"Saatnya menguatkan barisan dg menjodohkan teman teman seaqidah.
Bihaqqi Muhammad wa Alihi.
Mari merapat..."
========
Setiap pergerakan harus sprt ini, krn bagaimana bisa bergerak maju keluar dgn baik jika tdk merapatkan yg didalam dari ketercerai beraian, kerenggangan dan tanpa ikatan yang kuat? Pernikahan, Allah sebutkan di dalam al qur'an sebagai "mitsaqan galidhan", perjanjian yg kuat, kokoh, jadi jika ingin mengokohkan dalam organisasi maka pakai ikatan ini, insyallah kokoh sekokoh mitsaqan ghalidan
Wanita (An-Nisā'):21 - Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu PERJANJIAN yang kuat.
Tp faktanya apakah hal ini sudah digalakkan dalam organisasi ahlul bayt? Ternyata belum, itu artinya kebanyakan organisasi dan anggota penggerak didalamnya masih buta akan hal ini.
Makanya dikatakan, apakah sama orang yang buta dan orang yang melihat? Ya tidak sama
Ada tiga mitsaqan galidhan di dalam al qur'an
Pertama: pernikahan, seperti pada ayat diatas,
Kedua : perjanjian Allah dengan Nabi Nabi pembawa syariat,
Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):7 - Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.
Ketiga, perjanjian Allah dengan bani israil
Wanita (An-Nisā'):154 - Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.
Ketiga perjanjian ini adalah perjanjian yang kokoh, kuat, dan mendapat kemuliaan selama tidak dilanggar. Karenanya, dimana ada ikatan ini dan diagungkan maka disanalah Allah akan memuliakan mereka.
Pertama di dalam pernikahan, Allah akan memuliakan orang orang yang menikah dan atau organisasi yang memakai cara ini dalam menguatkan organisasinya dan lucunya hal ini baru dilakukan oleh wahabi, LDII dan sejenisnya makanya mereka Allah kuatkan dengan massa yang banyak dan solid, hingga wahabi bisa menjajah tanah suci
Kedua, pada keberadaan nabi nabi syariat, ini tdk perlu diuraikan kemuliannya krn sdh dikenal manusia
dan ketiga pada keberadaan bangsa yahudi selama bangsa itu masih memegang perjajian.
Sebaliknya akan menjadi sumber petaka manakala perjanjian itu dilanggar,
Dalam pernikahan akan melahirkan Murka Allah bagi pelanggarnya, rusaknya psikologis anak, broken home dll
Begitupun jika para nabi nabi melanggar perjanjian maka melahirkan murka Allah, makanya hanya 5 nabi yg dimintai perjanjian ini, karena yang lainnya dianggap tidak mampu memikul perjanjian tersebut
Dan demikian pula pada bani israil, jika mereka melanggar maka mereka menjadi penyebab petaka di dunia ini, dan lihatlah perang timur tengah semua bermuara pada skenario mereka semata.
Karenanya ingin memuliakan sebuah bangsa? Jaga tali pernikahannya, sebaliknya ingin mendatangkan murka Allah pada sebuah bangsa? Rusak pernikahannya, bila perlu hilangkan ikatan pernikahan itu dengan memperbanyak hubungan diluar nikah dan perceraian, maka akan lahir generasi perusak bangsa itu sendiri, caranya? Rusak ekonomi mereka
Kedua ingin perdamaian dunia? Kembalikan Yahudi pada perjanjiannya, niscaya dunia akan aman, karenannya Imam Mahdi as muncul salah satunya dgn agenda tersebut, memaksa yahudi kembali kepada perjanjian atau mati diujung pedangnya. Ini demi kedamaian dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar