Tiada kemiripan hanya berhak disandang oleh Allah, baik kemiripan dalam perbuatan, sebutan penghormatan ketaatan dst
Demikian pula penyebutan "kemiripan" tiada Rasul selain Nabi Muhammad Saw pun tidak boleh, karena menyerupai kemiripan tiada Tuhan selain Allah maka itulah Allah menciptakan tidak hanya satu Rasul. Sebenarnya mampu Allah hanya menciptakan satu Rasul saja satu kaligus dan tidak perlu lagi rasul lain, dan dengan satu rasul itu semua orang langsung diberikan hidayah sampai tidak ada lagi yang durhaka dan semua masuk syurga, tapi kenapa Allah tidak mau melakukannya padahal tinggal kun fayakun? Itu karena akan menyerupai keinstimewaannya dalam "ketiadaan kemiripan" baginya baik dalam perbuatan, keistimewaan dan kesanggupan. Jika ada yang sanggup sendiri melakukannya maka dia telah menyerupai Allah. Sendirian beranak maka akan menyerupai Allah, karena itulah Maryam dianggap ibunya Tuhan. oleh karena itulah Allah tidak mau menjadikan segala sesuatu itu dalam posisi sendirian baik dalam bentuknya tugasnya atau perbuatannya, karena akan menyerupai dirinya. Demikian pula tugas para nabi, tidak pernah sendirian dalam bertugas karena akan menyerupai diriNya dalam perbuatan, semua nabi nabi dan rasul rasul diciptakan dalam tugas yang berpasang pasangan sekalipun nabi Khaidir as, sehingga Dia mengutus Musa berguru padanya, padahal Musa as tidak membutuhkan pengajaran dari Khaidir as sejatinya, hanya Allah sengaja menciptakan rasa itu didalam hati Musa as sehingga dia harus menyertai Khaidir walau sebentar
Lihat saja kisahnya, dimana Musa merasa apakah tidak ada orang yang lebih cerdas darinya، ini jelas perasaan yang salah, karena ini termasuk sifat angkuh tetapi itulah cara Allah membuat perasaan itu muncul dari diri Musa as agar akhirnya dia harus berguru kepada Khaidir as, padahal jika Allah mau Maka sifat itu bisa saja Allah cabut dari jiwa Musa as, tapi mengapa Allah biarkan? Itu karena agar Khaidir as bisa memiliki teman pendamping dalam bertugas Walau sesaat agar jangan ada yang pernah menyamai Allah dalam tugas dakwah sekalipun.
Makanya jika ada yang merasa saya sendiri mampu menciptakan karya ini maka dia dusta, pasti ada pihak lain, sebab Allah tidak pernah akan mengizinkan sesuatu terjadi oleh satu orang karena akan menyerupai Allah dalam perbuatan
Demikian pula tugas nabi Muhammad Saw dalam berdakwah, tidak bisa menyerupai Allah dalam perbuatan, hanya dia seorang diri bertugas mengislamkan seluruh dunia. Harus ditemani oleh rasul yang lain agar tidak tercipta kemiripan kepada Allah dalam perbuatan. Maka itulah semua nabi nabi dan para rasul dimintai perjanjian sebelum menerima Wahyu
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):81 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul (saksi) yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".
Dan ini berlaku juga kepada Nabi Muhammad Saw, sebab perjanjian diatas jelas kepada setiap Nabi penerima Kitab dan Hikmah. Dan Nabi Muhammad Saw pun menerima Kitab dan Hikmah, maka pernjanjian diatas berlaku juga bagi Nabi Muhammad Saw
Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):7 - Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.
Mengapa demikian? Agar tidak tercipta kemiripan perbuatan terhadap Allah
Jika hanya Nabi Muhammad Saw sendiri dalam mengislamkan jazirah Arab dan dunia maka ada satu yang mirip dengan Allah dalam perbuatan, maka rusaklah keistimewaan Allah, bahwa tiada sesuatupun yang mirip dengan Allah, baik dalam bentuk zat dan perbuatan
Maka itulah semua Nabi penerimaan kitab dan hikmah atau bukti yang nyata Wajib diikuti seorang saksi demi menghindari kemiripan dalam hal perbuatan
Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang ( ini Nabi Muhammad Saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Imam Ali as) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
Hud 17
afaMan Kana ala bayyinatin Mirobbihi
Apakah sama orang orang yang mempunyai bukti yang nyata (ini para nabi penerima Kitab dan Hikmah, salah satunya adalah Nabi Muhammad Saw) ini sejalan dengan Al hadid 25 dan as saf ayat 6
Wayatluhu syahidun minHu
Dan dia diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah (ini adalah para saksi yang disertakan kepada semua nabi nabi penerima Kitab dan Hikmah) ada Harun as pada Musa, ada Yohanes atau Matius atau salah satu hawariun pada Isa as, dan ada Imam Ali as pada Muhammad Saw
Maka masih maukah kalian menolaknya wahai kaum durjana lagi sesat penolak kerasulan saksi pada Imam Ali as. Siapkanlah diri kalian berhadapan denhan Murka-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar