalu bagaimana caranya kita beriman pada kitab kitab terdahulu padahal telah berlalu begitu jauh jarak antara kita dan kitab kitab asli tersebut? 

Ini jelas satu masalah serius, sebab jika tidak maka keimanan kita kepada Al Qur'an akan sia sia karena ayatnya sangat jelas menyatakan wajib beriman pada  Al Qur'an dan pada Kitab sebelumnnya.
 
Lalu bagaimana caranya agar keimanan kita tidak sia sia? yaitu dengan beriman dan menjadikan pemimpin secara nyata orang yang bisa membacakan kitab kitab terdahulu. Dengan beriman dan menjadikan orang yang bisa membacakan dan memahami kitab terdahulu maka itu artinya sang pemimpin itu berjalan dengan kitab Al Qur'an dan kitab kitab terdahulu dalam memimpin kita.

Lalu siapakah orang yang bisa membacakan kitab kitab terdahulu tersebut?
Dia adalah Nabi Muhammad dan saksi yang mengikutinya

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan 

Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat Kitab-kitab yang lurus.

Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Lembaran lembaran apa yang dimaksudkan dengan lembaran lembaran yang didalamnya terdapat kitab kitab terdahulu yang lurus?

Mari kita lihat dari kitab tafsir Sunni mengenai al bayyinat

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala

Itu artinya dalam surat ini Allah menyampikan berita bahwa salah satu Al bayyinat nabi Muhammad Saw adalah mampu membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang berada didalam malail a'la, alam malaikat dimana didalamnya terdapat kitab kitab terdahulu. Ya inilah yang diminta oleh orang kafir dari golongan kaum Quraisy dan ahli kitab bahwa Meeka tidak akan beriman kepada Al Qur'an sebelum nabi Muhamad bisa menunjukkan bukti yang nyata, dan nabi membacakan kepada mereka Kitab asli dari kitab kitab terdahulu yang tersimpan di alam malail a'la, alam malaikat

Karena ini pula sehingga kaum ahli kitab bertengkar satu sama lain, karena mengetahui adanya perubahan dalam kitab yang mereka pegang saat itu

Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Itu artinya mungkin dapat diduga ada diantara mereka yang mengetahui dari catatan catatan pendahulunya bahwa ada perubahan dalam kitab mereka dan diantara mereka itu ada yang tidak sepakat dengan keterangan pendahulunya itu. Namun setalah nabi membacakan langsung Kitab asli mereka barulah orang yang telah merasa yakin ada perubahan tersebut benar benar kecewa dan membuat mereka berpecah belah.

Itu artinya nabi Muhammad Saw memimpin ummat pada masanya  bukan hanya bersandar pada Al Qur'an tapi juga berpedoman pada kitab Sebelumnnya karena nabi bisa membaca dan menjadikan panduan dalam membimbing ummat pada masanya.

Pertanyaannya bagaimanakah dengan ummat setelahnya? Setelah ketiadaan Nabi Muhammad Saw? 
Maka lihat ayat berikut ini

وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ

Dan sebelumnnya telah ada kitab Musa Imaman warahmatan

Allah mengatakan sebelumnya telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman. Maka jadikanlah kitab Musa sebagai pedoman dalam memahami petunjuk Al Qur'an. Sebab kata Imaman adalah kata derajat pemimpin, memimipin dan memandu, pedoman agar kita memakainya dan beriman juga padanya. Apa yang ada pada kitab Musa as?

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada RASUL-RASUL-KU dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Ada dua belas imam yang kesemuanya adalah rasul rasul Allah, imam imam ini berasal dari manusia biasa yang diangkat menjadi imam dan rasul Allah.

Itu artinya dalam Islam pun ada 12 imam yang juga adalah rasul rasul Allah Karena kitab Musa adalah pedoman kita juga yang isinya juga berlaku bagi kita. Itu artinya kewajiban 12 rasul mengikat juga  lkepada ummat Islam. Lalu siapakah mereka? Pertama disebut dalam Hud 17

Afaman Kana ala bayyinatin Mirobbihi
Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata (ini adalah nabi Muhammad Saw)
Wayatluhu syahidun minHu
Dan diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah, saksi dari Allah adalah utusan Allah tuk menjadi saksi atau saya istilahkan sebagai rasul saksi

Dialah imam Ali as.

Itu artinya setelah nabi Muhammad Saw wafat masih ada 12 rasul sebagaimana yang ada dalam kitab musa yang wajib juga ada pada masa kita.

Shahih Muslim, vol. 6, halaman 3
Jabir meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw yang agung bersabda, “Islam akan selalu besar hingga datang 12 Imam.” (Jabir berkata), “Kemudian beliau mengatakan sesuatu yang tidak kumengerti. Aku bertanya pada ayahku, ‘Apa yang beliau katakana?’ Ia menjawab, ‘Semuanya dari golongan Qurays.’”
(Lihat Kitab al-Imarah, no. 3398)

Dan masih banyak lagi hadis semisalnya

Itu artinya merekalah para rasul rasul saksi yang bisa membacakan kitab kitab terdahulu dalam malail a'la, karena hanya para rasul rasul sajalah yang bisa membacakan kitab kitab asli Allah didalam malail a'la

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan 

Hal ini dapat kita lihat pada saat Nabi selesai meladeni kaum ahli kitab dan mereka tetap beriman maka nabi mengajak bermubahalah dan memanggil Imam Ali as, Saidah Fatimah as, imam Hasan dan Imam Husain as untuk ikut bermubahalah

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):61 - Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.

Mengapa mereka diikutkan dalam mubahalah? Itu karena mereka pun bisa membaca apa yang ada di malail 'ala, dan imam Ali as adalah saksi yang ikut menyaksikan nabi membacakan apa yang ada dimalail 'ala itu, itu artinya imam Ali pun ikut melihat secara langsung apa yang Nabu bacakan di dalam malail a'la itu

Itu artinya beriman pada 12 rasul rasul saksi juga menyelamatkan iman anda dari keharusan beriman pada kitab kitab sebelumnnya, sekaligus menyelamatkan Anda kelak karena merekalah yang akan membacakan kitab catataan amal, dan menjadi saksi dalam persidangan Allah kelak

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi (rasul saksi) akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,

Selasa, 21 Januari 2020

Kitab Musa Imaman warahmatan (kitab Musa adalah pedoman)


Waming kobihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan (Q.S. Hud 17)

dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi IMAMAN dan rahmat. kedudukan "IMAMAN" dalam ilmu nahwu itu sebagai hal. apa itu ? الْحَالُ وَصْفٌ فَضْلَةٌ مُنْتَصِبُ * مُفْهِمُ فِي حَالِ كَفَرْداً أَذْهَبْ
“Haal adalah washf (sifat) yang fadhlah (lebihan) lagi muntasabih (dinasabkan) dan memberi keterangan keadaan seperi dalam contoh:  جَاءَ زَيْدٌ رَاكِيْباً. zaid datang dengan berkendara dalam contoh ini rakiban menjadi hal yang menjelaskan kedatangan zaid dengan berkendara. di susunan ayat  وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً kata imaman adalah hal/sifat yang menjelaskan kedudukan kitab nabi musa sebagai imam/petunjuk dan rahmat. 

Imaman itu nasob tidak dibaca imamun, nasob itu  bisa karena jadi naat/sifat atau jadi maf'ul atau hal. Artinya imaman dengan lafal sebelumnya itu berkaitan.. maka arti imam pada ayat itu bisa "pedoman" sebagaiman terjemah baku kemenag. 

Maka itu artinya kitab Musa adalah pedoman dan Rahmat

Mari kita bandingkan dengan Al Qur'an, hanya disebut sebagai Huda

Sapi Betina (Al-Baqarah):2 - Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

Apakah beda antara Imaman dan Huda?

Ya jelas beda karena Imaman adalah pemimpin, pedoman, sedang Huda adalah petunjuk. Itu artinya Imaman lebih tinggi derajatnya dari Huda, sebab imam itulah yang memberikan petunjuk

Nabi-Nabi (Al-'Anbyā'):73 - Kami telah menjadikan mereka itu sebagai PEMIMPIN-PEMIMPIN yang MEMBERI PETUNJUK  dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,

Maka derajat Imam lebih tinggi deri petunjuk, itu artinya kita harus menjadikan Kitab Musa sebagai pedoman dalam memahami agama, memahami Al Qur'an, karena darinya kita akan mendapatkan petunjuk, maka itulah hampir 50-60 % isi Al Qur'an isinya adalah kisah Nabi Musa dan ummatnya, Bani Israil. Sebab dari sanalah kita akan memahami bagaimana agama Islam dan bagaimana memahami Al Qur'an. Di dalam sana ada larangan zina, aniaya dll, ada petunjuk taat dan patuh, dan disana ada kewajiban taat dan patuh pada 12 imam imam yang diangkat menjadi rasul rasul Allah

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Itu artinya kita pun wajib memiliki 12 imam imam yang sejatinya diangkat sebagai rasul rasul Allah, salah satunya adalah imam Ali as yang memenangkan derajatnya sebagai rasul saksi dalam Hud 17 karena dialah yang paling pertama membenarkan Allah dan membenarkan apa yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw

Maka itulah dalam ayat Hud 17 pada awal ayatnya berbunyi afaMan Kana ala bayyinatin Mirobbihi
Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata. Orang orang dalam ayat ini adalah para nabi salah satunya adalah nabi Muhammad Saw
Wayatluhu syahidun minHu dan diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah, ini adalah rasul saksi, yaitu imam Ali as sebagai mana dalam kitab Musa, Harun as juga mengikuti Musa as dalam berdakwah

Karena itulah susunan ayatnya lengkap sudah penjelasannya.
afaMan Kana ala bayyinatin Mirobbihi WAYATLUHU syahidun minHu waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan (Hud 17)

Ini satu rangkaian ayat yang menyatakan ada orang orang yang mempunyai bukti yang nyata dialah para nabi nabi dan para nabi itu diikuti oleh rasul saksi. Semisal Harun as pada Musa as, Yohanes as , atau Matius as atau salah satu dari Hawariun yang mengikuti Isa as dan Imam as yang mengikuti Nabi Muhammad Saw

Dan sebelumnnya telah ada kitab Musa  yang menjadi pedoman dan Rahmat, artinya jadikan kitab Musa as dalam memahami Al Qur'an, memahami agama yang didalam sana (kitab Musa as) ada 12 imam imam yang wajib ditaati bagi seseorang yang ingin menggapai jalan yang lurus dan Rahmat Allah SWT.

Maka sudah beriman kah anda pada 12 imam imam yang sejatinya adalah rasul rasul Allah itu?

Ini perintah Allah dalam Al Qur'an yang wajib ditaati, waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan

Dan sebelum Al Qur'an telah ada kitab Musa sebagai pedoman (IMAMAN) dan Rahmat

Inilah jalan lurus yang menuju Rahmat Nya, patuhlah, dan taatlah  jika tidak maka kalian akan kena kutukan Allah SWT!

Jamuan (Al-Mā'idah):13 - (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami KUTUKI mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Apa bukti dari kutukan Allah bagi ummat Islam yang menolak 12 imam atau 12 rasul rasul Allah? Itu dapat kita lihat dengan bukti bahwa hari ini ummat islam tersebut menjadi ummat yang tidak dapat berbuat apa apa selain menjadi budak bagi setan besar, menjadi terkutuk, menjadi kaki tangan setan besar Amerika dan Zionis, semisal Arab Saudi dan yang semisalnya, itu adalah bukti konkret dari KUTUKAN Allah

Senin, 20 Januari 2020

Tiada Tuhan selain Allah adalah mutlak bagi Allah



Tiada kemiripan hanya berhak disandang oleh Allah, baik kemiripan dalam perbuatan, sebutan penghormatan ketaatan dst

Demikian pula penyebutan "kemiripan" tiada Rasul selain Nabi Muhammad Saw pun tidak boleh, karena menyerupai kemiripan tiada Tuhan selain Allah maka itulah Allah menciptakan tidak hanya satu Rasul. Sebenarnya mampu Allah hanya menciptakan satu Rasul saja satu kaligus dan tidak perlu lagi rasul lain, dan dengan satu rasul itu semua orang langsung diberikan hidayah sampai tidak ada lagi yang durhaka dan semua masuk syurga, tapi kenapa Allah tidak mau melakukannya padahal tinggal kun fayakun? Itu karena akan menyerupai keinstimewaannya dalam "ketiadaan kemiripan" baginya baik dalam perbuatan, keistimewaan dan kesanggupan. Jika ada yang sanggup sendiri melakukannya maka dia telah menyerupai Allah. Sendirian beranak maka akan menyerupai Allah, karena itulah Maryam dianggap ibunya Tuhan. oleh karena itulah Allah tidak mau menjadikan segala sesuatu itu dalam posisi sendirian baik dalam bentuknya tugasnya atau perbuatannya, karena akan menyerupai dirinya. Demikian pula tugas para nabi, tidak pernah sendirian dalam bertugas karena akan menyerupai diriNya dalam perbuatan, semua nabi nabi dan rasul rasul diciptakan dalam tugas yang berpasang pasangan sekalipun nabi Khaidir as, sehingga Dia mengutus Musa berguru padanya, padahal Musa as tidak membutuhkan pengajaran dari Khaidir as sejatinya, hanya Allah sengaja menciptakan rasa itu didalam hati Musa as sehingga dia harus menyertai Khaidir walau sebentar

Lihat saja kisahnya, dimana Musa merasa apakah tidak ada orang yang lebih cerdas darinya، ini jelas perasaan yang salah, karena ini termasuk sifat angkuh tetapi itulah cara Allah membuat perasaan itu muncul dari diri Musa as agar akhirnya dia harus berguru kepada Khaidir as, padahal jika Allah mau Maka sifat itu bisa saja Allah cabut dari jiwa Musa as, tapi mengapa Allah biarkan? Itu karena agar Khaidir as bisa memiliki teman pendamping dalam bertugas Walau sesaat agar jangan ada yang pernah menyamai Allah dalam tugas dakwah sekalipun.

Makanya jika ada yang merasa saya sendiri mampu menciptakan karya ini maka dia dusta, pasti ada pihak lain, sebab Allah tidak pernah akan mengizinkan sesuatu terjadi oleh satu orang karena akan menyerupai Allah dalam perbuatan

Demikian pula tugas nabi Muhammad Saw dalam berdakwah, tidak bisa menyerupai Allah dalam perbuatan, hanya dia seorang diri bertugas mengislamkan seluruh dunia. Harus ditemani oleh rasul yang lain agar tidak tercipta kemiripan kepada Allah dalam perbuatan. Maka itulah semua nabi nabi dan para rasul dimintai perjanjian sebelum menerima Wahyu

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):81 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul (saksi) yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".

Dan ini berlaku juga kepada Nabi Muhammad Saw, sebab perjanjian diatas jelas kepada setiap Nabi penerima Kitab dan Hikmah. Dan Nabi Muhammad Saw pun menerima Kitab dan Hikmah, maka pernjanjian diatas berlaku juga bagi Nabi Muhammad Saw

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):7 - Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.

Mengapa demikian? Agar tidak tercipta kemiripan perbuatan terhadap Allah

Jika hanya Nabi Muhammad Saw sendiri dalam mengislamkan jazirah Arab dan dunia maka ada satu yang mirip dengan Allah dalam perbuatan, maka rusaklah keistimewaan Allah, bahwa tiada sesuatupun yang mirip dengan Allah, baik dalam bentuk zat dan perbuatan

Maka itulah semua Nabi penerimaan kitab dan hikmah atau bukti yang nyata Wajib diikuti seorang saksi demi menghindari kemiripan dalam hal perbuatan

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang ( ini Nabi Muhammad Saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Imam Ali as) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Hud 17
afaMan Kana ala bayyinatin Mirobbihi
Apakah sama orang orang yang mempunyai bukti yang nyata (ini para nabi penerima Kitab dan Hikmah, salah satunya adalah Nabi Muhammad Saw) ini sejalan dengan Al hadid 25 dan as saf ayat 6

Wayatluhu syahidun minHu
Dan dia diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah (ini adalah para saksi yang disertakan kepada semua nabi nabi penerima Kitab dan Hikmah) ada Harun as pada Musa, ada Yohanes atau Matius atau salah satu hawariun pada Isa as, dan ada Imam Ali as pada Muhammad Saw

Maka masih maukah kalian menolaknya wahai kaum durjana lagi sesat penolak kerasulan saksi pada Imam Ali as. Siapkanlah diri kalian berhadapan denhan Murka-Nya

Konsep imamah adalah konsep Tuhan



Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami ANGKAT diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Jamuan (Al-Mā'idah):13 - (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Dalam Al maidah 12 Allah mengambil pernjanjian dari Bani Israil bahwa mereka harus taat pada 12 imam yang telah Allah ANGKAT sebagai pemimpin pemimpin mereka

Jika mereka bani Israil tidak taat maka mereka akan dikutuk sebagai mana dalam Al maidah 13

Itu artinya ini adalah konsep Tuhan dalam menjaga agamanya agar tetap suci dan lurus serta menjadi Rahmat bagi semesta alam, sebab jika ini bukan konsep Tuhan atau konsep nubuah maka Allah tidak berhak mengutuk mereka karena ini hanya konsep kepemimpinan yang siapa saja boleh taat atau tidak taat selama tidak melanggar aturan agama yang fundamental, akan tetapi tidak demikian, sebab dalam ayat itu dijelaskan bahwa siapa yang tidak taat secara umum, artinya baik dia ahli ibadah maupun bukan jika tidak taat atau melanngar perjanjian untuk taat pada 12 imam diatas maka kena kutukan Allah

Itu artinya ibadah menjadi sia sia belaka

Mengapa demikian? Itu karena Allah telah jelaskan di dalam Hud 17

Waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan
Dan sebelumnnya telah ada kitab Musa Imaman warahmatan

Artinya telah ada dahulu kitab Musa yang telah berlalu, artinya dikatakan kitab Musa karena Musa telah tiada, yang bersama dengan itu ada IMAMAN atau imam imam dan Rahmat, artinya selama kitab peninggalan Musa as disandarkan pada Imam Imam maka kitab itu akan menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebaliknya jika kitab itu sudah tidak disandarkan pada imam imam maka yang ada adalah bencana bagi seluruh alam salah satunya adalah lahirnya zionis Israel yang menjajah manusia secara fisik dan ekonomi, maka itulah Allah mengutuk mereka disebabkan mereka sudah tidak lagi taat pada imam imamnya

Karena itulah nabi Muhammad Saw bersabda Islam akan tegak selama masih ada 12 imam, artinya Islam akan runtuh manakala ummat meninggalkan imam imam sebab kitab hanya akan menjadi bencana layaknya ISIS yang memakai ayat ayat kitab demi membunuh sesama manusia, demikian pula Arab Saudi yang memakai kitab suci dan tanah suci sebagai alat mengabdi kepada setan besar Amerika!

Shahih Muslim, vol. 6, halaman 3
Jabir meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw yang agung bersabda, “Islam akan selalu besar hingga datang 12 Imam.” (Jabir berkata), “Kemudian beliau mengatakan sesuatu yang tidak kumengerti. Aku bertanya pada ayahku, ‘Apa yang beliau katakana?’ Ia menjawab, ‘Semuanya dari golongan Qurays.’”
(Lihat Kitab al-Imarah, no. 3398)
 
5. Shahih at-Tirmidzi, vol. 2, halaman 45
Jabir berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Akan ada 12 Imam dan pemimpin setelahku.’ Kemudian beliau mengatakan sesuatu yang tidak dapat kumengerti. Aku menanyakan pada seseorang di sampingku tentang itu. Ia berkata, ‘Semuanya dari golongan Qurays.’”
(Lihat cetakan New Delhi (tahun 1342), no. 2149. Tirmidzi menulis tentang hadits ini, “Hadits ini baik dan shahih, diriwayatkan oleh Jabir dari jalur sanad yang berbeda. Hal yang sama dikutip dari Jabir dalam ‘Shahih Abi Daud’, vol. 2, cet. Matba’a Taziyah, Mesir. Kitab al-Manaqib halaman 207 no. 3731)
 

Tapi karena ummat ini menolak taat maka kutukan menimpa ummat Islam, terjajah dan terinjak-injak, agama rebah sujud dibawah kaki zionis dan Amerika

Mengapa mereka menolak? Itu karena mereka tidak menerima imam Ali as dan keturunan sebagai imam bagi mereka? Mengapa? Ya apa lagi jika bukan kedengkian, sehingga mereka mendakwahkan bahwa nabi tidak menyebutkan siapa saja imam imam itu, maka siapa saja boleh jadi imam, padahal 12  itu konsep Tuhan demi menjaga kitabNya tetap menjadi rahmatan Lil alamin, bukan konsep manusia yang siapa saja boleh menjadi imam, maka karena itulah nabi sudah diberikan nubuah siapa saja yang akan menjadi imam. Maka itulah nabi menyatakan ada 12 imam, sebab tidak mungkin nabi bisa menyebutkan 12 jika tidak berbilang, semisal saya mengatakan akan ada 12 bus yang akan menjadi alat transportasi kita selama liburan kali ini, nah masa saya gak tau bis yang mana? Jelas saya tau bis yang mana saja sebab saya yang melakukan kotrak kerjasama dengan pemilik bis, demikian pula nabi sudah tau siapa saja yang menjadi imam imam tersebut. Sebagaimana yang tercatat dalam hadis dibawah ini

"Selain itu juga terdapat riwayat yang didalamnya Nabi Muhammad Saw menyampaikan nama satu persatu kedua belas imam tersebut. Seperti riwayat dari Jabir yang menanyakan maksud dari Ulil Amri dalam ayat ketaatan yang harus diberikan orang-orang beriman. Nabi Muhammad Saw menjawab, "Mereka adalah wakil-wakilku dan pemimpin setelahku. Yang pertama dari mereka Ali bin Abi Thalib, setelahnya Hasan, kemudian Husain, setelahnya Ali bin al-Husain kemudian Muhammad bin Ali yang dalam Taurat diperkenalkan sebagai Baqir dan kamu kelak akan bertemu dengannya. Saat kamu bertemu dengannya sampaikan salamku padanya. Kemudian Shadiq Ja'far bin Muhammad setelahnya Musa bin Ja'far kemudian Ali bin Musa setelahnya Muhammad bin Ali kemudian Ali bin Muhammad setelahnya Hasan bin Ali kemudian seseorang yang nama dan kuniyahnya sama denganku, ia adalah hujjah Allah di muka bumi dan Baqiyatullah diantara manusia setelah Hasan bin Ali, yang melalui tangannya Allah Swt membebaskan timur dan barat.""
Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 23, hlm. 290.

Nah salah satu bukti kebenaran hadis ini adalah Imam Ja'far Shodiq as yang merupakan imam ke 6 yang menjadi Guru bagi imam Malik dan imam Hanafi yang mana kemudian imam Syafi'i berguru kepada keduanya dan imam Hambali berguru kepada imam Syafi'i dan semua ummat Islam Sunni berguru kepada keempatnya. Jika hadis ini bhatil maka tidak mungkin imam Malik dan Hanafi bisa menjadi murid bagi imam Ja'far Shodiq karena kefasihan ilmunya dalam membimbing dan mendampingi Al Qur'an agar tetap menjsdi Rahmat bagi semesta alam. Yang kemudian semua Sunni berguru pada bekas murid imam Ja'far Shodiq as.

Itu artinya hadis ini terbukti shohi secara luar biasa!

Anehnya Sunni malah menganggap hadis ini adalah hadis palsu, padahal guru mereka sudah membuktikan kebenaran hadis ini dengan menjadi murid imam Ja'far Shodiq as. Inilah yang disebut dalam Al maidah 13 diatas apabila tidak taat maka kena kutukan, guru mereka berguru pada imam ke 6 tapi tidak taat maka kena kutukan, dari merekalah lahir aliran aliran dalam Islam yang berbahaya salah satunya adalah ISIS, dan negara negara penyembah Zionis dan Amerika semisal Arab Saudi
Inilah kutukan Allah

Tiada Tuhan selain Allah adalah mutlak bagi Allah



Tiada kemiripan hanya berhak disandang oleh Allah, baik kemiripan dalam perbuatan, sebutan penghormatan ketaatan dst

Demikian pula penyebutan "kemiripan" tiada Rasul selain Nabi Muhammad Saw pun tidak boleh, karena menyerupai kemiripan tiada Tuhan selain Allah maka itulah Allah menciptakan tidak hanya satu Rasul. Sebenarnya mampu Allah hanya menciptakan satu Rasul saja satu kaligus dan tidak perlu lagi rasul lain, dan dengan satu rasul itu semua orang langsung diberikan hidayah sampai tidak ada lagi yang durhaka dan semua masuk syurga, tapi kenapa Allah tidak mau melakukannya padahal tinggal kun fayakun? Itu karena akan menyerupai keinstimewaannya dalam "ketiadaan kemiripan" baginya baik dalam perbuatan, keistimewaan dan kesanggupan. Jika ada yang sanggup sendiri melakukannya maka dia telah menyerupai Allah. Sendirian beranak maka akan menyerupai Allah, karena itulah Maryam dianggap ibunya Tuhan. oleh karena itulah Allah tidak mau menjadikan segala sesuatu itu dalam posisi sendirian baik dalam bentuknya tugasnya atau perbuatannya, karena akan menyerupai dirinya. Demikian pula tugas para nabi, tidak pernah sendirian dalam bertugas karena akan menyerupai diriNya dalam perbuatan, semua nabi nabi dan rasul rasul diciptakan dalam tugas yang berpasang pasangan sekalipun nabi Khaidir as, sehingga Dia mengutus Musa berguru padanya, padahal Musa as tidak membutuhkan pengajaran dari Khaidir as sejatinya, hanya Allah sengaja menciptakan rasa itu didalam hati Musa as sehingga dia harus menyertai Khaidir walau sebentar

Lihat saja kisahnya, dimana Musa merasa apakah tidak ada orang yang lebih cerdas darinya، ini jelas perasaan yang salah, karena ini termasuk sifat angkuh tetapi itulah cara Allah membuat perasaan itu muncul dari diri Musa as agar akhirnya dia harus berguru kepada Khaidir as, padahal jika Allah mau Maka sifat itu bisa saja Allah cabut dari jiwa Musa as, tapi mengapa Allah biarkan? Itu karena agar Khaidir as bisa memiliki teman pendamping dalam bertugas Walau sesaat agar jangan ada yang pernah menyamai Allah dalam tugas dakwah sekalipun.

Makanya jika ada yang merasa saya sendiri mampu menciptakan karya ini maka dia dusta, pasti ada pihak lain, sebab Allah tidak pernah akan mengizinkan sesuatu terjadi oleh satu orang karena akan menyerupai Allah dalam perbuatan

Demikian pula tugas nabi Muhammad Saw dalam berdakwah, tidak bisa menyerupai Allah dalam perbuatan, hanya dia seorang diri bertugas mengislamkan seluruh dunia. Harus ditemani oleh rasul yang lain agar tidak tercipta kemiripan kepada Allah dalam perbuatan. Maka itulah semua nabi nabi dan para rasul dimintai perjanjian sebelum menerima Wahyu

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):81 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul (saksi) yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".

Dan ini berlaku juga kepada Nabi Muhammad Saw, sebab perjanjian diatas jelas kepada setiap Nabi penerima Kitab dan Hikmah. Dan Nabi Muhammad Saw pun menerima Kitab dan Hikmah, maka pernjanjian diatas berlaku juga bagi Nabi Muhammad Saw

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):7 - Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.

Mengapa demikian? Agar tidak tercipta kemiripan perbuatan terhadap Allah

Jika hanya Nabi Muhammad Saw sendiri dalam mengislamkan jazirah Arab dan dunia maka ada satu yang mirip dengan Allah dalam perbuatan, maka rusaklah keistimewaan Allah, bahwa tiada sesuatupun yang mirip dengan Allah, baik dalam bentuk zat dan perbuatan

Maka itulah semua Nabi penerimaan kitab dan hikmah atau bukti yang nyata Wajib diikuti seorang saksi demi menghindari kemiripan dalam hal perbuatan

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang ( ini Nabi Muhammad Saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Imam Ali as) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Hud 17
afaMan Kana ala bayyinatin Mirobbihi
Apakah sama orang orang yang mempunyai bukti yang nyata (ini para nabi penerima Kitab dan Hikmah, salah satunya adalah Nabi Muhammad Saw) ini sejalan dengan Al hadid 25 dan as saf ayat 6

Wayatluhu syahidun minHu
Dan dia diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah (ini adalah para saksi yang disertakan kepada semua nabi nabi penerima Kitab dan Hikmah) ada Harun as pada Musa, ada Yohanes atau Matius atau salah satu hawariun pada Isa as, dan ada Imam Ali as pada Muhammad Saw

Maka masih maukah kalian menolaknya wahai kaum durjana lagi sesat penolak kerasulan saksi pada Imam Ali as. Siapkanlah diri kalian berhadapan denhan Murka-Nya

Cara menafsir yang benar



Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):75 - Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):76 - Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):77 - Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):78 - pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):79 - tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

Pernahkah kita berpikir mengapa Allah bersumpah dan sumpah itu dengan sumpah yang besar pula?
Tentu ada hal yang sangat penting. Semisal contoh anda bersumpah, "Demi Allah, saya ingin mengatakan kepada anda bahwa jangan melewati bundaran HI hari ini, sesungguhnya ini sumpah yang besar jika kamu mengetahui"  lalu anda bertanya dengan sangat terkejut " wow ada apa ini? Ada apa  gerangan? Apakah ada kerusuhan disana sampai anda melarang saya dengan memakai sumpah yang begitu besar?" Lalu anda berkata "ow gak apa apa, santai saja, saya hanya bersumpah doang dan hanya melarang larang saja, gak ada apa apa koq" " lalu mengapa anda melarang saya? Pake sumpah segala lagi! Semprul!! Peak!"

Sekarang coba perhatikan Allah dalam ayat itu melarang kita dengan memakai sumpah yang besar jika kita memahaminya, tentunya ini bukan sumpah yang main main, ini sumpah yang sangat sangat besar sampai Allah menyatakan "Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui" Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):76

Nah apa yang tidak ketahui? 

Akibatnya akibat dari mengesampingkan larangan yang Allah telah sampaikan dalam ayat diatas, apa itu?

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):77 - Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):78 - pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):79 - TIDAK MENYENTUHNYA KECUALI ORANG-ORANG YANG DISUCIKAN. 

Allah dalam ayat diatas menyatakan keagungan Al Qur'an dan melarang siapapun menyentuhnya kecuali orang orang yang disucikan, dan Allah nyatakan ini sumpah yang besar jika kalian memahami bahwa akan ada resiko besar yang bisa ditimbulkan jika mengabaikannya

Apa itu? Kehancuran dunia, kebinasaan tatanan keadaban. Pembunuhan atas nama agama, atas nama Al Qur'an, perampasan, pemerkosaan dan segala macam kejatahan akan muncul jika mengabaikan larangan ini

La yamassyhu illal muthoharun.. Al Qur'an ini sangat mulai, tidak ada yang boleh menyentuhnya kecuali orang yang disucikan. Siapa? 

1. Ahlul bait nabi Muhammad Saw, karena merekalah orang orang yang disucikan dalam Al ahzab 33

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):33 -  Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

 إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Mereka inilah yang disucikan oleh Allah, apa yang disucikan dari mereka? Rijsa. Kotoran jiwa

 إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ 👈الرِّجْسَ👉 أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

الرِّجْسَ artinya kotor

Hal ini bisa kita lihat dalam ayat berikut

قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ👈 رِجْسٌ👉 أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -- karena sesungguhnya semua itu KOTOR -- atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". Al An'am 145

Rijsa atau Kotoran jiwa inilah yang DISUCIKAN dari ahlul bait, sebab kotoran jiwa inilah yang bisa menyebabkan seseorang menjadi tersesat jika berinteraksi dengan Al Qur'an

Perhatikan ayat ini

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ  👈رِجْسًا👉 إِلَىٰ 
👈رِجْسِهِمْ 👉 وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
(At Taubah 9:125) 

Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.

Dalam ayat ini kata Rijsa diartikan kekafiran padahal kata kafir dalam bahasa arab ya kafir bukan rijsa, tapi dalam ayat ini rijsa yang seharusnya diartikan kotor menjadi kafir, ini salah satu kesalahan penerjemahan yang membelokkan makna Al Qur'an. 

Seharusnya seperti ini 

Dan adapun orang-orang yang di DALAM HATI MEREKA ada PENYAKIT (KOTORAN JIWA), maka dengan surat itu bertambah kekotoran jiwa mereka, disamping kekotoran jiwanya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.

Itu artinya apabila seseorang itu tidak suci dari kotoran jiwa dan menyentuh Al Qur'an atau menyentuh makna dan tafsir Al Quran maka yang ada Al Qur'an tadi hanya akan menambah kekotoran jiwa mereka ibarat anda memasukkan air ke dalam gelas yang dimana pada dasar gelas ada tinta hitam, walaupun pada sisi dalam gelas masih bersih, tapi lama kelamaan dengan seiring naiknya air memenuhi gelas maka semakin naik pula tinta yang awalnya di dasar gelas mengotori semua permukaan gelas dan jika air tadi meluap keluar maka akan mengotori pula tempat dimana gelas tadi berada

Demikian pula jiwa manusia yang masih ada kotoran jiwanya maka dengan masuknya Al Qur'an akan menyebabkan jiwanya makin kotor disamping kotoran jiwanya yang telah ada, artinya dia hanya akan salah dan semakin salah dalam memahami Al Qur'an dan apabila dia menyampaikan apa yang dia pahami kepada orang lain maka akan menyebabkan orang lain akan ikut tersesat

Lalu bagaimana seharusnya?

Al Qur'an harus disandarkan pada ahlul bait yang disucikan, bukan ahlul bait yang tidak disucikan
Siapa mereka? Mereka adalah Imam Ali as, sayyidah Fatimah as, imam Hasan as dan imam Husain as. 

Waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan
Kitab harus disandingkan dengan Imaman, sebagaimana dahulu semua kitab disandarkan pada imam imam manakala sang pembawa kitab telah meninggal agar Kitab tetap menghasilkan Rahmat bukan sebaliknya menghasilkan musibah Lil alamin.

Mereka yang tetap bersandar pada Imam Ali as dan imam imam ahlul bait yang disucikan inilah yang dikenal dengan istilah Syiah Ali atau pengikut Ali as. Mereka inilah yang mewarisi penafsiran penafsiran Al Qur'an yang diajarkan oleh imam imam yang suci

2. Disandarkan pada ayat Al Qur'an yang lain.

Bagaimana jika kita tidak menerima atau menemukan tafsiran yang diajarkan oleh ahlu bait yang suci? Maka kita harus menyandarkan penafsiran ayat Al Qur'an kepada ayat suci Al Quran yang lain. misalnya kita mau menafsirkan ayat A maka kita bisa menyandarkannya pada ayat B walaupun di lain surat asal yang semakna, karena ayat Al Qur'an itu suci dan hanya bisa disentuh oleh ayat suci yang lainnya. Atau dengan istilah Al Qur'an menjelaskan Al Qur'an itu sendiri. Dengan syarat kita meletakan qamis Ahlu bait kewajah kita agar kita bisa melihat 

Nabi Yusuf (Yūsuf):93 - Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku".

Ahlul bait adalah ahli keluarga, gamis Yusuf as dapat menyembuhkan buta ayahnya karena cinta yang tertransfer lewat jubahnya. Karena cinta itulah sang ayah dapat melihat

Demikian pula dengan cinta Ahlul bait kepada orang yang meletakkan gamis mereka (ahlul bait) ke wajah hatinya dengan penuh cinta, maka orang itu akan terselamatkan dari kesalahan menafsirkan ayat ayat Al Qur'an, karena dengan sendirinya orang itu akan bisa melihat mana yang salah dan mana yang benar dalam menafsirkan, mana ayat ayat yang saling menjelaskan satu sama lainnya dalam Al Qur'an.

Apa gamis mereka? Keadilan, kasih sayang kepada sesama manusia, cinta kasih dan sabar dalam menghadapi segala kepahitan cinta. Berapa kali mereka dikhianati, tapi mereka tetap sayang dan cinta kepada musuh musuh yang membenci mereka, itulah gamis mereka, letakkan di dalam wajah hati kalian dengan begitu kalian dapat melihat kembali dan dapat melihat ayat ayat Nya yang suci yang sejatinya saling menjelaskan satu sama lainnya

Binatang Ternak (Al-'An`ām):126 - Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran.

Allah sendiri telah menjelaskan ayat ayataNya kepada orang orang yang mau mengambil pelajaran. Lewat jalan apa Allah menjelaskan ayat ayatNya? Ya lewat ayat ayataNya yang lain.

Dengan satu catatan, cinta kepada ahlul bait dan letakkan gamis mereka ke wajah hatimu, agar mata hati mu terbuka kembali

Binatang Ternak (Al-'An`ām):104 - Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).

Jumat, 17 Januari 2020

Penghianat Sunnah Allah



Ketika Adam as dijadikan Khalifah atau pemimpin di muka bumi apakah saat itu sudah ada ummat manusia yang hendak dipimpinnya? Belum ada, itu artinya Allah terlebih dahulu menghadirkan pemimpin baru kemudian menghadirkan ummatnya. 

Jadi bukan sebaliknya, ummat ada dahulu baru kemudian pemimpinnya lahir. 

Itu artinya setiap ummat memang memiliki pemimpin yang hadir sebelum adanya ummat itu sendiri

Misalnya nabi Muhammad Saw hadir sebagai pemimpin baru kemudian ummatnya diadakan. 

Maka jika ada Ummat atau rakyat yang lahir lebih dahulu baru kemudian berembuk memilih pemimpin maka ummat atau rakyat itulah yang sejatinya pemimpin dan pemimpinnya itu sejatinya adalah suruhannya, atau bawahannya rakyat. ini yang kemudian dikenal sebagai Demokrasi, maka jika rakyat berembuk menurunkan pemimpinnya maka dia harus turun.

Itu artinya ketika rakyat tadi yang tidak punya pemimpin baru kemudian memilih pemimpin itu artinya rakyat atau ummat diatas itu atau rakyat tadi sejatinya adalah rakyatnya atau ummatnya pemimpin sebelumnya. Siapa? Ya para raja raja sebelumnya, atau imam imam sebelumnya

Misalanya rakyat Jawa sebelum memilih Soekarno sebagai pemimpinnya maka rakyat Jawa adalah rakyatnya Raja Raja jawa, demikian pula rakyat Sulawesi adalah Rakyatnya Raja Raja Sulawesi dst

Misalnya, Sunni baru punya imam pada periode 280-an yaitu 250 tahun setelah nabi Wafat (merujuk pada lahirnya imam Abu al Hasan Al Asy'ari 260 H 873 M) maka sebelumnya Sunni atau Ahlussunah wal jamaah adalah ummatnya siapa? Harus ada, karena tidak mungkin ada ummat tanpa imamnya atau pemimpin yang dari sana mereka merujuk segala persoalan agama. 

Atau jika kita merujuk pada imam Maliki dan Hanafi sebagai imam Mazhab tertua di Sunni maka itu artinya mereka baru punya imam pada tahun 150 an Hijiriah. Karena Imam Malik lahir tahun 93 H, atau 79 tahun setelah nabi Muhammad Saw wafat. Maka butuh 20-30 tahun belajar agama baru kemudian menjadi imam. Itu artinya pada tahun 120 an Hijiriah baru Sunni mempunyai imam. Nah sebelumnnya ummat Sunni adalah ummatnya siapa? Nabi Muhammad Saw? Nabi Muhammad Saw sudah wafat maka tidak mungkin memimpin mereka dalam beragama dan dalam berummat.

Dalam literatur Sunni sendiri mengakui bahwa imam Maliki sebelumnya adalah ummatnya imam Ja'far Shodiq as, salah satu satu Imamnya Syiah, dari sini imam Malik belajar dari imam Syi'ah, termasuk imam Hanafipun belajar dari imamnya Syiah.

Itu artinya sebelum imam Ja'far Shodiq as, ummat ini ummatnya siapa? Ummatnya imam Muhammad Baqir as, itu artinya Imam Ja'far Shodiq as dan ummat pada saat itu adalah ummatnya Imam Muhammad Baqir as (ayahnya sendiri), lalu sebelum Imam Muhammad Baqir a s, ummat ini Ummatnya siapa? Ummatnya Imam Ali Zainal Abidin as, nah sebelumnya lagi ummat ini ummatnya siapa? Ummatnya Imam Husain as, dan sebelumnnya lagi ini ummat, ummatnya siapa? Ummatnya Imam Hasan as, dan sebelumnnya lagi ini ummat ummatnya siapa? Ummatnya Imam Ali as dan sebelumnnya lagi, ini ummat ummatnya siapa? Ummatnya nabi Muhammad Saw, dan sebelumnnya lagi ini ummat ummatnya siapa?ummatnya nabi Ibrahim as, dan sebelumnnya lagi ini adalah ummatnya siapa? Nabi Nuh as, dan sebelumnya lagi ini ummatnya siapa? Ummatnya Nabi Adam as, dan sebelumnnya mereka tidak ada dan baru ada setelah imamnya atau Khalifahnya ada terlebih dahulu.

Itu artinya ummat tidak mungkin bisa ada sebelum ada terlebih dahulu imamnya atau Khalifahnya, itulah sunnatullah yang tidak akan ada perubahan didalamnya

Kemenangan (Al-Fatĥ):23 - Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.

Jadi jika ada Ummat yang belum punya imam itu sejatinya dia menghianati Sunnah Allah

Karena itulah setiap ummat akan dipanggil dengan imamnya, jika dia tidak punya imam Maka otomatis tidak akan dipanggil

Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):71 - (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

Selasa, 14 Januari 2020

Barokah

Seorang pria berdiskusi dengan  Sayidina Ali bin Abu Thalib RA

Pria itu berkata: 
(sekarang)  sudah tidak ada lagi yang namanya barokah !!

Sayidina Ali menjawab: 
"Sudahkah kamu melihat anjing dan domba?"

Pria itu berkata: Ya!

Sayidina Ali berkata: 
Manakah dari mereka lebih banyak melahirkan anak?

Pria itu berkata: Anjing lebih banyak melahirkan! Bisa melahirkan sampai tujuh anak.
Sedang kambing  (paling banyak?) melahirkan tiga anak!!!!.

Sayidina Ali berkata:
Jika Anda merperhatikan di sekeliling Anda, mana yg lebih banyak?

Pria itu berkata:
Saya melihat lebih banyak kambing (daripada anjing) 

Sayidina Ali berkata:
Bukankah kambing itu yang  (banyak)  disembelih? Dan  (seharusnya)  berkurang dan lebih sedikit?

Pria itu berkata: Ya!

Sayidina Ali berkata:
Itulah _BAROKAH_!!!

Pria itu berkata: Mengapa bisa demikian ?!
(Mengapa kambing yg  mendapat berkat, sedang  anjing tidak?)

Sayidina Ali  berkata:
Sebab kambing² itu tidur pada awal malam, dan bangun sebelum fajar; sehingga mereka memenangi waktu  turunnya rahmat, dan mereka memperoleh berkat

Adapun anjing² itu  (kerjanya hanya)  menggonggong  sepanjang malam, jika sudah dekat saat fajar? Mereka (anjing²) diam dan tidur! (Padahal) Di saat itu (fajar)   rahmat Allah turun!!!, sehingga mereka (anjing) itu kehilangan kesempatan utk meraih berkat.

Jangan ikuti langkah syaitan


Sapi Betina (Al-Baqarah):168 - Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Sapi Betina (Al-Baqarah):169 - Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

Sapi Betina (Al-Baqarah):170 - Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".

Apa yang dilakukan nenek moyak mereka? Mereka merubah rubah ayat Allah

Jamuan (Al-Mā'idah):13 - (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Mana yang mereka rubah?

Nih lihat

Dalam dua ayat ini dan masih banyak ayat yang lain yang menyatakan bahwa hanya para nabi dan rasul sajalah yang mempunyai bukti yang nyata, tapi bagi mereka hal itu diubah dalam surat Hud 17

Besi (Al-Ĥadīd):25 - Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Dalam ayat ini secara jelas disebutkan hanya para nabi salah satunya Nabi Muhammad Saw yang mempunyai bukti yang nyata, mukjizat, tapi bagi mereka hal itu diubah sehingga ummat lah yang mempunyai bukti yang nyata bukan nabi

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (Bukan nabi) yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (MUHAMMAD) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa, IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Mereka menjadikan nabi sebagai saksi, bukan sebagai orang yang mempunyai bukti yang nyata, padahal saksi itu adalah ummat nabi Muhammad Saw

Besi (Al-Ĥadīd):18 - Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.

Besi (Al-Ĥadīd):19 - Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang MENJADI SAKSI di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.

Jadi Saksi disisi Allah dan yang diutus Allah adalah siddiqin bukan Rasulullah Saw

Ini mereka bolak balik mengubah ubah ayat Allah dalam Hud 17 diatas.

Nah siapa siddiqin yang dimaksud itu? Ya tinggal dilihat siapakah yang paling pertama masuk Islam dan yang paling pertama membenarkan nabi dari golongan laki laki? Ya Imam Ali as, maka dialah saksi disisi Allah dan  yang diutus oleh Allah dalam Hud 17 bukan nabi Muhammad Saw, karena nabi Muhammad Saw sebagai orang yang mempunyai bukti yang nyata sesuai as saf ayat 6 diatas

Mengapa saya sebut saksi yang diutus oleh Allah? Ya karena dalam Hud 17 bunyi ayatNya seperti itu, wayatluhu syahidun minHu. Dan dia (nabi) diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah, maka saksi dalam Hud 17 adalah seorang rasul saksi

Inilah yang ingin diubah oleh syaitan dan diikuti oleh nenek moyang mereka dan sekarang mereka mengikuti langkah langkah nenek moyang mereka yang sudah tersesat sejak dahulu

Jadi jangan kalian ikuti, itu sama saja kalian sudah tersesat dan mengikuti langkah langkah syaitan laknatullah alaih

Kamis, 09 Januari 2020

Anjing Lapar

Ayatollah Dastagih qs berkata:

Jika seekor anjing lapar mengejarmu, sementara di tangan mu ada roti atau daging, apakah dengan menghardiknya dia akan lari? 

Meskipun kau mengambil kayu atau batu sekalipun tidak akan ada gunanya.

Dia sedang lapar, matanya jatuh ke makanan yang kau bawa, dan tidak akan menyerah untuk merebutnya.

Namun, jika kau tidak membawa apapun. Ia tahu kau tak punya sesuatu dan akan menyingkir dengan sendirinya.

Bagitu juga hati mu!!

Hati mu menjadi perhatian SETAN.

Ia akan melihat, jika di dalam nya ada makanan seperti cinta harta, dunia, jabatan, kedudukan, syahwat, pelit, riya dan dendam..

Maka ia akan fokus padanya, meskipun kau mengucapkan audzubillahi minasyaithanir rajim 100 kali tidak ada gunanya.

Namun, jika makanannya kau jauhi, maka dengan satu kali Istighfar ia akan lari.

t.me/tafsirhikmah

Rabu, 08 Januari 2020

KECERDASAN DAN KELICIKANPERAMPOK CERDAS ( Dari Selentingan status status FB)


Perampok berteriak kepada semua orang di bank :

” Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda ..”

Semua orang di bank kemudian tiarap.

Hal ini disebut “Mind changing concept – merubah cara berpikir“.

Semua orang berhasil merubah cara berpikir dari cara yang bisa menjadi cara yang kreatif.

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, ” Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”

Hal ini disebut ” Being professional – bertindak professional“. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD ” Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita”.

Perampok tua menjawab. ” Dasar bodoh, Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”

Hal ini disebut “Experience – Pengalaman“. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari universitas.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, ” Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 milliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”

Hal ini disebut “Swim with the tide – ikuti arus“. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata,” Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.”

Hal ini disebut “Killing boredom – menghilangkan kebosanan“. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan Anda.

Keesokan harinya berita di TV melaporkan uang 100 milliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil perampokan dan perampok sangat murka. “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 milliar,orang bank tanpa usaha dapat 80 milliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”

Hal ini disebut sebagai “Knowledge is worth as much as gold – pengetahuan lebih berharga daripada emas“.

Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.

Hal ini disebut sebagai “seizing opportunity – berani mengambil risiko“.

Selamat mencermati kisah diatas. Meski  mengandung humor namun ada point-point yang bisa kita tangkap dari humor bisnis di atas... 

Apakah anda bisa melihat, mengapa bangsa ini selalu ada keributan ?

Kisah Perampokan diatas, adalah representing segala sesuatu yg terjadi di Negara ini,,,

RENUNGAN UNTUK PARA  ELT POLITIK

Wudhu syiah



SYARAT SAH SHALAT.                       WUDHU YANG MENGIKUTI PERINTAH ALLAH DAN RASSULNY AKAN MEMBERI KEAMANAN D DALAM KUBUR.           WUDHU                             Surat Al-Ma'idah Ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan USAPLAH kepalamu dan (USAPLAH) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); USAPLAH mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.                       Dalam kitab Musnad Ahmad, juz 2 halaman 295, hadits no. 1013 dari Imam ‘Ali as:

كنت أرى أن باطن القدمين أحق بالمسح من ظاهرهما حتى رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يمسح على ظاهرهما

“Aku mengira bagian bawah kedua kaki lebih berhak untuk diusap ketimbang bagian atasnya, hingga aku melihat Rasulullah Saww MENGUSAP bagian atas keduanya”

Muhaqqiq Syaikh Syu‘aib al-Arnauth menilai di footnote no. 1:

حديث صحح

“Hadits shahih”

Masih di halaman sama, no. 1015 dari Sufyan: 

رأيت عليا توضأ فمسح ظهورهما

“Aku melihat ‘Ali berwudhu MENGUSAP bagian atas dua kakinya”

Muhaqqiq menilai di footnote no. 3:

إسناده صحيح

“Sanadnya shahih”

 Dalam kitab Sunan Ibnu Majah, jilid 1 halaman 376, hadits no. 460:

إنها لا تتم صلاة لأحد حتى يسبغ الوضوء كما أمره الله تعالى، يغسل وجهه ويديه إلى المرفقين ويمسح برأسه ورجليه إلى الكعبين

“Sesungguhnya TIDAK SEMPURNA shalat seseorang hingga ia menyempurnakan wudhu(nya) sebagaimana yang Allah Ta‘ala perintahkan, (yaitu) membasuh wajah dan tangannya hingga kedua siku, dan MENGUSAP kepala dan kakinya hingga kedua mata kaki”

Muhaqqiq Syaikh Basyar ‘Awad Ma‘ruf berkomentar di footnote hadits no. 460:

إسناده صحيح

“Sanadnya shahih”
 hadits riwayat Ibnu Majah itu dishahihkan juga idola Salafi, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, dalam kitab Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, juz 1 halaman 208, hadits no. 223

Dalam kitab Sunan ad-Darimi, juz 2 halaman 839-840, hadits no. 1368:

إِنَّهَا لَا تَتِمُّ صَلَاةُ أَحَدِكُمْ حَتَّى يُسْبِغَ الْوُضُوءَ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، فَيَغْسِلُ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، وَيَمْسَحُ بِرَأْسِهِ، وَرِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

“Sesungguhnya TIDAK SEMPURNA shalat seorang dari kalian hingga ia menyempurnakan wudhu sebagaimana yang Allah ‘Azza wa Jalla perintahkan. Ia membasuh wajah dan kedua tangannya hingga kedua siku, MENGUSAP kepala dan kedua kakinya hingga kedua mata kaki...”

Syaikh Husain Asad ad-Darani di footnote no. 2 menilai:

إسناده صحيح

“Sanadnya shahih”   Surat Al-An'am Ayat 116

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

SEMENIT BERSAMA BAGINDA NABI SAW


Jumlah kata: 114 kata
Waktu membaca: satu menit

By Enovita Miftah
Satu hari, Baginda Nabi Saw melihat setan dalam keadaan sangat lemah. Baginda Nabi Saw bertanya: “Mengapa engkau dalam keadaan seperti ini?”

Setan menjawab, “Bagaimana tidak Ya Rasulallah, umatmu telah melelahkan aku. Mereka telah membuat aku menderita.”

“Apa yang dilakukan umatku terhadapmu?”

“Ya Rasulallah, umatmu punya enam kebiasaan. Aku tidak kuat dan tidak sanggup melihatnya."

Pertama, setiap kali berjumpa, mereka saling mengucapkan salam.

Kedua, setiap berjabat tangan mereka saling memaafkan.

Ketiga, setiap merencanakan sesuatu senantiasa mengucap "Insya Allah."

Keempat, setiap kesalahan mereka memohon ampun,  "Astaghfirullah."

Kelima, l setiap kali namamu disebutkan mereka menyampaikan salam dan shalawat. "Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad."

Dan keenam, setiap kali mereka mengawali sesuatu, mereka selalu berkata: "Bismillahirrahmanirrahim."

(Keutamaan dan Berkah Shalawat, halaman 33)

#alwayssayshalawat🌹
#UsMif@TPW

Sabtu, 04 Januari 2020

Ahlul bait yang disucikan dan yang tidak disucikan


Menetapkan satu ketetapan hukum tidak boleh mengandung kemusykilan (kemungkinan( yang lain, misalnya seseorang yang dituduh berzina lalu dirajam sampai mati maka keputusan itu harus benar benar dipastikan memang dia melakukan zina, jika tidak maka akan menciptakan kedzaliman yang lain, membunuh orang yang justru tidak berzina. Karena itulah seseorang yang menuduh orang lain berzina wajib mendatangkan 2 orang saksi laki laki atau 4 orang wanita yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri terjadinya perzinahan tersebut yaitu melihat masuknya MR P ke dalam MR V. Itu ketetapan syar'inya jika tidak maka akan memunculkan kemungkinan yang lain. Maka haram dihukum rajam sampai mati

Demikian pula penetapan Allah atas nama Ahlul bait yang tidak memasukkan istri istri nabi kedalam Ahlul bait yang disucikan Allah, karena dapat memunculkan kemusykilan yang lain, sebab istri tidak selamanya menjadi ahlul bait seseorang, ada kalanya dia berpindah keahlulbaitannya, berpindah dari satu Ahlul bait kepada ahlul bait yang lain

Ahlul bait artinya ahli rumah. 

Karena itulah manakala satu wanita menikah dengan lelaki A maka dia menjadi ahlul bait A
Jika si A cerai atau suaminya meninggalkan maka dia dapat menikah dan menjadi ahlul bait orang lain

Karena itulah Allah tidak menetapkan istri kedalam ahlul bait nabi yang disucikan karena dapat menciptakan kemusykilan atau kemungkinan lain. Bisa jadi istri istri tersebut nikah lagi dan menjadi istri pihak lain maka akan menciptakan keluarga suci diluar keluarga nabi, dan ini akan melahirkan kemungkinan yang lain, penyalahgunaan derajat kesucian yang dianugerahkan Allah dalam rangka tujuan duniawi, dan ini haram

Maka ketetapan hukum harus menafikan semua kemungkinan yang paling terkecil sekalipun

Maka istri istri nabi tidak dimaksudkan Allah kedalam Ahlul bait yang disucikan

Kamis, 02 Januari 2020

Jangan sampai anda tersesat

Mengapa sudah memegang Al Qur'an dan telah Islam tapi masih tetap berdoa Ihdinassirathal Mustaqim?

Itu karena sekalipun kamu sudah Islam, dan khatam bolak balik dan hafidz Qur'an serta baca berjilid jilid kitab tafsir tapi masih tetap bisa tersesat, masih bisa kafir

Koq bisa?

Nah ini Buktinya. 

Yakin gak dengan ayat ini?

Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Dalam ayat ini Allah menyatakan, mengumumkan, mendeklarasikan bahwa hanya satu nama yang mempunyai bukti yang nyata, dia adalah Nabi Muhammad Saw, tiada yang lain, karena bukti yang nyata memang hanya diberikan kepada para rasul rasul-Nya sebagai alat bukti bahwa dia adalah utusan pemberi bukti yaitu Allah SWT.

Besi (Al-Ĥadīd):25 - Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Nah jika semua sudah sepakat bahwa hanya para rasul sajalah yang mempunyai bukti yang nyata, maka bagaimana bisa anda meyakini ada orang lain selain nabi yang mempunyai bukti yang nyata?

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (BUKAN NABI???) yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Bagaimana bisa manusia yang bukan para nabi mempunyai bukti yang nyata? Bukti yang nyata hanya diberikan kepada para rasul, ini koq bisa ada orang selain rasul bisa mempunyai bukti yang nyata?

Inilah bukti jika orang yang bolak balik hafidz Qur'an pun bisa kafir

Berjalan dengan para Rasul ( bag 2)


Pada bagian satu dijelaskan bahwa orang Arab mengalami dua fase, fase pertama adalah fase Islam (belum beriman) lalu kedua adalah fase beriman, butuh 10 tahun hidup bersama nabi/ rasul berulah diakui keimanannya oleh Allah, sekalipun orang Madinah pun diberlakukan hal yang sama. Pada saat nabi sudah di Madinah dan turun ayat ya ayyuhal ladzina amanu tetap yang baru masuk Islam dan belum hidup bersama sama Rasul dalam kurun waktu tertentu tetap dipandang belum beriman oleh Allah

Kamar-kamar (Al-Ĥujurāt):14 - Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Butuh sekian tahun lagi setelah benar benar taat dan patuh pada Allah dan Rasul barulah nanti akan diakui keimanannya

Al hujurat 14 "karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu"

Artinya kalaupun mati dalam kondisi Islam dan belum beriman tapi tetap taat pada Allah dan Rasul-Nya maka amalnya tidak sia sia karena telah hidup bersama nabi dan berusaha taat padanya

Hal yang sama terjadi pada Bani Israil, butuh 40 tahun hidup di seantero Padang pasir telunta lunta bersama nabi Musa as barulah dipandang sebagai orang beriman dan diizinkan memasuki kota suci-Nya Palestina

Jamuan (Al-Mā'idah):26 - Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu".

Mengapa hal ini terjadi? Sebab orang yang hidup bersama rasul saja masih bisa fasik apalagi yang tidak hidup bersama nabi

Perhatikan ayat Al maidah 

Jamuan (Al-Mā'idah):21 - Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.

Jamuan (Al-Mā'idah):24 - Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja".

Jamuan (Al-Mā'idah):25 - Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".

Maka ketika mereka dipandang belum beriman maka diharamkan memasuki kota suci

Jamuan (Al-Mā'idah):26 - Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu

Itu artinya ketika mereka sudah hidup bersama nabi selama 40 tahun barulah dipandang sebagai orang beriman

Lalu bagaimana kah jika Rasul Musa as wafat? Maka mereka bukan lagi hidup bersama sama rasul maka demi hukum ini "bahwa orang yang hidup bersama rasul saja yang dipandang beriman" maka Allah menetapkan 12 rasul pengganti bagi mereka agar mereka tetap dipandang sebagai orang beriman.

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Tapi begitu 12 rasul rasul tadi wafat maka mereka dipandang lagi sebagai orang yang bukan beriman, beragama dengan agama musa,  ya, tapi beriman sudah tidak lagi, pada kondisi ini amal mereka tidak hilang sebagaimana dijelaskan dalam Al hujurat 14 selama masih ada rasul rasul yang lain, karena itulah dikirim Daud as, Sulaiman as hingga masa kekosongan rasul rasul.

Maka itulah mereka haram menempati kota suci Palestina sampai mereka hidup kembali bersama sama rasul yang datang kemudian yaitu Isa as, hal ini ditunjukkan dengan jatuhnya Yerusalem ke tangan Romawi pada masa kekosongan rasul rasul sampai datang nabi Isa as sebagai Rasul yang lain.

Demikian pula Islam hari ini jika tidak hidup bersama rasul rasulNya maka dipandang bukan orang beriman, hanya Islam, karena itulah ada yang namanya rasul saksi, yang dimulai dengan Imam Ali as sebagai rasul saksi pertama lalu dilanjutkan dengan rasul rasul yang lain sampai ke imam Mahdi as

Imam Mahdi as adalah Rasul, utusan Allah

Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga DIUTUS padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)

Imam Mahdi as diutus oleh Allah yang sebelumnya diislahkan olehNya semalam

Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Diislahkan, artinya dipisahkan dari ummat yang lain, ya imam Mahdi as adalah ummat Muhammad sekaligus rasul saksi, yang diutus oleh Allah dan sebelum memimpin manusia di akhir dunia maka dia diislahkan oleh Allah satu malam

Haji (Al-Ĥaj):47 - Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.

Sajdah (As-Sajdah):5 - Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Seribu tahun dia diislahkan, di asingkan, di ghaib kan oleh Allah. 

Itu artinya dia telah ada sejak 1000 tabun lalu dan diislahkan oleh Allah ke alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh manusia biasa

Itu artinya setelah kemunculannya lah dan kita hidup bersamanya dalam beberapa tahun itulah baru keimanan kita diakui oleh Allah, saat ini kita baru Islam, karena kita belum hidup secara real bersama rasul. Tapi ketika kita taat padanya lewat petunjuk dan arahan arahannya maka kita tetap dipandang Islam bukan kafir, karena rasul Mahdi as tetap menjalankan tugasnya walau dibalik islahnya lewat wakil wakilnya. Dalam kondisi seperti ini mereka yang benar benar taat dan patuh itulah yang hidup secara real bersama rasul, dan dipandang beriman. Sebaliknya bagi yang lain yang tidak taat maka bukan saja tidak diakui beriman, bahkan bukan lagi Islam.

Itu artinya islam pun memiliki rasul rasul yang lain yang menjadi pengganti Nabi Muhammad Saw, sebab itulah hukum Allah bahwa seseorang harus hidup bersama nabi atau rasul Allah barulah dipandang sebagai orang yang beriman, mereka inilah yang disebut sebagai 12 imam yang Maksum

Di dalam Sahih Bukhari misalnya, termuat hadits yang berasal dari Jabir yang mengatakan, “Rasulullah saw bersabda, ‘Akan muncul sepeninggalku 12 orang amir/imam‘, kemudian Rasulullah saw mengatakan sesuatu yang aku tidak mendengarnya. Lalu saya menanyakan kepada ayah saya, ‘Apa yang dikatakannya?’ Ayah saya menjawab, ‘Semuanya dari bangsa Qureisy.'” (Sahih Bukhari, jild 9, bab Istikhlaf, halaman 81)

Untuk itulah kaum ahli kitab berdoa agar digolongkan (menjadi Syiah) bersama para saksi

Jamuan (Al-Mā'idah):83 - Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (Rasul saksi Imam Ali as + 11 imaman.).