Pada bagian satu dijelaskan bahwa orang Arab mengalami dua fase, fase pertama adalah fase Islam (belum beriman) lalu kedua adalah fase beriman, butuh 10 tahun hidup bersama nabi/ rasul berulah diakui keimanannya oleh Allah, sekalipun orang Madinah pun diberlakukan hal yang sama. Pada saat nabi sudah di Madinah dan turun ayat ya ayyuhal ladzina amanu tetap yang baru masuk Islam dan belum hidup bersama sama Rasul dalam kurun waktu tertentu tetap dipandang belum beriman oleh Allah
Kamar-kamar (Al-Ĥujurāt):14 - Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Butuh sekian tahun lagi setelah benar benar taat dan patuh pada Allah dan Rasul barulah nanti akan diakui keimanannya
Al hujurat 14 "karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu"
Artinya kalaupun mati dalam kondisi Islam dan belum beriman tapi tetap taat pada Allah dan Rasul-Nya maka amalnya tidak sia sia karena telah hidup bersama nabi dan berusaha taat padanya
Hal yang sama terjadi pada Bani Israil, butuh 40 tahun hidup di seantero Padang pasir telunta lunta bersama nabi Musa as barulah dipandang sebagai orang beriman dan diizinkan memasuki kota suci-Nya Palestina
Jamuan (Al-Mā'idah):26 - Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu".
Mengapa hal ini terjadi? Sebab orang yang hidup bersama rasul saja masih bisa fasik apalagi yang tidak hidup bersama nabi
Perhatikan ayat Al maidah
Jamuan (Al-Mā'idah):21 - Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Jamuan (Al-Mā'idah):24 - Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja".
Jamuan (Al-Mā'idah):25 - Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".
Maka ketika mereka dipandang belum beriman maka diharamkan memasuki kota suci
Jamuan (Al-Mā'idah):26 - Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu
Itu artinya ketika mereka sudah hidup bersama nabi selama 40 tahun barulah dipandang sebagai orang beriman
Lalu bagaimana kah jika Rasul Musa as wafat? Maka mereka bukan lagi hidup bersama sama rasul maka demi hukum ini "bahwa orang yang hidup bersama rasul saja yang dipandang beriman" maka Allah menetapkan 12 rasul pengganti bagi mereka agar mereka tetap dipandang sebagai orang beriman.
Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Tapi begitu 12 rasul rasul tadi wafat maka mereka dipandang lagi sebagai orang yang bukan beriman, beragama dengan agama musa, ya, tapi beriman sudah tidak lagi, pada kondisi ini amal mereka tidak hilang sebagaimana dijelaskan dalam Al hujurat 14 selama masih ada rasul rasul yang lain, karena itulah dikirim Daud as, Sulaiman as hingga masa kekosongan rasul rasul.
Maka itulah mereka haram menempati kota suci Palestina sampai mereka hidup kembali bersama sama rasul yang datang kemudian yaitu Isa as, hal ini ditunjukkan dengan jatuhnya Yerusalem ke tangan Romawi pada masa kekosongan rasul rasul sampai datang nabi Isa as sebagai Rasul yang lain.
Demikian pula Islam hari ini jika tidak hidup bersama rasul rasulNya maka dipandang bukan orang beriman, hanya Islam, karena itulah ada yang namanya rasul saksi, yang dimulai dengan Imam Ali as sebagai rasul saksi pertama lalu dilanjutkan dengan rasul rasul yang lain sampai ke imam Mahdi as
Imam Mahdi as adalah Rasul, utusan Allah
Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga DIUTUS padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
Imam Mahdi as diutus oleh Allah yang sebelumnya diislahkan olehNya semalam
Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Diislahkan, artinya dipisahkan dari ummat yang lain, ya imam Mahdi as adalah ummat Muhammad sekaligus rasul saksi, yang diutus oleh Allah dan sebelum memimpin manusia di akhir dunia maka dia diislahkan oleh Allah satu malam
Haji (Al-Ĥaj):47 - Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.
Sajdah (As-Sajdah):5 - Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
Seribu tahun dia diislahkan, di asingkan, di ghaib kan oleh Allah.
Itu artinya dia telah ada sejak 1000 tabun lalu dan diislahkan oleh Allah ke alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh manusia biasa
Itu artinya setelah kemunculannya lah dan kita hidup bersamanya dalam beberapa tahun itulah baru keimanan kita diakui oleh Allah, saat ini kita baru Islam, karena kita belum hidup secara real bersama rasul. Tapi ketika kita taat padanya lewat petunjuk dan arahan arahannya maka kita tetap dipandang Islam bukan kafir, karena rasul Mahdi as tetap menjalankan tugasnya walau dibalik islahnya lewat wakil wakilnya. Dalam kondisi seperti ini mereka yang benar benar taat dan patuh itulah yang hidup secara real bersama rasul, dan dipandang beriman. Sebaliknya bagi yang lain yang tidak taat maka bukan saja tidak diakui beriman, bahkan bukan lagi Islam.
Itu artinya islam pun memiliki rasul rasul yang lain yang menjadi pengganti Nabi Muhammad Saw, sebab itulah hukum Allah bahwa seseorang harus hidup bersama nabi atau rasul Allah barulah dipandang sebagai orang yang beriman, mereka inilah yang disebut sebagai 12 imam yang Maksum
Di dalam Sahih Bukhari misalnya, termuat hadits yang berasal dari Jabir yang mengatakan, “Rasulullah saw bersabda, ‘Akan muncul sepeninggalku 12 orang amir/imam‘, kemudian Rasulullah saw mengatakan sesuatu yang aku tidak mendengarnya. Lalu saya menanyakan kepada ayah saya, ‘Apa yang dikatakannya?’ Ayah saya menjawab, ‘Semuanya dari bangsa Qureisy.'” (Sahih Bukhari, jild 9, bab Istikhlaf, halaman 81)
Untuk itulah kaum ahli kitab berdoa agar digolongkan (menjadi Syiah) bersama para saksi
Jamuan (Al-Mā'idah):83 - Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (Rasul saksi Imam Ali as + 11 imaman.).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar