Rabu, 03 Oktober 2018

Merasa Suci

Apa kesalahan iblis?  Nyaris tanpa salah,  maka disanalah kesalahannya

Demikian pula para sahabat nabi yang mengambil kembali hak dan kedaulatan yang telah dia jual kepada Allah

Pengampunan (At-Tawbah):111 - Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

Lalu mereka ingin dengan hak dan kedaulatan yang telah diambil kembali itu untuk menjadi khalifah, sebab khalifah adalah milik pemegang hak dan kedaulatan Allah,  dan bisa juga dimiliki oleh mereka yang memenangkan perang dengan merebutnya

Para sahabat nabi sejatinya merekalah pemenang perang dan memiliki hak dan kedaulatan dalam islam,  hanya saja hak itu telah mereka jual kepada Allah sebagai seorang muslim,  namun siapapun berhak membatalkan apa yang telah dia jual.  Dan itu sah sah saja.  Dan pihak pembeli tidak boleh memprotesnya apalagi belum dibayar Tunai.  Sejatinya Allah membeli hak dan kedaulatan para sahabat nabi tidak dengan cara tunai,  maka jika mereka menolak atau mengambil kembali apa yang telah mereka jual maka tidak pantas untuk ditolak malah biarkanlah itu hak mereka

Maka itulah Imam Ali as berdamai dengan Abu bakar,  umar dan usman,  Imam Hasan as berdamai dengan Muawiyyah l.a sebaliknya Imam Husain as dan imam imam setelahnya melakukan perlawan dengan caranya masing masing,  mengapa?  Ya karena khalifah setelah muawiyyah tidak ada yang berhak karena mereka bukan pemenang perang langsung di Masa Nabi saw,  maka hak itu harus dikembalikan kepada Allah sebagai pemegang hak tunggal setelah pemenang perang wafat

Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):54 - Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

Dan Hak itu hanya Allah berikan kepada para rasul rasulNya yaitu para Imaman,  maka khalifah setelah Muawiyyah wajib dilawan dengan cara masing masing

sebaliknya Khalifah selain rasul rasul Allah (imaman) seperti Abu Bakar,  umar, usman dan Muawiyyah, maka itu adalah hak mereka yang mereka ambil kembali setelah mereka jual kepada Allah,  maka mereka masuk dalam kategori ayat ini

Sapi Betina (Al-Baqarah):86 - Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.

Nah dari mana mereka bisa mengambil kembali apa yang telah mereka jual kepada Allah.  "Merasa Suci"

Orang yang merasa suci tidak akan membutuhkan orang lain tuk sampai kepada Allah,  dia merasa bisa langsung berdekatan kepada Allah,  sebaliknya orang yang merasa kotor selalu membutuhkan jubah kesucian agar bisa sampai kepada Allah, untuk penjelasan hal ini silahkan baca sibgah Allah.  Padahal manusia bisasa sejatinya dia tidak pernah suci yang sebenarnya.  Itu hanyalah perasaannya karena sejak awal penciptaan kita tercipta dari tanah yang kotor,  rendah,  dan yang hanya bisa mensucikannya hanyalah Allah dan orang orang yang disucikan hanyalah para rasul rasulNya tidak selainya. Bahkan malaikat yang  suci saja bisa terjerembab dalam kesalahan apalagi manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan

hal inilah yang terjadi pada iblis,  merasa telah mencapai derajat suci dan bergaul dengan malaikat maka "perasaan suci" menyelimuti dirinya.  Dia merasa pantas mengajukan hujjahnya menentang Allah,  sama dengan para sahabat yang telah merasa suci merasa pantas memegang hak dan kedaulatan dalam memerintah umat,  maka rusaklah dunia

Maka mereka yang telah mencapai derajat "merasa suci", ada kalanya menjerumuskan dirinya dalam dosa agar tidak merasa pantas mengambil peran yang tidak seharusnya diembannya,  jika tidak maka rusaklah dunia

pada perang tabuk (at taubah 117) sejatinya Allah ingin memudurkan diri diri para sahabat nabi agar mundur,  turun satu derajat dibawah "merasa suci" dengan kejadian hampir berpaling, agar mereka sadar diri bahwa siapapun tidak pantas mengemban apa yang seharusnya tidak boleh dipikulnya yaitu khalifah selain para rasul yang suci,  karena jika tidak, maka rusaklah dunia.

maka orang orang biasa selain rasul yang diberikan ilmu tau kapan saatnya harus turun tuk menghindari "merasa suci" dengan menceburkan diri dalam maksiat dan kemudian bertobat lalu kembali manapaki tangga ketaatan kembali

maka jika kau dapati orang bermaksiat jangan serta merta kau hakimi karena boleh jadi dia sedang berupaya turun dari "merasa suci"

karena yang boleh berada pada derajat itu hanyalah para Rasul rasul Nya,  para Imaman selebihnya hanya akan membangkitkan keangkuhan dan merasa berhak mengambil apa yang bukan haknya

Apa yang terjadi pada nabi Adam as dengan buah khuldi adalah cara Allah untuk memundurkan derajat kesucian Adam as agar jangan sampai "merasa suci" dan merasa pantas dirinya menjadi Tuhan (kekal)

Ţāhā:120 - Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

Maka dia harus dijerumuskan dalam satu maksiat agar "merasa pantas" hilang dari dirinya, karena mengapa tidak? Sebab seluruh malaikat sujud kepadanya dan ini sangat berbahaya,  bisa memunculkan perasaan "pantas" menjadi Tuhan.  Maka Allah menjerumuskannya dalam satu maksiat yang menjadikannya kembali pada derajat manusia dan menapaki kataatan di dunia