Sabtu, 30 Desember 2017

Jika berselisih maka kembalikan kepada Rasul

Wanita (An-Nisā'):59 - Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (????), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Jika berlainan pandapat maka kembalikan kepada Allah dan Rasul

Ini adalah bentuk pengumuman kedaulatan Allah SWT, bahwa yg berdaulat dalam agama itu hanyalah Allah, dan Allah hanya menyerahkan kedaulatanNya dalam mengatur ummat hanya kepada Rasul

Sama dengan kedaulatan rakyat indonesia hanya bisa diberikan kepada rakyat indonesia, gak bisa rakyat cina, rakyat jepang apalagi rakyat Amerika

Walaupun sama sama manusia

Nah begitu pula kedaulatan Allah hanya Allah berikan kepada RasulNya, tidak kepada yang lainnya, maka ketika satu rasul wafat, apakah kedaulatan Allah itu ikut wafat juga? Tentu tidak bukan? Maka kedaulatan Allah itu tetap harus berlanjut. Dan keberlanjutan kedaulatan Allah itu hanya bisa diteruskan kepada yg sama kapasitasnya dengan pemegang kedaulatan sebelumnya yaitu Rasul juga tdk bisa selainnya.

Makanya disebutkan diatas, jika berselisih pendapat maka kembalikan kepada rasul, bukan kepada ulil amri

Karena ulil Amri itu berdiri dibelakang rasul, tidak berdiri sendiri.

Jika masih ada rasul maka ada pula ulil amri, dialah saksi untuk rasul, tidak ada ulil amri tanpa rasul.

Maka ketika rasul wafat maka saksi dari Allah inilah (ulil amri) yang menempati posisi rasul dalam mengambil pemegang kedualatan Allah dalam membimbing ummat.

Maka jika ummat berselisih maka kembalikan kepada rasul, rasul yang mana? Sedangkan Nabi wafat? Maka rasul yg dimaksud setelah wafatnya nabi adalah ulil amri yg posisinya naik ke posisi rasul, krn emang dia rasul dari Allah.

Jadi tidak ada yg berubah, ketika Rasulullah masih hidup maka ulil amrinya adalah Imam Ali as

Ketika Rasulullah wafat maka Imam Ali as adalah rasul dan imam Hasan as adalah ulil amri

Ketika imam Ali as wafat, maka Imam Hasan adalah Rasul dan Imam Husain adalah Ulil Amri

Makanya Allah bertanya

APAKAH SAMA?

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (para nabi salah satunya adalah Rasulullah saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata ( Al qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Imam Ali as) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa, IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia (ini siapa?) tidak beriman.

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi (Imaman salah satunya adalah Imam Ali as) akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim

APAKAH SAMA ORANG ORANG YANG MEMILIKI SISTEM KEDUALATAN YANG JELAS DENGAN YANG TIDAK?

Tentu tidak sama karena lebih tertib, lebih tertata dan lebih baik dalam segala hal

Bandingkan jika gak punya rasul saksi

di akhirat Manusia bisa berkata Muhammad belum menyampaikan wahyu, maka siapa saksi yang bisa Allah hadirkan tuk menyatakan Nabi Muhammad sudah menyampaikan wahyu?

di dunia, ketika rasul wafat maka siapa pelanjut pemegang kedaulatan Allah?

maka rusaklah tatanan kehidupan dunia dan akhirat

untuk itulah Allah bertanya, apakah sama? Tentu tidak sama, yg satu menjadi rahmatan lil alamin (dunia akhirat)

yang satunya musibah lil alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar