Jumat, 29 Desember 2017

Khataman Nabiyyina 1

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):40 - Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dalam redaksi ayatnya disebut khataman nabiyyina, lalu diartikan sebagai penutup kenabian, padahal jika kita lihat di kamus bahasa arab, kata khatam artinya adalah cincin, cap, stempel. Lalu kenapa bisa diartikan jadi penutup? Itu karena zaman dulu orang mencap sebuah surat memakai cincin. Caranya  seperti apa? Yaitu dengan menuangkan cairan lilin di atas gulungan kertas atau lipatan pertemuan kertas lalu di cap dengan cincin, hal ini dikenal dengan istilah disegel, sehingga jika segel lilin itu rusak maka surat itu sdh dibaca pihak lain

Inilah yang mendasari para mufassirin sunni mengartikan cicin dengan penutup. Padahal bukan itu satu satunya kegunaan cincin didunia ini, ada fungsi lainnya seperti sebagai perhiasan, ada pula sebagai pengesahan cap atau legalisir untuk istilah sekarang. Caranya sama, sebuah keputusan ditulis lalu dibawahnya dibubuhi cairan lilin lalu dicap pakai cincin, sebagai tanda bahwa surat penunjukan, atau surat yg dipegang itu benar benar disahkan oleh pemilik cincin.

Lalu kenapa harus diartikan penutup? Bukan sebagai tanda legalisir atau tanda perhiasan. Ini karena ada kata setelahnya, khataman nabiyyin.

Maka para mufassir memakai ilmu cocoklogi, mencocok cocokkan dengan segala kondisi yg ada termasuk keperluan penguasa

Sebab dalam al qur'an, ketika kita memakai al qur'an android lalu kita ketik kata "tutup" dipencarian kata dalam al qur'an, rata rata Allah memakai kata GULFUN, bukan khatam

Sedangkan kata khatam sepertinya hanya bisa kita temui di dua tempat yaitu al ahzab 40 diatas dan pada al baqarah ayat 7

Sapi Betina (Al-Baqarah):7 - Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Khatamallahu 'ala qulubihim, Allah mengunci

Jika kita cocokkan dgn kata dalam al ahzab 40: Khataman nabiyyin, harusnya menjadi nabi nabi mengunci
😂😂😂😂

Ya kan?
Khataman Allahu
Khataman Nabiyiin

Sama bukan modelnya? jika diatas diartikan Allah menutup  maka harusnya yg dibawah juga diartikan nabi nabi menutup, bukan penutup nabi nabi, sebab jika diartikan sprt itu maka sama saja dengan mengatakan khtamallahu sebagai "penutup Allah"? 😂😂😂

Ini jika kita konsekwen dengan model redaksinya, tapi ya sudahlah, ini lah yang namanya pesanan perampas kedualatan Allah, yang maunya supaya gak ada lagi rasul rasul di dunia ini yang dikenal manusia, agar kedaulatan Allah yg seharusnya hanya untuk rasul rasul tersebut bisa mereka rampas dengan liciknya, akibatnya Ummat meyakini sudah tidak ada lagi rasul pemegang kedaulatan Allah sehingga semua orang bisa dengan bebas memegang kedaulatan Allah termasuk orang najis sekalipun.

Padahal inilah maksud ayat diatas, "Khatamallahu ala qulubihim" itu bukan berarti Allah mengunci mati hati orang kafir agar tidak bisa beriman, wah jika dikunci mati agar tidak bisa beriman lantas untuk apa mereka didakwahi?, untuk apa nabi diutus untuk mereka? Kan sia sia saja bukan? Karena jika Allah sudah mengunci mati atau tertutup sama sekali hati mereka maka gak mungkin bisa dapat hidayah, dan sia sia saja agama diturunkan ke dunia bukan? Karena semua orang pada awalnya dahulu kafir sebelum masuk islam (kecuali imam Ali as krn dia rasul saksi dan ahli kitab)

Itu artinya khatamallahu itu bukan artinya mengunci mati hati mereka, melainkan mencap hati mereka sebagai hati yang kotor karena adanya Rijsa atau kotoran jiwa, yg artinya mereka masih bisa beriman tapi tidak bisa suci sesuci sucinya karena jiwa atau hatinya pernah diisi keberhalaan yang najis disisi Allah

Pengampunan (At-Tawbah):28 - Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

mereka bisa beriman tapi gak bisa suci suci amat karena jiwa mereka pernah dijadikan tempat najis, ibarat gelas yang pernah diisi tinja, yang sekalipun sudah dicuci maka tetap menjijikkan, nah inilah yg Allah cap sebagai jiwa yg kotor dan tidak layak dijadikan tempat al qur'an bersemayam secara baik sehingga mereka masih bisa berbuat kemunafikan, kefasikan atau bahkan murtad kembali, inilah maksud Allah mencap hati mereka sebagai hati kelas bawah, kelas yang masih bisa kafir kembali seperti hatinya kaum muhajirin dan ansor.

Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir BERPALING (MAU KAFIR KEMBALI), kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,

Kemudian, perhatikan kata selanjutnya, "wa 'ala abshorihim gisyawatun" dan penglihatan mereka ditutup, nah disini Allah justru memakai kata tutup dengan kata gisyawatun, bukan khatam, karena khatam emang artinya bukan tutup melainkan cincin atau cap

Makanya khataman nabiyyin yg diartikan sebagai pentup nabi nabi agaknya terlalu dipaksakan demi kepentingan penguasa perampas kedaulatan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar