Seorang teman membuat pernyataan di dalam status saya yang berjudul Bendera Rasulullah saw
Ahmad Huri:
Saya bukan anggota dari ormas mana pun tapi saudara dari berbagai ormas islam (aswaja) manapun.
Sebenarnya HTI menggunakan bendera sebagaimana bendera Rosulullah bukan merampas tapi meniru, meniru terhadap Sunnatur-Rosul termasuk sesuatu yang wajar justru berkesan mengenang akan kedaulatan baginda Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. klo dikira merampas, bagaimana dgn kerajaan saudi arabia yang benderanya bertuliskan : لاإله إﻻ الله محمد رسو ل الله jika dikira merampas, bagaimana cara merampasnya, saya rasa bang Hamka Arsad t*l*l kali'
==========
Meniru
Berkesan mengenang kedualatan Rasulullah saw
Ini artinya anda menganggap bahwa kedaulatan Allah yang diamanatkan kepada para rasulNya telah tiada, masanya telah lewat dan berlalu, sehingga yg saat ini berkibar dan dikibar kibarkan dalam bentuk bendera ormas, negara adalah meniru bendera kedaulatan Rasululllah, meniru bendera kedaulatan Allah yg diberikan kepada para RasulNya. Lalu kemana kedaulatan Allah itu yang pernah Dia berikan kepada Rasulullah saw? Musnah seiring wafatnya Rasul? Koq bisa kedaulatan Allah musnah diatas bumiNya sendiri? Mustahil!
Maka pasti kedualatan itu Allah wariskan kepada rasul rasul yang lain sampai bumi ini musnah, sebab tidak mungkin seorang Raja akan membiarkan satu jengkal wilayahnya kosong dari kedaulatanNya. Dan Allah adalah Maha Raja yang tidak akan membiarkan satu jengkal tanah di bumi yang kosong dari kedaulatanNya, pasti Dia akan mengamanatkan kedualatanNya kepada utusan utusanNya untuk menegakkan kedaulatanNya disetiap sudut muka bumi ini
Maka keberadaan seorang Rasul Menjadi wajib ada disepanjang hembusan nafas manusia, disepanjang jengkal keberadaan wilayah diatas muka bumiNya
Sebab, tanpa manusia saja Allah mengutus hambaNya, rasulNya Adam as tuk menegakkan kedaulatanNya di muka bumi, maka bagaiamana mungkin dengan milyaran manusia lalu Allah menghentikan mengutus rasulNya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar