Rabu, 05 Juni 2019

Melebur dalam kehendak Allah

Alhamdulillah ‘alaa kulli ni’matin kaanat, au hiya kaainah.

Artinya: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmat yang telah terjadi ataupun yang sedang dalam proses penciptaan (yang akan datang).

Meleburlah dalam kehendak Tuhan.

Misalnya, lewat pengungkapan rasa syukur ini: Segala puji bagi Engkau, Duhai Tuhan, atas nikmat-nikmat yang telah terjadi ataupun yang hendak (akan) Kau berikan.

"Alhamdulillah ‘alaa kulli ni’matin kaanat, au hiya kaainah.”

Kalimat itu menjebol tembok pembatas, mengungkapkan sebuah realitas bahwa kita yakin benar, total, seratus prosen akan adanya rencana kasih sayang Allah yang senantiasa indah.

Bukan hanya rencana dan nikmat-nikmat yang telah kita terima (lewat ‘kaanat‘ yang merupakan bentuk  fi’il madhi  atau past-tense), melainkan juga pada yang akan kita dapatkan (dalam kalimat doa itu disebut dengan kata, “kaainah“, sebuah kata fi’il mudhori’alias present and future tense).

Dengan kata lain kita sudah “melebur”, menyublim, ke dalam kehendak Allah.

Wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Agung, ampuni dosa-dosa besarku, tidak akan ada yang mengampuni dosa yang besar kecuali Engkau Ya Lailaha illa Anta Ya  Arhamar rahimin, wahai Yang Tiada Tuhan kecuali Engkau, wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.
(Mafātihul Jinān: bab 2, pasal 4, amalan bulan Syawal)
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar