Minggu, 06 Oktober 2019

Saksi itu mustahil Nabi dan Jibril

Nabi Muhammad tidak mungkin jadi saksi jika ada kaitannya dengan bukti yang nyata karena dalam hal bukti yang nyata untuk posisi nabi Muhammad saw telah final yaitu sebagai pemegang atau pembawa bukti bukan saksi sebagai mana tertuang dalam as saf ayat 6

Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Jadi hanya ada dua kemungkinan yaitu jibril atau imam Ali as

Nah jibril sendiri tentu bukan saksi jika dikaitkan dengan bukti yang nyata sebab pertama dia adalah perpanjangan tangan atau penyampai bukti yang nyata kepada nabi, sedang saksi adalah pihak ketiga, diantara pembawa pesan dan penerima pesan

Kedua, saksi yang dimaksud adalah saksi penggugat sebagaimana tertuang dalam hud 18, dan ini gak mungkin jibril

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,

Maka yang tersisa adalah Imam Ali as

Tidak ada komentar:

Posting Komentar