Dari Jamaah Tabligh + PKS + Mimpi => Syiah bag 9
Setelah mendapatkan pentunjuk itu, PR yang paling penting adalah akses tuk mendapatkan pengajian mengenai mazhab syiah. Dari mana saya harus mencari kijian itu jika blm ada perhimpunan syiah di Jayapura?, tahun 2005, blm sama sekali asyura di Jayapura, blm ada kegiatan yg berkaitan dgn ahlulbait as. Bahkan kata syiah saja masih bgt asing di telinga saat itu.
Saya dpt petunjuknya lewat tuntunan mimpi, mungkin lebih tepatnya kembali dari kematian. Mencari makna imam menuju sebuah penjelasan yg sangat diluar dugaan, mengguncang jiwa dan menguras emosi, ada rasa kecewa, marah dan sedih bercampur jadi satu. Keluarga ku yg saya berikan buku itu menangis sejadi jadinya, saya ingat ibuku berhari hari menangis ketika membaca kisah al husain as, kakaku, adikku pun demikian, rumah kami berubah bagaikan rumah duka untuk al husain as. Setiap hari kita saling membahas kisah itu dan tak lupa bersyukur tiada henti ditunjukkan hidayah ini, hidayah menuju kecintaan kepada Ahlulbait as. Ibuku berkata "nak carikan kah ustad yg bisa mengisi kajian, ibu ini sdh tua, ibu gak mau mati sebelum berbaiat kepada Imam ahlulbait as". Tapi sayapun bingung gimana caranya cari ustad yang bisa isi kajian? Dapat petunjuknya saja lewat mimpi, dituntun dgn proses yg panjang lalu dapat buku itu. Saya benar benar bingung harus cari kajian syiah dimana? Hanya doa yg bisa kami panjatkan semoga jangan dimatikan sebelum berbaiat kepada imam zaman.
Hari demi hari berlalu, namun buku itu terus jadi tranding topik dlm keluarga kami, dari satu tengan ke tangan yang lain, dan mata kami semua jadi bengkak berganti gantian.
Mungkin telah lewat 3 bulan sejak kutemukan buku itu, sayapun mulai giat kembali sholat, dan ke mesjid raya untuk bertemu dgn fadli si penjual parfum, tapi anehnya pria itu sdh gak lagi menjual parfum, dia tiba tiba menghilang begitu saja sampai hari ini, entah kemana rimbanya krn sampai detik ini saya tdk pernah bertemu lagi dgnnya. Aneh sekali, siapa dia sebenarnya? Yg saya tau dia selalu memakai gamis hitam dan surban putih. Sepulang dari mesjid raya jayapura saya singgah di masjid Ash Sholihin abepura, setelah sholat saya melihat sebuah spanduk yg bertuliskan "Menerima mahasiswa baru, sekolah tinggi agama islam negeri" ( STAIN) tiba tiba ada keinginan ku untuk kuliah ditempat itu, asumsiku saat itu mengatakan "pasti ada jawaban mengenai syiah di kampus ini" krn ini kampus sekolah tinggi islam, paling tidak pasti ada studi mengenai mazhab dan tentu pasti mengetahui tokoh atau alamat mengenai mashab syiah, itu asumsiku. Saya pun mendaftarkan diri, dan perkuliahan pun berjalan. Yg semula niatku untuk mengetahui studi tentang syiah di kampus itu, saya malah jd tranding topik bagi dosen dan rektor setelah dgn berbagai macam pertanyaan pertanyaan yg justru membuat mata kuliah sering gaduh gara gara saya, saya mempertanyakan keabsahan hadis hadis dgn metode metodenya yg sangat rapuh. Contohnya dlm ulumul hadis dijelaskan tentang cara menetapkan hadis shohe dan tidak "pak darimana dasarnya buhari muslim punya hak menshohekan hadis dan mendoifkannya? Apa dia wakil Rasulullah dan wakil Tuhan?" Koq bisa keabsahan agama bersandar pada legitimasi manusia biasa? Agama macam apa ini? Koq nasib kebenaran akidah, ibadah ditentukan oleh manusia biasa yg tdk ada jaminan dirinya dari azab Allah? Gimana jika dia salah? Maka salah semua lah amal ibadah kita. Dan masih banyak lagi hingga kelas gaduh "siapa yg bisa menjamin bahwa perawi hadis itu benar benar jujur? Bagaimana jika mereka berkonspirasi dgn penguasa? Siapa yg bisa menjamin jika mereka tdk berkonspirasi atau tdk berkompromi dgn penguasa dzolim saat itu? Mengingat dinasti umayyah bgt berani membunuh cucu cucu Rasulullah? Jika cucunya aja dia berani bunuh, gimana dgn sekedar kata katanya? Sabda sabdanya? Tentu akan lebih berani lagi tuk dibunuh (dipalsukan), "kamu syiah yah?!!" Hardik dosenku "ya saya syiah.." dan bgtlah setiap hari kelas perkuliahan gaduh gegara saya debat kusir dgn dosen dlm berbagai hal, sampai ada dosen yg diberhentikan setelah debat panjang dan dia gak mampu menangkis setiap argumen saya. Alhasil kampus heboh, "hamka syiah" "ingkar sunnah!" Hehehe kadang saya senyum sendiri jika melihat dosen masuk kelas dgn begitu tegangnya :D
Hingga rektorat mengambil sikap, senat mahasiswa diperintahkan tuk menenangkan amukanku. Bahrun bin agil sekum senat mahasiswa menghampiri ku dan berkata "kamu ini seperti abang saya saja, setiap hari syiah syiah syiah aja yg dibahasnya" tau gak gimana perasaan saya yg ingin sekali bertemu org yg lebih dulu mengenal syiah? Setelah bingung mau belajar syiah sekian lama? "Abangnya abang syiah? Namanya siapa?" "Reza Fauzan Al Hamid, biasa dipanggil bib reza". "Abang tolong pertemukan saya dgn dia, saya sangat ingin ketemu" "tenang saja, sini abang pinjam motor mu dulu, abang mau jalan jalan dulu!" Gila benar benar nih abang, tau aja motor keren dipakainya lah motor ku entah kemana, dia baru balik 3 jam kemudian.
"Ente syiah? Belajar dari siapa?" Kata bib reza
"Ya saya syiah bib, dapat petunjuk dari mimpi" setelah basa basi
"Abang dia ini bikin kacau di kampus dgn syiah syiah syiah terus" kata Bahrun bin Agil. Akhirnya bib reza bercerita panjang lebar, mengenai syiah, dan saya kemudian berkata "bib ini adalah tanggung jawab antum, tanggung jawab ana dan kita semua yg telah mengenal syiah agar kita bisa membuat wadah informasi bagi mereka yg ingin belajar syiah". Awalnya bib reza ragu, tp saya kuatkan dirinya "Abang jangan ragu, ulama mana yg nanti mau protes suruh saya saja yg maju. Itu tanya bahrun, dosen ulumul qur'an, ulumul hadis, sejarah islam, semuanya tdk berkutik dgn dalil dalilku, jd bib bikin saja, soal ulama itu urusanku, saya mahasiswa sekolah tinggi islam, saya yg pasang badan" akhirnya bib reza menelpon ke gurunya di surabaya dan di jakarta tuk meminta pandangan, dan dari Jakarta kita malah diberikan nomor telepon ikhwan yg lain, diantaranya Syamsul Ali Jethro dan Mukrianto Rahim , keduanya adalah tokoh pergerakan mahasiswa di papua yg ternyata lebih dulu mengenal mazhab syiah sehinggga sdh terdata di Jakarta. Kemudian kita berkumpul dan membentuk wadah ahlulbait di papua. Dan ada bebarapa tokoh tokoh ikhwan dan akhwat yang lain yg tdk akan disebutkan namanya demi keamanan.
Sejak saat itulah perayaan asysyura mulai berlangsung di Papua.
2007 saya bermimpi dibanting dgn mudahnya oleh seorang lelaki yg bgt kuat, tubuh ku dgn mudahnya diangkat dan dibanting bgt saja. Lalu lelaki itu menduduki perut ku, dan kedua tangan ku dipegangnya dgn entengnya hingga saya yg meronta ronta sekuat tenaga tak berdaya seketika, dgn penuh emosi ku teriak "siapa kamu!!" Kemudian beliau berkata dgn begitu santunnya "Saya Imam Ali" kaget bercampur heran saya ternganga tdk percaya, lalu beliau merebahkan tubuhnya sehingga wajahnya dekat dgn wajahku lalu beliau membuka mulutnya dan meneteskan satu tetes air lidahnya ke mulut ku, setelah itu saya terbangun. Ya Allah benarkah Imam Ali as yg membagikan setetes air lidahnya yg mulia ini?
Dan percaya atau tdk sejak itu, dalil qur'an mengenai ahlulbait as akan mengalir bgt saja jika saya berdebat atau berdiskusi di fb sekalipun blm pernah saya mempelajarinya terlebih dahulu. Bahkan pernah dikirain marja (ulama) dari iran :D karena berdebat dgn salafi wahabi diberbagai grup dan dalil qur'an yg mengalir tiada hentinya.
Jadi jika anda ingin mencari dalil hukumnya mazhab syiah berdasar ayat qur'an ya silahkan tanya saya, insyaallah saya akan menjelaskannya dgn segamblang gamblangnya. Jika anda blm menemukan dalil qur'annya maka saya insyaallah akan menjelaskan dgn berbagai macam ayatnya. Bertanyalah krn akan ada ayat ayat qur'an yang anda bisa saksikan sebagai dasar terkuat mazhab ini.
Tanyakan jika anda masih ragu, tdk perlu berbuat anarkis dan kekerasan jika anda menyangka ini adalah kesesatan, bertanya lah kepadaku, saya akan menjelaskannya insyaallah sampai anda terpuaskan dgn ayat ayat suci. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar