Perhatikanlah pula bagaimana dia menyebut nama ulama besar Syiah Sayid Muhammad Jawad Mughniyah, padahal yang benar adalah “SYEIKH MUHAMMAD JAWAD MUGHNIYAH” karena beliau juga bukan keturunan ahlul bait. Masih banyak lagi kesalahan penyebutan nama dan gelar seperti menyebut Sayid Ali Gharwi (lihat halaman 26), padahal seharusnya Mirza Ali Ghuruwi. Bila mereka kaum fanatik wahabi berdalih bahwa kesalahan dalam penulisan adalah hal biasa,maka bagaimana mungkin kesalahan tersebut terjadi terus menerus, dan berkali-kali, ,apalagi buku tersebut sudah masuk ke cetakan ke empat.Biasanya bila ada kesalahan ketik, pada cetakan ke dua pasti sudah diperbaiki penerbit.
Anehnya lagi di halaman 111 dia menulis “SAYID MUHAMMAD BAQIR ASH-SHADUQ”, siapa orang ini tidak ada seorang syiah pun yang pernah mengenalnya, , Apakah maksudnya Syeikh Shaduq yang bernama asli Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih al-Qummi (gelarnya Syeikh Shaduq ) , ataukah maksudnya adalah Allamah Sayid Muhammad Baqir Ash-Shadr, salah seorang marja’ syiah di Najaf, atau apakah tokoh fiktif ini hanyaa rekaan Husein Almusawi? ataukah tokoh ini teman hayalan beliau,karena penghayal seperti Husein Almusawi biasanya punya banyak teman khayalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar