Sabtu, 10 Juni 2017

PEMERINTAHAN ILAHIA (Bag : 2)

Pemerintahan ilahia 2 (bagian umumnya)

Setiap mahluk yg hidup dlm keteraturan koloni yg di dalamnya dipimpin  oleh seekor ratu atau raja maka koloni itu akan hidup dlm kemakmuran, menghasilkan sesuatu yg sangat bermanfaat bagi kehidupan yg lain, sebut saja contohnya lebah, dan semut. Lebah menghasilkan madu, yg memiliki berbagai manfaat, baik kesehatan, makanan, minuman dan tdk terhitung berapa banyak org yg telah menerima manfaat darinya, bahkan Allah khusus menurunkan satu surat tuk mengabadikannya dlm al qur'an. Begitu pula semut, menghasilkan sarang semut yg bermanfaat bagi kesehatan.

Kedua hewan ini memiliki raja, muwalliha, pimpinan yg persis Allah nyatakan dlm al qur'an

Sapi Betina (Al-Baqarah):148 - Dan bagi tiap-tiap umat ada muwalliha nya (rajanya, imamnya) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Mereka tertib diatas aturan tersebut maka mereka menghasilkan keindahan, kecantikan, kemewahan, kesejahteraan. Sebaliknya hewan hewan yg terlepas dari Imamnya, tidak lebih sebagai hewan penghibur semata, dijadikan bahan permainan semata, yg tdk banyak memberikan manfaat bagi sekitar, bahkan ada yg dianggap hama, dan tdk bermanfaat secara langsung bagi kehidupan manusia, bahkan cenderung diburu dan dibasmi populasinya pd ukuran tertentu krn dianggap lebih banyak bahayanya ketimbang manfaatnya.

Yup umat islam hari ini seperti itu, dianggap hama kemanusian, islampobia dimana mana, kalau bukan kumuh yg nampak maka ketakutan yg tergambarkan dibenak orang. Inikah tujuan islam diturunkan? Menebar ketakutan dimana mana?
"Ah itu kan karena kita dimanfaatkan pihak asing, diadu domba"

Kenapa bisa diadu domba? Krn kita tdk satu koloni, tdk seperti lebah, kita hidup sendiri sendiri, punya imam, tp hidup sendiri sendiri, maka gak terkontrol, gak terdata, gak terurus, gak bersama saling menjaga dan menopang, persis seperti hewan yg gak memiliki muwalliha diatas, bagaikan hama. Karena apa? Itu krn kita melawan sunnahtullah, melawan ayat. Allah katakan setiap ummat itu sdh punya muwalliha, pemimpinnya masing masing, lah kenapa kita gak mau tunduk? Jalan sendiri sendiri, bikin kebijakan masing masing, akhirnya kebijakan yg diambil bisa saling tabrak dan akhirnya saling bacok. Nah ini krn kita tdk mengikuti sunnahtullah dlm al baqarah 148 diatas, akhirnya ya lihat, gimana nasibnya umat islam? Menakutkan, menjijikkan, hina dan dianggap hama yg patut dibasmi.

Apa Allah ridho islam seperti ini? Saling sikut, serang kanan kiri ok? Pasti tdk. Makanya Allah sdh tetapkan muwalliha masing masing ummat, termasuk umat islam.

Nah lihat Iran, punya muwalliha, makanya jadi negara besar dan punya kekuatan.

Lihat inggris, punya muwalliha, yaitu ratu elizabeth, makanya Jd negara super power dan penguasa berbagai benua.

Nah kita ini sdh punya muwalliha, cuma gak mau taat. Contohnya pilkada DKI, sesama golongan saling serang padahal sdh punya muwalliha. Ya harusnya minta keputusan muwalliha, atau wakil muwalliha, siapa yg harus dipilih?  Jika tertib begini kan bagus, indah, elok, hidup tertata, kesejahteraan tercapai dan tdk ada gesek gesekan.

Jika sdh tau ada muwalliha, atau wakilnya jika muwalliha (pemimpin) berhalangan, kemudian tdk ikut arahannya maka itu sama saja tdk menjalankan instruksi Allah dlm al baqarah 148, hukumnya? Ya kufur ayat, fasik, dan Allah gak ridho kepada kaum fasik.

Maka selamanya islam akan binasa!!
Lo mau pakai doa apapun jg kagak mempan, lah Allah gak ridho gimana bisa mencapai kejayaan? Mau doa sapu jagat, mau doa kumail, mau doa tawassul, mau doa apapun jika tdk ikut arahan muwalliha maka Allah kagak, ingat KAGAK ridho! Catat tuh!

Tp muwalliha kita siapa? Ya imam mahdi, lah imam mahdi dlm masa keghoiban?, ya ikuti naibnya (pengganti sementara). Lalu siapa naibnya? Ya cari, musyawarah, rembukan, kalau juga kagak ketemu juga maka buat wilayatul faqih, org org faqih dikumpulin, duduk, dan musyawarah, satukan pilihan dan tunjuk muwalliha dan kita wajib taat dan patuh sesuai al baqarah 148, dan hanya boleh satu muwalliha dlm satu ummat. Ini amanat ayat.

Jalankan dan ikuti, jika sdh demikian maka tdk ada saling serang sesama satu umat, krn saling serang terjadi krn berlainan keputusan, sedangkan jika sdh satu muwalliha maka semua keputusan ada ditangan muwalliha dan kita wajib sami'na wa atho'na - taat dan patuh- tdk ada cerita lain, jika ada cerita lain dari hal ini maka Allah tdk ridho, dan mereka akan jadi hama, yg merusak dan membiasakan keselamatan manusia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar