Menjadi Syiah adalah perintah Allah di dalam Al Qur'an
Mengapa demikian? Itulah caranya agar keimanan kita kepada Allah dan RasulNya diterima olehNya, yaitu harus menggenapi ayat ini
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):53 - Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".
Dalam doa ini Allah mengajarkan, jika seseorang telah beriman kepada Al Qur'an dan mengikuti Nabi Muhammad Saw, maka wajib baginya tuk berdoa agar dimasukkan dalam golongan orang orang yang menjadi saksi
Siapa yang dimaksud dengan orang yang menjadi saksi? Lihat pada ayat yang sama Ali Imran 53 itu sendiri
Dia yang beriman pada apa yang diturunkan oleh Allah yaitu Nabi dan Al Qur'an serta beriman pada seluruh isi Al Qur'an tanpa terkecuali sedikitpun! dan mengikuti nabi Muhammad Saw tanpa keraguan kekhawatiran, ketakutan sedikitpun!, sebab jika tidak maka dia tidak layak menjadi saksi disisi Allah, sebab bagiamana dia bisa menjadi saksi sedang dia sendiri keimanannya perlu dipersaksikan, apakah keimanannya pernah surut atau tidak?, pernah ragu atau tidak?. Maka seorang saksi harus melampaui semua itu
Besi (Al-Ĥadīd):19 - Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi SAKSI di SISI TUHAN mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.
Kedua
Beriman pada semua isi Al Qur'an adalah dia harus benar benar paham makna lahir dan batin Al Qur'an, sedang bathin Al Qur'an ada di lauh Mahfuz tidak ada yang bisa menyentuhnya selain orang orang yang disucikan
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):77 - Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):78 - pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):79 - tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
Siapa orang orang yang disucikan tersebut? Mereka adalah ahlul bait nabi Muhammad Saw. Tapi tidak semua ahlul bait nabi mendapat keistimewaan ini, hanya 4 orang saja.
Dia adalah Imam Ali as, sayyidah Fatimah as, imam Hasan as dan Imam Husain as
Merekalah yang disucikan Allah, dalam rangka untuk dapat menyentuh bathin Al Qur'an yang berada dilauh Mahfuz, di malail 'ala
Dimana di malail 'ala ini bukan hanya bathinia Al Qur'an saja yang ada tapi juga semua bathinia kitab kitab terdahulu, disanalah Allah menjaga semua bathinia kitab suciNya agar tidak ternoda
Untuk itu disebutkan oleh firman-Nya:
{لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ}
Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka,) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1)
Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:
{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}
(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)
فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ
di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)
Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}
di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala
Dalam surat Al bayyinat ini para pemuka kafir Quraisy dan ahli kitab menolak ajakan nabi Muhammad Saw yang tentu saja datang kepada mereka membawa Al Qur'an,
Mereka berkata
Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka,) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah: 1)
Ini ucapan mereka kepada nabi Muhammad Saw, yaitu sebelum datang pada mereka bukti yang nyata atau Al bayyinat.
Apa itu Al bayyinat yang mereka tuntut? Seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan
(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)
Itu artinya mereka meminta agar datang pada nabi seorang rasul yang membacakan langsung lembaran lembaran yang disucikan, karena itulah Al bayyinat yang mereka tuntut, yaitu jika nabi Muhammad Saw benar benar seorang Nabi maka harus bisa menunjukkan Al bayyinat berupa seorang rasul yang bisa membacakan lembaran lembaran yang disucikan. Jika tidak maka mereka menganggap bahwa nabi Muhammad Saw hanyalah seorang pendusta dan kitab yang dibawanya adalah karangannya semata.
Untuk itulah nabi memanggil saksinya yaitu imam Ali as untuk membacakan lembaran lembaran yang disucikan itu.
Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (.......) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
Dalam redaksi Arabnya disebutkan seperti ini
أَفَمَنْ كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ ۚ فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ ۚ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
(Huud 11:17)
وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ
Wayatluhu syahidun minHu artinya
Wayatluhu: dan membacakannya
Syahidun : saksi
MinHu : Dari Allah
Arti secara bahasa adalah "dan membacakannya seorang saksi dari Allah."
Sehingga Hud 17 artinya seperti ini
Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata dan membacakannya seorang saksi dari Allah.
Artinya orang yang mempunyai bukti yang nyata yaitu nabi Muhammad Saw sesuai as saf ayat 6 ¹ dan disisinya ada seorang saksi dari Allah atau rasul yang membacakan. Membacakan apa? Lembaran lembaran yang disucikan. Makanya pada ayat ini banyak yang beranggapan bahwa saksi disini adalah Jibril as. Sebab dialah yang membacakan ayat Al Qur'an yang diturunkan oleh Allah. Dan ini keliru, sebab ayatnya ini sangat jelas menyatakan Al bayyinat. Maka merujuk ke surat Al bayyinat
"afaMan Kana ala bayyinatin", apakah sama orang yang mempunyai Al bayyinat, "wayatluhu syahidun minHu" dan membacakannya seorang saksi dari Allah
Siapa yang mempunyai Al bayyinat itu? Yaitu Nabi Muhammad Saw dan siapakah yang dimaksud dengan "membacakan saksi dari Allah itu?"
Lihat Al bayyinat ayat 2
(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)
Jadi saksi yang dimaksud dalam Hud 17 adalah seoang rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang dia sendiri harus disucikan, sebab tidak ada yang bisa membacakannya kecuali dia disucikan, yaitu Imam Ali as
Dialah rasul saksi yang dalam ayat diatas kita harus memohon menjadi golongannya atau Syiahnya agar kimanan kita diterima oleh Allah
Jika masih ragu maka lihat ayat setelahnya
وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً
Waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan, dan sebelumnnya telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman (tuk menjawab ayat sebelumnya) dan Rahmat, (agar tidak tersesat)
Yaitu jika ragu maka lihat kitab sebelumnya yaitu kitab Musa dan jadikan panduan dalam menjawab kebingungan, bahwa di sisi Musa as ada rasul saksi yang menyertainya, yaitu Harun as yang tugasnya "membacakan saksi dari Allah" Yaitu ikut bersama nabi membacakan hujjah Allah kepada Fir'aun karena dia lebih fasih
Penyair (Ash-Shu`arā'):13 - Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun.
Jadi Harun as adalah rasul saksi yang tugasnya sebagai pembaca disisi Musa as
Inilah yang disebut Al bayyinat oleh kaum ahli kitab
Orang-orang mukmin (Al-Mu'minūn):45 - Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata,
Karena seperti itulah yang mereka yakini bahwa disisi seoang Nabi wajib ada Al bayyinat yaitu wajib ada seorang rasul yang bisa membacakan lembaran lembaran yang disucikan. Jika tidak maka mereka menggarap bahwa nabi itu hanyalah seorang pendusta, sebab seperti itulah Allah mengutus nabi pada mereka, yaitu selalu beserta rasi saksi. Dan inilah yang mereka nyatakan dalam surat Al bayyinat, bahwa mereka menolak beriman pada nabi Muhammad Saw dan kitab yang dibawanya selama beliau tidak menghadirkan Al bayyinat itu
Nah setelah mereka melihat saksi dari Allah itulah yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan itulah maka mereka berdoa agar menjadi Syiah atau golongannya rasul saksi atau imam Ali as
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):53 - Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".
Itu artinya jika seseorang sudah beriman pada apa yang diturunkan Allah tapi menolak menjadi Syiah Ali maka keimanannya palsu
________________
Catatan Kaki
1. Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar