Sabtu, 10 Juni 2017

AGAMA

AGAMA.
Mau memahami agama? Baca disini

AGAMA adalah mobilisasi persepsi, pandangan, yaitu satu persepsi yg sesuai dengan persepsi Rasulullah (Rasul pembawa risalah kenabian). Maka persepsi yg berlainan dgn persepsi Rasulullah sejatinya dia sdh berada pada lain agama.

AGAMA sejak nabi ibrahim as, Musa as, Isa as dan Rasulullah saw adalah satu persepsi, satu pandangan yg tdk berlainan satu sama lain apalagi bertolak belakang, krn AGAMA yg dibawa oleh Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan Rasulullah saw adalah satu, Islam, atau selamat.

Maka susunan, pola dan persepsinya pasti sama, tdk mungkin beda apalagi bertentangan, maka kita yg menganut agama Muhammad saw seharusnya juga satu persepsi, ketika satu persepsi maka tdk mungkin saling bertentangan apalagi bunuh bunuhan sesama pemeluk agama yg berasal dari satu persepsi.

Jika sdh berbunuh bunuhan maka pasti ada perbedaan persepsi. Dimana letak perbedaan persepsi itu?
Pertama, jika para nabi satu persepsi mengenai Islam yg mereka bawa masing masing, maka perbedaan persepsi itu terjadi pada era setelah era kenabian, atau terjadi perbedaan persepsi pada tataran ummat, artinya ummat telah beda persepsi dgn NabiNya. Hal ini bisa dikarenakan ummat membangkang untuk dimobilisasi dlm satu persepsi. Dgn menolak arahan nabi dan mengambil jalan yg berlainan dgn persepsi nabi. Ini bisa kita lihat pada kasus bani israel yg menolak Harun as dan malah memilih samiri. Begitu pula dgn Rasulullah saw yg memilki persepsi Ali as sebagai rasul saksi, pelanjut risalah dan pengganti tugas beliau tetapi ditolak oleh ummat nya pada saat nabi Wafat. Maka inilah penolakan satu persepsi dgn persepsi nabi, maka sejatinya telah lain agama. Maka mereka yg menolak Ali as sebagai rasul saksi, sebagai pelanjut risalah kenabian maka sejatinya dia sdh lain agama dgn Muhammad saw. Itu tdk bisa dibantah :)

Kedua, bagaimana mengetahui persepsi nabi sedangkan kita sdh tdk sezaman dgn Rasulullah saw, dan mereka yg sezaman dgnnya saja mengikuti persepsinya sendiri, maka boleh jadi agama yg kalian anut adalah hasil persepsi dari ummat nabi itu sendiri bukan dari persepsi nabi. Lalu bagaimana caranya kita mengetahui yg mana persepsi nabi dan yg bukan? Tentu kita merujuk kepada al qur'an, lalu al qur'an sendiri pun ditafsirkan sesuai persepsi dari umat nabi dan persepsi penafsir itu sendiri yg berkolaborasi menciptakan persepsi baru sehingga agama semakin bercabang cabang dan semakin saling bertentangan.

Maka suka tdk suka siapapun yg beragama saat ini adalah hasil persepsi penafsir dan persepsi ummat setelah nabi, bukan asli persepsi Rasulullah saw secara langsung. Akibatnya kita sejatinya bukan beragama sesuai agama Muhammad saw lagi, melainkan agama diluar agama Muhammad saw.

Maka jika demikian tdk ada yg berhak mengklaim paling selamat dari yg lain selain menunggu masa persidangan di akhirat nanti.

Nah jika hal ini yg terjadi maka itu artinya Allah mendzolimi hambanya sendiri. Maka pasti ini mustahil, krn Allah anti berbuat dzolim. Maka untuk hal itu lah ada yg namanya pelanjut resmi persepsi nabi, tdk boleh tdk. Inilah yg kemudian menjadikan Bani israel diwajibkan taat pada 12 org pemimpin pelanjut persepsi musa as

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Yg jika tdk dilakukan maka kutukan akan melanda mereka. Dan hal inilah yg juga harus dilakukan oleh Allah Kepada ummat Muhammad saw krn tdk ada cara lain. Maka itulah ada 12 imaman setelah RASULULLAH saw yg bertugas melanjutkan persepsi Rasulullah saw.

Apakah 12 imam pada bani israel dan dlm al maidah 12 adalah persepsi penafsiran semata? Tdk krn 12 imam pada bani israel benar benar ada dan pernah berlaku, sehingga bukan persepsi penafsir semata.

Ketiga, persepsi agama bani israel dan persepsi agama Musa as jelas telah berbeda, hal inilah yg menyebabkan isa as diutus untuk menggiring persepsi bani israel agar kembali kepada persepsi Musa as dgn pola dan persepsi Isa as, krn antara Musa dan Isa as satu persepsi, sama persis. Sehingga Nabi isa diturunkan demi membenarkan persepsi ummat nabi musa as yg telah menyimpang dari persepsi Musa as. Dimana letak kesalahannya?

Jamuan (Al-Mā'idah):13 - (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Yaitu sdh tdk berpegang lagi pada persepsi 12 naqib atau Imam Imamnya, sebagaimana tertuang pada ayat al maidah 12 diatasnya. Maka isa as bertugas untuk menggiring persepsi umat bani israel agar kembali kepada persepsi Musa as.

Sama halnya dgn musa as, nabi Isa pun sama, ummat nya mengalami perbedaan persepsi dgn meninggalkan persepsi Hawariyun

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):52 - Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.

Maka ketika ummat isa as telah menyelisih persepsi hawariyun (12 rasul / imam pada umat isa as) maka disitulah terjadi perubahan dan perbedaan persepsi umat dan nabinya.

Maka diutuslah Rasulullah saw untuk mengembalikan persepsi umat isa as dan bani israel agar kembali kepada persepsi Nabi Musa dan isa dgn pola dan persepsi Muhammad saw krn antara Musa, isa, dan Muhammad saw adalah satu persepsi, sama persis.

Maka kesalahan kedua ummat ini pada satu hal yg sama yaitu meninggalkan persepsi 12 imamnya, dan 12 hawariyun. Sehingga tersesat. Nah ummat Muhammad saw pun akan mengalami hal yg sama ketika meninggalkan 12 imam Ahlulbait sebagai penjaga dan pelanjut persepsi Rasulullah saw. Sebagaimana 12 naqib menjaga dan melanjutkan persepsi Musa as
12 hawariyun menjaga dan melanjutkan persepsi Isa as

Maka 12 imaman as (dari ahlulbait) adalah penjaga dan pelanjut persepsi Rasulullah saw.

Bertentangan dgn 12 imam maka sama saja berbeda persepsi dgn persepsi NabiNya. Maka sdh lain agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar