Kamis, 28 Juni 2018

Bergolong golongan

Ada yang mengatakan tanda kesesatan adalah dengan bergolong golongan,  entah darimana pemikiran seperti itu, yang pasti itu bukan berasal dari Al qur'an

Kamar-kamar (Al-Ĥujurāt):13 - Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Pengampunan (At-Tawbah):122 - Tidak sepatutnya bagi MUKMININ itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari TIAP-TIAP GOLONGAN di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Dalam ayat ini bahkan Allah mengatakan "bahwa tiap tipa golongan", artinya bukan satu atau dua golongan melainkan banyak golongan dan tetap disebut sebagai MUKMININ

Itu artinya sekalipun mereka berada pada masing masing golongan, sekte atau kelompok namun tetap berpegang pada al liwa Rasulullah saw maka selama itu pula mereka masih tetap dianggap mukminin (orang orang beriman) oleh Allah

Karena itulah ada yang namanya ar raya atau bendera golongan golongan, kabilah kabilah.

Yang tidak boleh adalah jika memecah belah agama,  memecah belah al liwa Rasulullah saw, serta tidak berada dalam satu garis komando al liwa Rasulullah saw

Binatang Ternak (Al-'An`ām):159 - Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.

Ini yang tersesat, artinya mereka telah memecah belah agama dan tidak dalam satu garis komando rasulullah, hal ini terjadi ketika nabi telah wafat,  karena ketika nabi masih hidup berapapun jumlah golongan islam, berapapun jumlah bendera golongan selama tetap dalam satu garis komando Rasulullah maka masih disebut kaum MUKMININ.

Setelah nabi wafat dan kaum mukminin tadi menolak Hud 17, bahwa ada rasul pendamping nabi yang mempunyai kewenangan dalam memegang kedaulatan Allah itulah maka merekalah yang disebut pemecah belah agama. Bergolong golongan dalam kesesatan.

Ini yang namanya kesesatan,  yaitu menolak adanya rasul pemegang kedaulatan Allah setelah nabi Muhammad saw sehingga ummat terpecah belah dan tidak dalam satu al liwa rasul

Jadi bergolong golongan itu tidak mengapa selama dalam satu al liwa rasulullah saw
Dan al liwa itu sejatinya telah dipindahkan kepada rasul yang lain yaitu Rasul Imam Ali as karena hanya rasul rasullah yang mempunyai kewenangan dalam memegang kedaulatan Allah dan al liwa Rasulullah saw adalah lambang kedaulatan Allah

Lalu bagaimanakah dengan hadis bahwa islam akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu yang selamat?

perhatikan ayat ini "sesungguhnya orang orang yang memecah belah agamaNya dan mereka menjadi bergolongan" (al an'am 159) dalam ayat ini dengan jelas disebutkan bahwa memecah belah agama-Nya dan bergolongan. Itu artinya yang sesat adalah yang memecah belah agamaNya dan kemudian mereka bergolongan,  sehingga jika ada umat islam bergolongan tapi tidak memecah belah agama-Nya,  masih dalam satu al liwa Rasul yang saat ini berada ditangan rasul  imam Ali as maka tetap disebut kaum MUKMININ. Selamat dan tidak tersesat karena masih dalam koridor Hud 17, yang tersesat adalah yang menolak Hud 17 kemudian berpecah belah dalam golongan golongan yang lebih kecil

Mushaf Fatimah


Ada yang menuding seperti ini kepada syiah

Tudingan pertama:

KITAB SUCI (Al-qur'an) AGAMA ISLAM berbeda dg KITAB SUCI AGAMA SYI'AH KAFIR.

Dari sudut pandang pemahaman tentang kitab suci saja antara kita yg Islam sudah berbeda dg Agama SYI'AH KAFIR.
Belom lagi yg lain-lainnya.

Orang-Orang beragama syiah menyebut kitab suci tambahan khusus mereka sebagai mushaf Fatimiyah. Mushaf ini tidak dimiliki oleh kaum muslimin pada umumnya. Menurut salah satu riwayat mereka, Jibril hanya mendektekannya kepada Fatimah, kemudian ditulis oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

Dalam kitab Ushul al-Kafi – salah satu rujukan utama syiah – dinyatakan,

عندما سئل الإمام الصادق ( عليه السَّلام ) عن مصحف فاطمة ( عليها السَّلام ) قال:

Ketika Imam as-Shodiq – alaihis salam – ditanya tentang mushaf Fatimah – alaihas salam – beliau menjawab,

إن فاطمة مكثت بعد رسول الله ( صلَّى الله عليه و آله ) خمسة وسبعين يوماً ، و كان دخلها حزنٌ شديد على أبيها ، و كان جبرئيل يأتيها فيُحسن عزاءَها على أبيها ، و يُطيب نفسها و يخبرها عن أبيها و مكانِه ، و يخُبرها بما يكون بعدها في ذريتها ، و كان عليّ ( عليه السَّلام ) يكتب ذلك ، فهذا مصحف فاطمة

“Sesungguhnya Fatimah, sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkabung selama 75 hari. Beliau sangat bersedih karena wafatnya ayahnya. Jibril selalu mendatangi Fatimah, dan turut berkabung atas kematian ayahnya. Jibril menghibur Fatimah, dan menyampaikan tentang keadaan ayahnya dan kedudukan ayahnya. Jibril juga menyampaikan keadaan masa depan keturunan Fatimah.Sementara Ali mencatat semua yang disampaikan Jibril. Itulah Mushaf Fatimah.”

[KITAB SYI'AH : Ushul al-Kafi, al-Kulaini, 1/241].

Kitab Ushul al-Kafi, karya al-Kulaini inilah kitab rujukan pokok orang syiah yang berkembang di Iran, Irak, Lebanon, Suriah, dan syiah Indonesia.

=====

Ini jawaban Saya:

Ya udah jika itu mushaf fatimah maka ada dua pegangan,  karena satu adalah al qur'an yang diturunkan kepada ayahnya sebagai pegangan inti ajaran dan 1 lagi adalah kitab kisah masa depan mereka bukan?

Tau arti mushaf?  Itu artinya lembaran lemabaran, sahifa,  yang berlembar lembar

Lalu mana disebutkan bahwa mereka menolak kitab al qur'an sebagai ajaran inti dan menjadikan mushaf fatimah menggantikan al qur'an?  😂😂

Emang gak boleh punya banyak kitab? Yang satu kitab al qur'an sebagai ajaran inti dan pokok kemudian satu kitab lagi kitab masa depan anak dan keturunannya? 😂😂😂😂

Lalu dimana masalahnya?

Nah sudah jelas perbedaannya kan antara kitab al qur'an dan mushaf fatimah,  jadi gak salah dong bila mereka memiliki keduanya sebagai pedoman? Satu pedoman initi dan pokok ajaran islam lalu satunya lagi pedoman apa yang akan terjadi dimasa depan terkhusus yang yang menyangkut nasib mereka,  kan keduanya sama sama dari Allah,  satu dipakai sebagai ajaran pokok dan satu lagi disimpan oleh imam imam sebagai informasi tentang diri mereka sendiri bukan?  Aneh sekali,  wong mereka diberikan petunjuk akan nasib keluarganya supaya jadi kompas bagi keluarga suci mereka koq kalian yang sewot?  Helloo?  😂😂😂😂

Tudingan kedua :

KEYAKINAN AGAMA SYI'AH KAFIR.

Mushaf Fatimah Jauh Lebih Tebal & LEBIH HEBAT DARI AL-QUR'AN

Mushaf Fatimah (kitab sucinya AGAMA SYI'AH KAFIR) jauh lebih tebal dibandingkan Al-Qur'annya umat islam. Dan isinya lebih hebat dari Al-qur'an.

Mushaf Fatimah 3 kali lebih tebal dibandingkan al-Quran kaum muslimin.

Dalam Ushul al-Kafi juga disebutkan, bahwa Abu Abdillah – alaihis salam – mengatakan,

وإن عندنا لمصحف فاطمة عليها السلام وما يدريهم ما مصحف فاطمة عليها السلام؟ قال: مصحف فيه مثل قرآنكم هذا ثلاث مرات، والله ما فيه من قرآنكم حرف واحد.

“Kami memiliki mushaf Fatimah alaihas salam. Mereka tidak tahu, apa itu mushaf Fatimah? Mushaf Fatimah berisi seperti quran kalian ini 3 kali lipat. Demi Allah, tidak ada satupun bagian (dalam mushaf Fatimah) yang dijelaskan dalam Quran kalian satu hurufpun.”

[KITAB SYI'AH : Al-Kafi, al-Kulaini, jilid 1, hlm. 287]

=======

Ini jawabannya :

“Kami memiliki mushaf Fatimah alaihas salam. Mereka tidak tahu, apa itu mushaf Fatimah? Mushaf Fatimah berisi seperti quran kalian ini 3 kali lipat."

Maksudnya isinya seperti al qur'an yaitu petunjuk Allah hanya saja petunjukNya berbeda,  yang al qur'an adalah wahyu kitab sedangkan apa yang diberikan kepada sayyidah fatimah as adalah petunjuk akan kejadian masa depan yang isinya setebal 3 kali al qur'an isinya, karena didalamnya termuat kisah lengkap semua imam imam as dan anak leturunannya

"Demi Allah, tidak ada satupun bagian (dalam mushaf Fatimah) yang dijelaskan dalam Quran kalian satu hurufpun.”

Ya emang gak ada yang sama karena itu kisah hidup, kisah perjalanan para imam imam dan anak turunannya

Lalu masalahnya apa?

Kan al qur'an tetap jadi kitab ajaran inti dan pokok bukan?

Kalo punya kitab tentang kisah masa depan emang salahnya dimana?

Minggu, 24 Juni 2018

Mubahala

Mengapa Imam Ali as yang jadi rasul saksi dalam Hud 17 bukan yang lain? Bukankah selain imam Ali as masih banyak sahabat nabi yang lainnya?

Pertama,
Itu karena selain Imam Ali as, maka semua sahabat masuk dalam kategori ayat ini

Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka HAMPIR BERPALING (mau kafir kembali), kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,

Hampir berpaling, seorang rasul itu pantang mau berpaling

Kedua,
Itu karena imam Ali as lah satu satunya laki laki dewasa (disamping saidah fatimah as,  imam Hasan as dan imam Husain as)  yang dipanggil untuk bermubahala kepada ahli kitab. Lalu mengapa imam Ali as yang dipanggil sebagai satu satunya laki laki dewasa sebagai bagian dari mubahala (doa siap menerima laknat Allah) ketika berdebat dengan ahli kitab soal siapa yang benar diantara mereka soal agama?  Itu karena Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as lah yang sejatinya diutus membawa agama Islam,  satu sebagai pembawa bukti yang nyata dan satu lagi sebagai saksi,  artinya jika mereka membawa kedustaan atas nama Allah maka mereka berdualah yang layak dilaknat bukan orang lain.  Ini adalah bentuk tanggung jawab Rasul rasul Allah. Itu artinya imam Ali as ikut bertanggung jawab atas aksi tipu tipu dan  pantas dilaknat jika ternyata mereka bukan utusan Allah, dan itu artinya termasuk ahlulbait nabipun ikut bertanggung jawab atas agama.  Maka suka tidak suka ahlulbait juga ikut diutus sebagai rasul rasul saksi karena diikutkan dalam menanggung tanggung jawab rela dilaknat jika agama yang dibawah oleh mereka adalah bathil

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):61 - Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.

Hadisnya
Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Daud Al-Makki, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Mihran, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Dinar, dari Daud ibnu Abu Hindun, dari Asy-Sya'bi, dari Jabir yang menceritakan bahwa telah datang kepada Nabi Saw. Al-Aqib dan At-Tayyib. Maka Nabi Saw. mengundang keduanya untuk melakukan mula'anah, lalu Nabi Saw. berjanji kepada keduanya untuk melakukannya pada keesokan harinya. Jabir melanjutkan kisahnya, bahwa pada keesokan harinya Nabi Saw. datang membawa Ali, Fatimah, Al-Hasan, dan Al-Husain; lalu beliau mengundang keduanya. Tetapi keduanya menolak dan tidak mau ber-mula'anah dengannya, melainkan hanya bersedia membayar kharraj (jizyah).

Jika sekiranya mereka tidak ikut bertanggung jawab sebagai utusan utusan Allah maka tidak mungkin mereka akan dilibatkan dalam mubahala (doa laknat untuk mereka yang berdusta) karena itu sama saja dzalim,  mengikutkan pihak lain yang tidak tau apa apa.

Mubahala

Mengapa Imam Ali as yang jadi rasul saksi dalam Hud 17 bukan yang lain? Bukankah selain imam Ali as masih banyak sahabat nabi yang lainnya?

Pertama,
Itu karena selain Imam Ali as, maka semua sahabat masuk dalam kategori ayat ini

Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka HAMPIR BERPALING (mau kafir kembali), kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,

Hampir berpaling, seorang rasul itu pantang mau berpaling

Kedua,
Itu karena imam Ali as lah satu satunya laki laki dewasa (disamping saidah fatimah as,  imam Hasan as dan imam Husain as)  yang dipanggil untuk bermubahala kepada ahli kitab. Lalu mengapa imam Ali as yang dipanggil sebagai satu satunya laki laki dewasa sebagai bagian dari mubahala (doa siap menerima laknat Allah) ketika berdebat dengan ahli kitab soal siapa yang benar diantara mereka soal agama?  Itu karena Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as lah yang sejatinya diutus membawa agama Islam,  satu sebagai pembawa bukti yang nyata dan satu lagi sebagai saksi,  artinya jika mereka membawa kedustaan atas nama Allah maka mereka berdualah yang layak dilaknat bukan orang lain.  Ini adalah bentuk tanggung jawab Rasul rasul Allah. Itu artinya imam Ali as ikut bertanggung jawab atas aksi tipu tipu dan  pantas dilaknat jika ternyata mereka bukan utusan Allah, dan itu artinya termasuk ahlulbait nabipun ikut bertanggung jawab atas agama.  Maka suka tidak suka ahlulbait juga ikut diutus sebagai rasul rasul saksi karena diikutkan dalam menanggung tanggung jawab rela dilaknat jika agama yang dibawah oleh mereka adalah bathil

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):61 - Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.

Hadisnya
Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Daud Al-Makki, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Mihran, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Dinar, dari Daud ibnu Abu Hindun, dari Asy-Sya'bi, dari Jabir yang menceritakan bahwa telah datang kepada Nabi Saw. Al-Aqib dan At-Tayyib. Maka Nabi Saw. mengundang keduanya untuk melakukan mula'anah, lalu Nabi Saw. berjanji kepada keduanya untuk melakukannya pada keesokan harinya. Jabir melanjutkan kisahnya, bahwa pada keesokan harinya Nabi Saw. datang membawa Ali, Fatimah, Al-Hasan, dan Al-Husain; lalu beliau mengundang keduanya. Tetapi keduanya menolak dan tidak mau ber-mula'anah dengannya, melainkan hanya bersedia membayar kharraj (jizyah).

Jika sekiranya mereka tidak ikut bertanggung jawab sebagai utusan utusan Allah maka tidak mungkin mereka akan dilibatkan dalam mubahala (doa laknat untuk mereka yang berdusta) karena itu sama saja dzalim,  mengikutkan pihak lain yang tidak tau apa apa.

Yang diharamkan dari syafaat nabi

Binatang Ternak (Al-'An`ām):159 - Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.

Ini adalah ultimatum Allah kepada manusia yang memecah belah agamaNya, yaitu Nabi Muhammad saw diharamkan bertanggung jawab kepada mereka

Siapapun dia jika dia tidak berusaha mengembalikan islam kepada satu maka dia termasuk orang yang membiarkan agama ini terpecah belah,  maka Allah mengharamkan nabi bertanggung jawab kepada mereka, tidak akan mendapatkan syafaat nabi kelak di yaumil hisab

Islam itu satu,  haram terpecah pecah dan wajib disatukan sekalipun dengan jalan perang!!  Jika tidak maka anda termasuk golongan yang membiarkan islam terpecah pecah

Islam itu satu, 
Tuhannya satu: Allah
Nabinya satu: nabi Muhammad saw
Rasul saksi al bayyinat nabi, satu: Imam Ali as (Hud 17)
Kitabnya satu: al qur'an
Kiblatnya satu: ka'bah
Dan setelah Nabi ada 12 rasul imaman yang saling menyaksikan

Maka selainnya wajib dikafirkan agar kembali kepada islam yang lurus,  satu tidak terpecah pecah

Saya mengajak kalian kepada agama Allah yang satu yaitu islam dengan 12 rasul Imaman

Faedah yang diharamkan?

Mau nanya nih kepada sunni,  salafi wahabi, sesuai hadis,  saat nabi memerintahkan mut'ah. Lihat screnshoot hadis dibawah ini

Pada saat nabi memerintahkan mut'ah apakah saat itu mut'ah mempunyai faedah atau tidak?  Jika kagak kenapa nabi memerintahkan mut'ah?  Apakah nabi memang suka memerintahkan sesuatu yang gak berfaedah?

Kedua jika berfaedah kenapa bisa diharamkan? 😂😂😂😂

Apakah ini bukan berarti nabi bisa dituduh sakit jiwa?

Memerintahkan hal yang berfaedah lalu setelah itu eee dia haramkan kembali

Apakah faedah yang dirasakannya menjadi kurang berfaedah lagi setelah ditimbang timbang?  Apa penyebab kesimpulan itu?

Ayo siapa yang bisa jawab? 😂😂😂😂

Apakah itu bukan berarti faedah yang dikira nabi malah merupakan bencana?  Maka penilaian nabi cacat?  Koq bisa kalian ikuti seorang nabi dengan penilaian cacat?  Hayoo?

Itu artinya mut'ah gak mungkin nabi haramkan,  sebab jika sdh berfaedah dan diharamkan maka akibatnya nabi bisa dianggap sakit jiwa dan cacat dalam menilai sesuatu yang berfaedah

Faham nak anak kafir?

Mengapa Syiah tidak mengharamkan Mut'ah?

Sebagian orang selalu menuduh Syiah menghalalkan mut'ah padahal telah diharamkan oleh nabi,  lalu mengapa Syiah tetap menghalalkan nikah mut'ah?  Itu karena tidak ada satu ayatpun yang mengharamkan mut'ah

Menetapkan hukum itu hanya hak Allah,  nabi hanyalah pesuruhNya

Binatang Ternak (Al-'An`ām):57 - Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. MENETAPKAN HUKUM ITU HANYALAH HAK ALLAH. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".

Hanyalah hak Allah,  tiada yang selainnya termasuk nabi,  maka mengharamkan dan menghalalkan sesuatu wajib ada nash ayatnya dari Allah jika tidak maka bathil sekalipun nabi Muhammad saw sendiri

Hari kiamat (Al-Ĥāqqah):44 - Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,

Hari kiamat (Al-Ĥāqqah):45 - niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.

Hari kiamat (Al-Ĥāqqah):46 - Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.

Hari kiamat (Al-Ĥāqqah):47 - Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.

Maka nabi jika mengharamkan sesuatu maka wajib membawakan nash ayat pengharamannya

Jika nabi saja wajib membawakan ayat pengharaman mut'ah apalagi hanya kita manusia biasa? Makanya mana berani syiah mengharamkan mut'ah tanpa dalil ayat?

Mengapa nama Imam Ali as tidak disebutkan

Mengenai Hud 17 tentang ada dua utusan di dalamnya yaitu yang pertama Nabi Muhammad saw dan Rasul Imam Ali as sebagai saksi al bayyinat nabi Muhammad.

Banyak yang bertanya mengapa Allah tidak langsung saja menyebut nama Imam Ali as dalam ayat itu semisal nama nabi Muhammad saw di dalam as saf ayat 6?

Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Itu karena jika Allah menyebutkannya maka Hud 17 menjadi batal dengan sendirinya?  Mengapa demikian?  Itu karena dalam redaksi ayat Hud 17 disebutkan "walakinna aksarannasi la yu'minun" akan tetapi kebanyakan manusia itu tidak beriman

Nah jika nama Imam Ali as secara jelas disebutkan maka gak akan ada yang kafir,  semuanya beriman kepadanya karena ayat jelas dan terang,  kecuali dia memang tidak beriman pada al qur'an. Maka karena demikian yang harus terjadi yaitu banyak manusia tidak beriman maka nama Imam Ali as tidak disebutkan

Mengapa demikian?  Itu untuk menguji manusia siapa yang benar benar menggali kebenaran, keimanan agar ditinggikan derajatnya dan diberikan balasan yang setimpal dan siapa yang sejatinya tidak mempunyai ketertarikan pada kebenaran dan keimanan sama sekali kecuali sekedar ikut ramai dan sekedar beriman ala kadarnya seadanya,  mengapa demikian?  Karena Allah itu suka yang spesial, yang menaruh perhatian yang bersungguh sungguh pada ajakannya,  pada tawarannya

Ya sama kayak kamu yang mengajak satu kelas untuk ikut reuni,  maka ada yang asal ikut ikutan ala kadarnya,  ikut ramai,  tapi ada juga yang benar benar ingin terlibat jadi panitia,  ikut bersungguh sungguh mewujudkannya,  maka kamu akan suka sekali kepada orang orang seperti ini ketimbang orang yang hanya,  asal datang,  asal nyumbang,  asal rame saja

ya sama kayak wanita yang ngajak nikah prianya lalu pria itu ikut terlibat dalam segala hal sampai ikut memesankan tempat, memilih kartu undangan dsb ketimbang pria yang hanya tau beres saja,  mengapa demikian?  Itu artinya sang pria benar benar cinta kepada wanita tersebut

Ya sama seperti Allah ingin disepsialkan,  ingin manusia terlibat mencari tau,  bersungguh sungguh mencari kebenaran, dan mencari kebenaran imannya ketimbang manusia yang cuma ikut ikutan, ikut ramai saja

"alah yang penting orang banyak pilih A ya sudah saya ikut aja,  kalau ternyata salah ya udah masuk neraka ramai ramai" ini sangat mencerminkan ketidak pedulian pada agama Allah dan jelas Allah tidak menyukai orang orang seperti ini

Sebaliknya jika Ada orang yang benar benar mencari tau,  menggali,  dan terus berupaya dalam hal itu maka orang orang seperti inilah yang disukai Allah.

Maka itulah tidak semua akan tertuang secara terang,  agar manusia bisa dinilai mana yang benar benar cinta kepadaNya

Jika Besok dirimu ditanya

Hai sunni, salafi, wahabi,  jika besok kalian tenyata salah jalan maka apa alasanmu kepada Allah?

"kami kan ikuti ajaran Nabi Ya Allah"

Lalu dikatakan kepada kalian,  "darimana kalian mengetahui ajaran Muhammad?"

"dari Hadis nabi Ya Allah"

Lalu dikatakan kepada kalian,  "darimana kalian bisa tau itu hadis nabi Muhammad?"

"karena diriwayatkan oleh para sahabat, lalu kepada tabiin (generasi setelah sahabat),  lalu kepada tabiut tabiin (generasi setelah tabiin), dan seterusnya.

Lalu dikatakan kepada kalian "lalu kenapa kalian mengikuti hadis yang diriwayatkan oleh sahabat nabi?"

"karena mereka telah Engkau ridhoi Ya Allah"
Lalu dikatakan kepada mereka "darimana kalian tau Aku meridhoi mereka?"

"dari ayat at taubah 100 ya Allah

Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."

Lalu dikatakan kepada kalian
"kalian tidak membaca ayat ini?

Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir BERPALING (MAU KAFIR KEMBALI), kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,

Kalian lalu saling pandang dan berkata "kan mereka belum berpaling Ya Allah,  hanya hampir, dan Kau pun telah mengampuni mereka"

Lalu dikatakan kepada kalian "jika istri atau suami kalian hampir berpaling, hampir selingkuh,  hampir berzina tapi belum sampai berzina dengan selingkuhannya,  apa kalian ridho?"

Kalian saling tatap dengan tulisan "keledai dungu" dikepala kalian, "anngg angg anu anu Ya Allah, ya kami pasti marah lah jika istri atau suami kami hampir selingkuh,  karena itu artinya dia sudah niat mau selingkuh, apalagi jika sudah hampir berzina,  itu artinya angg kami sangat marah ya Allah"

Lalu dikatakan kepada kalian, "tahukah kalian mengapa Aku menyatakan mereka hampir berpaling di dalam KitabKu? Itu karena Aku sangat murka kepada mereka,  sama seperti kalian semua yang menulis di dinding FB bahwa suami atau istrimu hampir selingkuh, agar semua orang bisa mengetahui, itu artinya apa?"

"itu artinya kami sangat jengkel,  marah, biar semua orang tau sifat mereka dan agar orang bisa berhati hati sama suami atau istri saya yang tidak tau malu itu"

Lalu dikatakan kepada kalian "itu artinya kalian menghukum mereka dengan mengabadikan kelakuan memalukan mereka di dinding FB kalian bukan?"

"Benar Ya Allah"

Lalu dikatakan kepada kalian "nah seperti itulah Aku menghukum kaum yang tidak tau malu,  yang telah dikirimkan manusia terbaik,  paling ramah,  paling penyayang,  paling dan paling segalanya sebagai utusanKu tapi mereka masih mau berpaling dariKu? Karena itulah Aku umumkan kelakuan memalukan mereka di dalam KitabKu"

"tapi ya Allah,  kan Engkau sudah mengampuni mereka bukan?  Dan Engkau adalah Maha Pengampun"

"Benar, tapi apakah belum datang pada kalian Hamka Arsad yang menjelaskan bahwa Setiap ampunan wajib memperbaiki diri?"

"Ow Hamka Arsad si Hud 17 yang ganteng itu ya Allah?,  sudah tapi kami kira dia hanya orang gila,  kami menghinanya dan tidak perduli"

Lalu dikatakan kepada kalian,  "apa yang dijelaskan Hamka pada kalian?"

"dia membawakan ayat ini ya Allah

Lebah (An-Naĥl):119 - Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Cahaya (An-Nūr):5 - kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Lalu si Hamka mengatakan bahwa para sahabat diampuni Allah tapi harus memperbaiki diri dalam perintah perang selanjutnya yang dipimpin oleh Usamah bin said bin Haritsah, tapi kami tak mempercayainya, karena kami mengira Engkau telah mengampuni mereka,  kenapa pula harus memperbaiki diri?"

Lalu dikatakan kepada kalian "apakah kalian menganggap orang yang berbuat kesalahan tidak perlu memperbaiki diri setelah kalian maafkan? 

"perlu ya Allah,  sebagai bukti bahwa mereka benar benar bertaubat,  benar benar menyesali perbuatannya"

Lalu dikatakan kepada kalian "Jadi para sahabat perlu tidak memperbaiki dirinya setelah berbuat kesalahan yang sangat memalukan itu?"

"perlu ya Allah"

Lalu dikatakan kepada kalian "apakah mereka melakukan perbaikan diri dengan memenuhi perintah nabi pergi perang dibawah komando Usamah bin Zaid bin Haritsah?"

"tidak Ya Allah,  mereka tidak berangkat. Melainkan menghentikan keberangkatan mereka dan menunggu nunggu nabi wafat di daerah Jurf agak jauh dari kota madinah,  dan mereka kembali lagi"

Lalu dikatakan kepada kalian "itu artinya apa?"

"Mereka para sahabat membangkang? Menolak perintah nabi? Menolak memperbaiki diri? Masa seperti itu Ya Allah?  Kan mereka sahabat nabiMu?"

Lalu dikatakan kepada kalian "jika mereka benar benar bertaubat,  malu dengan perbuatan mereka yang mau berpaling,  maka mereka tidak akan menolak perintah nabi, dan mereka pasti akan bersegera bukan malah malas malasan apalagi menunda keberangkatan dan malah kembali ke madinah"

"tapi mereka pada akhirnya berangkat atas perintah Abu Bakar ya Allah"

Lalu dikatakan kepada kalian "itu artinya mereka berangkat atas perintah nabi atau abu bakar? "

"perintah Abu bakar"

Lalu dikatakan kepada kalian "nah itu artinya mereka bukan berangkat atas perintah Nabi Ku melainkan atas perintah orang lain,  dan Aku tidak pernah memberikan perintahKu kepada selain Rasul rasul Ku, maka mengapa mereka lebih mematuhi yang bukan rasul rasulKu ketimbang para Rasul rasulKu? "

"bukankah Abu bakar adalah khalifah?"

Lalu dikatakan kepada kalian "atas dasar apa dia jadi khalifah dan memerintahkan pergi perang?"

"anngggg anggg (kebingungan)  anu ya Allah,  orang bermusyawarah memilih dia jadi khalifah"

Lalu dikatakan kepada kalian "khalifah itu adalah pemegang kedaulatan Ku di dunia,  belum pernah kah Hamka menjelaskan hal ini pada kalian? "

"Pernah ya Allah, dia mengatakan bahwa pemegang kedaulatanMu hanyalah para rasul rasulMu"

Lalu dikatakan kepada kalian "apakah abu bakar itu seorang rasul sehingga berhak memegang kedaulatan Ku?"

"bukan Ya Allah"

Lalu dikatakan kepada kalian "lalu atas dasar apa dia memegang kedaulatan Ku?"

"kata Hamka,  abu bakar merampas kedaulatan Mu"

Lalu dikatakan kepada kalian "apa hamka salah? "

"tidak ya Allah,  karena memang engkau tidak pernah memberikan kedaulatan Mu kepada selain Rasul rasulMu, ya jadi kami semua tersesat? "

Lalu dikatakan kepada kalian "bukankah telah datang pada kalian seorang Hamka Arsad yang ganteng itu menjelaskan semuanya?"

Akhirnya kalian semua diseret kedalam neraka!

Lalu kalian disiksa dan disiksa tiada henti lalu kalian berteriak sekeras kerasnya memohon ampun,  lalu

Dikatakan kepada kalian "bangunlah!  Kalian masih di dunia,  masih bisa memperbaiki diri"

Lalu kalian terbangun dan apa yang akan kalian lakukan? 😊😊

Jumat, 15 Juni 2018

Sebuah pertanyaan yang bagus Tentang Hud 17

Hamka Arsad
sahabat ali ra dah beriman kepada allah yaa sehingga kaw bilang sahabat ali jadi saksi jibril sampaikan wahyu ke pada nabi muhammad ?

Jawaban

Siapa bilang saksi penyampai wahyu dari Allah lewat jibril disaksikan Imam Ali as?

Saksi turunnya wahyu itu Allah dan malaika

Wanita (An-Nisā'):166 - (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.

Sedang Dalam hud 17 itu bukan saksi turunnya wahyu,  makanya saya bilang diawal jika bukti yang nyata diartikan al qur'an maka saksinya juga bukan jibril melainkan malaikat yg lain,  krn penyampai tdk bisa rangkap jadi saksi, karena itulah hukum dalam Hud 17

Afa MAN kana ala bayyinatin mirobbihi
(apakah ORANG yang mempunyai bukti yang nyata dari Tuhannya

Wa = artinya DAN

Yatluhu SYAHIDUN minHu
(diikuti SEORANG SAKSI dari Allah)

Ini dua tugas yang dipisahkan oleh Allah sendiri

Tidak satu rangkap tugas

Pembawa ya pembawa
Saksi ya saksi
Tidak bisa digabungkan dalam satu orang

MAN dan SYAHIDUN

ADALAH DUA ORANG YANG BERBEDA

sehingga

Jika jibril adalah saksi maka siapa yang jadi pembawa bukti yg nyata dari Allah kepada nabi Muhammad saw

Dan jika nabi Muhammad saw jadi saksi maka siapa yang menjadi pembawa bukti yang nyata dari jibril kepada Ummat?

Makanya mustahil keduanya jadi saksi

Sedangkan dalam Hud 17 itu saksi yang dimaksud adalah saksi al bayyinat bukan saksi turunnya wahyu

Apa itu al bayyinat atau bukti yang nyata?

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Al bayyinat itu adalah "rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan" artinya bukan al qur'an,  karena lembaran yang disucikan itu adalah lembaran lembaran yang memuat semua kitab suci

Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.

Termasuk al qur'an,  injil,  taurat dan zabur

Lembaran lembaran itulah yang dibacakan oleh nabi saat umat yahudi dan kafir quraiz menolak kerasulan Nabi Muhammad saw sebelum didatangkan bukti yang nyata.  Maka nabi membacakan lembaran lembaran yang disucikan itu yang didalamnya ada kitab taurat,  nah kitab taurat yang asli itulah yang menyebabkan setelah dibacakan oleh nabi membuat mereka sesama yahudi bertengkar karena ternyata ada ayat ayat yang selama ini dihapus dan diganti

Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Itulah bukti yang nyata,  yaitu lembaran lembaran yang disucikan yang memuat semua kitab Allah termasuk kitab asal manusia dan nasab nasabnya

Hal ini bisa dilihat dari hadis berikut yang menjadi hadis pembuka tafsir ibnu katsir soal surat al bayyinat berikut ini:

Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Ammar ibnu Abu Ammar yang mengatakan bahwa aku pernah mendengar Abu Habbah Al-Badri alias Malik ibnu Amr ibnu Sabit Al-Ansari mengatakan bahwa ketika diturunkan firman-Nya: Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Al-Bayyinah: 1), sampai akhir surat. Maka Jibril berkata, "Hai Rasulullah, sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan kepadamu agar kamu membacakan surat ini kepada Ubay." Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya Jibril telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan surat ini kepadamu. Ubay bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku disebut dalam surat itu." Rasulullah Saw. menjawab, "Ya." Maka Ubay menangis.

Dalam hadis ini nabi diperintahkan agar membacakan ayat al bayyinat kepada ubay bin kaab yang kemudian ubay bin kaab berkata "apakah namaku disebut di dalam surat itu
(surat al bayyinat)?" nah nabi berkata,  ya ada namamu disebutkan dalam surat itu,  di hadis yang lain dikatakan "namamu dan nasabmu disebutkan", sehingga nama ubay bin kaab disebut dalam surat al bayyinat.  Nah pertanyaannya, pada ayat berapa nama ubay bin kaab disebutkan dalam surat al bayyinat?  Tidak ada secara tekstual, lalu dimana nama itu disebut jika secara tekstual tidak ada?  Nama itu disebut di dalam lembaran lembaran yang disucikan itu, yang Allah sebutkan dalam ayat kedua. Dalam lembaran lembaran yang disucikan itulah semua nama umat manusia yang pernah Allah ciptakan dicatat beserta nasab keturunannya dalam satu kitab khusus disamping kitab kitab Allah yang lainnya

Dimana kitab itu berada?  Di malail a'la

perhatikan keterangan dari tafsir ibnu katsir perihal al bayyinat ayat 2:

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Adapun firman Allah Swt.:

{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Swt.

Nah itulah al bayyinat (bukti yang nyata), yang  nabi bacakan kepada ummat yang meragukan kenabian Muhammad saw, ibarat tongkat nabi musa yang dileparkan kepada tukang sihir firaun

Kenapa nabi diberikan al bayyinat seperti itu?  Itu karena manusia yang didakwahi nabi kelak adalah orang orang yang sebelumnya telah diberikan Kitab maka sebagai pembuktian kenabiannya adalah kemampuan nabi dalam membaca semua kitab kitab yang pernah Allah turunkan agar mereka percaya bahwa Nabi Muhammad saw benar benar utusan sang pencipta semua Kitab, buktinya dia bisa membaca semua kitab yang pernah ada

Nah sama halnya musa, karena yang didakwahi nanti adalah firaun dengan tukang sihirnya maka Musa membawa bukti berupa tongkat yang dapat mengalahkan sihir

Jadi bukti yang nyata itu disesuaikan dengan kondisi ummat,  karena nanti nabi muhammad saw diutus ditengah tengah umat yang sudah memiliki kitab maka Mukjizatnya (buktI yang nyatanya) adalah kemampuan nabi dalam membaca semua kitab dalam malail a'la,  nah saat nabi membacakannya itulah maka ada seorang saksi yang menyaksikannya,  siapa dia?  Ya Imam Ali as




Kamis, 14 Juni 2018

Sebuah pertanyaan yang bagus Tentang Hud 17

Hamka Arsad
sahabat ali ra dah beriman kepada allah yaa sehingga kaw bilang sahabat ali jadi saksi jibril sampaikan wahyu ke pada nabi muhammad ?

Jawaban

Siapa bilang saksi penyampai wahyu dari Allah lewat jibril disaksikan Imam Ali as?

Saksi turunnya wahyu itu Allah dan malaika

Wanita (An-Nisā'):166 - (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.

Sedang Dalam hud 17 itu bukan saksi turunnya wahyu,  makanya saya bilang diawal jika bukti yang nyata diartikan al qur'an maka saksinya juga bukan jibril melainkan malaikat yg lain,  krn penyampai tdk bisa rangkap jadi saksi, karena itulah hukum dalam Hud 17

Afa MAN kana ala bayyinatin mirobbihi
(apakah ORANG yang mempunyai bukti yang nyata dari Tuhannya

Wa = artinya DAN

Yatluhu SYAHIDUN minHu
(diikuti SEORANG SAKSI dari Allah)

Ini dua tugas yang dipisahkan oleh Allah sendiri

Tidak satu rangkap tugas

Pembawa ya pembawa
Saksi ya saksi
Tidak bisa digabungkan dalam satu orang

MAN dan SYAHIDUN

ADALAH DUA ORANG YANG BERBEDA

sehingga

Jika jibril adalah saksi maka siapa yang jadi pembawa bukti yg nyata dari Allah kepada nabi Muhammad saw

Dan jika nabi Muhammad saw jadi saksi maka siapa yang menjadi pembawa bukti yang nyata dari jibril kepada Ummat?

Makanya mustahil keduanya jadi saksi

Sedangkan dalam Hud 17 itu saksi yang dimaksud adalah saksi al bayyinat bukan saksi turunnya wahyu

Apa itu al bayyinat atau bukti yang nyata?

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Al bayyinat itu adalah "rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan" artinya bukan al qur'an,  karena lembaran yang disucikan itu adalah lembaran lembaran yang memuat semua kitab suci

Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.

Termasuk al qur'an,  injil,  taurat dan zabur

Lembaran lembaran itulah yang dibacakan oleh nabi saat umat yahudi dan kafir quraiz menolak kerasulan Nabi Muhammad saw sebelum didatangkan bukti yang nyata.  Maka nabi membacakan lembaran lembaran yang disucikan itu yang didalamnya ada kitab taurat,  nah kitab taurat yang asli itulah yang menyebabkan setelah dibacakan oleh nabi membuat mereka sesama yahudi bertengkar karena ternyata ada ayat ayat yang selama ini dihapus dan diganti

Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Itulah bukti yang nyata,  yaitu lembaran lembaran yang disucikan yang memuat semua kitab Allah termasuk kitab asal manusia dan nasab nasabnya

Hal ini bisa dilihat dari hadis berikut yang menjadi hadis pembuka tafsir ibnu katsir soal surat al bayyinat berikut ini:

Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Ammar ibnu Abu Ammar yang mengatakan bahwa aku pernah mendengar Abu Habbah Al-Badri alias Malik ibnu Amr ibnu Sabit Al-Ansari mengatakan bahwa ketika diturunkan firman-Nya: Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Al-Bayyinah: 1), sampai akhir surat. Maka Jibril berkata, "Hai Rasulullah, sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan kepadamu agar kamu membacakan surat ini kepada Ubay." Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya Jibril telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan surat ini kepadamu. Ubay bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku disebut dalam surat itu." Rasulullah Saw. menjawab, "Ya." Maka Ubay menangis.

Dalam hadis ini nabi diperintahkan agar membacakan ayat al bayyinat kepada ubay bin kaab yang kemudian ubay bin kaab berkata "apakah namaku disebut di dalam surat itu
(surat al bayyinat)?" nah nabi berkata,  ya ada namamu disebutkan dalam surat itu,  di hadis yang lain dikatakan "namamu dan nasabmu disebutkan", sehingga nama ubay bin kaab disebut dalam surat al bayyinat.  Nah pertanyaannya, pada ayat berapa nama ubay bin kaab disebutkan dalam surat al bayyinat?  Tidak ada secara tekstual, lalu dimana nama itu disebut jika secara tekstual tidak ada?  Nama itu disebut di dalam lembaran lembaran yang disucikan itu, yang Allah sebutkan dalam ayat kedua. Dalam lembaran lembaran yang disucikan itulah semua nama umat manusia yang pernah Allah ciptakan dicatat beserta nasab keturunannya dalam satu kitab khusus disamping kitab kitab Allah yang lainnya

Dimana kitab itu berada?  Di malail a'la

perhatikan keterangan dari tafsir ibnu katsir perihal al bayyinat ayat 2:

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Adapun firman Allah Swt.:

{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Swt.

Nah itulah al bayyinat (bukti yang nyata), yang  nabi bacakan kepada ummat yang meragukan kenabian Muhammad saw, ibarat tongkat nabi musa yang dileparkan kepada tukang sihir firaun

Kenapa nabi diberikan al bayyinat seperti itu?  Itu karena manusia yang didakwahi nabi kelak adalah orang orang yang sebelumnya telah diberikan Kitab maka sebagai pembuktian kenabiannya adalah kemampuan nabi dalam membaca semua kitab kitab yang pernah Allah turunkan agar mereka percaya bahwa Nabi Muhammad saw benar benar utusan sang pencipta semua Kitab, buktinya dia bisa membaca semua kitab yang pernah ada

Nah sama halnya musa, karena yang didakwahi nanti adalah firaun dengan tukang sihirnya maka Musa membawa bukti berupa tongkat yang dapat mengalahkan sihir

Jadi bukti yang nyata itu disesuaikan dengan kondisi ummat,  karena nanti nabi muhammad saw diutus ditengah tengah umat yang sudah memiliki kitab maka Mukjizatnya (buktI yang nyatanya) adalah kemampuan nabi dalam membaca semua kitab dalam malail a'la,  nah saat nabi membacakannya itulah maka ada seorang saksi yang menyaksikannya,  siapa dia?  Ya Imam Ali as




Minggu, 10 Juni 2018

Suhufan muthoharotun dalam al bayyinat ayat 2 itu bukan al qur'an?

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Dalam ayat ini lembaran lembaran yang disucikan atau suhufan muthoharotun itu diartikan sebagai al qur'an

Padahal jika kita baca teks ayat ke tiganya

FIHA KUTUBUN QOYYIMAH

didalamnya terdapat kitab kitab yang lurus

Kitab itu hanya bisa dikatakan kitab karena tersusun dari surat pertama (pembuka)  dan surat terakhir (penutupan kitab)

Jika suhufan muthoharotun itu adalah al qur'an maka konsekuensinya harus bisa tunjukkan mana kitab Taurat,  injil, zabur di dalam al qur'an yang memuat secara runut dari surat pembukanya sampai penutupnya

Jika tidak maka suhufan muthoharotun itu bukan al qur'an, melainkan lembaran lembaran yang disucikan yang berisi semua kitab kitab  secara runut dari pembukaannya sampai penutupannya

Dan itulah yang nabi bacakan kepada Ahli Kitab dan kaum musyrikin ketika mereka meminta bukti yang nyata atau al bayyinat nabi Muhammad saw ketika berdakwah kepada mereka. Mengapa demikian? Itu karena sudah lumrah jika ada seseorang yang mengaku nabi maka harus menunjukkan bukti yang nyata dari Allah,  jika tidak mampu maka dia bukan nabi

Maka ketika ahli kitab (bani israel / yahudi) meminta bukti yang nyata dari nabi Muhammad yang mengaku nabi maka sang nabi membacakan suhufan muthoharatun (lembaran lembaran yang disucikan)  yang berisi kitab kitab Allah yang lurus,  itu artinya semua kitab karena tidak ada kitab Allah yang tidak lurus

Semua kitab, semua agama yang pernah Allah turunkan ada di dalam suhufan muthaharatun itu,  makanya nabi membacakan bukan al qur'an,  sebab pasti umat yahudi menolaknya,  maka apa yang nabi bacakan kepada mereka?  Ya kitab Taurat dan zabur serta injil dan beberapa Sahifa dari Ibrahim, nuh dan nabi nabi lain  yang ada di dalam suhufan mutaharatun itu,  karena dengan membacakannya itulah maka mereka akan terheran heran dan terkaget kaget,  sebab tidak mungkin manusia biasa bisa mengetahui kitab kitab terdahulu secara lengkap dan runut dari surat pembuka sampai penutupannya tanpa mempelajarinya terlebih dahulu

Maka itulah nabi membacakannya dari alam malakut atau alam malaikat,  inilah yang disebut al bayyinat atau bukti yang nyata yang tidak bisa digapai selain rasul

Bayangkan jika ahli kitab dan kaum musyrik minta bukti kerasulan nabi Muhammad saw,  lantas nabi membacakan al qur'an?  Lah orang yahudi atau ahli kitab akan berkata "lah kamu saja saya gak percayai sebagai nabi koq malah bacakan kitab mu yang kau buat sendiri? Bacakan dong kitab kitab terdahulu dari Tuhan jika kau benar benar utusanNya!  Itu baru bukti yang nyata kau seorang nabi! Tapi jika tidak bisa maka kau nabi gadungan" nah makanya nabi mana mungkin bacakan al qur'an sebagai pembuktian kalau dirinya nabi?  Yang beliau bacakan pasti kitab kitab terdahulu yang terdapat dalam suhufan muthoharotun itu.

Bahasa sederhananya seperti ini:  jika ada orang yang mengaku utusan restoran SOLARIA lalu dia ingin menjual produk baru atas nama SOLARIA maka pasti orang bertanya apa buktinya anda utusan restoran SOLARIA?  masa orang itu menunjukkan produk baru  yang mau dijualnya sebagai bukti?  Pasti ditertawakan,  maka yang logis harus dilakukan adalah orang itu harus bisa menunjukkan bahwa dia bisa membuat menu menu andalan rahasia SOLARIA yang sudah biasa dimakan oleh orang ramai dan jadi idola,  itu cara pembuktian, bukan malah menampilkan menu baru yang belum pernah orang makan dan kenali.  Nah sama dengan nabi Muhammad saw, tidak mungkin membacakan al qur'an yang dia bawa sebagai alat pembuktiannya, melainkan membacakan kitab kitab terdahulu yang pernah Allah turunkan kepada manusia secara lengkap dan terperinci yang dia bacakan dari suhufan muthoharotun itu.

Jadi suhufan muthoharotun dalam al bayyinat  ayat  2 itu bukan al qur'an melainkan lembaran lembaran yang disucikan yang berada di alam malakut atau alam malaikat

Karena itulah al bayyinat dalam ayat ini disebut sebagai "seorang Rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan " itulah yang namanya al bayyinat

maka jika ditanyakan dalam Hud 17

afaman kana ala bayyinatin mirobbihi

Wayatluhu syhidun minhu

apakah orang yang mempunyai al bayyinat (bukti yang nyata)

Maka orang itu adalah Nabi Muhammad saw karena hanya dialah yang bisa mewujudkan al bayyinat yaitu membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang berada dialam malaikat

Tidak mungkin selainnya.

Kemustahilan ummat sebagai pemilik Al bayyinat (bukti yang nyata)

Jika kita membaca Al qur'an surat Hud 17 maka kita akan dapati terjemahan berikut ini

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Diatas ini saya copy pastekan terjemahan umum dari Hud 17 yang dimana dalam terjemahan ini kita dapati Nabi Muhammad saw sebagai saksi dari Allah,  lalu orang orang yang mempunyai bukti yang nyata itu diartikan sebagai umat islam,  maka yang dipahami secara umum adalah ummat pemilik bukti yang nyata dan nabi Muhammad saw sebagai saksi dari Allah

Konsekuensinya?  Nabi menjadi followers ummatnya sendiri, ini sangat mencederai kemuliaan nabi Muhammad saw

Padahal jika kita mau lebih teliti maka mustahil ummat bisa menjadi pemilik bukti yang nyata sebab bukti yang nyata itu tidak seperti apa yang selama ini kita pahami yaitu Al qur'an yang kita pegang saat ini, melainkan sesuatu yang lain

Bagaimana penjelasannya?
Sebelum saya lanjutkan,  jangan lupa like, komen and subcribe 😁😁 (kayak youtube aja 😂😂😂)

Ok kita lanjutkan
Perhatikan dua ayat ini,  yang Allah khususkan untuk menjelaskan apa itu al bayyinat dengan menurunkan surat khusus dengan nama surat al bayyinat. 

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Perhatikan kedua ayat ini,  Allah jelaskan bahwa al bayyinat itu adalah seorang rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan

Teks arabnya "suhufan muthoharotan" lembaran lembaran yang disucikan

Apa itu lembaran lembaran yang disucikan?
Kita simak penjelasan ibnu katsir ahli tafsir kawakan sandaran umat islam seluruh dunia sejak dahulu

berikut kutipannya:

"Adapun yang dimaksud dengan Ahli Kitab adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, sedangkan orang-orang musyrik adalah para penyembah berhala dan api. baik dari kalangan bangsa Arab maupun bangsa ' Ajam (non-Arab). Mujahid mengatakan bahwa mereka tidak mau berhenti alias tidak mau meninggalkan agama mereka sebelum jelas bagi mereka perkara yang hak.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dalam firman-Nya: sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1) Yaitu Al-Qur'an ini.

Untuk itu disebutkan oleh firman-Nya:

{لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ}

Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka,) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1)

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Adapun firman Allah Swt.:

{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Swt.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: (yaitu) seorang rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2) Al-Qur'an dalam ayat ini disebutkan dengan sebutan yang terbaik dan dipuji dengan pujian yang terbaik.

Ibnu Zaid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang Iurus. (Al-Bayyinah: 3) Yakni yang Iurus lagi pertengahan."

mari kita lihat penggalan kutipan tafsir diatas

"Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)"

itu artinya al bayyinat itu adalah "seorang rasul yang membacakan lembaran lembaran  yang disucikan,  lembaran yang mana?

yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)"

itu artinya bukan al qur'an yang seperti yang saat ini kita pegang,  karena al qur'an saat itu belum dibukukan melainkan yang nabi bacakan berasal dari lembaran lembaran yang berada di alam malakut atau alam malaikat yang ditinggikan atau mala'ul a'la,  yang disucikan lagi ditinggikan jadi bukan lembaran lembaran yang ada di alam dunia

hal ini dipertegas dengan penjelasan bahwa lembaran lembaran itu Allah singgung dalam ayat Abasa 13-16

"Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)"

Dan diperkuat lagi dengan ayat al bayyinat 3

Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.

jadi suhufan mutahoharotan (lembaran lembaran yang disucikan itu) mengandung kitab kitab yang lurus,  termasuk al qur'an itu sendiri

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Swt.

itulah mengapa dalam ayat diatas disebutkan hanya seorang rasul saja yang bisa membacanya

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan

Sebab yang dibaca adalah lembaran yang disucikan yang berada di alam Mala'ul 'ala, alam malakut atau malaikat bukan alam dunia, makanya mustahil bisa dibaca oleh ummat

Maka dalam dalam Ayat Hud 17 mustahil jika ummat yang dimaksud sebagai pemilik al bayyinat sebab al bayyinat membutuhkan seorang rasul untuk membacakannya.  Maka siapa pemilik al bayyinat?  Ya harus seorang rasul

Inilah yang disebut bukti yang nyata karena kemampuan Nabi dalam membacakannya di depan ahli kitab dan kaum musyrik. Dan sudah pasti membuat ahli kitab keheranan karena nabi membacakan apa yang tertuang dalam kitab kitab mereka yang sama sekali tidak pernah nabi sentuh atau pelajari sama sekali.

Itulah yang disebut al bayyinat mustahil menjadi milik ummat

Siapakah rasul saksi dalam Hud 17? (lewat jalur al bayyinat)


Untuk memahaminya mari kita lihat dahulu ayatnya

Afaman kana ala bayyinatin mirobbihi
Wayatlhu syahidun minHu

Apakah orang yang mempunyai bukti yang nyata dari Tuhannya
Dan diikuti pula seorang saksi dari Allah

Saksi dari Allah artinya dia utusan Allah tuk menjadi saksi,  utusan artinya rasul Allah tuk jadi saksi, atau saya sebut sebagai rasul saksi

Siapa dia? 

Untuk mengetahuinya maka kita harus mengetahui terlebih dahulu siapa yang dia ikuti pada ayat sebelumnya, yaitu orang yang disebut dalam ayat ini

Afaman kana ala bayyinatin mirobbihi
Apakah orang yang mempunyai bukti yang nyata

Siapakah dia?  Apakah ummat islam yang selama ini diyakini oleh kebanyakan umat islam atau kah orang lain? 

Siapakah dia?
Untuk memahaminya maka kita bisa memahami dahulu apa itu al bayyinat

Ya ini kuncinya,  dengan mengetahui al bayyinat  maka kita bisa mengetahui orang yang dimaksud sebagai pemiliknya, dengan mengetahui pemiliknya maka kita bisa tau siapa saksinya

Nah apa itu al bayyinat?

Mari kita lihat dalam ayat berikut ini

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

mari kita lihat penjelasan dalam tafsir ibnu katsir

Al-Bayyinah, ayat 1-5
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ (1) رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً (2) فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (3) وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ (4) وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5)

Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, (yaitu) seorang rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Qur'an), di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al-Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Adapun yang dimaksud dengan Ahli Kitab adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, sedangkan orang-orang musyrik adalah para penyembah berhala dan api. baik dari kalangan bangsa Arab maupun bangsa ' Ajam (non-Arab). Mujahid mengatakan bahwa mereka tidak mau berhenti alias tidak mau meninggalkan agama mereka sebelum jelas bagi mereka perkara yang hak.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dalam firman-Nya: sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1) Yaitu Al-Qur'an ini.

Untuk itu disebutkan oleh firman-Nya:

{لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ}

Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka,) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1)

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Dari penjelasan ahli tafsir ibnu katsir kita temukan bukti otentik bahwa al bayyinat itu adalah

"Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan."

Sehingga al bayyinat dalam Hud 17 pun sama yaitu nabi Muhammad saw dan kitab yang dibacanya

sehingga bukan al bayyinat namanya jika al qur'an tidak dibacakan oleh rasul

maka jika ditanyakan siapakah pemilik bukti yang nyata di dalam ayat:
afaman kana ala bayyinatin mirobbohi
apakah orang yang mempunyai al bayyinat dari Tuhannya

maka orang itu  adalah Nabi Muhammad saw,  karena hanya dialah yang bisa mewujudkan al bayyinat itu dengan cara membacakan kitab al qur'an

Sehingga telah jelas bahwa pemilik bukti yang nyata itu adalah Nabi Muhammad saw.

lantas siapakah saksi yang mengikuti Nabi Muhammad saw  itu?

dia adalah Imam Ali as karena hanya dialah satu satunya orang yang berada disisi nabi saw sejak pertama berdakwah sampai nafas terkahir nabi dihembuskan, dan tidak ada laki laki lain selain imam Ali as yang berada di kamar nabi saw, sedang perintah ayat mewajibkan seseorang yang hendak wafat wajib menhadirkan saksi apa bila hendak berwasiat,  dan hanya imam Ali as lah satu satunya laki-laki yang menjadi saksi nabi kala itu,  yang lainnya malah diperintahkan pergi perang dibawah komandan usamah bin said bin haritsah

Jamuan (Al-Mā'idah):106 - Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan dimuka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan KEDUA SAKSI itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, jika kamu ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-orang yang berdosa".

Siapakah kedua saksi itu?  Mereka adalah 2 wanita dan satu pria
Saidah Fatimah as dan Aisyah
Serta Imam Ali as

Dialah rasul saksi dari Allah

Sabtu, 09 Juni 2018

Mukjizat yang dikunci oleh mukjizat

Apa mukijizat (al bayyinat) terbesar nabi Muhammad saw? Al qur'an

Mukjizat ini begitu dahsyat karena dapat berfungsi dan digunakan oleh setiap mukmin siapapun dia dan dimanapun

Guruh (Ar-Ra`d):31 - Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quran itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

Tapi sayangnya mukjizat ini menjadi tidak berfungsi sedia kala. apa sebabnya? Sebabnya adalah mukjizat ini sudah tidak lagi berada ditangan pemiliknya.  Begitu mukjizat ini terlepas dari tangan pemiliknya maka kemukjizatannya mati suri. Sama seperti tongkat nabi Musa as,  dia hanya bisa berfungsi manakala berada ditangan Musa as.  Jika mukjizat itu dipegang oleh seorang ummatnya lalu dilemparkan maka tidak akan berubah menjadi ular sebab bukan musa yang melakukanya.

Begitupunn mukjizat al qur'an,  ketika berada ditangan nabi maka al qur'an bisa menggoncangkan gunung gunung. Tapi sayangnya mukjizat itu bukan berada ditangan nabi,  melainkan ditangan ummat.  Maka kemujizatannya redup,

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Lihat dimana mukjizat (al bayyinat)  itu berada?
Ditangan ummat,  dan nabi kemudian dijadikan pengikut,  atau followers.

Ketika hal ini diyakini oleh ummat maka dengan seketika mukjizat al qur'an terbekukan dengan kemukjizatan al qur'an itu sendiri

Begini loh maksudnya.  Al qur'an itu mukjizat, dengan mengubah pemiliknya dalam Hud 17 maka dengan seketika itu mukjizat itu mematikan dirinya sendiri, mengunci dirinya sendiri dalam kebekuan

Mukjizat itu bisa hidup manakala dikembalikan kepada pemiliknya yaitu nabi muhammad saw

Caranya dengan meyakini al qur'an adalah milik nabi dalam Hud 17 maka al qur'an merestart ulang dirinya

Tapi harus semakin banyak yang yakin,  sebab al qur'an adalah mukjizat komunal,  bukan individu,  semakin banyak yang mengimani bahwa pemiliknya dalam Hud 17 adalah nabi Muhammad saw maka menambah kuat restart kabangkitannya.

Tapi jika tidak secara komunal diakui maka selama itu pula kemukjizatannya terkunci dalam Hud 17

Apa yang dimaksud dengan al bayyinat itu?

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Mari perhatikan
Dalam ayat ini al qur'an Allah sebut sebagai apa? Apakah Al bayyina?  Bukan, melainkan suhufan muthaharatan,  lembaran yang disucikan

Jika al qur'an itu adalah al bayyinat maka Allah akan berkata " seorang Rasul yang membacakan al bayyinat,  bukan seorang rasul yang membacakan suhufan muthoharotan"

Itu artinya al qur'an tanpa seorang Rasul itu bukan al bayyinat namanya,
Karena yang namanya al bayyinat itu adalah RASUL yang membacakan suhufan muthoharotan (al qur'an)

Maka orang yang disebut dalam Hud 17  "afaman kana ala bayyinatin mirobbihi" itu adalah Rasul karena hanya rasul yang bisa mewujudkan al bayyinat
Yaitu dia dan al qur'an yang dibacanya,  tidak bisa selain rasul

itu yang dinamaka al bayyinat (bukti yang nyata),  tanpa seorang rasul maka al qur'an gak beda dgn kitab lain,  hanya suhufan muthoharotan,  lembaran yang disucikan doang

Makanya wajib ada rasul disetiap zaman untuk mewujudkan kemukjizatan al qur'an

Itu inti dari Hud 17

Maka harus wajib ada rasul yang membacakan al qur'an disetiap zaman agar ummat gak tersesat, agar al qur'an bisa menjadi al bayyinat atau mukjizat, tanpa seorang rasul maka al qur'an tiada beda dengan kitab lain,  tiada mukjizat yang bisa diperlihatkan

Makanya Allah sebutkan bahwa jika ada bacaan yang bisa menghancurkan gunung dan menggoyangkan bumi ya al qur'an itulah bacaan yang dimaksud asal dibacakan oleh seorang rasul

Makanya ada yang namanya rasul saksi dan jumlahnya ada 12 sampai ke akhir zaman guna mewujudkan al bayyinat al qur'an

Jumat, 08 Juni 2018

Rumus Hud 17, rumus "Kunci Mati" kekafiran

ini saya buatkan rumus kunci mati yang tidak bisa digoyahkan lagi,  ini rumus dari master of Hud 17 Hamka Arsad 😂😂😂😂

👍👍👍👍
Mau minta tanda tangan atau tanda kaki di muka kalian juga saya siap koq dengan senang hati

😂😂😂😂

Yuk simak

Ini RUMUS HUD 17

Afa MAN kana ala bayyinatin mirobbihi
(apakah ORANG yang mempunyai bukti yang nyata dari Tuhannya)

Wa = dan

Yatluhu SYAHIDUN minHu
(diikuti SEORANG SAKSI dari Allah)

Ini dua tugas yang dipisahkan oleh Allah sendiri

Tidak satu rangkap tugas

Pembawa ya pembawa
Saksi ya saksi
Tidak bisa digabungkan dalam satu orang

MAN dan SYAHIDUN

ADALAH DUA ORANG YANG BERBEDA

Jika jibril adalah saksi maka siapa yang jadi pembawa bukti yg nyata dari Allah kepada nabi Muhammad saw?

Dan jika nabi Muhammad saw jadi saksi maka siapa yang menjadi pembawa bukti yang nyata dari jibril kepada Ummat?

Makanya mustahil keduanya jadi saksi

Atau

Darimana nabi bisa menjadi saksi dalam Hud 17  jika di dalam as saf ayat 6 diterangkan bahwa nabi adalah pembawa bukti yang nyata kepada ummat? 

Dan dari mana ceritanya jibril bisa menjadi saksi dalam Hud 17 jika dia adalah pembawa bukti yg nyata kepada nabi muhammad saw?

TERKUNCI!!

Saksi tidak bisa rangkap sekaligus pembawa bukti yang nyata dan sebaliknya pembawa bukti yang nyata tidak bisa rangkap jabatan sekaligus menjadi saksi karena kedua tugas ini telah Allah pisahkan.

KALIAN YANG MENOLAK IMAM ALI AS SEBAGAI RASUL SAKSI BAGI AL BAYYINAT NABI MUHAMMAD SAW ADALAH KAFIR

Nabi Muhammad saw telah mengenalkan rasul saksi

Nabi Hud:12 - Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu.

Perhatikan kata kaum quraiz "mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan kekayaan atau datang bersama sama dia seorang malaikat?"

Atau datang bersama dia seorang malaikat,  dari mana kafir quraiz bisa mengambil perbandingan "kenapa bukan malaikat???" jika bukan karena yang dilihatnya bersama nabi adalah manusia hina?

Kenapa mereka mengatakan "perbendaharaan kekayaan?" itu karena mereka melihat nabi miskin

Itu artinya orang biasanya mencibir mana kala yang dilihatnya rendah

Apa yang dilihat mereka sehingga melahirkan dua cibiran?  Ya pasti tiada lain adalah dua pemandangan tidak menyenangkan bagi mereka,  yaitu kemiskinan nabi dan pendamping nabi yang bukan malaikat mulia
Sehingga mereka mencibir nabi dan mencibir pendamping nabi

Yaitu Imam Ali as

Itu artinya nabi telah menyertakan imam Ali dalam dakwahnya kepada kaum kafir quraiz dan menerangkan bahwa imam Ali as adalah rasul saksi dari Allah,  makanya mereka menghinanya
"kenapa bukan malaikat saja yang nyata nyata dari Allah,  koq bawa saksi manusia juga,  hina pula?"

Makanya itulah Allah merekam perkataan mereka dalam Hud 12

Kamis, 07 Juni 2018

Membenarkan, Harun membenarkan Musa as

Kapan kejadian ini?

Cerita (Al-Qaşaş):34 - Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku".

Perhatikan ayat ini, "maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku".

Musa khawatir dia di dustakan,  dan memohon agar dia dikuatkan oleh seorang rasul yang akan membenarkannya

Mari kita lihat al qur'an

Kapan Harun as membenarkan Musa as?

Saat dihadapan firaun?

Pernah anda dapati ayat dimana Harun as berdialog pada Firaun? 
Misalnya

Wahai firaun anda harus beriman pada Musa as,  karena dia adalah Nabi Allah?

Mana ada keterangan seperti itu?  Kagak ada,  bahkan Harun as hampir tidak nampak peranannya sama sekali,  bahkan ummatnya saja tidak taat pada Harun as semisal Musa menitipkan bani israel saat beliau akan menemui Allah selama 40 malam

Lalu bantuan apa yang dimaksud dalam ayat diatas jika tidak ada dialog antara Harun as dan firaun?  Membenarkan apa yang dimaksud? Dan mengapa musa takut didustakan? Bukankah wajar jika didustakan?

Ini sejatinya kekhawatiran musa as ketika nanti di akhirat, manusia menolak fakta bahwa musa as pernah datang padanya menyampaikan al bayyinat,  mukjizat kepadanya. Hal ini yang membuat musa memohon agar diberikan rasul yang akan membenarkan klaimnya kelak di akhirat bahwa dia benar benar telah menyampaikan bukti yang nyata itu kepada firaun, umat manusia disaat itu agar kelak musa tidak kesulitan membuktikan diri telah benar benar membawa bukti yang nyata itu kepada mereka

Maka karena itulah Harun as diutus tuk membenarkan musa kelak di akhirat

Rombongan-rombongan (Az-Zumar):69 - Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.

Untuk itulah Musa as akan datang bersama saksi saksinya salah satunya adalah Harun as

Demikian pula Nabi Muhammad saw akan datang bersama sama para saksinya salah satunya adalah Imam Ali as

Rabu, 06 Juni 2018

Saksi Hud 17 yang miskin

Saksi dalam Hud 17 itu apakah saksi proses turunnya ayat ataukah saksi proses pembuktian diri nabi sebagai utusan Allah dihadapan ummat?

Ini perlu diketahui agar jelas siapa saksi dalam hud 17

Jika ayat ini bercerita soal proses turunnya ayat maka cukup Allah dan malaikat sebagai saksinya

Namun jika sebaliknya ayat Hud 17 adalah proses nabi membuktikan dirinya dihadapan ummat maka saksi yang dimaksud adalah saksi wujud dalam bentuk manusia

Maka kuncinya adalah pada proses keduanya

Mari kita lihat ayatnya dari ayat sebelum dan sesudahnya

Nabi Hud:12 - Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu.

Nabi Hud:13 - Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".

Nabi Hud:14 - Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?

Nabi Hud:15 - Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

Nabi Hud:16 - Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.

Jika kita lihat urutan ayatnya maka kita dapati bahwa ayat ayat ini menceritakan bahwa nabi menghadapi kesulitan ketika berhadapan dengan ummatnya,  diantaranya mereka meragukan bahwa nabi Muhammad saw yang membuat buat al qur'an, lalu Allah sampaikan jika nabi benar seperti apa yang dituduhkan maka kenapa tidak datangkan saja 10 surat yang semisal al qur'an?

Ini artinya Allah berusaha ingin membuktikan bahwa Muhammad saw yang diutusnya saat ini,  saat berhadapan dengan mereka benar benar utusanNya, karena sudah tipikal orang kafir akan menolak nabi nabi yang datang pada mereka manakala tidak membawa bukti yang nyata

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Bukti yang nyata (mukjizat)  itu salah satunya adalah al qur'an yang dibacakan

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang MEMBACAKAN lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Maka itu artinya dalam ayat hud 12 sampai 16 adalah upaya nabi dalam membuktikan bahwa dirinya adalah rasul utusan Tuhan yang datang membawa bukti yang nyata yang dibacakan kepada ummat dan dia diikuti seorang saksi 

Hal ini bisa dilihat pada ayat 12, bahwa salah satu faktor mereka ragu Pada Muhammad saw adalah saksi yang datang bersamanya adalah imam Ali as yang bagi mereka adalah manusia biasa sehingga mereka berkata

Nabi Hud:12 -  "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau DATANG BERSAMA-SAMA  DENGAN DIA SEORANG MALAIKAT?"

mengapa hanya seorang manusia miskin yatim piatu yang tidak memiliki perbendaharaan kekayaan yang bernama Imam Ali as?

Itu artinya nabi memperkenalkan Imam Ali as sebagai saksinya maka itulah dia semakin diolok olok

Olok olokan dan penolakan mereka inilah yang kemudian Allah nyatakan dalam Hud 17 dan 18

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (para nabi salah satunya adalah Rasulullah saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata ( Al qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Imam Ali as) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa, IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy yang menolak dan mengolok ngolok nabi karena hanya datang dengan seorang saksi yatim piatu dan miskin) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia (ini siapa?) tidak beriman.

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi (Imaman salah satunya adalah Imam Ali as) akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim

Maka Allah ancam dengan neraka dan kutukan Allah menimpa mereka

Itu artinya saksi dalam ayat Hud 17 adalah manusia miskin yang dihina hina karena dia bukan malaikat dan yang memiliki kekayaan yang besar

Selasa, 05 Juni 2018

Rasul saksi itu manusia sholeh

Jamuan (Al-Mā'idah):82 - Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang yahudi dan orang orang masyrik adalah dua golongan manusia yang paling keras permusuhannya dengan orang islam.
Makanya jangan heran jika Yahudi hari ini mampu tanpa belas kasih membantai umat islam di palestina

Kedua Allah menjelaskan pula bahwa umat yang paling bersahabat dengan umat islam adalah umat nasrani

Jamuan (Al-Mā'idah):83 - Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.).

Dan perhatikan apa kata mereka yang Allah abadikan dalam al qur'an saat mereka mendengar nabi membacakan al qur'an

"Ya Tuhan kami,  kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang orang yang menjadi saksi"

Mereka mengatakan bahwa ada saksi yang bersama nabi dan mereka tau saksi itu adalah saksi atas kebenaran al bayyinat Nabi Muhammad saw,  dan mereka memohon agar dikelompokkan dengan saksi tersebut, dan saksi tersebut adalah orang sholeh disisi nabi

Jamuan (Al-Mā'idah):84 - Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh?".

Jadi saksi yang mengikuti nabi dalam Hud 17 jelas bukan malaikat,  melainkan orang sholeh yang kesholehan dan keikhlasannya mengungguli semua orang kala itu,  siapa lagi jika bukan Imam Ali as

Orang orang sholeh inilah yang disebut Imam Imam yang tetap akan ada sampai hari kiamat,  yang terakhir adalah Imam Mahdi as, rasul saksi terakhir