Sabtu 21 Desember 2019
Akhir dari kejayaan Kitab Ibnu Katsir dan hari runtuhnya agama Islam Abal abal
Segala sesuatu punya ajal, ya termasuk kitab Ibnu Katsir itu sendiri. Siapa sangka akhirnya keciduk juga dia berdusta atas nama Allah, dan ini hukumnya adalah dzalim
Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,
Sepandai pandai tupai melompat ya jatuh juga
Dalam kitabnya bab surat Hud ayat 17, setelah mengutip ayat 17 beliau menerangkan bahwa "Allah menceritakan"
Berikut petikannya
Hud, ayat 17
{أَفَمَنْ كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ (17) }
Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al-Qur'an itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al-Qur’an. Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur'an itu. Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan perihal orang-orang mukmin yang berada pada fitrah Allah yang telah difitrahkan-Nya kepada semua hamba-Nya, yaitu pengakuan yang menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Disebutkan oleh Allah melalui firman-Nya:
{فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ}
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Ar-Rum: 30), hingga akhir ayat.
Dalam menafsirkan ayat ini Ibnu Katsir langsung mengatakan
"Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan perihal orang-orang mukmin yang berada pada fitrah Allah yang telah difitrahkan-Nya kepada semua hamba-Nya"
Lah ini ucapan dia atas dasar apa mengatakan bahwa dalam Hud 17 ini Allah sedang menceritakan tentang orang orang mukmin yang berada pada fitrah Allah? Apa ada hadisnya yang menerangkan bahwa Hud 17 itu memang bercerita tentang orang mukmin yang berada diatas fitrah Allah? Koq bisa dia langsung sematkan bahwa itu kata Allah bukan kata dia sendiri? Dia berpendapat baru kemudian dia menyatakan Allah yang menceritakan, ini namanya berdusta atas nama Allah! Al Kazzab!
Gak ada awan gak ada petir tiba tiba hujan, seperti itulah yang terjadi pada Hud 17, tidak ada acuan tiba tiba, ujug ujug Ibnu Katsir mengatakan Allah menceritakan? Apakah dia dapat Wahyu bahwa Hud 17 itu emang tentang orang mukmin yang berada diatas fitrah, sehingga dia bisa berkata atas nama Allah, "Allah menceritakan?" Ini benar benar keterlaluan, mengatasnamakan Allah atas pendapat dia sendiri agar ummat percaya dan yakin seperti itulah yang diceritakan Allah?
Waduh ini penipuan atas nama Allah, eh kemudian dia mencomot ayat Allah lagi Ar rum 30 demi menguatkan kebohongannya itu, YASSALAAMMM benar benar kurang ajar!
Benar benar keterlaluan!
Jikalau dia terlebih dahulu mengutip hadis bahwa nabi bersabda bahwa Hud 17 itu tentang orang orang yang berada diatas fitrah ya tidak masalah, itu artinya dia berdalil dari hadis sehingga mengatakan hal itu
Ini dia gak mengedepankan hadis terlebih dahulu sebagai dasar ungkapannya, gak ada ayat dasar yang menjadikan dia mengatakan hal tersebut, loh koq bisa mengatakan itu Allah yang menceritakan?
Kalo saja ayat sebelumnya memang menyinggung masalah orang orang beriman yang berada diatas fitrah ya wajar saja jika dia kemudian mengatakan "Allah menceritakan" karena emang dari ayat ayat sebelumnya menceritakan hal itu, lah ini kagak ada ayat ayat sebelumnya yang menceritakan soal itu, koq bisa dia nisbatkan kepada Allah?
Waduh ini benar benar dusta atas nama Allah
Jika dia bisa berdusta pada ayat ini maka bagaimana dengan ayat ayat yang lain? Apa menjamin dia tidak sedang berdusta juga?
Jika dengan ayat Allah saja dia bisa sekurang ajar ini berdusta atas nama Allah maka bagaimana dengan hadis Nabi Muhammad Saw apakah dia tidak akan berdusta memakai hadis hadis dalam menafsirkan ayat dalam kitab tafsirnya dan mengatasnamakan nabi Muhammad Saw?
Ini artinya semua tafsiran dia gugur dengan sendirinya karena terciduk berdusta atas nama Allah
Itu artinya ini adalah akhir dari kejayaan kitabnya, dan sekaligus menandai runtuh Islam Abal Abal yang berdiri diatas hujjah Ibnu Katsir itu sendiri
Maaf saya kejam? Kurang ajar, oh tidak ini demi kebaikan kalian, karena kalian sedang beragama diatas pondasi kitab penuh dusta belaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar