Ini isi perjanjian antara Imam Ali as dan Muawiyah laknatullah alaih di perang Siffin
Dalam perjanjian itu disebutkan
"Ini adalah perjanjian yang ditandatangani oleh Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin abu Sufyan
Ali mewakili penduduk Iraq dan orang orang yang BERSAMANYA serta kaum muslimin dan Muawiyah mewakili penduduk Syam dan orang orang yang BERSAMANYA dari kalangan kaum mukminin dan muslimin"
Jika kita cermati maka akan kita dapati kenyataan:
Ali mewakili penduduk Iraq dan orang orang yang BERSAMANYA (Syiahnya) serta kaum muslimin (bukan Syiahnya) tapi berada didalam pasukannya
Kalimatnya jelas membedakan antara orang orang yang BERSAMANYA serta kaum muslimin, itu artinya ada dua golongan yang berada didalam pasukan imam Ali as, yaitu Syiahnya atau orang yang bersamanya yaitu pengikut setianya yang dikenal dengan sebutan Syiah karena Syiah sendiri artinya pengikut setia, golongan kedua adalah kaum muslimin atau umat Islam secara umum yang bukan Syiahnya. Mereka inilah yang kemudian sebagian akan berbelok menjadi khawarij dan sebagiannya lagi akan menjadi kelompok yang ikut menyurati imam Husain as agar datang ke Irak sehingga dibunuh oleh Ziyad pasukan Yazid
Kedua Muawiyah mewakili penduduk Syam dan orang orang yang bersamanya (Pengikut setianya) dari kalangan Mukminin dan muslimin
Itu artinya Muawiyah mewakili penduduk Syam (yang tidak jelas keimanannya) dan
Orang orang yang bersamanya (Syiahnya atau pengikut setianya) dari kalangan Mukminin dan muslimin
Itu artinya ada tiga golongan yang bersama Muawiyah
1. Penduduk Syam yang tidak jelas keimanannya (pasukan gabungan kemungkinan kaum kafir sewaan dan kaum pagan yang ikut kedalamnya)
2. Syiahnya (pengikutnya) dari kalangan orang beriman dan Islam (kemungkinan jumlah mereka sangat kecil Krn termakan hasutan dan godaan jabatan) golongan inilah yang sebagian menjadi khawarij dan membentuk pasukan sendiri untuk berencana membunuh Imam Ali as, Muawiyah, dan Thalhah laknatullah alaih
Jadi Muawiyah hanya mewakili tiga golongan tersebut, yang salah satunya adalah kaum mukminin dan muslimin, (yang nantinya sebagian darinya jadi khawarij)
Lalu Muawiyah sendiri apakah beriman? Ya tentu tidak disebutkan dalam perjanjian itu, itu artinya dia benar benar kafir
Karena yang beriman dan Islam hanyalah golongan ketiga dari orang yang dia wakili (yang kemungkinan jumlahnya sangat sedikit)
Kemudian isi perjanjiannya bahwa mereka semua sepakat berhukum kepada hukum Allah dan kitabNya
Ini biasa memang di kalangan kaum kafir Quraisy ketika mereka dihadapkan pada situasi sulit maka mereka akan memurnikan ketaatan tapi begitu sdh aman mereka kembali musyrik
Laba-laba (Al-`Ankabūt):65 - Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)
Artinya ketika dihadapkan pada situasi sulit kayak ditengah laut tiba tiba mereka taat benar kepada Allah tetapi ketika sudah diselamatkan dari amukan laut mereka kembali kafir
Inilah tipikal kaum kafir Quraisy, sama seperti Muawiyah dan pasukannya ketika dihadapkan pada amukan pasukan imam Ali as dan mereka hampir kalah maka mereka tiba tiba memurnikan ketaatan kepada Allah
"Biarkan Allah jadi hakim diantara kita" sambil mengikat Al Qur'an diujung tombak tombak mereka sehingga kaum muslimin yang berada dibarisan imam Ali as enggan melanjutkan peperangan, sehingga terjadilah peristiwa perjanjian diatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar