Rabu, 22 Januari 2020

Wajib beriman pada Al Qur'an dan kitab sebelumnnya, jika tidak maka keimanan tertolak

Wajib beriman pada Al Qur'an dan kitab sebelumnnya, jika tidak maka keimanan tertolak

Yang paling tinggi (Al-'A`lá):18 - Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

Yang paling tinggi (Al-'A`lá):19 - (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa

Sebagai seorang muslim wajib beriman pada semua kitab kitab Allah

Sapi Betina (Al-Baqarah):4 - dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Dalam ayat ini Allah menyatakan mereka yang beriman kepada kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu DAN (kepada) kitab kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya akhirat.

Kata "DAN" artinya tidak bisa terlepas, disandingkan, dibersamakan, dikaitkan antara satu dan lainnya, antara kitab Al Qur'an dan Kitab sebelumnnya disatukan dalam syarat keimanan, baru kemudian setelah itu keyakinan kepada akhirat.

Itu artinya tidak bisa seseorang hanya beriman kepada Al Qur'an dan mengatakan cukup Al Qur'an karena semua kitab terdahulu telah ada didalam Al Qur'an, sebab jika yang dimaksud oleh Allah demikian maka Dia cukup berfirman "beriman kepada Al Qur'an yang didalamnya telah ada isi kitab kitab terdahulu". Akan tetapi tidak demikian adanya, sebab Allah justru berfirman "beriman kepada Al Qur'an DAN kitab kitab terdahulu" disini ada penyebutan Al Qur'an dan Kitab terdahulu yang disebutkan terpisah. 

Itu artinya kita wajib beriman pada kitab Sebelumnnya dalam bentuk real dan nyata, bukan hanya beriman pada Al Qur'an semata

Lalu bagaimana caranya kita beriman pada kitab kitab terdahulu padahal telah berlalu begitu jauh jarak antara kita dan kitab kitab asli tersebut? 

Ini jelas satu masalah serius, sebab jika tidak maka keimanan kita kepada Al Qur'an akan sia sia karena ayatnya sangat jelas menyatakan wajib beriman pada  Al Qur'an dan pada Kitab sebelumnnya.
 
Lalu bagaimana caranya agar keimanan kita tidak sia sia? yaitu dengan beriman dan menjadikan pemimpin secara nyata orang yang bisa membacakan kitab kitab terdahulu. Dengan beriman dan menjadikan orang yang bisa membacakan dan memahami kitab terdahulu maka itu artinya sang pemimpin itu berjalan dengan kitab Al Qur'an dan kitab kitab terdahulu dalam memimpin kita.

Lalu siapakah orang yang bisa membacakan kitab kitab terdahulu tersebut?
Dia adalah Nabi Muhammad dan saksi yang mengikutinya

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan 

Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat Kitab-kitab yang lurus.

Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Lembaran lembaran apa yang dimaksudkan dengan lembaran lembaran yang didalamnya terdapat kitab kitab terdahulu yang lurus?

Mari kita lihat dari kitab tafsir Sunni mengenai al bayyinat

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala

Itu artinya dalam surat ini Allah menyampikan berita bahwa salah satu Al bayyinat nabi Muhammad Saw adalah mampu membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang berada didalam malail a'la, alam malaikat dimana didalamnya terdapat kitab kitab terdahulu. Ya inilah yang diminta oleh orang kafir dari golongan kaum Quraisy dan ahli kitab bahwa Meeka tidak akan beriman kepada Al Qur'an sebelum nabi Muhamad bisa menunjukkan bukti yang nyata, dan nabi membacakan kepada mereka Kitab asli dari kitab kitab terdahulu yang tersimpan di alam malail a'la, alam malaikat

Karena ini pula sehingga kaum ahli kitab bertengkar satu sama lain, karena mengetahui adanya perubahan dalam kitab yang mereka pegang saat itu

Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Itu artinya mungkin dapat diduga ada diantara mereka yang mengetahui dari catatan catatan pendahulunya bahwa ada perubahan dalam kitab mereka dan diantara mereka itu ada yang tidak sepakat dengan keterangan pendahulunya itu. Namun setalah nabi membacakan langsung Kitab asli mereka barulah orang yang telah merasa yakin ada perubahan tersebut benar benar kecewa dan membuat mereka berpecah belah.

Itu artinya nabi Muhammad Saw memimpin ummat pada masanya  bukan hanya bersandar pada Al Qur'an tapi juga berpedoman pada kitab Sebelumnnya karena nabi bisa membaca dan menjadikan panduan dalam membimbing ummat pada masanya.

Pertanyaannya bagaimanakah dengan ummat setelahnya? Setelah ketiadaan Nabi Muhammad Saw? 
Maka lihat ayat berikut ini

وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ

Dan sebelumnnya telah ada kitab Musa Imaman warahmatan

Allah mengatakan sebelumnya telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman. Maka jadikanlah kitab Musa sebagai pedoman dalam memahami petunjuk Al Qur'an. Sebab kata Imaman adalah kata derajat pemimpin, memimipin dan memandu, pedoman agar kita memakainya dan beriman juga padanya. Apa yang ada pada kitab Musa as?

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada RASUL-RASUL-KU dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Ada dua belas imam yang kesemuanya adalah rasul rasul Allah, imam imam ini berasal dari manusia biasa yang diangkat menjadi imam dan rasul Allah.

Itu artinya dalam Islam pun ada 12 imam yang juga adalah rasul rasul Allah Karena kitab Musa adalah pedoman kita juga yang isinya juga berlaku bagi kita. Itu artinya kewajiban 12 rasul mengikat juga  lkepada ummat Islam. Lalu siapakah mereka? Pertama disebut dalam Hud 17

Afaman Kana ala bayyinatin Mirobbihi
Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata (ini adalah nabi Muhammad Saw)
Wayatluhu syahidun minHu
Dan diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah, saksi dari Allah adalah utusan Allah tuk menjadi saksi atau saya istilahkan sebagai rasul saksi

Dialah imam Ali as.

Itu artinya setelah nabi Muhammad Saw wafat masih ada 12 rasul sebagaimana yang ada dalam kitab musa yang wajib juga ada pada masa kita.

Shahih Muslim, vol. 6, halaman 3
Jabir meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw yang agung bersabda, “Islam akan selalu besar hingga datang 12 Imam.” (Jabir berkata), “Kemudian beliau mengatakan sesuatu yang tidak kumengerti. Aku bertanya pada ayahku, ‘Apa yang beliau katakana?’ Ia menjawab, ‘Semuanya dari golongan Qurays.’”
(Lihat Kitab al-Imarah, no. 3398)

Dan masih banyak lagi hadis semisalnya

Itu artinya merekalah para rasul rasul saksi yang bisa membacakan kitab kitab terdahulu dalam malail a'la, karena hanya para rasul rasul sajalah yang bisa membacakan kitab kitab asli Allah didalam malail a'la

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan 

Hal ini dapat kita lihat pada saat Nabi selesai meladeni kaum ahli kitab dan mereka tetap beriman maka nabi mengajak bermubahalah dan memanggil Imam Ali as, Saidah Fatimah as, imam Hasan dan Imam Husain as untuk ikut bermubahalah

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):61 - Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.

Mengapa mereka diikutkan dalam mubahalah? Itu karena mereka pun bisa membaca apa yang ada di malail 'ala, dan imam Ali as adalah saksi yang ikut menyaksikan nabi membacakan apa yang ada dimalail 'ala itu, itu artinya imam Ali pun ikut melihat secara langsung apa yang Nabu bacakan di dalam malail a'la itu

Itu artinya beriman pada 12 rasul rasul saksi juga menyelamatkan iman anda dari keharusan beriman pada kitab kitab sebelumnnya, sekaligus menyelamatkan Anda kelak karena merekalah yang akan membacakan kitab catataan amal, dan menjadi saksi dalam persidangan Allah kelak

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi (rasul saksi) akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar