Minggu, 30 Juli 2017

KERAJAAN YANG BESAR

Tempat naik (Al-Ma`ārij):40 - Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

Fala Uqsimu birabbil masyrik wal magrib, inna laqadirun

Fala uqsimu = Maka Aku bersumpah
Birabbil = dengan Tuhan
Masyrik = Timur
Wal magrib = barat

Siapakah rabbil masyrik wal magrib itu yg Allah gunakan dirinya tuk sandaran Sumpah?

Sebagian org berkata bahwa Rabbil masyrik wal magrib ya Dia sendiri Allah SWT. Atau ini artinya juga bahwa Allah bersumpah dengan DiriNya sendiri.

Benarkah demikian? Sebab jika Allah ingin bersumpah dengan DiriNya sendiri maka biasanya Dia menggunakan kata watallahi atau tallahi semisal pada ayat an nahl 56, 63 dan pada ayat al anbiya 57.

Anehnya jika Allah memang ingin bersumpah dengan DiriNya sendiri mengapa tidak memakai kata tallahi dan atau watallahi saja seperti pada ayat ayat yang lain?

Itu artinya memang Allah tidak sedang bersumpah dengan DiriNya sendiri dalam ayat itu, melainkan dengan Rabbil masyrik wal magrib. Tuhan pemilik timur dan barat.

Ini sebenarnya bukan Tuhan pemilik timur dan barat, melainkan TUAN timur dan barat, atau Raja Timur dan Barat, kenapa demikan? Itu kerena dalam ayat yg lain Al quran menggunakan kata rabbi bukan hanya kepada Tuhan, melainkan juga kepada Tuan misalnya pada ayat

Nabi Yusuf (Yūsuf):41 - Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)".

Nabi Yusuf (Yūsuf):42 - Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu". Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.

Ayat ayat ini memakai kata rabbika, rabbihu, rabbahu, yang artinya Tuanku, Tuannya, Tuanmu

Maka Ayat al ma'rij diatas adalah sumpah Allah dengan memakai TUAN Timur dan barat

Tapi apakah memang benar bahwa TUAN yg memiliki timur dan barat? Bukankah dlm al baqarah disebut bahwa tiada yang memiliki timur dan barat kecuali Allah?

Sapi Betina (Al-Baqarah):115 - Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Ya, emang benar, milik Allah lah timur dan barat, dan Timur dan Barat ini telah dipusakai kepada bani israel

Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):137 - Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.

Inilah kerajaan yang besar, dan karena bani israel memiliki 12 imam maka kekuasaan itu ada dibawah kekuasaan 12 imam

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Inilah kerajaan yang besar

Itu artinya Allah mempusakai timur dan barat kepada bani israel dan karena bani israel memiliki 12 imam maka mereka harus taat kepada 12 imam, maka ini sama saja bani israel dipusakai timur dan barat diatas ketaatan kepada 12 imam. Tanpa taat kepada 12 imam maka batal kekuasaan itu dan akan diwariskan kepada ummat yang lain dengan ketentuan yang sama taat pada 12 imam

Maka kekuasaan itu diwariskan kepada ummat Isa as dengan 12 hawariunnya

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):52 - Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.

Dan jika mereka tidak taat maka kekuasaan yang Besar itu akan diwariskan kepada ummat yang lain yaitu selama mereka taat pada 12 Imamnya.

Yaitu Muhammad saw

Wanita (An-Nisā'):54 - ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.

Kerajaan yang besar (Timur dan barat) ditangan umat islam selama mereka taat pada 12 imam, karena mereka inilah TUAN, raja dari kerajaan yang besar itu!

Kerajaan yang besar itu kini ada ditangan umat islam, tinggal maukah kita menerimanya? Syaratnya adalah ketaatan kepada 12 imam, jika tidak, maka sampai kapan pun kerajaan yang besar ini hanya tinggal kenangan..

Kitalah yang menentukan, mau atau tidak menerimanya. Jika mau, maka rapatkan barisan dalam pimpinan 12 imam, itu syarat mutlak

Lalu apakah para Imam itu juga Maha Kuasa? Krn dalam ayat itu Allah berfirman bahwa KAMI benar benar Maha Kuasa

Ya, hal ini akan terlihat ketika Imam Mahdi as, Imam terakhir akan memenangkan perang Maha Dasyat dalam memerangi kekuatan Maha Dasyat pula dalam pribadi maupun simbol Dajjal yang hanya bisa dimenangkan oleh kekuatan Yang Maha Kuasa pula! Ya kemahakuasan itu akan dipertontonkan di depan mata kita. Insyaallah kita akan menyaksikannya

Jumat, 28 Juli 2017

IMAMAN

Perhatikan kata
Waming qoblihi = dan sebelumnya telah ada
Kitabu musa kitab musa
Imaman = Imam imam
wa rahmatan = dan rahmatan
( Q.S. Hud 17)

Perhatikan kata Imaman berada diantara kitab dan rahmat

Itu artinya; kitab untuk bisa memberikan rahmat kepada ummat manusia maka harus melalui Imaman, kepemimpinan imam imam.

Mengapa demikian? Itu dikarenakan kitab suci itu adalah suci, maka yang berhak berinteraksi kepada kitab suci hanyalah mereka yg suci dari segala macam penyakit hati, krn jika kitab berinteraksi dgn mereka yang tdk suci atau berpenyakit hati maka akibatnya adalah sebagai berikut

Pengampunan (At-Tawbah):125 - Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.

Perhatikan kata rijsa yang saya tandai pada gambar, itu artinya adalah kotoran. Dlm ayat itu yg dimaksud adalah apabila ada org yg memiliki penyakit hati maka dgn surat itu (surat itu masuk kehatinya) maka akan menambah kekotoran jiwanya di samping kekotoran yang telah ada

Inilah bahayanya al qur'an jika disentuh, dicampuri oleh mereka yg tdk suci jiwanya. Makanya dlm hal ini al qur'an telah melarang mereka yg tdk suci agar tdk boleh ikut campur kedalam al qur'an

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):77 - Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):78 - pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):79 - tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

Hanya org org yg suci jiwanya yg boleh menyentuh atau ikut campur dlm masalah al qur'an selainnya haram.

Lalu siapakah yg telah disucikan itu?

Perhatikan kata rijsa dalam al ahzab 33, ahlulbait baitlah yg disucikan sesuci sucinya dari kotoran jiwa.

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):33 -

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan RIJSA (kotoran jiwa) dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Mereka inilah yang kemudian menjadi imam imam yg menempati posisi Imaman dlm Hud 17.

Yg jika al qur'an melalui mereka maka rahmat akan dgn sendiri nya tercipta.

Sebaliknya jika bukan mereka maka kedzoliman akan tercipta atas dalih kitab suci, contohnya ISIS dll

Maka itulah setiap risalah kenabian wajib memiliki rasul saksi yg nantinya akan menjadi imam setelah melalui beberapa ujian, perintah dan larangan. Imam imam inilah yg akan menjadi jalan rahmat bagi al qur'an untuk umat manusia.

Lalu atas dasar apa saya menjelaskan ini jika saya bukan ahlul bait yg disucikan dan bukan pula Imaman? Bukankah ini juga namanya ikut campur dlm masalah al qur'an?

Itu krn ada perintah dari Imam Ali as
Ista'inu alal awaikum, fainna fihi syiafaam min akbari dai, wahual kufru, wannufaqu, wal gayyu, wadhdholalu

Ambillah darinya al qur'an, karena didalamnya terdapat obat untuk penyakit yang sangat besar, yaitu kekafiran, kemunafikan, pembangkangan dan kesesatan.

Kita yg berwilayah kepada imam Ali as diberikan keistimewaan ini, asal bersandar kepada mereka dalam urusan al qur'an

Jumat, 07 Juli 2017

Kami adalah para rasul

Kami

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):84 - Katakanlah: "KAMI beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada KAMI dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri".

"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami" siapa kami ini? Apakah kami itu adalah "kita, saya, anda dan semua umat islam yang ada ini?"

Perhatian kalimatnya baik baik,

"Kami beriman kepada Allah dan kepada  apa yang DITURUNKAN KEPADA KAMI dan yang DITURUNKAN kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri".

Perhatikan kata "yg diturunkan kepada kami" akan menjelaskan siapa KAMI yang dimaksudkan itu.

Mereka diturunkan Apa? Wahyu, sebagaimana yg diturunkan kepada Ibrahim, ismail, ishak, ya'kub, dan putra putranya, musa, isa dan para nabi.

Lihat kata ini berurutan, sesuai urutan turunnya nabi nabi.

Bahwa setelah nabi isa as masih ada para nabi sebelum "Kami" itu, yg menjadi subjek berbicara dlm ayat diatas.

Ada dua hal yg misteri, pertama, kata "KAMI" kedua kata "para nabi" setelah Isa as mengingat yg diakui oleh umat bahwa hanya ada satu nabi lagi setelah isa as, lantas mengapa Allah menyatakan "para nabi" yang artinya lebih dari satu nabi?

Pertama: Siapa "kami" yg dimaksud?, mereka adalah Rasulullah saw dan saksinya yaitu Imam Ali as, serta para Imaman setelahnya. Mereka adalah para rasul. Hal ini dipertegas dgn kata "yang diturunkan kepada kami" jelas yang dimaksud adalah wahyu yg diturunkan kepada mereka, bukan kepada kita, sebab jika diturunkan kepada kita maka kita mutlak org beriman, mutlak org islam, sedangkan apakah kita emang org beriman dan islam saja blm tentu krn kita selama ini baru mengakui sebagai ummat islam yang mana keislaman kita sendiri blm tentu diakui dan diterima oleh Allah bukan?  Jd kata KAMI diatas itu bukan kita ini. Jelas bukan?

Kedua, siapa yg dimaksud dgn kata "para nabi" setelah Nabi Isa as? Jika hanya ada satu nabi setelah isa as?

Kata nabiyyuna dlm ayat diatas setelah kata isa as adalah jamak, artinya para nabi, itu artinya pula setelah isa as masih akan ada para nabi, bukan hanya satu nabi"

Itu artinya setelah "isa as", masih akan ada para nabi yang juga diturunkan wahyu. Siapa mereka? Mereka adalah rasul rasul isa as dan semua rasul dan nabi setelah isa as, termasuk "Kami" diatas. Karena "Kami" diutus setelah isa as.

Siapakah kami yg dimaksud? Maka lihat pada ayat sebelumnya

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):81 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".

Bahwa setiap pemilik kitab pasti akan ada rasul yg datang padanya dan rasul penerima kitab wajib beriman padanya sebelum dia diberikan kitab dan hikmah.

Maka kami dlm ayat diatas adalah sang penerima kitab beserta saksinya.

Maka barang siapa yg menolaknya (menolak perjanjian ini) maka fasik hukumnya

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):82 - Barang siapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.

Dan itu artinya dia bukan beragama dlm agama Allah

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):83 - Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

Dan juga bukan sebagai umat islam

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):85 - Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Tiga ayat diatas adalah ayat berurutan sebelum ayat 84, lalu dipertegas dgn ayat setelahnya yaitu ayat 85.

Inilah jalan yang lurus, inilah petunjuk

Sapi Betina (Al-Baqarah):137 - Maka jika mereka (umat islam) beriman kepada apa yang kamu (MUHAMMAD SAW) telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Maka yg tdk beriman pada hal ini apakah masih bisa dikatakan umat islam? Tentu tdk mungkin, karena Ayat telah berbicara

Rabu, 05 Juli 2017

Posisi Imam dan rasul

Posisi Imam dan rasul

Imam itu sejatinya lebih tinggi dari rasul, krn nabi ibrahim menjadi Imam itu setelah melalui derajat rasul,
Sapi Betina (Al-Baqarah):124 - Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".

Artinya beliau jadi rasul dulu baru jadi Imam.

Nah dlm Hud 17 pun demikian disebutkan rasul dahulu baru Imaman.

Waming qoblihi = sebelumnya telah ada
Kitabu musa = kitab musa
Imaman = Imaman
wa rahmatan dan rahmat

karena itulah setiap yg jadi imam itu sejatinya telah melalui derajat kerasulan.

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin (IMAM) dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada RASUL- RASUL-KU dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Makanya dlm Hud 17 menyebut
Afaman kana : apakah sama (org org kafir dgn)
Ala bayyinatin :org org yg memiliki bukti
mirrobikum : dari Tuhanmu
Wayatluhu : dan diikuti
Syahidum : seorang saksi
Minhu : DariNya

Waming qoblihi : dan sebelumnya ada
Kitabu musa : Kitabu musa
Imaman : Imam
wa rahmatan : dan Rahmat

itu artinya sebelum mereka mencapai derajat imam, maka mereka harus memiliki derajat rasul, karena itulah Allah sebutkan derajat asalnya dlm al qur'an yaitu Rasul saksi

Soal kenapa hal ini beda dgn teman yg lain bahwa ada yg meyakini Imam dan ada yang meyakini rasul? Itu krn hal ini baru saya yg menjelaskannya, beserta dalil dalil naqlinya, makanya banyak syiah jg yg blm paham, padahal sama saja krn dgn meyakini pada derajat atas (Imam) maka itu artinya derajat bawahnya sdh satu paket, bahwa tdk mungkin mencapai derajat imam tanpa melampaui  derajat rasul itu sendiri. Makanya imam Ali as sebelum jd imam maka dia harus mendampingi rasulullah saw tuk menjadi rasul saki. Begitu pula imam Hasan sebelum jadi imam maka harus jadi rasul saksi bagi Imam Ali as, demikian pula imam Husain as sebelum jadi imam harus jadi rasul saksi bagi Imam Hasan as, dst

======

Nabi Muhammad SAW itu imamul anbiya wal mursalin wal mukminin, termasuk Imam Ali dan imam imam yg lain adalah makmum bagi Rasulullah saw.

Ketika nabi masih hidup, imam Ali as masih sebagai rasul saksi, beliau harus menjalani ujian seperti nabi ibrahim as, yaitu dengan beberapa perintah dan larangan (al baqarah 124) dibawah pemberi ujian yaitu Rasulullah saw. Dan beliau berhasil melaluinya, makanya derajatnya menjadi Imam bagi umat Muhammad saw. Jd tidak serta merta jadi imam dan tdk melampaui kenabian Muhammad saw.

Jadi skemanya itu sprt ini

Rasulullah saw adalah Imamul anbiya warmursalin, wal muslimin

Ketika nabi masih hidup, derajatnya masih rasul saksi (Hud 17)
Dan sekaligus menjalani ujiannya tuk menjadi Imam, Nabi sendiri yg menjadi saksi atas ujiannya

Sapi Betina (Al-Baqarah):143 - Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (Para rasul saksi), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

Sehingga tugasnya menjadi rasul saksipun itu adalah bagian dari ujian yg harus dilaluinya. Tanpa dikenali sebagai rasul, tanpa dianggap sebagai rasul saksi tpi harus bisa menerima hal itu

Nah itulah ujiannya yaitu menjalankan perintah dan larangan

Apa perintahnya?. Harus jadi saksi bagi ummat muhammad saw
Larangannya; tdk boleh membocorkan statusnya sebagai rasul saksi, ini menyiksa loh bagi manusia, tdk dianggap tp harus menjalani tugas tersebut. Nah disinilah ujiannya

Semua syiah mengakui derajat imam itu lebih tinggi dari derajat kenabian, jika ada syiah yg tdk berkeyakinan Sprt itu maka dia belum syiah. dan harus belajar lagi, krn dasar imamah dlm syiah adalah ayat al baqarah 124 diatas. Bahwa imam bagi nabi ibrahim adalah derajat tertinggi dari kenabian itu sendiri. Dan derajat itu akan diberikan bagi dzurriatnya, dan Rasulullah saw serta imam Ali berasal dari dzurriat Ibrahim as.

Nah derajat itu diberikan mengukuti hukum yg berlaku padanya, bahwa penerima Imaman juga harus menjalani ujian perintah dan larangan, itulah yg harus dilalui semua penerima Imaman

Sebab jika tdk sprt ini maka setiap dzurriat Ibrahim bisa mengklaim imam atas dasar ayat al baqarah 124 diatas. Makanya harus ada ujian perintah dan larangan.

Sebab bani hasyim sebagai dzurriat ibrahim bgt luas, jika tdk ada ujian perintah dan larangan maka semua bani hasyim bisa mengklaim imam, makanya bani abbasiah bersikukuh dgn maqom imam (pemimpin), krn tdk paham bahwa harus ada ujian perintah dan larangan diatas.

Minggu, 02 Juli 2017

Ayat pengangkatan kerasulan Ali as

Al Fath 8-9
Ayat ini yg dimaksud adalah imam Ali as

Kemenangan (Al-Fatĥ):8 - Sesungguhnya Kami mengutus kamu (Imam Ali as) sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,

Kemenangan (Al-Fatĥ):9 - supaya kamu sekalian (para rasul saksi dan ummat semuanya) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. DianDan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.

Mengapa demikian? Itu karena ayat selanjutnya memakai kata "supaya", yang artinya meng-"supaya"-kan bagi mereka yang diutus agar supaya beriman kepada Allah dan RasulNya, sebab jika yang dimaksud dalam ayat itu adalah Muhammad saw maka apakah nabi harus beriman pada RasulNya? :D

Lalu siapa RasulNya itu? Yang dia harus beriman kepadanya?

Coba perhatikan kembali kata "supaya kamu" ini kata syarat wajib bagi ayat sebelumnya, yaitu dia yang diutus supaya beriman pada Allah dan RasulNya lalu menguatkanya, membesarkanNya, membesarkan dan menguatkan Allah dan RasulNya agar kelak manusia tdk bisa membantah Allah!

Sehingga manusia kelak tidak bisa membantah Allah sebagaimana yang disebutkan dlm ayat ini

Wanita (An-Nisā'):165 - (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Itulah tujuannya rasul saksi diutus untuk menguatkan dan membesarkan Nya

Sehingga kelak ketika manusia membantah Allah dgn berkata "Ya Allah, muhammad blm menyampaikan ini dan itu" maka para saksi ini akan berkata "kamu dusta!"

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,

Krn itulah setiap pemilik bukti yg nyata (nabi pembawa kitab) wajib diikuti saksi dariNya

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (para Nabi salah satunya adalah rasulullah saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Imam Ali as) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Lalu bagaimana dgn menguatkan RasulNya?

Ya dgn cara menjadi wakilnya, pembantunya dlm semua urusan, pendukung, pelindung dari ancaman musuh, lalu melanjutkan risalah muhammad saw ketika nabi wafat, menjaga agar tetap terpelihara dgn suci tanpa noda

Kita lihat dlm hadis sunni ( Tapi ini sekedar pembanding semata)

Dengan sanad bersambung kepada Abu Hurairah, ia berkata:

“Rasulullah saw. bersabda [ketika malam diimi’rajkan]:

رًأيْتُ لَيلَةَ أُسرِيَ بِي إلى السَّماءِ على العرشِ مكْتوبًا : لا إلهَ إلا أنا وَحْدِي لا شَرِيكَ لِي , وَ مُحمدٌ عَبْدِي و رسولِي, أَيَّدتُهُ بِعَليٍّ

“Di malam aku di-isra’-mi’raj-kan, aku menyaksikan di atas Arsy terpampag tulisan: Tiada Tuhan selain Aku yang Maha Esa/Tunggal tiada sekutu bagi-Ku. Muhammad adalah hamba dan Rasul-Ku, aku kutkan dia dengan Ali.”

Dan itu adalah firman Allah:

هُوَ الَّذي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَ بِالْمُؤْمِنينَ

“Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin.”

Riwayat di atas juga telah dipilih oleh al Qâdhi ‘Iyâdh dalam kitab asy Syifâ’-nya,1/174 dari jalur sabahat Abu al Hamrâ’

Demikian juga dengan Imam Jalâluddîn dalam tafsir ad Durr al Mantsûr-nya,3/361 dari riwayat Ibnu ‘Asâkir dari sahabat Abu Hurairah.

Bagaimana sodara ku, masih mau menolak kerasulan Ali as? Hati hati loh, Batal imanmu!

Lalu ada pertanyaan, "bukankah dalam ayat 8 diatas itu memakai dhomir KA? Arsalnaka, "mengutus kamu"  kamu disini adalah Rasulullah saw, maka tidak mungkin itu untuk Imam Ali as.

Jika Ayat 8 itu Muhammad saw maka ayat 9 mengharuskan muhammad juga harus masuk kedalam dhomir kamu, krn dhomir ayat 9 umum mencakup semua dhomir (kata ganti pelaku) pada ayat sebelumnya krn dia satu rangkaian kalimat.

Maka jalan tengahnya adalah Muhammad saw emang disuruh beriman pada rasul selainnya. Dan ini bisa dipahami dgn melihat ayat yang lain

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):81 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul (Ali as) yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".

Nabi muhammad saw diwajibkan beriman pada rasul (imam Ali as) yang akan datang padanya yg membenarkan apa yg ada pada nabi penerima kitab (muhammad saw)

Nah mengapa ayat ali imran 81 pasti termasuk Nabi Muhammad saw? Itu krn ada ayat yg ini

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):7 - Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri muhammad saw) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.

Jd Semua nabi penerima kitab dan hikmah wajib mengambil perjanjian dgn isi perjanjian yg sama dan tertuang dlm ali imran 81

Jd ayat 9 adalah juga termasuk Muhammad SAW dan umat islam secara umum harus beriman pada kerasulan Imam Ali as

Atau bisa juga ayat 8 ini turun untuk imam Ali as melalui pintu Lisan Muhammad saw dan menjadi amanatNya untuk disampaikan kepada ummat islam

Jamuan (Al-Mā'idah):67 - Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari  Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Sehingga ayat 8 memakai dhomir KA, Inna arsalna-Ka

Jika tdk bisa maka opsi kedua wajib hukumnya, Nabi Muhammad saw masuk dlm dhomir lituminu..

Krn dhomir (kata ganti) dlm lituminu adalah mencakup semua dhomir pada ayat sebelumnya krn ini satu rangkaian ayat yg tak terpisahkan

Maka jika dhomir ka adalah Muhammad saw maka beliau juga termasuk dlm lituminu dlm ayat 9! Ini wajib

Apapun yang menjadi opsi pilihan, maka perlu diketahui, Allah menganggap Rasulullah dan Imam Ali as adalah satu badan, satu diri, lihat dlm ayat ini

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):61 - Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami (Rasul dan Imam Ali as) dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.

Dlm mubahalah ini Rasulullah saw memanggil Imam Ali as sebagai perwujudan Diri kami,
Memanggil saidah Fatimah as sebagai istri kami
Dan memanggil Imam Hasan dan Imam Husain as yg masih kecil sebagai anak kami

Maka jika Allah mewahyukan ayat untuk imam Ali as dgn memakai kata ganti KA, aku (muhammad saw) maka sama saja untuk imam Ali as krn Rasulullah saw dlm pandangan Allah adalah satu

Kesimpulannya

Baru muncul nih kesimpulannya

Coba kita lihat pada ayat 8, krn ayat 9 mengharuskan supaya org yg disebut pada ayat 8 itu wajib beriman pada Allah dan RasulNya. Maka ayat delapan adalah manifestasi keduanya dlm kata "KAMI"

Sesungguhnya "Kami" mengutusmu- maka bisa jadi yg diutus dalam ayat 8 surat al Fath adalah utusan keduanya (Allah dan Muhammad saw)

Sehingga sebagai Nabi, Rasulullah membacakan ayat itu kepada Imam Ali as sebagai perwakilan KAMI, sehingga dhomir KA adalah Imam Ali as

Sehingga Imam Ali as adalah utusan Allah dan utusan Muhammad saw sekaligus.

Berbeda dgn Nabi Muhammad saw adalah khusus utusan Allah

Sedangkan Imam Ali as adalah utusan Allah sebagai rasul saksi sebagai mana dlm Hud 17
Dan juga sebagai rasul Muhammad saw sebagai khalifah nya kelak meneruskan risalah kenabian!!

Maka ayat 9, nyambung, bahwa Imam Ali as wajib beriman pada keduanya, menguatkan Allah dan membesarkan  Allah

Mengapa Imam Ali as menamakan nama putra putranya dengan nama musuh musuhnya?


Ini penjelasannya

Para sahabat nabi itu labil iman, mau berpaling lagi setelah 23 tahun nyantri dlm madrasah Rasulullah saw (at taubah 117), itu artinya mereka gak cocok dijadikan tempat menegakkan bangunan agama islam sebab bangunan islam bisa labil dan gak stabil. Nah tempat yg cocok itu harusnya pada satu satunya sahabat nabi sekaligus rasul saksiNya yaitu imam Ali as.

Nah selain dari Imam Ali itu hanya cocok jadi penghias, taman taman penghias, atau kebun kebun buah dan sayuran semata bukan tempat menegakkan bangunan islam, (jadi pusat pertanian guna menopang bangunan utama)

Makanya abu bakar, Umar, dan Usman cocok jd kebun stok makanan atau taman taman penghias islam semata krn tanahnya labil.

Maka hal inilah yang dipakai imam Ali as dalam menamakan putra putranya yg lain agar jadi penghias bagi Imam Hasan as dan Imam Husain as yg sdh disiapkan sebagai tempat membangun bangunan islam pada masa selanjutnya. Dan ini berhasil dan indah dipandang, itulah alasannya beliau menamakan nama putra putranya dgn nama taman taman, kebun kebun bangunan islam. (Abu bakar, umar dan usman)

Tapi sayangnya jika kita lihat pada taman tersebut yg dirancang oleh Nabi Muhammad saw, seharusnya jd taman indah. Tapi malah jd taman menjijikkan sebab abu bakar yg itu, iya yang itu, yang tak tau bersyukur itu, merampas tuk jadi khalifah. Berharap jd tempat berdirinya bangunan islam, tapi karena tanahnya labil maka rusak taman, bangunan pun runtuh. Itulah bangunan islam kalian, dia hancur dan menghancurkan islam itu sendiri.

Berbeda dgn bangunan islam yg dibangun oleh imam Ali as, taman taman itu tau diri dan tdk merebut khilafah dari sodara saudaranya

Jadi sudah paham kenapa Imam Ali as menamakan nama putra putra nya dgn nama 3 org itu? Itu krn nama nama itu sejatinya telah ditetapkan jadi kebun dan taman penghias islam, sejak di lauh mahfuz, tp sayangnya tanah itu tak tau diri.

Maka imam Ali as pun mewujudkan hal itu lewat nama nama anaknya agar jd kebun dan taman taman indah bagi Imam Hassan as dan Imam Husain as.

Makanya jika anda punya 4 putra saja. Dan satu anda rancang jadi pemimpin, maka namakan 3 anak yg lain dgn nama 3 org ini. Krn nama mereka sebenarnya sangat mulia disisi Allah, ingat namanya doang loh ya. Insyaallah jika anda lakukan dgn didikan yg baik maka ketiga org tadi bisa jadi penghias putra yg satunya.

Nama abu bakar, umar dan usman itu jarang ada yg miskin. Krn emang dari sonoNya sdh disiapkan jd kebun buah dan taman penghias, asal mereka gak tergoda saja dgn godaan jabatan, sekali tergoda maka dia bukan hanya merusak dirinya (kebun dan taman) tapi juga bangunan utama itu sendiri

Sebuah bangunan musti ada temannya, ada kebun buah dan sayurnya agar indah dipandang dan layak serta agar menopang bangunan utamanya.

Makanya Imam Ali as menikahkan putrinya kepada usman dan umar bukan? Ini tujuannya untuk merawat kembali kebun dan taman yg telah rusak tadi.

Kenapa bisa rusak? Itu krn sifat alamiah kebun dan taman itu sendiri, yg pasti memiliki kalajengking, tikus, ular dll, maka ketika kebun atau taman td telah dipenuhi hal hal tadi maka dia akan berubah negatif dan mengancam bangunan utama, islam itu sendiri. Makanya ketika hati hati mereka dirasuki hawa nafsu, maka mereka merasa berjasa bagi islam, bagaikan kebun yg selama ini merasa memberi makan kepada rumah utama, maka mereka merasa lebih berhak atas rumah utama

Kamar-kamar (Al-Ĥujurāt):17 - Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".

Ya mereka berkata dgn harta kami islam berjaya, islam tersebar, ya namanya juga kebun sayur dan makanan, maka sdh selayaknya bertugas seperti itu. Tapi krn tdk sadar diri makanya mereka berusaha mendirikan bangunan utama diatas tanah labil mereka, al hasil? Islam jadi labil dan goyah, rumah utama dipalang, diblokir, diboikot, makanya bangunan utama yang diwariskan kepada keluarga suci ahlulbait terlupakan dan terabaikan, mereka membangun bangunan megah dan besar diatas kebun dan taman taman yg sejatinya tdk untuk hal itu, krn tanah mereka sangat labil dan rapuh, krn emang diperuntukkan hanya untuk bercocok tanam bukan bangunan, akibatnya? Bangunan itu miring, labil dan berantakan. Sahabat sahabat lain yang menolak dibunuh dan diperangi.

Al hasil, ada dua bangunan islam, satu bangunan yang diwariskan nabi kepada rasul Ali as dan keluarga sucinya dan kedua bangunan baru diatas taman dan kebun (abu bakar, umar dan usman)

Maka kita harusnya bisa memilih masuk kemana bukan?

Seandainya mereka kembali kepada fungsi semula, maka pasti mereka akan menempati syurga tertinggi bersama para anbiya, krn merekalah taman taman istana nabi, darinya nabi telah memetik buahnya (aisyah) dan memakannya, tapi sayang kebun kebun itu lupa jati diri mereka, mereka mendirikan bangunan tandingan diatas kebun kebun tersebut.

Jd jika kalian benar benar cinta pada abu bakar, umar, dan usman, maka keluarlah dari bangunan itu dan kembali kepada bangunan utama, runtuhkan bangunan tdk sah itu. Lalu kembalikan fungsinya, insyaallah pemilik rumah utama akan ridho dan memaafkannya. Tp jika kalian bersikukuh mewarisi bangunan tandingan tadi maka itu sama saja kalian tdk mencintai mereka bertiga, krn selama bangunan itu tetap diwarisi oleh umat selanjutnya maka selama itu pula mereka menanggung dosanya

Kasihanilah mereka, mereka sedang menanggung azab kubur, keluarlah dari bangunan itu dan runtuhkan lalu kembalikan mereka kepada fungsi kebun dan taman, insyaallah bangunan utama yaitu islam akan menuju kembali kepada kejayaaannya. Inilah satu satunya jalan agar islam jaya.

Makanya islam di iran itu mendekati kejayaan, krn sunni kembali kpd ahlulbait dan fungsi abu bakar, umar dan usman dipulihkan sebagai taman taman dan kebun kebun, sebagai penghias rumah utama, makanya Imam Ali Khamaini melarang menghina mereka bukan? Itu krn fungsinya mau dikembalikan pada fungsi awalnya. Dgn tdk mengurangi dan menutupi sejarah agar jadi pelajaran dan i'tiba bagi kita semua, agar kelak jgn lagi ada taman taman sprt itu.

Anda cinta abu bakar, umar dan usman? Maka tolonglah mereka dgn keluar dari bangunan tandingan itu, agar mereka diringankan dari azab kubur