Sabtu, 21 September 2019

Baca baik baik sampai habis karena ini sangat penting

Seorang Profesor yang Atheis berbicara dalam sebuah kelas.

Profesor: "Apakah Allah menciptakan segala yang ada?"

Para mahasiswa: "Betul! Dia Pencipta segalanya."

Profesor: "Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah juga menciptakan Kejahatan."

(Semua terdiam. Agak kesulitan menjawab Hipotesis Profesor itu).

Tiba-tiba suara seorang Mahasiswa memecah kesunyian.

Mahasiswa: "Prof! Saya ingin bertanya. Apakah Dingin itu ada?"

Profesor: "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, Dingin itu ada."

Mahasiswa: "Prof! Dingin itu tidak ada. Menurut Hukum Fisika, yang kita anggap Dingin sebenarnya adalah ketiadaan Panas. Suhu -460 degree Fahrenheit adalah ketiadaan Panas sama sekali. Semua Partikel menjadi Diam. Tidak bisa bertindak pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata 'Dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan Panas.

Selanjutnya! Apakah Gelap itu ada?"

Profesor: "Tentu saja ada!"

Mahasiswa: "Anda salah lagi Prof! Gelap juga tidak ada.
Gelap adalah keadaan di mana tiada Cahaya. Cahaya bisa kita pelajari. Sedangkan Gelap tidak bisa. Kita bisa menggunakan Prisma Newton untuk mengurai Cahaya menjadi beberapa Warna dan mempelajari panjang Gelombang setiap Warna. Tapi! Anda tidak bisa mengukur Gelap. Seberapa Gelap suatu Ruangan di ukur melalui berapa besar intensitas Cahaya di Ruangan itu.
Kata 'Gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Cahaya.

Jadi! Apakah Kejahatan itu ada?"

Profesor mulai bimbang tapi menjawab juga: "Tentu saja ada."

Mahasiswa: "Sekali lagi anda salah Prof! Kejahatan itu tidak ada. Allah tidak menciptakan Kejahatan. Seperti Dingin dan Gelap juga. Kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya.
Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia."

Profesor terpaku dan terdiam!

Ternyata, Kejahatan dan Dosa terjadi karena manusia lupa hadirkan Allah dalam hatinya.

Hadirkan Allah dalam hatimu setiap saat, maka akan selamatlah dirimu

Itulah IMAN

Lalu darimana manusia bisa mengenal Allah? Dari para Rasul, maka kejahatan sejatinya adalah ketiadaan Rasul dalam hidup manusia sehingga tidak dapat menghadirkan Allah dalam hatinya

Itu artinya panas hadir karena adanya Api, jadi panas adalah hasil dari kerja Api. Para rasul adalah Api itu sendiri, Allah adalah hasil kerja para Rasul

Lalu siapa yang menghadirkan atau mencitakan Api dan panas (Allah) di alam keberadaan? Itulah hakekat Allah itu sendiri. Sebab Allah hanyalah asmaNya. Inilah yang sering digambarkan al qur'an sebagai Kami, yaitu Hakekat Allah, Para Rasul dan Allah (asmaNya)

AsmaNya itulah yang hadir dalam diri kita sehingga kita bisa merasakan kebaikan bukan kejahatan, dan karena itu pulalah, iblis baru sekedar bertemu dengan AsmaNya, belum hakekatNta yang berada di sidratul muntaha yang Jibril pun tak sanggup sampai kesana

Lalu siapakah yang pernah bertemu Hakekat Allah? Ya para Rasul rasulNya, para KhalifahNya, kerana merekalah paran utusan utusanNya. Dan para Imam as adalah juga utusan utusanNya atau Rasul rasulNya

Inilah yang menjamin tidak akan ada kedzaliman di muka bumi selama masih ada para Rasul atau khalifah atau imaman yang ditaati, karena dari merekalah Allah hadir dan menghadirkan panas sehingga manusia tidak merasakan dingin atau kejahatan itu sendiri

Inilah yang Allah sampaikan kepada malaikat dalama ayat al baqarah
"Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui"

Sapi Betina (Al-Baqarah):33 - Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"

Kejahatan

Seorang Profesor yang Atheis berbicara dalam sebuah kelas.

Profesor: "Apakah Allah menciptakan segala yang ada?"

Para mahasiswa: "Betul! Dia Pencipta segalanya."

Profesor: "Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah juga menciptakan Kejahatan."

(Semua terdiam. Agak kesulitan menjawab Hipotesis Profesor itu).

Tiba-tiba suara seorang Mahasiswa memecah kesunyian.

Mahasiswa: "Prof! Saya ingin bertanya. Apakah Dingin itu ada?"

Profesor: "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, Dingin itu ada."

Mahasiswa: "Prof! Dingin itu tidak ada. Menurut Hukum Fisika, yang kita anggap Dingin sebenarnya adalah ketiadaan Panas. Suhu -460 degree Fahrenheit adalah ketiadaan Panas sama sekali. Semua Partikel menjadi Diam. Tidak bisa bertindak pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata 'Dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan Panas.

Selanjutnya! Apakah Gelap itu ada?"

Profesor: "Tentu saja ada!"

Mahasiswa: "Anda salah lagi Prof! Gelap juga tidak ada.
Gelap adalah keadaan di mana tiada Cahaya. Cahaya bisa kita pelajari. Sedangkan Gelap tidak bisa. Kita bisa menggunakan Prisma Newton untuk mengurai Cahaya menjadi beberapa Warna dan mempelajari panjang Gelombang setiap Warna. Tapi! Anda tidak bisa mengukur Gelap. Seberapa Gelap suatu Ruangan di ukur melalui berapa besar intensitas Cahaya di Ruangan itu.
Kata 'Gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Cahaya.

Jadi! Apakah Kejahatan itu ada?"

Profesor mulai bimbang tapi menjawab juga: "Tentu saja ada."

Mahasiswa: "Sekali lagi anda salah Prof! Kejahatan itu tidak ada. Allah tidak menciptakan Kejahatan. Seperti Dingin dan Gelap juga. Kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya.
Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia."

Profesor terpaku dan terdiam!

Ternyata, Kejahatan dan Dosa terjadi karena manusia lupa hadirkan Allah dalam hatinya.

Hadirkan Allah dalam hatimu setiap saat, maka akan selamatlah dirimu

Itulah IMAN

Jumat, 20 September 2019

Hitam Putih

Mending "nakal" bermain wanita daripada nakal dengan menjual agama.

Sebab nakal pada wanita pernah dialami oleh Nabi Daud as ketika menghendakii istri orang lain sedang dia sudah memiliki 99 istri

Şād:22 - Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.

Şād:23 - Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan".

Itu artinya manusia memiliki sisi hitam dan putih, dan itu sudah qodrat penciptaan, itulah penciptaan di alam dunia, ada sisi hitam sebagai bayang bayangnya tak terkecuali seorang nabi sekalipun, dan bayang hitam ini pasti akan teraktualisasi tanpa ada yang bisa menghindarinya, ini konsekwensi alam dunia.

Dan konsekwensi yang paling ringan dan dapat ditoleransi oleh Allah adalah hitam dalam hal wanita, jangan selainnya, sebab itulah hitam dalam hal wanita Allah atur pula dalam nikah mut'ah, dengan kalimat "istamta'tum" setelah bersenang senang padanya maka bayarlah (Q.S An nisa 24), ya terkesan prostitusi yang dihalalkan seperti itulah tuduhan yang dijatuhkan, ya itulah sisi hitam yang Allah berikan toleransi agar sisi hitam itu tidak mengaktualisasi, atau wujud dalam bentuk yang lain, semisal menjadi penjual agama semisal Saudi dan negara negara teluk lainnya, sebab sisi hitam ini pasti akan mengaktual atau wujud apapun caranya dan bagaimanapun jalannya. Maka jalan paling ringan telah Allah siapkan, agar tidak mengaktual ketempat lain yang lebih parah.

Lihat Arab Saudi, mengharamkan Mut'ah tapi malah menjadi pengabdi Dajjal dengan memberikan minyaknya kepada AS dan Yahudi dengan berdirinya ARAMCO (Arab Amerika Oil Company) yang baru kemarin diledakkan oleh Iran dengan tangan Yaman.

Dengan meledaknya Aramco ekonomi dunia terganggu, soalnya, sebagian besar ekonomi dunia dijalankan dari bisnis minyak, dan 80 % minyak dunia berasal dari ARAMCO. Itu artinya perekonomian Amerika si setan besar, Zionis Yahudi Dajjal bergantung pada sektor minyak Aramco. Dan Iran meledakkannya.

Inilah konsekwensi dari upaya meredam sisi hitam pada manusia, melahirkan jalan terkutuk yang lebih parah.

Sama halnya dengan mencoba menyembunyikan knalot mobil kedalam kabin mobil dibawah jok dengan ditutup rapat rapat akan menyebabkan rusaknya mesin atau penumpang didalamnya keracunan gas buang

Agama sudah mengatur sedemikan rupa jalan kehidupan di dunia termasuk konsekwensi adanya sisi hitam yang mustahil dihilangkan

Dalam surat Pencipta hal itu telah menjadi qodrat penciptaan

Pencipta (Fāţir):20 - dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya,

Ini sudah aturan, pasti ada hitam dan putih pada segala yang tercipta, tinggal keluarnya kemana sang hitam itu yang harus diatur sebaik mungkin agar efeknya tidak terlalu membahayakan.

Kamis, 19 September 2019

Tafsir Huruf

Tafsir Huruf کهیعص

Sa'd bin Abdullah al-Qummi berkata kepada Imam Zaman afs:
"Wahai putera Rasulullah, tolong jelaskan kepadaku tentang takwil ayat كهيعص (Kaf Haa Yaa 'Ain Shad)!"

Imam berkata:
"Huruf-huruf ini termasuk berita-berita gaib. Allah memberitahukan hamba-Nya Zakaria as tentangnya dan mengisahkannya kepada Muhammad saww. Dan itu karena Zakaria as memohon kepada Tuhannya untuk memberitahukannya nama-nama lima manusia utama. Maka Allah menurunkan Jibril kepada Zakaria as dan mengajarkannya tentang hal tersebut. Hingga apabila Zakaria mengingat Muhammad, Ali, Fathimah dan Hasan (salam atas mereka semua) hatinya menjadi tenang dan hilang duka citanya. Namun apabila ia mengingat Husein as airmatanya tumpah dan kesedihan melanda jiwanya.

Suatu hari Zakaria as bermunajat kepada Allah:
"Tuhanku! ada apa gerangan dengan diriku? setiap kali aku mengingat empat orang dari mereka (Muhammad, Ali, Fathimah dan Hasan) dukacita menjadi sirna berkat nama-nama mereka. Namun apabila aku mengingat Husein as airmataku tumpah dan aku dilanda kesedihan luar biasa?"

Maka Allah Swt memberitahukan Zakaria as tentang kisah Husein as, dan berfirman:
كهيعص
Kaf adalah nama Karbala; Ha adalah هلاك العترة (bencana yang menimpa Ahlulbait); Ya adalah yazid laknatullah, yang berlaku zalim terhadap Husein as; 'Ain adalah dahaganya Husein; dan Shad adalah sabarnya Husein.

Ketika Zakaria as mendengar itu semua, ia tidak pernah meninggalkan mihrabnya selama 3 hari, melarang siapapun untuk menemuinya, dan ia tiada hentinya menangis dan meratap. Diantara ungkapan-ungkapan kesedihannya ia berkata:

إلهي ، أتُفجّع خير خلقك بولده ؟ أتنزل بلوى هذه الرزية بفنائه ؟ أتلبس عليّا وفاطمة عليهما السلام ثياب هذه المصيبة ؟ إلهي ، أتَحلُّ كربة هذه الفجيعة بساحتهما ؟

"Tuhanku! apakah Engkau membuat duka nestapa makhluk terbaik-Mu melalui puteranya? apakah Engkau menurunkan bencana duka nestapa ini di halaman rumahnya? apakah Engkau memakaikan Ali dan Fathimah busana musibah ini?
Tuhanku! (pantaskah) duka nestapa ini menimpa mereka berdua?"

Kemudian Zakaria as berkata:
"Tuhanku, anugerahilah aku seorang putera yang menyejukkan hatiku ketika aku berusia lanjut. Jadikanlah ia pewaris dan washiku, dan jadikanlah kedudukannya di sisiku sebagaimana kedudukan Husein as. Apabila engkau menganugerahinya untukku maka jadikanlah aku terpikat dengan cintanya dan timpakanlah duka nestapa kepadaku melaluinya sebagaimana Engkau menimpakan duka nestapa kepada Muhammad saww Kekasih-Mu melalui puteranya (Husein as)".

Lalu Allah menganugerahi seorang putera kepadanya bernama Yahya dan menimpakan duka nestapa kepadanya melalui puteranya ini.
Yahya as berada dalam kandungan ibunya hanya 6 bulan sebagaimana Husein 6 bulan berada dalam kandungan ibunya.

📚 referensi:
1. Kamal al-Din wa Tamam al-Ni'mah 2/460
2. Nur al-Tsaqalain 3/319
3. Manaqib Ibn Syahr Asyub 4/4
4. Tafsir al-Burhan 3/3
5. Tafsir al-Shafi 3/272
6. Ta'wilul Aayaat 1/299
7. Al-Ihtijaj 2/268
8. Dalailul Imamah 274
9. Biharul Anwar 52/78
10. Nafsul Mahmum 48
11. Al-Mawsu'ah al-Kubra 'an Fathimah al-Zahra as 6/295-296

Sabtu, 14 September 2019

Siapakah yang menafsirkan Hud 17

Siapakah yang menafsirkan Hud 17, saya? enak saja main tuduh 😂😂?

Yang tafsirkan ayat Hud 17 adalah as saf ayat 6 sendiri. Saya hanya sekedar membantu untuk menunjukkannya saja kepada kalian, karena mata hati kalian itu buta, kebanyakan makan barang haram dan gak menjaga wudhu! Hati kalian hitam legam 😂😂😋😋😋

Dan itu artinya tafsiran kalian atas Hud 17 yang selama ini kalian pahami adalah salah! dan sejatinya yang mengoreksi kesalahkan tafsiran kalian itu adalah al qur'an sendiri bukannya saya, buka surat as saf ayat 6, siapa yang mempunyai bukti yang nyata? nabi Muhammad saw bukan? Kenapa kalian malah memasukkan selain nabi sebagai pemilik bukti yang nyata? Itulah kesesatan kalian semua, kafir sejati. Sehingga tafsiran yang benar adalah sprt ini

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (para nabi salah satunya Nabi saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata (salah satunya Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (rasul saksi, Imam Ali as) dari Allah dan (sebagaimana) sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa, IMAMAN dan rahmat. Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Dalam ayat ini ada dua bagian, bagian atas dimulai dari ayat

Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (para nabi salah satunya Nabi saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata (salah satunya Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (rasul saksi, Imam Ali as) dari Allah

Dan bagian kedua adalah

dan (sebagaimana) sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa, IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Bagian kedua adalah penjelas bagi ayat pada bagian pertama, misalnya kita sedang berbicara mengenai mobil, maka bagian kedua adalah jenis contoh mobilnya, semisal avansa

Nah dalam ayat diatas, Allah sedang berbicara mengenai orang orang yang mempunyai bukti yang nyata, yaitu para nabi yang diikuti oleh saksi dariNya yang artinya dia adalah seorang rasul, karena juga diutus olehNya sebagai saksi, untuk memudahkan memahami ayat tersebut maka Allah memberikan contoh pada bagian kedua ayat tersebut, dengan memberikan gambaran pada Kitab Musa yang merupakan salah satu bukti yang nyata yang dibawah oleh Musa as, bahwa padanya ada pula saksi yang diutus olehNya yang dikenal dalam al qur'an sebagai imaman atau naqiban. Hal ini dapat dilihat pada ayat al maidah 12

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Yang mana mereka adalah juga rasul rasul Allah. Perhatikan ayat diatas "sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul rasulKu"  siapa yang dimaksud rasul rasulKu dalam ayat ini? Ya para imaman yang telah diangkat oleh Allah dalam ayat diatas yang menjadi objek pembicaraan antara ummat musa yang dimintai perjanjiannya oleh Allah untuk diikuti dan dijadikan panduan, panutan setelah ketiadaan Musa as. Yang jika mereka melanggarnya maka mereka telah tersesat dari jalan yang lurus. Alias KAFIR.

Makanya dalam ayat diatas ditutup dengan kalimat ini

"Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (KAFIR)"

SAYA TAKFIR? itu kata ayat loh ya? Jadi jangan baper, segeralah bertobat wahai anak anak dungu, bodoh, malas dan baperan 😂😂😂

Jumat, 13 September 2019

Janji Allah

Sebelum nabi saw diutus maka janji Allah dalam al qur'an belum bisa terwujud, hanya tersimpan di lauh mahfuz, ya Al qur'an hanya tersimpan disana, janji Allah di dalamnya belum bisa terwujud, yang terwujud hanyalah janji Allah dalam kitab kitab sebelumnya.

Nanti setelah Nabi saw diutus barulah janji janji Allah dalam al qur'an terwujud satu persatu karena al qur'an sebagai perwujudan janji Allah telah menemukan nabiNya

Itu artinya janji Allah hanya bisa terwujud jika bertemu nabiNya. NabiNya hanya bisa terwujud manakala ada saksiNya dan saksiNya untuk nabiNya dalam setiap zaman kenabian selalu ada dan untuk kenabian Muhammad saw ia lahir dari dalam ka'bah yaitu Imam Ali as. Maka janji Allah hanya bisa terwujud mana kala ada saksiNya yang lahir dari dalam ka'bah, maka ka'bah harus dibina, harus ditegakkan maka diutuslah ibrahim as, bapak semua nabi nabi.

Itu artinya tanpa saksi saksiNya maka semua janjia janji Allah hanya akan tersimpan rapi di dalam lauh mahfuz

Headset

Headset, alat mendengar yang biasa dipakai dan dicolok di hp bagi sebagian anak kecil mungkin itu hal baru. Bagi kita yang sudah mengenalnya dan terbiasa akan merasa lucu jika ada anak kecil yang bertanya "om itu apa?"

Hal itu menandakan, hal baru baginya, karena dia pun baru di dunia ini, melihat hal hal yang tidak biasa membuatnya akan terasa heran

Demikian pula umat islam, ketika melihat ada 12 imam, 12 rasul saksi akan terasa mengherankan baginya, karena emang islam muhammadi adalah islam baru di dunia ini, padahal sebelumnya telah ada islam ibrahim, islam Musa, islam Isa as yang lebih dahulu di dunia ini dengan membawa sistem islam itu sendiri yang dirasa aneh bagi penganut islam yang baru, padahal tidak ada perubahan dalam islam, semau sama, sama sama mengajarkan Tauhid, kenabian pembawa risalah dan penjaga risalah yang dikenal dengan istilahnya masing masing yang selalu berjumlah 12 orang

Lihat saja dalam ayat ini

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Demikian pula dalam ayat ini

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):52 - Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.

Semua mereka berjumlah 12 orang, dalam setiap risalah kenabian pasti ada 12 rasul penjaga risalah

Mirip kayak headset yang sudah biasa ada dalam setiap dus Hp sebagai bagian dari asesoris hp yang tidak terpisahkan. Tapi bagi anak TK yang baru hadir di dunia akan merasa heran dan bertanya "apa itu om?" karena emang jarang saat ini yang memakai headset diteliga untuk mendengar suara HP. Tapi bagi orang tua, orang lama di dunia tidak akan heran, karena sadar emang itulah bagian dari Hp yang selalu ada dalam setiap produk Hp

Sama seperti 12 imam imam atau 12 rasul rasul saksi, pelanjut risalah yang sejatinya selalu ada dalam setiap kenabian demi menjaga kelangsungan agama itu sendiri.

Jadi jika ada yang heran dengan 12 rasul saksi, atau imam imam kadang saya tersenyum membayangkan betapa dia mirip dengan anak TK

Kecintaan penduduk langit pada Imam Ali as

Rasulullah saww bersabda :

"Yang pertama menjadikan Ali bin Abi Thalib sebagai saudara dari para penghuni langit adalah Malaikat Israfil, kemudian Mikail, kemudian Jibril.

Dan yang pertama mencintai Ali dari para penghuni langit adalah para Malaikat Pemikul Arsy, kemudian Malaikat Ridhwan penjaga surga, kemudian Malaikat Maut. Dan sesungguhnya Malaikat Maut mengasihi para pencinta Ali bin Abi Thalib sebagaimana ia mengasihi para Nabi as."

✍ Biharul Anwar, jilid 39 halaman 110 hadis ke 17; Manaqib al-Khwarizmi, halaman 72 hadis ke 49; Yanabi'ul Mawaddah, halaman 159.

Syariat

Allah tidak butuh syariat ibadahmu

Untuk apa syariat ibadah kita bagi Allah? Agar kekuasaanNya bertambah? Dari kerajaan kecil lalu makin bertambah luas?  Atau agar kekuasaanNya tetap abadi? Seperti itukah? Tentu tidak bukan? Ataukah agar manusia menjadi lebih baik? Tentu tidak karena Allah telah menciptakan manusia sebagai sebaik baik ciptaan, tidak membutuhkan hal lain agar lebih baik, sebab jika masih membutuhkan hal lain (syariat) agar menjadi lebih baik maka Allah tidak menciptakan manusia dalam kondisi ciptaan yang baik, alias eror.

Lalu untuk apa syariat diciptakan oleh Allah untuk manusia? Itu adalah sebagai tanda apakah manusia tersebut masih patuh, taat atau tidak pada utusanNya, pemimpinNya, imamNya, rasul rasulNya. Itu artinya selama manusia masih menjalankan syariat yang dibawa setiap nabi, rasul atau yang diajarkan para imam imamNya maka itu artinya manusia tersebut masih patuh padaNya melalui kepatuhan mereka pada rasul rasul atau imam imamNya, jika tidak maka dia telah menolak patuh pada rasul rasulNya

Untuk itulah, setiap rasul membawa syariatnya sendiri sendiri atau melanjutkan syariat nabi nabi sebelumnya, untuk apa? Sebagai tanda  kepatuhan atau ketidakpatuhan ummat padanya.

Manusia sebagai mahluk sempurna mempunyai tugas di dunia, membawa naik jiwa jiwa semesta agar kembali kepadaNya dengan ganjaran atas tasbih tasbih mereka selama ini

Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):44 - Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Semuanya bertasbih kepadaNya dan tidak ada tasbih yang sia sia dihadapan Allah kecuali pasti akan diberi ganjaran olehNya. Karena itulah segala sesuatu harus dimuat ke hadapanNya dalam wujud manusia. Itu artinya semuanya akan bermuara pada manusia. Itulah hakekat penciptaan manusia di muka bumi sebagai muara berbagai macam jiwa yang dimakan, yang diminum atau dihirup lewat udara dan menyatu membentuk tubuh manusia

Itu artinya dari sanalah sifat hewania negatif, yang buas, saling menerkam mempengaruhi jiwa manusia, dan karena hal itulah maka manusia harus dipandu, dituntun, dalam sekawanan manusia (komunal, sosial, kemasyarakatan) oleh manusia yang lain yang terjaga dari pengaruh jiwa negatif hewania, dan mereka ini dikenal sebagai manusia suci dan oleh karena itulah syariat dibuat sebagai penanda kepatuhan mereka padanya agar tercipta, satu kepatuhan yang akan membawa sekawanan manusia tersebut tetap baik dan tidak saling menerkam satu sama lain, sehingga tujuannya sebagai pembawa jiwa semesta dapat terselesaikan dengan baik dan diganjar dengan syurga

Untuk itulah perlu ada syariat bagi manusia agar manusia lebih teratur dan terpimpin. Sehingga tujuan syariat sejatinya adalah demi keteraturan dan tertib terpimpin, oleh manusia suci. Tanpa manusia suci atau rasul rasul, imam imam maka syariat tidak ada gunanya

Maka itulah sekalipun menegakkan syariat secara total tapi tidak dibawah pimpinan rasul rasul maka sama saja akan melahirkan pertikaian pertikaian baru karena tidak dipandu oleh manusia suci.

Untuk itu, syariat adalah urusan kedua manakalah urusan kepemimpinan telah usai ditegakkan.

Maka tegakkan dulu siapa rasul rasul diantara kita barulah beralih pada penegakan syariat

Jika semua telah berdiri, dan tugas mengantar jiwa telah selesai dilaksanakan maka disitulah letak ketaatan yang sebenarnya, letak ibadah penghambaan, pengabdian yang sebenarnya.

Tanpa kepemimpinan manusia suci, rasul rasul, imam imam maka hakekat syariat tidak ada nilai dan tujuannya disisi Allah

Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):71 - (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

Untuk itulah diakhirat nanti, kitab amalan yang mencatat amalan dari pelaksanaan syariat atau pelanggaran syariat baru akan diberikan manakala orang tersebut berada dalam kepemimpinan atau dipimpin oleh rasul rasul atau imam imam, darisanalah syariat baru akan memiliki nilai.

itu artinya dari arahan imam imam atau rasul rasullah baru syariat dapat bernilai, karena dari arahan dan panduan imamlah maka syariat bisa berdiri dengan ukuran yang benar dan kesucian. Tanpa imam atau rasul rasul maka syariat akan ditegakkan bukan dengan ukuran yang benar dan suci, melainkan dengan hawa nafsu dan ketidaktahuan yang berakibat pada kedzaliman

Yang bertekuk lutut (Al-Jāthiyah):18 - Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

Pesan penting

Imam  Ali as berpesan kepada
Kumail bin Ziyad :

"Tenanglah, jangan berambisi untuk ingin dikenal,

Sembunyikanlah
kepribadianmu, jangan sampai
disebut-sebut di depan orang lain.

Belajarlah, niscaya engkau akan mengetahui.

Dan diamlah, niscaya engkau akan selamat.

Tidak buruk bagimu jika Allah telah memahamkan agama-Nya kepadamu,

Meskipun engkau tidak mengenal orang lain dan ia juga tidak mengenalmu."

lmam Ali as berkata :

"Janganlah engkau
gembira dengan kekayaan dan
ketenteraman hidup,

Dan janganlah bersedih karena
kepapahan dan bencana atau cobaan.

Karena sesungguhnya emas itu diuji dengan api.

Dan seorang Mukmin diuji dengan bencana atau cobaan."

ImamAli as berkata :

"Bukan kesulitan yang membuat kita takut,

Tapi ketakutan yang 
membuat kita sulit,

Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah,

Dan jangan pernah menyerah untuk mencoba.

Jangan katakan kepada Allah aku punya masalah besar,

Tapi katakanlah kepada masalah bahwa aku mempunyai Allah yang  Maha Besar."