Demi memenuhi hajat hidup yang singkat ini, paling 60 - 70 tahun, manusia benar benar berkorban dan berbuat semaksimal mungkin agar kebutuhan hajat hidup itu dapat diraih. Ada yg mengejar pendidikan setinggi tingginya demi hajat hidup itu, ada pula yanh berkerja mati matian bahkan tidurnya bisa dihitung jari. Ini sangat bagus dan sangat bertanggung jawab. Tapi sayang untuk hajat hidup kekal di akhirat nanti banyak orang yang ogah ogahan menyiapkannya.
Dipikirnya, mungkin hidup disana gak lebih dari sekejap mata, padahal dialam sana satu hari sama dgn 50.000 tahun di dunia
Tempat naik (Al-Ma`ārij):4 - Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
Jd jika usia anda cuman 70 tahun itu sama aja kamu diakhirat itu cuma sekejap mata saja. Itu artinya demi sekejap mata dirimu benar benar memenuhi hajat hidupmu. Lalu bagaimana dgn hajat hidupmu yang akan kekal abadi disana? Maka seharusnya anda lebih giat dan gigih lagi dalam mempersiapkannya, terutama jangan sampai anda dibohongi oleh iblis, dgn mengira apa yg saat ini sdh anda amalkan dan yakini ternyata adalah sebuah kekafiran semata
Al-Ĥijr:39 - Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Lebah (An-Naĥl):63 - Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
Mereka mendustakan para Rasul tetapi mereka justru memandang baik hal itu
Sapi Betina (Al-Baqarah):285 - Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Beriman pada rasul rasul adalah keniscayaan, sami'na wa atho'na adalah keharusan (kami dengar dan kami taat) bagaimana bisa dengar dan taat jika rasul rasul itu gak pernah diyakini ada? Dengar dan taat berarti benar benar menjalankan arahan dan perintah rasul rasul, bukan satu rasul saja, melainkan rasul rasul
Jawabannya ada di Hud 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar