Senin, 15 Maret 2021

Duplikasi tanpa izin

Kamu dikasih sertifikat tanah dan rumah sama mamak kau, lalu ada orang yang bikin duplikatnya tanpa izin mamak kau dan tanpa izin dari mu. Itu sopan gak?

Bahkan teman teman mu sudah keberatan
"Janganlah bang, adow aku takut sekali lah ini" berkali kali diingatkan tapi kau kepala batu

"Alah gak apa apa, santuy bro, mamaknya sudah mati, gak apa apa kita bikin duplikatnya"

Ini sopan gak?

Nah al Qur'an telah diwariskan nabi kepada imam Ali as

Dikutip dari Az-Sanjani [Tarikh. Hm 66]:
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW berwasiat pada Ali:
“Hai Ali, al-Qur’an ada di belakang tempat tidurku,
(tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas.
Ambil dan kumpulkanlah. ………"
Ali menuju ke tempat itu dan membungkus bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning.
[Zarkashi. al Burhan fi ulum al Quran. Jilid 1. Hlm 235, 237-238, 256, 258; Suyuti, Al Itqan fi ulum al Quran. Jilid 1. Hlm 212-213, 216]

Bahkan abu bakar pun tidak dikasih, lalu Umar mengusulkan untuk membuat duplikasinya, sama, isinya sama, tapi sopan gak?

Bahkan sudah dilarang sama sahabat sahabat yang lain

Zaid melaporkan,
Abu Bakr memanggil saya setelah terjadi peristiwa pertempuran alYamama yang menelan 
korban para sahabat sebagai shuhada. Kami melihat saat ‘Umar ibnul Khattab bersamanya. 
Abu Bakr mulai berkata," ‘Umar baru saja tiba menyampaikan pendapat ini, ‘Dalam 
pertempuran al-Yamama telah menelan korban begitu besar dari para penghafal AlQur'an 
(qurra'),4 dan kami khawatir hal yang serupa akan terjadi dalam peperangan lain. Sebagai 
akibat, kemungkinan sebagian Al-Qur'an akan musnah. Oleh karena itu, kami berpendapat 
agar dikeluarkan perintah pengumpulan semua Al-Qur'an." Abu Bakr menambahkan, "Saya 
katakan pada 'Umar, 'BAGAIMANA MUNGKIN KAMI MELAKUKAN SATU TINDAKAN YANG NABI MUHAMMAD TIDAK PERNAH MELAKUKAN?' 'Umar menjawab, ‘Ini merupakan upaya terpuji terlepas 
dari segalanya dan ia tidak berhenti menjawab sikap KEBERATAN KAMI sehingga Allah memberi 
kedamaian untuk melaksanakan dan pada akhirnya kami memiliki pendapat serupa. Zaid! 
Anda seorang pemuda cerdik pandai, dan anda sudah terbiasa menulis wahyu pada Nabi 
Muhammad, dan kami tidak melihat satu kelemahan pada diri anda. Carilah semua Al-Qur'an 
agar dapat dirangkum seluruhnya." Demi Allah, Jika sekiranya mereka minta kami me-
mindahkan sebuah gunung raksasa, hal itu akan terasa lebih ringan dari apa yang mereka 
perintahkan pada saya sekarang. Kami bertanya pada mereka, ‘Kenapa kalian berpendapat 
melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad?' Abu Bakr dan ‘Umar 
BERSIKERAS mengatakan bahwa hal itu boleh-boleh saja dan malah akan membawa kebaikan. 
Mereka tak HENTI-HENTI menenangkan rasa KEBERATAN yang ada hingga akhirnya Allah 
menenangkan kami melakukan tugas itu, seperti Allah menenangkan hati Abu Bakr dan 
‘Umar. ( Al-Bukhari, sahih , Jam'i Al-Qur'an, hadith, no. 4986; lihat juga Ibn Abi Dawud, al-Masahif)

Baca coba yang ditandai huruf kapital, tak henti hentinya abu bakar dan Umar berusaha meyakinkan keberatan para sahabat yang tentunya juga tak henti hentinya diingatkan, tapi dasar bandot tua, keras kepala dan bandel

Ngeyeeeeelnya ampun ampunan, maka dibuatlah duplikasi Al Qur'an, padahal gak boleh karena nabi gak pernah membuat duplikasinya, hanya yang diserahkan kepada imam Ali as lah Al Qur'an yang sah milik nabi

Lalu yang diduplikasi ini gimana hukumnya? Ya legal, gak sah, walaupun isinya sama

Ya persis kayak sertifikat rumah mu yang diduplikasi, isinya sama, ya katakanlah seperti itu, sama tapi nilainya beda, satu legal dan punya manfaat yang satunya lagi ilegal dan gak bermanfaat kecuali sekedar pemberitahuan bahwa ada sertifikat yang asli

Sama seperti kamu bawa copyan sertifikat ke bank bisa bermanfaat gak? Ya kagak, kecuali disertakan yang aslinya. 

Lalu mana aslinya? Ya datang dong ke rumah pemilik sertifikat

Masa nanya, "mana Al Qur'an nabi yang diserahkan kepada imam Ali as kalo memang ada?" Lah ke rumah imam Ali as lah nak, kesana,. Bertamu dong dengan sopan, takzim, penuh kecintaan dan loyalitas

Masa Lo petangtang petenteng nanya "Woi Mana Al Qur'an nabi, sini saya mau lihat!!" Masa gitu? Yang sopan, kasih salam, cium tangan, Salim, ini keluarga nabi, ke rumahnya dong kalo mau lihat Al Qur'an nabi yang asli

Kalo sudah disana maka lihat lah gimana Budi pekerti mereka, kasih sayang mereka, ajaran ajaran mereka maka kau akan temukan Al Qur'an asli disana

Sambil bawa Al Qur'an duplikatnya, dan cocokkan satu demi sata maka kau akan temukan Al Qur'an asli warisan nabi

Jangan teriak teriak depan rumahnya "woi mana Al Qur'an nabi!" Kagak sopan, bisa dikepret Jibril loh! Mau Lo dikepret sama malaikat Jibril? 

Kalo gak mau, ya yang sopan, datang ke rumah ahlul bait nabi, bertamu, bila perlu jadi pelayannya dan resapi kehidupan mereka maka disanalah kau temukan Al Qur'an yang asli, asli dari nabi

Karena Al Qur'an itu untuk diamalkan, dan yang dapat mengamalkan Al Qur'an ya yang memilikinya dong, siapa? Ya Ahlul bait

Makanya nabi bersabda aku tinggalkan (wariskan) dua yang berat, pertama adalah Al Qur'an kedua adalah ahlul bait ku

Karena ahlul bait nabi inilah yang diwariskan Al Qur'an dan mereka telah mengamalkan semuanya, maka datangi mereka secara sopan dan penuh takzim, cium tangan mereka dan jadilah pelayannya, maka kau akan bertemu Al Qur'an yang asli dan dengannya kamu bisa memperoleh manfaatnya, yaitu Jannah dunia wal akhirat

Tanpa itu ya Al Qur'an mu hanya duplikatnya gak bermanfaat sama sekali, kecuali sekedar pemberitahuan bahwa ada sertifikat aslinya, dimana? Dalam diri dan kehidupan Ahlu bait nabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar