Salah satu audens Mashudi berkata
Hamka Arsad jadi klo begitu Alloh bisa di kalahkan kleh umar yah sehingga bisa membuat quran kacau ga karuan sebagian di bakar. trus firman Alloh janji Alloh inna nahnu nazalna dikro wainnahu lahopidun. itu bagaimana. sama keyakinan syiah dgn Kristen yang tuhan nya bisa di kalahkan oleh samson. lah ini lagi tuhan kalah sama umar.... hadeuuih keyakinan kacau
______
Mashudi Al Qur'an tetap terjaga di dalam diri para rasul saksi, para imam
Al Qur'an yang tertulis itu adalah Al Qur'an yang nabi turunkan dari dalam dirinya keatas lembaran lembaran kertas ataupun kulit
Al Qur'an yang sebenarnya ya dalam diri nabi Muhammad Saw
Demikian pula Al Qur'an yang hari ini kita pegang adalah Al Qur'an yang diturunkan dari diri Sahabat Sahabat nabi yang masuk dalam kelompok ahli Qurra, jadi nilainya beda sekalipun sama sama Al Qur'an
Pertama adalah Al Qur'an yang Nuzul dari nabi Muhammad Saw lalu direkam dalam diri sahabat, lalu dari diri sahabat diturunkan kedalam lembaran lembaran Al Qur'an yang ditulis kembali di masa abu bakar, dan kemudian ditulis kembali di masa Usman, lalu dari sini dicetak dalam beberapa cetakan dan disebarkan dari sana nanti dicetak berulang kali dan hadir dihadapan kita hari ini
Jadi nilainya sudah 3 atau 4 turunan, dan duplikasi tak terbatas
Jika Al Qur'an memiliki nilai dzahir dan bathin maka nilai dzahir dan bhatin paling kuat adalah nilai Al Qur'an yang turun langsung dari diri nabi yang diimla'kan (didiktekan) sendiri oleh nabi dan dicatat kedalam lembaran lembaran kertas maupun kulit yang ada di zaman nabi
Nilai Al Qur'an itulah yang memiliki bhatin paling kuat, yang melihatnya saja jiwa bisa menangis dengan sendirinya
Itu yang saya sebut dokumen nabi, yang dimasa abu bakar, dokument itu tidak berada padanya sehingga dia harus memanggil Zaid bin Tsabit untuk menjalankan usulan Umar agar membuat Al Qur'an yang diturunkan dari diri sahabat nabi (ahli Qurra)
Nilainya apakah sama? Ya beda
Satu turun langsung dari diri suci nabi dan yang satunya diturunkan dari diri Sahabat nabi
Sama sama Al Qur'an tapi beda keluarnya ya beda nilai bhatiniahnya, dzahirnya nampak sama, bhatiniahnya beda
Jika Al Qur'an yang ditulis langsung dari diktean nabi itu diperlihatkan sekarang kita tidak pernah tau kekuatan apa yang akan terpancar darinya, karena itu berasal dari diktean jiwa yang suci, Nuzul dari jiwa yang suci
Nah kemana dokumen itu? Sampai sampai tidak ada pada abu bakar?
Misalnya anda seorang pengusaha, anda mempekerjakan pencatat untuk mencatatkan semua transaksi anda, kira kira dimana catatan transaksi anda yang telah dicatatkan oleh para pencatat? Apakah dibawa pulang para pencatat atau anda simpan sebagai referensi anda? Tentu anda simpan. Bukti ini bisa kita lihat pada Zaid bin Tsabit saat dipanggil oleh abu bakar untuk menulis kembali Al Qur'an dari para ahli Qurra, Zaid saat itu tidak memberikan catatannya yang dulu dia catat pada masa nabi, mengapa? Itu karena memang Zaid dan para penulis lainnya tidak menyimpan tulisan tersebut.
Demikian pula Al Qur'an yang nabi suruh kepada 65 pencatat untuk mencatatkan, dimana Al Qur'an itu? Ya disimpan oleh nabi, bukan disimpan oleh 65 pencatat, dan ketika nabi wafat dimana catatan itu? Tidak ada pada abu bakar, Umar maupun Usman, lalu dimana? Dimana kira kira jika tidak ada pada ke 3 sahabat diatas? Ya sudah pasti berada pada Imam Ali as, dimana lagi jika bukan pada imam Ali as?
Itu artinya secara kasat mata kita diperlihatkan bahwa nabi tidak mewariskan Al Qur'an kepada abu bakar, makanya abu bakar kemudian membuat Al Qur'annya sendiri atas bantuan Zaid bin Tsabit dan ahli Qurra.
Ini apa artinya? Itu artinya dia tidak pantas menjadi pemimpin, sebab pemimpin harus berlandaskan Al Qur'an dalam memimpin ummat sedang dia tidak diwarisi Al Qur'an oleh nabi maka bagaimana dia bisa memimpin ummat?
Demi melegalkan dirinya pantas memimpin ummat itulah maka dia membuat Al Qur'annya sendiri atas usulan Umar, yang semula abu bakar takut melakukannya, tapi demi legalitas maka dia pun memberanikan dirinya.
Nah Al Qur'an itulah yang kemudian ditulis kembali oleh Usman yang kemudian dilengkapi atau direvisi atas kekurangan dan dialek dan hadir dihadapan kita.
Apakah itu bukan Al Qur'an? Ya Al Qur'an juga, hanya saja nilai bhatiniahnya beda.
Kedua, kemana dokumen catatan nabi itu? Secara dzahir ada pada masa nabi, tapi kemudian hilang pada masa setelah wafatnya nabi?
Hanya ada dua kemungkinan
Pertama jika tidak berada pada Ketiga sahabat tersebut maka ada pada imam Ali as
Kedua jika tidak pada imam Ali as maka mungkin sudah dimusnahkan oleh penguasa pertama, tapi ini mungkin tidak dilakukan sebab dia pasti akan memegangnya sebagai legitimasi sah pewaris Al Qur'an, tapi faktanya dia membuat Al Qur'an sendiri demi legitimasi sebagai pemimpin ummat, itu artinya tidak berada pada abu bakar.
Itu artinya ada pada kemungkinan pertama, yaitu ada pada Imam Ali as
Lalu dimana Al Qur'an suci yang didiktekan oleh Nabi Muhammad Saw sendiri itu?
Jika kita sampai saat ini tidak menemukan acara dzahir saat ini dan tidak mungkin dibakar oleh imam Ali as sebagai warisan nabi, maka satu satunya jawaban adalah Al Qur'an itu dipindahkan ke alam ghaib oleh Imam Ali as
Ya Imam Ali as menyimpannya di alam ghaib yang tidak nampak secara dzahir
Hanya itu pilihannya.
Tujuannya apa? Untuk menjauhkan Al Qur'an dari orang orang yang memang nabi tidak mewariskannya kepadanya
Dan kedua sebagai hujjah bagi imam Mahdi as kelak ketika muncul, yaitu dengan membawa dokumen asli nabi Muhammad Saw
Itu artinya jika ada seseorang yang mengaku dirinya imam Mahdi as tapi tidak bisa menunjukkan dokumen catatan asli yang nabi sendiri diktekan maka dia bukan imam Mahdi as
https://surausalikin.files.wordpress.com/2008/11/sejarah-teks-alquran.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar