Senin, 31 Agustus 2020

Syiah Kufah


Syiah Kufah sebenarnya adalah Syiah Umar, atau pengikut Umar ketika perang Qadisyiah melawan Persia,  mereka ditempatkan di Kufah untuk kemudian mengatur strategi perang menyerang Persia. Kufah dahulunya belum berpenghuni, merekalah penghuni pertama sebagai markas pos militer pasukan umar

Mereka sejatinya melanggar pasal 36 piagam Madinah, dimana tidak seorang pun yang boleh berperang tanpa izin nabi Muhammad Saw. Dan Umar mengobarkan perang tersebut dengan dukungan Syiahnya (pendukungnya) yang ditempatkan di kufah saat itu.

Ketika masa Usman, pasukan umar ini tidak mendapat perhatian serius dari Usman, sebab Usman lebih memperhatikan ponakannya Muawiyah dengan memberikan jabatan gubernur di Syria, Suriah sekarang. Sehingga mereka kecewa dan berbelok menjadi pendukung imam Ali as, berbelok karena kekecewaan dan tidak diperhatikan, itulah mereka syiah Umar.

Pada masa Imam Husain as Pasukan Umar ini kemudian mengirim surat kepada Imam Husain as yang menyatakan mendukung putra imam Ali as dalam melawan putra Muawiyah, Yazid laknatullah.

Ketika Imam Husain as hampir tiba di Irak, Yazid yang tau akar kebencian Syiah Umar ini kemudian memberikan perhatian lebih yang selama ini tidak mereka dapatkan dari Usman. Ratusan Ribu dinar digelontorkan, hasilnya? Bagaikan dahaga yang tersiram air

Hasilnya, mereka kembali ke habitatnya menjadi pendukung Yazid seperti ketika mereka mendukung Umar

Dan sekali lagi ikut dalam perang tanpa izin nabi melawan imam Husain as, dengan cara membiarkan imam Husain as tanpa perlindungan

Jadi mereka tidak berkhianat kepada imam Husain as, mereka hanya kembali ke habitatnya, kembali ke jati diri mereka yaitu pasukan umar yang mendukung pembangkangan atas piagam Madinah

Mereka bukan syiah Ali as sebenarnya, sebab mereka baru jadi Syiah Ali karena kecewa atas ketidak pedulian Khalifah Usman kepada mereka. Kenapa mereka kecewa pada Usman dan Muawiyah, sebab pada masa Usman mereka sudah tidak lagi dipakai sebagai tentara khilafah padahal pada masa Umar mereka dipakai sebagai tentara inilah yang menjadikan mereka kecewa kepada Usman, sebab Usman lebih memakai tentara dari Syiriah yang dibentuk keponakannya yaitu Muawiyah, demikian pula ketika Muawiyah berkuasa, maka mereka lagi lagi hanya jadi penonton, tidak digaji sebagai tentara khalifah. Maka pada masa Yazid inilah mereka diperhatikan kembali dengan uang yang selama ini mereka nantikan, hasilnya? maka mereka kembali ke habitatnya

Minggu, 30 Agustus 2020

Masih waras?

Kepala kepala suci dari keluarga ahlul bait nabi Muhammad Saw hari ini dibulan yang sama, 11 Muharram, diarak menuju Damaskus pusat pemerintahan dinasti Umayyah, disanalah ditempat yang sama hadis hadis nabi mulai dikumpulkan atas perintah Khalifah, lalu dibukukan, dan pada 200 tahun kemudian dibukukan kembali oleh Buhari Muslim dengan penambahan kata SHAHI dan dijadikan bahan rujukan Islam salafi Wahabi hari ini

Jadi setiap baca hadis Buhari Muslim maka bayangkan kepala kepala anak cucu nabi Muhammad Saw karena ditempat yang sama kepala kepala mulia itu ditancapkan diatas tombak tombak dan dipamerkan dan ditempat yang sama kalian merujuk hadis hadis tuk menegakkan agama kalian

Apa kalian masih normal?

Dinasti yang sama yang membantai anak cucu nabi dan pada dinasti yang sama kalian merujuk agama kalian? Kalian benar benar sakit jiwa

Rasul dan Zakat

Pengampunan (At-Tawbah):103 - AMBILLAH zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu KAMU membersihkan dan MENSUCIKAN mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya DOA KAMU itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ayo siapa yang disuruh ambi zakat, apakah ayat ini perintah untuk ummat untuk ngambil zakat? Jika ini perintah untuk ummat untuk ambil zakat maka yang bayar zakat siapa? Ummat juga? Kan ummat yang disuruh ambil zakat bukan? Jika ummat yang ambil zakat maka bukan ummat yang bayar zakat, karena gimana bisa perintah ambil dan bayar kepada satu pihak? Dia yang bayar dia yang ambil, lah gimana ceritanya? 🤣🤣

Kalo ambil ya ambil kalo bayar ya bayar, masa bayar dan ambil pada satu pihak?

Itu artinya yang ambil dan yang bayar itu beda pihak

Ada "ummat" ada "rasul"

"Ummat" yang bayar zakat dan "rasul" yang ambil zakat

Makanya ayat ini diteruskan dgn perkataan, dgn zakat itu...

dengan zakat itu KAMU membersihkan dan MENSUCIKAN mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya DOA KAMU itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. 

Siapa "kamu" dan siapa "mereka" dalam ayat ini?

"Mereka" dalam ayat ini adalah ummat
"Kamu" dalam ayat ini adalah utusan Allah atau rasul

Jadi yang ambil zakat itu rasul dan yang bayar zakat itu ummat

Nah abu bakar itu ummat atau rasul? Ummat, maka dia gak berhak pada posisi ambil zakat, makanya sahabat sahabat nabi yang paham akan hal ini gak mau menyerahkan zakatnya kepada abu bakar, dan oleh karena itulah abu bakar mengutus 11 detasemen tempur untuk memerangi mereka

Tanpa izin nabi abu bakar memerangi dan membantai sahabat sahabat nabi yang lain

Dia telah melanggar ayat at Taubah 103 dan pasal 36 piagam Madinah!

Lalu bagaimana jika rasul telah wafat? Maka wajib ada rasul yang lain yang menggantikan posisi Rasullullah Saw untuk mengambil zakat, karena ayat ini jelas bahwa yang mengambil zakat itu rasul karena ayat ini memisahkan kata KAMU DAN MEREKA, "kamu" adalah Rasul dan "mereka" adalah hanya ummat, dan ayat ini kekal berlaku sampai kiamat, maka tidak ada yang berhak menjadi KAMU dalam ayat ini setelah ketiadaan Rasulullah Saw kecuali dia juga adalah rasul, atau rasul pengganti. Siapa dia? Ya sang rasul saksi imam Ali as

Apa itu Imam?


Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):71 - (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap manusia dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

Setiap manusia akan dipanggil dengan imamnya

Apa itu imam? Imam adalah pemimpin, dia yang memimpin.  Memimpin dalam segala hal. Memimpin didepan memandu jalan, memberikan petunjuk, itu artinya imam itu adalah orang yang tau segalanya, jika dia masih bertanya pada orang lain karena ketidaktahuan pada suatu hal maka dia bukan imam karena ada yang lebih tau darinya, itu artinya ada yang lebih imam dari imam tersebut. Maka imam tersebut bukan imam lagi namanya melainkan makmum. 

Maka imam itu tidak lagi bertanya kepada selainnya, melainkan dia yang menjelaskan semua pertanyaan padanya, maka imam ini tidak mungkin manusia biasa melainkan utusan Allah yang memang bertugas memimpin, memandu, memberikan petunjuk kepada manusia atau kepada makmumnya

Guruh (Ar-Ra`d):7 - Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.

Mereka inilah orang orang yang memberikan petunjuk kepada manusia setelah ketiadan nabi Muhammad Saw. Mereka inilah para rasul pemberi petunjuk, mereka inilah imam dimana orang lain bertanya padanya dalam segala hal dan dia akan menjelaskan semua hal tanpa perlu bertanya lagi kepada orang yang lebih paham atau lebih mengetahui.

Nah imam inilah yang kita semua akan dipanggil bersamanya di akhirat nanti

Dalam rangka "membacakan catatan amal" kita

Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):71 - (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap manusia dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka MEREKA INI AKAN MEMBACA KITABNYA ITU, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

MEREKA akan membacakan KITABNYA itu,

Siapa mereka dalam ayat ini? Ya orang yang diberikan kitab dan imamnya, jadi orang tersebut akan membaca kitabnya dibantu oleh sang imam, mengapa? Ya karena catatan itu ditulis pake bahasa malaikat, bukan bahasa Jawa, Bugis, Inggris ataupun arab tapi pake bahasa malaikat

Kenapa bahasa malaikat? Ya karena malaikat yang mencatat, makanya dia mencatat pake bahasanya dan anda pasti tidak bisa membacanya kecuali dibantu oleh para imam

Itu artinya jika anda tidak mempunyai imam maka jangan harap kitabmu akan ada yang membacakannya


MEREKA para imam inilah yang disebut tanda mukjizat nabi Muhammad Saw, perhatikan ayat berikut ini

Guruh (Ar-Ra`d):7 - Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.

Orang kafir bertanya "mengapa tidak diturunkan kepadanya suatu tanda atau mukjizat dari Tuhannya Muhammad sebagai bukti dia seorang nabi?"

Seprti itu pertanyaan kaum kafir kepada masyarakat saat itu

Maka apa jawaban Allah? "Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk"

Mengapa Allah memberikan jawaban seperti ini? Ya karena inilah mukjizat nabi Muhammad Saw, atau bukti yang nyata atau tanda kebesaran nabi Muhammad Saw, apa itu? Apa itu? Nabi hanyalah seorang pemberi peringatan dan bagi tiap tiap ummat ada seorang pemberi petunjuk, ini lah bukti yang nyata atas kenabian Muhammad Saw, artinya jika kelak tiada orang yang memberikan petunjuk setelah nabi Muhammad Saw disetiap kaum, (umat) disetiap zaman maka dia bukan nabi. 

Maka keberadaan orang yang memberikan petunjuk adalah keniscayaan atas kebenaran kanabian Muhammad Saw. Mereka inilah para imam pemberi petunjuk atau rasul pemberi petunjuk.

Kamis, 27 Agustus 2020

IMAM ALI DALAM PERJANJIAN BARU.


Oleh Widyanus Petrus (FB)

GEREJA Kami Meyakini Bukan Hanya MUHAMMAD Adalah Seorang NABI ALLAH Sesuai Nubuat Dalam Perjanjian Lama ( Mazmur Amsal Kidung Agung Daniel ) Dan Perjanjian Baru ( Kitab Wahyu ) Tetapi Juga Bahwa Penerusnya Menurut Sistem Keimamahan Seperti Dalam Sistem Imamah Harun ( Imamat ) Adalah IMAM ALI Di Lanjutkan Oleh HASAN Lalu HUSEIN Sampai Kepada AL-MAHDI.

Hal Ini Juga Mengenai IMAM ALI Kami Yakini Telah Di Nubuatkan Dalam Perjanjian Lama ( Keluaran ) Dan Kitab Wahyu.

Keyakinan Kami Memang Mirip SYI'AH 12.

Namun Perbedaan Kami Dengan SYI'AH 12 Adalah Bahwa Kami Sepenuh Hati Mengimani AL-KITAB Dan Fondasi KEKRISTENAN Kami. 

Yaitu Fondasi Kami Adalah Berdasarkan Dekalog Atau 10 Perintah ALLAH Sebagaimana Terdapat Dalam Ulangan 20 Yang Di Sampaikan YESUS Dalam Khotbah Di Atas Bukit Seperti Halnya Saudara Kembar Kami Daudiyah Yang Memelihara Tradisi ISLAM.

Bedanya Kami Memelihara Tradisi KEKRISTENAN Baptis Yang 1 Tradisi Dengan GEREJA Mill Yard Di London Sejak Abad Ke-17 Masehi Dan GEREJA Francis Bampfield Abad ke-16 Masehi Sedangkan Saudara Kembar Kami Memelihara Fikih ISLAM 5 Mazhab Fikih.

KITAB WAHYU 5
Kata Yunani Untuk "Anak Domba" Yang Di Gunakan Adalah "Arnion" Yang Berarti Adalah "Anak Domba Kemenangan".

Pada Tanggal 19 Ramadhan IMAM ALI Di Sembelih.

IMAM ALI Juga Mendapat Gelar "Singa" Dan IMAM ALI Juga Kami Yakini Adalah Beragama "Yahudi" Dalam Pengertian Beragama "Ibrahim" Dan Juga Di Duga Kuat Secara Maternal Adalah Keturunan Yahudi.

Ini Masih Sesuai Dengan Hasil Penemuan DNA Orang Orang Yang Mengklaim Sebagai Keturunannya Yakni 1 Haplogrup Dengan Para Kohanim Hanya Beda Semacam Sub Tipe Grup.

Bagi Kami Deskripsi Anak Domba Kemenangan Dalam Kitab Ini Lebih Tepat Untuk IMAM ALI Dan Bukan YESUS Karena KITAB Wahyu Adalah KITAB Nubuat Mengenai Masa Depan Bukan Tentang Masa Lalu.

Dia Adalah Suatu KITAB Liturgi Untuk Peringatan Kepada Jemaat GEREJA Bahwa KEKRISTENAN Akan Di Simpangkan Dan Mereka Di Berikan Nubuat Tentang NABI Berikutnya Dan IMAM IMAM Berikutnya Yang Akan Bersama Sama YESUS Membimbing Dunia.

Menurut Kami Sesuai AL-KITAB TBI NJV YESUS KRISTUS Sendiri Atau Utusannya Yang Membimbing Yohanes Penulis kitab ini. 

TBI NJV Mempunyai Metode Ketat Untuk Menafsirkan KITAB Ini Seperti Misalnya Nama Tempat Tidak Jauh Dari Penerima Nubuat ( Yohanes ) Simbolisasi Angka Dan Apa Yang Perlu Di Tafsirkan Harafiah Dan Apa Yang Perlu Di Anggap Metafora.

Hal Ini Telah Kami Bahas Dalam Postingan Sebelumnya.

KITAB WAHYU 5
---
5:5 Lalu Berkatalah Seorang Dari Tua Tua Itu Kepadaku:
"Jangan Engkau Menangis"
"Sesungguhnya Singa Dari Suku Yehuda Yaitu Tunas Daud Telah Menang Sehingga Dia Dapat Membuka Gulungan KITAB Itu Dan Membuka Ke-7 Meterainya"

<< Hanya IMAM ALI Yang Di Beri Hak Menjelaskan Secara Manual Atau Darah Dan Daging AL-QUR'AN Setelah MUHAMMAD Wafat >>
====
5:6 Maka Aku Melihat Di Tengah Tengah Tahta Dan Ke-4 Makhluk Itu Dan Di Tengah Tengah Tua Tua Itu Berdiri Seekor Anak Domba Kemenangan Seperti Telah Di Sembelih Bertanduk 7 Dan Bermata 7 Itulah Ke-7 Ruh ALLAH Yang Di Utus Ke Seluruh Bumi. 

<< Jumlahnya Adalah 14 MAKSUM Dan Pada Ruh Ke-7 Akan Terjadi Perpecahan Antara Pengikut MUSA KAZHIM Dengan Pengikut ISMAIL >>
====
5:7 Lalu Datanglah Anak Domba Kemenangan Itu Dan Menerima Gulungan KITAB Itu Dari Tangan Dia Yang Duduk Di Atas Tahta itu. 

<< Dia Yang Di Atas Tahta Adalah MUHAMMAD Yang Di Beri KITAB AL-QUR'AN Wahyu 5:1 )
====
5:8 Ketika Dia Mengambil Gulungan KITAB Itu Tersungkurlah Ke-4 Makhluk Dan Ke-24 Tua Tua Itu Di Hadapan Anak Domba Kemenangan Itu Masing Masing Memegang 1 Kecapi Dan 1 Cawan Emas Penuh Dengan Kemenyan Itulah Doa Orang Orang Kudus.

<< 24 Adalah Angka Perwakilan 12 Bani Israil Dari ISHAK Dan 12 Pangeran Dari Bani ISMAIL Gambaran Kecapi Cawan Emas Dan Kemenyan Adalah Lukisan Mengenai Kesukacitaan Spiritual >>
====
5:9 Dan Mereka Menyanyikan Suatu Nyanyian Baru Katanya:
"Engkau Layak Menerima Gulungan KITAB Itu Dan Membuka Meterai Meterainya Karena Engkau Telah Di Sembelih Dan Dengan Darahmu Engkau Telah Membeli Mereka Bagi ALLAH Dari Tiap Tiap Suku Dan Bahasa Dan Kaum Dan Bangsa.

<< IMAM ALI Telah Di Kenal Luas Pengikutnya Dan Keturunannya Kini Dari Berbagai Bangsa Dan Bahasa Baik Dari Jalur Lelaki Maupun Jalur Perempuan >>
===
5:10 Dan Engkau Telah Membuat Mereka Menjadi Suatu Kerajaan Dan Menjadi IMAM IMAM Bagi ALLAH Kita Dan Mereka Akan Memerintah Sebagai Raja Di Bumi"

<< Ini Adalah Penggenapan Kejadian Mengenai Berkat ALLAH Untuk 12 Pangeran anak ISMAIL.

Kerajaan Dan Raja Di Sini Berarti Suatu Wewenang Atau Otoritas Spiritual Dari ALLAH.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=308333037159500&id=100039484178467


Rabu, 26 Agustus 2020

PETRUS PENERUS YESUS AS.


Kitab TAURAT Menyebutkan Bahwa PETRUS Adalah Penerus YESUS AS.

Di Dalam TAURAT PETRUS Di Sebut Sebagai Simon ( Sam'oon ) Juga Dalam Perjanjian Baru Matius Pasal 10 Tercatat:
"Dan Ketika YESUS Memanggil 12 Murid-nya Dia Memberi Mereka Kekuatan [ Melawan ] Roh Jahat"
"Nama Ke 12 RASUL Itu Adalah Simon Yang Di Sebut PETRUS Dan Seterusnya"

Selain Itu Dalam Yohanes 21:15-18 Menyebutkan Bahwa YESUS AS Menobatkan Peter Sebagai Penggantinya: "Gembalakanlah Domba-Domba-Ku" 

Maksudnya Membimbing Para Pengikutku Dan Engkau Pimpin Mereka.

Dalam Ayat Lain Di Sebutkan:
"YESUS Menunjuk Dia ( PETRUS ) Untuk Memimpin Dalam Wilayah Ibadah"

JOSHUA DI ANGKAT MUSA AS SEBAGAI PENERUSNYA. 

Perjanjian Lama Dalam Kitab JOSHUA Menceritakan Bahwa: "JOSHUA Dan MUSA Di Atas Bukit Dan Mereka Tidak Menyembah Anak Sapi Dan Seterusnya" 

Selanjutnya Wasiat MUSA AS Kepada JOSHUA Di Kisahkan Dalam Perjanjian Lama Kitab Bilangan Bab 27:15-23:
"Lalu MUSA Memohon Kepada ALLAH TUHAN Dari Roh Segala Makhluk Agar Mengangkat Seseorang Agar Memimpin Ummat Ini Untuk Mengurus Urusan Urusan Mereka Dan Menjadi Pemandu Bagi Mereka Sehingga Hamba Hamba ALLAH Ini Tidak Seperti Domba Domba Yang Tanpa Penggembala"
Dan TUHAN berfirman kepada MUSA:
"Ambillah JOSHUA BIN NUN Seorang Yang Suci Ruhnya Dan Bai’atlah Dia Dan Bawa Dia Kepada Eleazar Dan Di Depan Semua Ummat Ini Dan Berikan Perintah Perintahmu Di Depan Mata Ummat ini"
"Dan Berilah Kemuliaan Kepadanya Sehingga Seluruh Bani Israel Tunduk Berada Di Bawah Wilayahnya [ Kekuasaannya ]"
"Dia Akan Berada Di Depan Eleazar Sehingga Dia Bisa Mendapatkan Petunjuk Dari TUHAN Dengan Urim Sehingga Mereka Akan Mentaatinya Dan Melakukan Semua Perintah Dan Larangannya Dia Dan Semua Bani Israel"

Maka MUSA AS Melaksanakan Perintah TUHANYA.

Dia Memanggil JOSHUA Dan Menempatkan Di Depan IMAM Eleazar Dan Di Depan Kerumunan Manusia. 

Dan MUSA AS Meletakkan Tangannya Pada JOSHUA [ Membai’atnya ] Dan Memberinya Perintah Perintah Sebagaimana TUHAN Berfirman Kepada MUSA AS.

Mustahil Para NABI Sebelumnya Terutama Seorang NABI Terakhir MUHAMMAD SAWW Meninggalkan Ummat ISLAM Begitu Saja Tanpa Menyiapkan Dan Menunjuk Pemimpin Setelah Mereka Wafat.

Misalnya Seperti Kami Uraikan Di Atas JOSHUA Berada Di Gunung Sinai Dengan NABI MUSA AS Dan Tidak Menyembah Anak Sapi Kemudian ALLAH Memerintahkan MUSA AS Untuk Mengumumkan JOSHUA Sebagai Pengganti Dan Pemimpin Setelah MUSA AS.

Dengan Kata Lain Mengangkat JOSHUA Sebagai Penggembala Domba Domba Ummatnya Agar Terhindar Dari Kesesatan.

Musa AS Memukulkan Tongkatnya Ke atas Batu Dan ALLAH Mengisyaratkan Akan 12 Mata Air Yang Memancar Dari Batu Tersebut Dan Juga Seperti YESUS AS Yang Memilih 12 Pengikut Setianya Untuk Terus Menyebarkan Risalah Tauhid Kepada Bani Israel.

NABI MUHAMMAD SAWW Menyelesaikan Risalah ALLAH Di Ghadir Khum Dan Menunjuk IMAM ALI AS Sebagai Penggantinya.

NABI MUHAMMAD SAWW Pernah Bersabda Tentang Kesamaan Ummat ISLAM Dengan Bani Israel Zaman Dahulu:
"Apa Yang Di Alami Bani Israel Juga Akan Terjadi Pada Ummatku"

Apa Yang Sebenarnya Terjadi Di Ghadir Khum? 

Bagaimana Setiap Sekte ISLAM Melihat Peristiwa Ghadir Khun?

Apakah Peristiwa Ghadir Khum Milik Hanya 1 Sekte ISLAM Tertentu Dan Tidak Ada Artinya Bagi Orang Lain? 

Sebaiknya Kita Membaca Kembali Dan Merenungkan Peristiwa Besar Dan Maha Penting Yang Terjadi Di Ghadir Khum Bersama Sama Sehingga Kita Memahami Inti Ajaran ISLAM Dengan Sebenar Benarnya.

Catatan:
1 - Sejarah Ya'qubi Volume 1 Pasal 111

2 - Sejarah Tabari Volume 1 Halaman 153-165 Dan 166

3 - Sejarah Ibn Atsir Volume 1 Halaman 19 20 40 Dan 48 Sejarah Ibn Kathir Volume 1 Pasal 98

4 - JOSHUA Di ISLAM Di Sebut Yusya Bin Nun Yang Di Ceritakan Dalam Surat Al-Kahfi Yang Menemani MUSA AS Yang Kemudian Bertemu NABI KHIDIR AS.

MENGAPA SELALU 12???

Oleh Widyanus Petrus (FB)

Selasa, 25 Agustus 2020

Sang Khalifah palsu



Orang bawa hp nya ketempat servis hp tentu karena ada masalah di hpnya, contohnya sistem androidnya yang bermasalah.

Dan jika tempat servis itu bisa menyelesaikan masalahnya maka si tukang servis akan dibayar dengan harga yang pantas

Sangat aneh jika ada orang yang gak ada masalah sama sekali dengan hp nya, lalu membawa ke tukang servis, ketika ditanya "ada masalah apa neng?" Si yang punya hape bilang, " ya gak ada masalah sih" "lalu untuk apa neng bawa hape nya ke sini, ini kan tukang servis?" "Iya diservis aja", "lah makanya saya nanya apanya yang rusak neng? Ini bagus bagus aja, malah baru lagi, gak ada masalah koq" " ya pokoknya diservis aja!!! Titiik"

Kira kira apa yang dilakukan tukang servis? Dia ambil hapenya lalu telepon ke rumah "ma.. mama baik baik saja kan di rumah?, Anak baik baik saja kan?" "Iya pa, koq tumben nanya gak biasanya?" "Iya ini loh ma, aneh sekali, baru kali ini ada orang ngotot minta hapenya diservis padahal hapenya baru dan gak rusak apa apa, saya koq merasa ada yang aneh makanya saya nanya ke rumah jangan jangan ada sesuatu?"

Nah itu satu contoh bahwa orang yang punya masalah biasanya baru akan bertindak untuk menyelesaikan masalah, itu normalnya. Seprti hp, jika anda punya masalah dengan hape anda barulah anda akan membawanya ke tukang servis, sangat tidak mungkin jika hape anda baik baik saja lantas anda ke tukang servis tuk memperbaiki hape anda, sebab hape anda gak bermasalah, justru itu akan membuat tukang servis akan menemukan masalah baru untuk dirinya sendiri dan bertanya tanya, dikirain ada sesuatu yang salah pada dirinya, padahal andalah yang bermasalah. 

Inilah yang terjadi di masa awal wafatnya nabi Muhammad Saw, ada seorang Khalifah, yaitu abu bakar, mengirimkan pasukan sebanyak 11 detasemen tempur untuk memerangi para sahabat nabi yang tidak mau membayar zakat padanya, salah satunya adalah Malik an Nuwairah, dia adalah pengumpul zakat pada masa nabi Muhammad Saw, sangat aneh memang dulunya dia pembayar zakat dan malah ditunjuk nabi sebagai pengumpul zakat, artinya dia amanah dan sangat memahami hukum zakat dan kepada siapa zakat yang telah dia kumpulkan harus diserahkan. Itu artinya nabi tidak mungkin menugasi orang bodoh tentang tata cara dan hukum zakat serta yang tidak amanah

Itu artinya Malik an Nuwairah tidak bermasalah, ini dibuktikan dengan Allah menunjuknya sebagai pengumpul zakat lewat lisan nabi, lalu kenapa diperangi oleh Abu bakar?

Nah hanya ada dua kemungkinan, abu bakar bermasalah atau Allah dan nabiNya yang bermasalah menunjuk orang bodoh dan bebal yang tidak mau membayar zakat sebagai pengumpul zakat?

Kira kira siapa yang bermasalah?

Apakah orang yang tidak bayar zakat patut diperangi dan dibunuh?

Jika tidak membayar zakat djadikan alasan serangan dan pembunuhan, maka seharusnya Nabi Saw sendiri akan memerangi sahabatnya Tha’labah yang enggan membayar zakat kepada beliau Saw, dan bahkan Allah SWT telah menurunkan peristiwa ini di dalam Surah al-Taubah(9):75-77.

Pengampunan (At-Tawbah):75 - Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.

Semua ahli tafsir Sunni menyatakan bahwa ayat itu diturunkan mengenai Tha’labah yang enggan membayar zakat karena beranggapan bahwa itu adalah jizyah bukan zakat. 

Apakah Tha'labah diperangi dan dibunuh oleh nabi? Kan tidak, lalu darimana abu bakar bisa mengambil keputusan hukum untuk memerangi dan membunuh orang orang yang tidak membayar zakat yang salah satunya adalah Malik an Nuwairah serta istirnya diperkosa oleh Khalid bin Walid yang ditugaskan oleh abu bakar?

Terlebih telah ada ketetapan nabi dalam piagam Madinah pasal 36 bahwa dilarang perang tanpa izin nabi atau kacuali karena untuk membalas tindakan aniaya.

Lalu abu bakar memerangi para sahabat nabi dapat izin dari mana? Nabi? Mana pernah nabi memberikan izin? Sunnah nabi? juga tidak, sebab nabi memang tidak pernah memberikan contoh memerangi orang yang tidak membayar zakat.

Itu artinya abu bakarlah yang bermasalah, makanya jika semua baik baik saja lantas ada yang datang membawa hapenya yang baik baik saja tuk diservis maka jelas yang bermasalah adalah orangnya

Mengapa abu bakar bermasalah? Ya karena nabi, Al Qur'an tidak pernah memberikan perintah memerangi orang yang tidak membayar zakat, tapi kenapa abu bakar perangi?

Dia benar benar bermasalah, ya kejiwaannya bermasalah
Masalah kejiwaan ini tergambar pada ayat berikut

Pengampunan (At-Tawbah):40 - Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu BERDUKA CITA, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ini masalah serius, sebab dia masih takut padahal seharusnya tidak perlu takut, sebab dia sedang berada bersama utusan Allah yang tidak mungkin akan disia siakan Allah, koq dia bisa ketakutan? Ini artinya jiwanya bermasalah, paranoid

Ya ketakutan akut pada hal hal yang seharusnya tidak perlu dia takutkan menjadikan dirinya bertindak berlebihan

Jika sampai Allah menyampaikan Wahyu bahwa dia berduka cita itu artinya bahasa Tuhan, yang berarti dia benar benar ketakutan sampai pada ketakutan akut, karena Allah yang menyampaikan. Jika manusia yang menyatakan si A takut maka ukuran ketakutan itu ukuran manusia, jika Allah sang Maha yang menyatakan bahwa si A takut sampai dibujuk, itu artinya ketakutan dalam penilaian Allah yang Maha luas, maka nilai ketakutannya luar biasa. Nah abu bakar mengalami sindrom ketakutan akut yang menyebabkan dia memerintahkan 11 detasemen tempur untuk membunuh orang orang yang tidak mau membayar zakat 

Jelas ini masalah, karena orang seperti ini tidak layak menjadi Khalifah, akibatnya aturan Allah dan NabiNya dia langgar seenaknya demi memenuhi rasa aman dirinya atas ketakutan akutnya

Lantas apa yang dia takutkan dari perkara zakat? Legitimasi 

Malik an Nuwairah adalah pengumpul zakat nabi yang pasti dia telah dibekali ilmu nabi soal zakat sehingga dialah satu-satunya manusia yang paling tau soal hal ihwal zakat, tentunya setelah Imam Ali as. Karena imam Ali as adalah rasul saksi.

Malik an Nuwairah tidak mau membayar zakat pada abu bakar karena dia tau ada yang salah, dan itu bukan pada hitung hitungan zakatnya, atau pada orang orang pembayar zakatnya, karena semuanya tetap sama, orang orang yang sama pada masa nabi dan pada masa abu bakar 

Lantas apa yang berbeda? Penanggung jawab zakat yang berbeda, jika dulu nabi Muhammad Saw sebagai penanggung jawab zakat karena beliau adalah kepala negara, maka pada masa dia dibunuh, abu bakarlah sebagai penanggung jawab zakat karena dia adalah kepala negara atau khalifah

Jika ada orang yang dipilih oleh Allah untuk mengumpulkan zakat lewat ketetapan nabi dan dia telah diberikan semua ilmu tentang zakat, lantas dia tidak mau lagi menyerahkan zakatnya kepada kepala negara tersebut, itu artinya? Dia paham bahwa kepala negara tersebut tidak memiliki hak sama Sekali, karena dialah yang paling tau seluk beluk zakat sampai kepada hal hal siapa yang berhak menjadi penanggung jawab pusat, dan dia tau betul abu bakar tidak berhak makanya dia rela mati demi mempertahankan hal itu karena ini menyangkut pertanggungjawaban dihadapan Allah kelak

Itu artinya dari kasus ini abu bakar memang bukan Khalifah yang sebenarnya, sebab jika dia Khalifah yang sebenarnya maka tidak mungkin sang pengumpul zakat nabi mau mati matian menolak menyerahkan Zakat, dan karena ini sangat berbahaya bagi legitimasinya sebagai Khalifah dan diperparah oleh masalah ketakutan akut maka dia mengerahkan 11 detasemen tempur untuk memberangus masalah yang dihadapinya, dan imbalannya? Panglima perangnya Khalid bin Walid yang nyata nyata memperkosa istri Malik an Nuwairah bukannya dirajam malah diberikan gelar kehormatan dengan gelar "pedang Allah yang terhunus!" Luar biasa harga servis hapenya

Sudah paham kan sampai disini?
Yuk seruput teh pahitnya

Senin, 24 Agustus 2020

Masih Islam?

Kemana mana teriak syiah sesat, Syiah bukan Islam. Eh giliran ditanya Islam itu apa malah bingung sendiri

Pertama
Secara bahasa, Islam memiliki beberapa arti. Dalam bahasa Arab, Islam merupakan mashdar dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang artinya TAAT, TUNDUK, PATUH, BERSERAH DIRI kepada Allah. Sedangkan jika dilihat dari asal katanya maka Islam berasal dari kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan salaam. Pengertian lengkapnya sebagai berikut:

- Assalmu artinya DAMAI, PERDAMAIAN. Islam adalah agama yang damai dan setiap muslim hendaknya menjaga perdamaian.

- Aslama artinya TAAT, BERSERAH DIRI. Seorang muslim hendaknya  berserah diri pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.
- Istaslama artinya berserah diri.

- Saliim artinya BERSIH dan SUCI. Ini merupakan gambaran dari hati seorang muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan Allah.

- Salaam artinya SELAMAT, KESELAMATAN. Islam adalah agama yang penuh keselamatan. Jika seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik, maka Allah akan senantiasa menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.

Dari pengertian secara bahasa kita dapati satu kenyataan bahwa Islam adalah TAAT, PATUH BERSERAH DIRI kepada Allah. Jika seseorang tidak taat dan patuh apa bisa disebut islam? Ya jelas tidak bisa karena secara bahasa saja sudah tidak bisa disebut Islam, melainkan menjadi bukan Islam lagi.

Kemudian Islam dibangun diatas dasar apa? Dasarnya adalah Al Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw 

Artinya jika sudah tidak taat dan patuh kepada Al Qur'an dan Sunnah nabi maka tidak bisa lagi disebut Islam.

Sepakat? Ok kita semua sepakat ya?, ingat yang tidak sepakat maka dia bukan Islam lagi karena menyalahi pengertian Islam diatas.

Kedua
Islam dibangun oleh nabi Muhammad Saw, di Madinah Al Munawwarah, sebagai pusat dakwah nabi Saw, yang kemudian disebut kota nabi. Secara bahasa Madinah artinya Kota, Munawwarah artinya bercahaya.

Itu artinya nabi membangun Madinah Al Munawwarah sebagai harapan agar kota ini menjadi kota yang bercahaya bagi dunia.

Mengapa bisa menjadi cahaya? Karena kota ini dibangun diatas Petunjuk Allah

Nah salah satu Petunjuk Allah kepada nabi Muhammad Saw adalah piagam Madinah, yang dibuat oleh Nabi Muhammad Saw sebagai asas membangun kota bercahaya atau Madinah Al Munawwarah

Itu artinya siapapun yang melakukan pelanggaran atas piagam Madinah sejatinya ingin memadamkan cahaya Madinah.

Taukah siapa manusia paling pertama melanggar piagam Madinah setelah nabi Muhammad Saw wafat?

Abu bakar, ia melanggar pasal 36 piagam Madinah

Berikut petikannya

٣٦. وانه لا يخرج احدمنهم الا باذن محمد صلىالله عليه وسلم وانه لا ينحجرعلى ثار جرح وانه من فتك فبنفسه فتك واهل بيته الا من ظلم وان الله على ابرهذا.
Pasal 36

Tidak SEORANG PUN dibenarkan (untuk berperang), kecuali seizin Muhammad SAW. Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain). Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri dan keluarganya, kecuali ia TERANIAYA. Sesunggunya Allah sangat membenarkan ketentuan ini

Dalam pasal 36 ini, Tidak SEORANGPUN!, mau dia rakyat biasa, raja, Khalifah yang boleh berperang tanpa izin Nabi, terkecuali perang demi menuntut balas kasus aniaya yang tidak dapat diselesaikan dengan diat (denda). Apalagi perang atas nama khilafah, atau atas nama Khalifah negara Islam madaniah yang justru ditegakkan diatas asas piagam Madinah itu sendiri.

Ya abu bakar melanggar piagam Madinah dengan mengobarkan perang Ridda tanpa izin nabi dan tanpa adanya orang yang menganiaya dirinya.

Itu artinya abu bakar tidak taat pada Petunjuk Allah kepada Nabi Muhammad Saw, apakah ini masih bisa disebut Islam?

Itu artinya pula abu bakar tidak taat pada Sunnah nabi Muhammad Saw dalam bentuk ketetapan nabi Saw, apakah ini masih bisa disebut Islam?

Kamis, 20 Agustus 2020

Inilah fitnah demi menutupi realita (abu bakar telah Kafir)


Kaum salafi Wahabi (Sunni) selalu berkata tidak akan ada perang dimasa lalu kalau tidak ada sekelompok orang yang menyebarkan fitnah, misalnya perang yang dilakukan abu bakar, atau perselisihan antara imam Ali as dan abu bakar.

Secara realita, abu bakar sejatinya adalah pelanggar ketetapan nabi paling pertama dalam sejarah Islam itu sendiri ketika dia mengobarkan perang Ridda terhadap orang yang tidak mau membayar zakat padanya karena menganggap pemerintahannya tidak sah dan tidak berhak memerintah.

Beberapa orang sahabat menasehati kepada Abu Bakar agar dia tidak memerangi orang yang tidak membayar zakat. Namun disinilah keras hatinya sang khalifah. Dia mengatakan: “Dengan sesungguhnya, walaupun mereka enggan membayar seutas tali kecil yang telah pernah dibayarkan kepada Rasulullah dahulu, niscaya akan kuperangi juga mereka sekalipun aku akan binasa oleh karenanya.”¹

Berdasarkan hal ini Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama Perang Ridda. Untuk itu Abu Bakar mengirim 11 pasukan perang dengan 11 daerah tujuan. Antara lain, pasukan Khalid bin Walid ditugaskan menundukkan Thulaiha Al-Asadi, pasukan 'Amer bin Ash ditugaskan di Qudhla'ah. Suwaid bin Muqrim ditugaskan ke Yaman dan Khalid bin Said ditugaskan ke Syam. Peristiwa sulit yang hebat ini diatasi Abu Bakar dengan kemauan dan perhatian keras membaja. Dengan cepat disiapkannya sebelas pasukan untuk menaklukkan kaum yang murtad itu. Masing-masing panglimanya diperintahkan menuju daerah yang telah ditentukan.²

Dan dengan semena mena abu bakar menyebutkan mereka sebagai kaum yang murtad sehingga halal darah dan hartanya, hal ini yang kemudian akan menjadi teladan paling mengerikan bagi ummat setelahnya.

Silahkan perhatikan, siapkan sabuk pengaman, karena dari hal ini abu bakar telah kafir

Pertama, Abu bakar menjadi Khalifah diatas negara Islam nawabiah, yang mana nabi mendirikannya diatas dasar atau asas yaitu "piagam Madinah", itu artinya siapapun yang menjadi Khalifah pengganti nabi, dia adalah Khalifah atas negara Islam madaniah yang didirikan oleh nabi diatas asas piagam Madinah, maka dia wajib taat dan patuh pada piagam Madinah

Kedua tidak boleh mengubah asas negara Islam madaniah yang telah disusun dan tidak pernah dicabut oleh nabi Muhammad Saw, itu artinya piagam ini tidak memiliki batas kadaluarsa. Berlaku selamanya sampai ke akhir zaman

Ketiga, itu artinya pula sebuah negara Islam bisa berdiri diatas asas selain Al Qur'an, mengapa? Piagam Madinah itu isinya bukan Al Qur'an, melainkan kesepakatan bersama dalam mendirikan negara. Inilah yang disebut konstitusi, dan piagam Madinah adalah konstitusi pertama didunia yang tercatat dan abadi sampai hari ini, itu artinya pula negara Islam madaniah masih ada sampai hari ini karena Piagam Madinah sebagai asasnya tidak pernah dicabut oleh nabi. Dari sini kita sudah bisa paham bukan? bahwa negara Indonesia sah secara hukum agama sekalipun tidak berasaskan Al Qur'an, sebab dia berdiri diatas piagam Jakarta yang kemudian melahirkan Pancasila

Ke empat, apa isi salah satu butir piagam Madinah? Dilarang berperang tanpa izin nabi atau karena faktor adanya aniaya, tanpa kedua hal ini maka siapapun tidak boleh berperang, termasuk abu bakar itu sendiri

Berikut petikannya

٣٦. وانه لا يخرج احدمنهم الا باذن محمد صلىالله عليه وسلم وانه لا ينحجرعلى ثار جرح وانه من فتك فبنفسه فتك واهل بيته الا من ظلم وان الله على ابرهذا.
Pasal 36

Tidak seorang pun dibenarkan (untuk berperang), kecuali seizin Muhammad SAW. Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain). Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesunggunya Allah sangat membenarkan ketentuan ini

Dalam pasal 36 ini, Tidak SEORANGPUN!, mau dia rakyat biasa, raja, Khalifah yang boleh berperag tanpa izin Nabi, atau karena adanya kasus aniaya, apalagi atas nama khilafah, atau atas nama Khalifah negara Islam madaniah yang justru ditegakkan diatas asas piagam Madinah itu sendiri

Abu bakar adalah Khalifah atas negara Islam madaniah yang berdiri diatas asas Piagam Madinah, maka dia wajib patuh atas piagam Madinah yang disusun oleh nabi Muhammad Saw dan tidak pernah dicabutnya, itu artinya abu bakar mengobarkan perang Ridda dalam memerangi sahabat lain yang tidak mau membayar zakat padanya adalah melanggar piagam Madinah, sebab perang hanya bisa dilakukan apabila ada izin nabi Saw atau karena adanya kasus aniaya, ini jelas melanggar Sunnah Nabi Muhammad Saw itu sendiri, sebab piagam Madinah adalah Sunnah Nabi Muhammad Saw. Itu artinya abu bakar melawan perintah nabi, dia menolak patuh dan taat

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):36 - Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Itu artinya abu bakar adalah orang sesat pertama yang atas nama Khalifah negara Islam madaniah yang didirikan nabi Muhammad Saw melanggar Sunnah nabi sendiri dan menyebabkan para sahabat nabi sendiri dibantai habis habisan, hartanya dirampas, istri istri mereka diperkosa atas nama Khalifah. Ini jelas kekafiran yang nyata

Mengapa para sahabat yang diperangi itu menolak membayar zakat? Itu karena mereka besikukuh bahwa abu bakar bukan Khalifah nabi yang sebenarnya dan tidak sah dimata mereka, dan mereka tidak sedikit jumlahnya, sebab abu bakar sampai menyiapkan 11 kelompok pasukan, itu artinya jumlah mereka yang tidak mengakui keabsahan abu bakar sebagai Khalifah jumlahnya sangat banyak, yang saking kukuhnya mereka rela diperangi oleh abu bakar dan rela mati demi mempertahankan pandangannya tersebut, itu artinya sahabat sahabat nabi tersebut tentu tidak mengada ada, apalagi jika sampai rela dibunuh dan diperangi. Itu artinya abu Bakar memerangi mereka dan rela melanggar Piagam Madinah dan Sunnah nabi tentu dengan satu alasan, tidak rela dirinya tidak diakui sebagai Khalifah! Nafsu kekuasaan telah membutakan mata hatinya, nauzubillah

Dia telah kafir, merusak piagam Madinah yang disusun nabi Muhammad Saw

¹-² http://zriefmaronie.blogspot.com/2012/08/khalifah-abu-bakar-ash-shiddiq-11-13-h.html?m=1

Senin, 10 Agustus 2020

Nama nabi Muhammad dalam Injil, dan imam Ali dalam Al Qur'an mendapat perlakuan yang sama?



Dalam video ini yang saya dapat di YouTube menjelaskan adanya nama nabi Muhammad Saw dalam kitab Injil Ibrani original, yang kemudian diterjemahkan bukan lagi menjadi menjadi nama Muhammad pada Injil bahasa selain Ibrani.

Hal yang sama akan kita temui dalam Al Qur'an surat Al Hijr dimana ada nama imam Ali as disebutkan tapi menjadi berubah ketika diberikan harakat berbeda.

قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَىَّ مُسْتَقِيمٌ

Q.S Al Hijr 41: Qola Hadza shirathun 'ALAYYA Mustaqim

Perhatikan kata yang saya berikan huruf kapital, kata ini terdiri dari tiga huruf yaitu 'ain lam dan ya, susunan tiga huruf yang sama dengan nama imam Ali as yang juga terdiri dari huruf yang sama 'ain lam dan ya. Koq bisa? Apa kebetulan atau memang itu adalah namanya imam Ali as, seperti kasus dalam Injil Ibrani dalam video tersebut yang sejatinya adalah nama nabi Muhammad Saw hanya saja diartikan berbeda?

Coba perhatikan video tersebut dan perhatikan ayat Al Hijr 41

قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَىَّ مُسْتَقِيمٌ

Kata 'ALAYYA dalam surat Al Qur'an ini, sebelum adanya harakat maka tidak ada harakat diatas ain, lam dan ya, sehingga bisa dibaca Aliyyan atau nama Imam Ali as

Lalu setelah adanya penetapan harakat jauh setelah masa Usman bin Affan atau mungkin juga pada masanya sehingga ditetapkan adanya harakat diatas 'ain lam dan ya sehingga dibaca 'alayya

Lalu apa sih artinya jika memakai alayya atau aliyya

Jika memakai alayya seperti umum setelah adanya penetapan keseragaman cara baca maka sperti yang kita biasa baca di dalam Al Qur'an

Q.S Al Hijr 41: Qola Hadza shirathun 'ALAYYA Mustaqim

Artinya

Al-Ĥijr:41 - Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).

Namun jika memakai kata Aliyyan Sebelum adanya penyeragaman paksa oleh Usman bin Affan maka artinya seperti ini

Al-Ĥijr:41 - Allah berfirman: "Ini adalah jalan Ali yang lurus"

Coba kita susun ayatnya. 
قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَىَّ مُسْتَقِيمٌ

قَالَ Allah berfirman
 هَٰذَا ini
صِرَٰطٌ jalan
عَلَىَّ alayya/Aliyyan
مُسْتَقِيمٌ yang lurus

Maka lebih cocok pada cara baca sebelum ada penyeragaman, 

Al-Ĥijr:41 - Allah berfirman: "Ini adalah jalan Ali yang lurus"

Sesuai tata letak kata perkatanya, kata jalan dan lurus dipisahkan kata alayya atau aliyyan,
Namun dalam bacaan yang diseragamkan kata alayya digeser menjadi terakhir, kata jalan dan lurus digabung menjadi

Al-Ĥijr:41 - Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).

Lalu ditambahkan kata dalam kurung "menjaganya" jadi terkesan dipaksakan🤦

Coba perhatikan kita susun 

Allah berfirman:قَالَ
Ini adalah هَٰذَا
jalanصِرَٰطٌ
yang lurusمُسْتَقِيمٌ
kewajiban Aku-lah (menjaganya).عَلَىَّ

Maka akan seperti ini susunannya jika memakai arti diatas 

قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ  مُسْتَقِيمٌ عَلَىَّ

'Qola Hadza Shirothol Mustaqim alayya"
Kata "alayya" terpaksa digeser ke ujung, ini jelas keliru.

Tapi lucunya mereka menuduh Syiah yang mengubah Al Qur'an? Hmm padahal mereka yang berusaha mengubah Al Qur'an itu sendiri dengan menjadikan kata ain lam dan ya menjadi alayya sehingga artinya jadi aneh

Coba perhatikan rentetan ayatnya

Al-Ĥijr:39 - Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

Al-Ĥijr:40 - kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".

Al-Ĥijr:41 - Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).

Al-Ĥijr:42 - Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.

Ayat 39-40 iblis berjanji akan menyesatkan manusia kecuali mereka yang ikhlas, maka seharusnya pada ayat 41 sudah selayaknya Allah menunjukkan siapa atau yang mana hamba hamba yang ikhlas itu bukan? Tapi malah Allah berfirman inilah jalan yang lurus, kewajiban Akulah? Maksudnya Allah yang berkewajiban berada diatas jalan yang lurus? Karena membingungkan maka ditambah kata dalam kurung (menjaganya), ini jelas penambahan. Dan memang bukan seharusnya seperti itu sebab yang dibicarakan adalah ancaman iblis kepada manusia kecuali mereka yang ikhlas, maka ayat selanjutnya sudah tepat jika menjelaskan siapa orang yang ikhlas itu yang akan selamat dari godaan iblis, seperti berikut ini

Al-Ĥijr:41 - Allah berfirman: "Ini adalah jalan Ali yang lurus"

Dengan ayat sperti ini maka lebih tepat, karena memang imam Alilah manusia paling ikhlas seperti ayat sebelumnya

Al-Ĥijr:40 - kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".

Lalu dilanjutkan dengan ayat 42

Al-Ĥijr:42 - Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.

Jadi ayat 40,41 hingga 42 berbicara soal hamba hamba yang ikhlas yang tidak akan bisa dikuasai oleh iblis karena iblis mengancam akan menyesatkan manusia maka Allah menunjukkan jalan siapa yang tidak akan bisa dikuasai, yaitu jalannya imam Ali as, sang rasul saksi, rasul pemberi peringatan

Jadi sudah jelas bukan siapa yang mengubah Al Qur'an? Bukan syiah, karena Syiah mengikuti alur ayat demi ayat dan sangat sesuai

Tuduhan itu muncul karena iblis tidak suka pada jalan Imam Ali jalan orang orang yang Mukhlis, siapa mereka? Ya pengikut (Syiah) Ali as

Hadza shirathal Aliyyan Mustaqim, ini adalah jalan Ali yang lurus

Ya nama Ali as disebut dalam Al hijir 41, tapi artinya dilencengkan sama persis seperti dalam Injil bahasa Ibrani yang nyata nyata menyebautkan nama Muhammad Saw

Jumat, 07 Agustus 2020

Jalan yang lurus itu jalan para rasul

Islam jadinya lucu, berdoa ihdinassiratal Mustaqim tunjukilah kami jalan yang lurus tapi pintu kenabian dan kerasulan tertutup? 

Ini jadi aneh dan lucu, sebab tidak ada yang tau jalan yang lurus kecuali para nabi nabi dan rasul rasul, sebab ayat selanjutnya dengan tegas mengatakan

Siratalladzina an'amta alaihim yaitu jalan orang orang yang telah engkau beri nikmat, siapa? Ya para nabi nabi dan rasul rasul, tiada selainnya, sebab selainnya tidak ada jaminan selamat disisi Allah

Jadi yang tau jalan lurus dan dijamin tidak akan tersesat ya para nabi nabi dan rasul rasul, sebab selainnya

Gairil magdubin alaihim waladdholin

Bukan jalan orang orang yang sesat dan jalan orang orang yang dimurkai

Siapa mereka? Ya mereka adalah orang yang tidak patuh pada nabi nabi dan rasul rasul sehingga tersesat dan dimurkai oleh Allah

Kan ada para sahabat nabi yang telah diridhai oleh Allah dalam at Taubah ayat 100?
Iya itu jika tidak ada ayat selanjutnya yang mengatakan mereka mau kafir kembali dalam At Taubah 117

Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir BERPALING, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,

Seandainya tidak ada ayat ini maka kita wajib mengikuti sahabat nabi, tapi karena ada ayat ini maka semua sahabat nabi menjadi tersangka terlebih yang ikut perang Tabuk

Dan dengan ayat ini pula kita bisa menaruh curiga bahwa ayat 100 bukan untuk sahabat nabi secara umum

Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Mengapa kita harus mencurigai bahwa ayat ini bukan untuk para sahabat nabi secara umum?
Sebab ada ayat at Taubah 117 diatas, dimana mereka mau berpaling, mau kafir kembali, itu artinya mustahil Allah mau meridhoi orang orang nantinya mau berpaling. Kecuali ayatnya dibalik, yang 117  menjadi ayat 100 dan ayat 100 menjadi ayat 117 dimana mau berpaling dahulu baru kemudian diterima tobatnya dan Allah meridhoi. Sedang pada kenyataannya, ayat diridhoi turun dahulu baru kemudian mau berpaling? Ini jelas bukan untuk mereka.

Lalu untuk siapa? Jelas untuk para Imam, mengapa? Sebab ayatnya jelas

Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang YANG TERDAHULU LAGI YANG PERTAMA-TAMA dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka...

Ada kata

Orang-orang YANG TERDAHULU LAGI YANG PERTAMA -TAMA

Siapa mereka? Ya para imam, karena para imamlah yang harus didahulukan, yang pertama tama diutamakan dari selainnya, siapa selainnya? Ya para kaum Muhajirin dan Anshar

Makanya memakai kata "DARI GOLONGAN" Muhajirin dan Anshar, artinya mereka didahulukan dan diutamakan dari golongan Muhajirin dan Anshar, siapa para imam imam ini? Mengapa mereka diutamakan dan didahulukan? Ya karena nikmat yang Allah berikan pada mereka? Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al Fatihah. Mereka inilah yang sebenarnya adalah para rasul Allah bidang pemberi petunjuk setelah ketiadaan nabi nantinya

Guruh (Ar-Ra`d):7 - Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi PETUNJUK.

Maka itulah mustahil pintu kenabian dan kerasulan sekaligus ditutup sedangkan Allah mengajarkan agar kita memohon petunjuk, petunjuk kepada siapa? Ya kepada Allah, lalu bagaimana caranya Allah memberikan petunjukNya? Ya sudah tentu lewat wakil wakilnya yang telah diberikan nikmat, siapa mereka? Ya para rasul rasul Allah, itu artinya pintu Kerasulan tidak pernah tertutup hingga hati kiamat,. Yang ditutup hanyalah pintu kenabian

Itu artinya para imam imam yang suci adalah para rasul Allah, salah satunya adalah imam Ali as

Luar biasa kejahilannya



Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya (no. 1851), dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu anhuma, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

“Barangsiapa melepas tangannya (baiatnya) dalam mentaati pemimpin, ia akan bertemu dengan Allah di hari kiamat dengan tanpa memiliki hujjah, dan barangsiapa meninggal dalam keadaan tiada baiat di pundaknya maka matinya seperti mati jahiliyah.”

Perhatikan pendapat imam mazhab dari salafi berikut ini yang saya copaskan

"Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) rahimahullah, sebagaimana dalam Ushul As Sunnah hal. 64, berkata,

والسمع والطاعة للأئمة وأمير المؤمنين البر والفاجر، ومن ولي الخلافة واجتمع الناس عليه ورضوا به ومن غلبهم بالسيف حتى صار خليفة وسمي أمير المؤمنين

“Wajib mendengar dan menaati para pemimpin dan amirul mukminin yang baik maupun yang FAJIR (berbuat kerusakan). Wajib pula menaati pemegang kuasa suatu kekhilafahan, dan setiap pemimpin yang disepakati oleh masyarakat, ataupun penguasa yang mengalahkan suatu wilayah dengan pedang (peperangan) hingga ia menjadi khalifah yang disebut amirul mukminin di wilayah tersebut.”. "

Bukankah fajir atau berbuat kerusakan adalah perbuatan jahiliah?

Jadi hadisnya akan menjadi seperti ini;

Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya (no. 1851), dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu anhuma, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

“Barangsiapa melepas tangannya (baiatnya) dalam mentaati pemimpin (sekalipun fajir / jahiliah), ia akan bertemu dengan Allah di hari kiamat dengan tanpa memiliki hujjah, dan barangsiapa meninggal dalam keadaan tiada baiat (kepada pemimpin sekalipun fajir/ jahiliah) di pundaknya  maka matinya seperti mati jahiliyah.”

Jadi menaati pemimpin fajir / jahiliah dapat menghindarkan kita dari mati jahiliah?🤦😵😵

Menaati orang jahil agar tidak mati jahiliah?

Menaatinya saja sdh jahiliah masa gak mati jahiliah?🤣🤣🤣

Justru akan semakin jahiliah atau semakin kafir

Makanya semakin yang ditaati bukan manusia suci maka semakin parah dan makin jahiliah ummat manusia itu sendiri

Maka tidak mungkin yang dibaiati itu adalah manusia yang bisa berbuat fajir atau kerusakan, kebatilan dan kedurhakaan karena akan menyebabkan ummat makin jauh dari Allah, semakin jahiliah, sedang nabi Muhammad Saw diutus untuk melepaskan ummat dari kejahiliaan, masa malah Allah menyuruh membaiat orang yang mengembalikan ummat ke zaman jahiliah itu lagi?

Selasa, 04 Agustus 2020

Wajib Bai'at



Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya (no. 1851), dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu anhuma, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

“Barangsiapa melepas tangannya (baiatnya) dalam mentaati pemimpin, ia akan bertemu dengan Allah di hari kiamat dengan tanpa memiliki hujjah, dan barangsiapa meninggal dalam keadaan tiada baiat di pundaknya maka matinya seperti mati jahiliyah.”

Jika seseorang tidak pernah berbaiat kepada pemimpin maka jika dia mati, maka matinya mati kafir (jahiliah) karena jaman jahiliah adalah jaman kekafiran

Maka berbaiat kepada pemimpin adalah wajib, jika tidak maka kafir. Itu artinya pemimpin yang dimaksud sudah tentu bukan manusia biasa, yang bisa fasik apalagi zalim. Sebab ketataan padanya wajib, jika tidak maka bisa kafir, untuk itu dia wajib tidak boleh fasik, zalim alias suci sebab tidak mungkin Allah mewajibkan ketaatan kepada kaum yang zalim maupun fasik apalagi dengan ancaman kekafiran jika tidak taat. Maka sudah pasti pemimpin yang dimaksud adalah manusia suci, sebab hanya manusia suci alias utusan Allah sajalah yang tidak mungkin fasik dan zalim yang mana ketaatan padanya sebagai penentu kafir atau beriman. Pemimpin seperti ini mustahil manusia biasa, pasti rasul rasul Allah karena menaati rasul maka menaati Allah, membangkang rasul sama saja membangkang kepada Allah yang artinya kafir, jahiliah.

Maksud hadis diatas jelas berbaiat kepada rasul rasul Allah, atau rasul rasul pemberi petunjuk

Guruh (Ar-Ra`d):7 - Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada ORANG yang memberi PETUNJUK.

Karena ketika Allah mangatakan PETUNJUK maka itu artinya benar benar petunjuk dariNya bukan petunjuk kaleng kaleng atau imitasi, melainkan benar benar petunjuk dariNya maka siapa yang bisa memberikan petunjuk dari Allah jika bukan utusan Allah? Maka sudah pasti orang orang yang memberi PETUNJUK dalam ayat diatas adalah para rasul Allah

Itu artinya setelah Nabi Muhammad Saw masih ada para rasul pemberi petunjuk, dialah 12 imam Ahlu bait nabi Muhammad Saw yang pengikutnya dikenal dengan sebutan SYI'AH

Senin, 03 Agustus 2020

Pernikahan pada Masa Arab Jahiliyyah


Ada 4 jenis Pernikahan 
pada masa jahiliyah

1. Pernikahan al-istibdhâ‘
Suami istri yang sudah menikah, 
bisa membayar wanita atau 
laki-laki lain yang dia suka 
untuk berhubungan 
hingga memiliki anak. 

Kasus sejarah yang pernah terjadi 
menggunakan tradisi ini adalah 
al Walid al Mughirah, 

bangsawan Mekkah yang 
memiliki banyak putra dan putri 
yang lahir dengan cara seperti ini. 

2. .Pernikahan al-rahth
Dalam pernikahan ini, 
satu orang wanita biasanya 
memiliki hubungan bisa 
sampai 10 orang laki-laki. 

Bila wanita tersebut hamil, 
ia akan memilih salah satu 
dari 10 laki-laki tersebut utk 
menjadi ayahnya, 

contoh kasus sejarah yang pernah 
melakukan tradisi ini pada era 
Jahiliyyah adalah Hindun binti 
Utbah dan Abu Sufyan bin Harb.

Jg seorang perempuan bernama Nabigha. 
Ibu amr bin ash dengan lima pria 
(Abu Lahab, Umayah bin Khalaf, Hisyam 
bin Mughirah, Abu Sufyan dan Ash bin Wail),

3. Pernikahan al-râyah
Dalam pernikahan ini, 
sejumlah laki-laki datang 
ke tempat para perempuan panggilan 

Sebagai tandanya, 
perempuan-perempuan itu menancapkan 
bendera (al-râyah) di depan pintu rumah 
mereka sehingga, siapa pun laki-laki 
yang melintas dan menginginkannya, 
tinggal masuk ke dalam rumah.

Jika salah seorang perempuan 
itu hamil dan melahirkan, 

para laki-laki tadi akan dikumpulkan. 
Mereka akan membiarkan seorang qa’if, 
seorang yang pandai mengamati 
tanda-tanda anak (dari turunan siapa). 

Setelah itu, sang qa’if akan 
menasabkan anak tersebut kepada 
seorg laki-laki yg jg disetujui si perempuan. 

Tidak ada seorang pun di antara 
mereka yg bisa menolak anak tersebut.

4. Pernikahan di hadapan berhala, 
hampir mirip dengan cara Islam 
ada proses melamar, dilamar, 
memberikan mahar, saksi dan 
syarat pernikahan lainnya hanya saja 
pernikahan dilakukan di hadapan berhala

Itulah bentuk2 pernikahan
di jaman jahiliyah 
Krn itu lah Islam hadir untuk 
menyempurnakan ajaran-ajaran 
umat sebelumnya sekaligus 
menghapus tradisi-tradisi buruk jahiliyah