Sabtu, 10 Juni 2017

Kutemukan Syiah (lanjutan)

Jamaah Tabligh + PKS + mimpi => Syiah bagian 3

Sayapun turun dari kapal, masuk lewat pintu depan rumah ke kamar, lalu saya mencari baju. Seperti biasa kalau mau pakai baju saya selalu baca doa dgn meletakkam tagan kanan melewati celah lengan dgn membaca bismillah, tangan kiri masuk ke lengan baju kiri dgn membaca alhamdulillah, lalu bagian kepala dgn membaca Allahu akbar, namun karena saya jika salah makrojatul hurufnya (kefasihan bunyi huruf bacaan doa) maka akan saya ulang, hingga berkali kali sampai kapal yg td saya naiki membunyikan tanda akan berangkat, seperti bunyi terompet hingga tiga kali, sampai dibunyi yg ke tiga saya blm juga bisa puas dgn ucapan doa yg saya baca hingga saya memakai dgn agak tergesa gesa, dan kemudian berlari keluar rumah, benar saja kapal telah berangkat, saya mengejar dgn sepeda namun kapal itu cepat sekali berjalan dan saya terjatuh, terduduk dan menangis sejadi jadinya karena ketinggalan kapal.. sambil menangis saya memanggil manggil kapal tersebut tapi tak juga berhenti, sampai tiba tiba saya terbangun dalam keadaan yg juga menangis tersedu sedu, terduduk dipinggir ranjang dlm keadaan keheranan luar biasa, badanku dingin sekali, sambil termangu saya tiba tiba diserang rasa keheranan yg sangat tdk mampu diucapkan dgn kata kata, "itu kapal jemputan ku?" Astagfirullah.. kenapa gelap begitu, kecil, isinya org org yg ketakutan, berkejar kejaran seperti bertengkar memperebutkan sesuatu? Koq bisa kapal jemputan ku seperti ini? Ya Allah ada apa ini? Apa salahku sampai kapal jemputan ku seperti itu? Sholat saya istiqomah di masjid, dakwah sejak SMA kelas 2, yg bahkan saya sdh masuk keluar hutan belantara Papua hingga ke pedalaman demi berda'wa? Saya tdk pernah sekalipun menyentuh minuman keras, zina, makan makanan haram, tp koq kapal jemputan ku seperti itu? Hingga tiba tiba pandangan ku diarahkan ke ruang nahkoda! Lah nahkodanya mana? Kataku, saya ingat ingat kembali siapa saja diatas kapal jemputan ku itu? Yah hanya 4 orang, mungkin org org yg ajalnya juga sama dgn ajalku saat itu yg dijemput pada hari yg sama. Koq mereka? Bukankah saya ahli masjid? Mana masjid yg jemput saya? Loh koq justru kapal jelek dgn penumpang yg sama sekali tidak bahagia. Saya kemudian teringat ketika hampir mati saat panas tinggi pada masa anak anak, saat itu saya dijemput kapal putih yang besar sekali, penuh dgn anak anak yang cantik dan ganteng ganteng berpakaian putih putih, yg di kanan kiri nya berdiri wanita dewasa sambil memegang tangan mereka, ada sebuah tangga yg dihiasi bunga di kedua sisinya, sayangnya saya disuruh pulang "nak pulanglah ibumu menunggumu,,blm saatnya km ikut". Sampai saat ini jika mengingatnya rasanya bahagia sekali. Berbalik terbalik dgn apa yg baru kualami, benar benar syok luar biasa, mana semua amal ibadah ku? Ya Allah benar benar stres mengetahui kapal jemputan ku seperti itu. Kemana nahkoda nya? Itu pertanyaan yg muncul kemudian ketika pandangan ku seakan dituntun ke arah ruang nahkoda. Nahkoda, koq gak ada nahkoda? Apa maksudnya ini? Cukup lama saya berfikir keras hingga saya berujar sendiri, nahkoda itu pemimpin kapal, pemimpin dlm islam itu namanya Imam. Lah apa artinya imam? Ada apa dgn imam? Saya punya imam sholat, lah koq gak ada seorangpun yg dateng menjemputku? Bukankah hampir semua masjid di kota ini sudah saya gunakan sholat berjamaah, masa gak ada yg mati duluan dan datang menjemputku? Ya Allah apa maksudnya ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar