قَدۡ جَآءَكُم بَصَآٮِٕرُ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَنۡ أَبۡصَرَ فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ عَمِىَ فَعَلَيۡهَاۚ وَمَآ أَنَا۟ عَلَيۡكُم بِحَفِيظٍ۬
(Al An'aam : 104)
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).
Saya pernah mendengar ayat ini diucapkan oleh salah satu ketua organisasi, dgn alasan ayat ini, dia ingin berlepas tangan dari masalah ekonomi dan sosial jamaahnya dgn berkata "dan aku sekali kali bukanlah pemeliharmu", artinya saya cukup mengenalkan dan mengajarkan pengetahuan ahlulbait, lo mau sengsara mau bahagia itu urusanmu krn "Aku bukanlah pemelihara mu" Ckckck lalu syafaaat yg nabi berikan itu apakah bukan upaya memelihara ummatnya dari siksa neraka? Lalu pembagian zakat kepada yg berhak bukan sebagai upaya memelihara ummat dari kesulitan ekonomi? Inilah kataku kalau org bodoh yg menjadi pemimpin, dan gak mau bertanggungjawab terhadap org org yg dipimpinnya dgn memakai ayat ayat al qur'an sebagai senjatanya. Bilang aja, situ bingung gimana caranya agar organisasi bisa berjalan dgn saling menopang satu sama lain, insyaallah tak ajarin caranya. Pengaturan organisasi cara ilahia. Sehingga gak perlu mencari cari alasan apalagi sampai menukil ayat tuk berlepas diri. Krn ayat diatas "aku sekali kali bukanlah pemelihara mu" itu ditujukan bagi mereka yg menolak kebenaran, menolak ikut dlm satu jamaah, jadi pantas jika kau bukan pemeliharanya, tapi bgt dia telah jadi jamaahmu maka kamulah pemeliharanya sebagai mana nabi memelihara jamaahnya dari kesulitan ekonomi, sosial, ketakutan baik di dunia maupun akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar