Sabtu, 10 Juni 2017

PEMERINTAHAN ILAHIA (Bag : 3)

Pemerintahan Ilahia 3

Islam itu keteraturan, makanya demi keteraturan itulah aturan aturan diberlakukan dlm islam. Maka yg tdk teratur dan cenderung sporadis, itu bukan islam, sekalipun anda sdh mengaku bersyahadat. Dan karena itulah diwajibkan taat sami'na wa atho'na secara absolute tanpa boleh membangkang demi terciptanya keteraturan tersebut. Dan kewajiban taat itulah maka diperlukan pemimpin, muwalli, dan setiap ummat diwajibkan memiliki demi saling menciptakan keteraturan. Bahkan lebah, semutpun telah Allah ciptakan muwalli nya masing masing. Dan tiap koloni punya muwallinya masing masing sehingga tdk ada satupun lebah yg terbang diluar intruksi ratunya, muwallinya.

Sapi Betina (Al-Baqarah):148 - Dan bagi tiap-tiap umat ada muwallinya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Bahkan malaikat pun punya muwalli yaitu Allah SWT. Dan iblis masuk dlm satu komunitas ummat bersama para malaikat. Dan apa yg terjadi ketika satu anggota komunitas keummatan tdk mematuhi instruksi muwalli? Maka kemurkaan Allah yg tak terampuni. Iblis itu dilaknat bukan krn adam, jika ada yg beranggapan sprt itu maka dia terjebak dlm sudut pandang iblis

Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):12 - Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".

Iblis dilaknat krn tdk patuh pada muwallinya yaitu Allah. Apapun keputusan muwalli maka wajib dipatuhi sekalipun itu tdk masuk akal, laksana iblis yg merasa tdk masuk akal perintah muwallinya (Allah SWT)

Akibatnya? Allah mengusirnya dari keummatan para malaikat dan syurga, krn ummat malaikat tempatnya di syurga. Inilah akibatnya jika melawan muwalli, akan di usir dari keummatan.

Bgt pun umat islam, sekalipun sdh bersyahadat, sholat, puasa, jika melawan muwalli maka terusir dari ummat islam, tdk diakui sebagai ummat islam, apalagi memang gak punya muwalli sama sekali, maka jelas bukan umat islam.

Bgt pun adam as dan Hawa, terusir dari syurga krn tdk patuh pada larangan muwalli nya yaitu Allah SWT yg  melarang mendekati pohon khuldi. Ini bukan lagi mendekati bahkan memakannya. Jd bukan krn memakan buahnya, melainkan tdk mematuhi muwalli sehingga adampun harus keluar dari syurga, terusir dari ummat syurga, yg Allah sendiri sebagai muwallinya

Maka Adam as diturunkan ke dunia (tingkat bawah) untuk menjalani hukumnya. Dan hukuman itu adalah ujian apakah pantas diterima kembali ke dalam ummat syurga atau tidak? Maka Allah menurunkan perintah dan larangan Nya sebagai ujian untuk melihat apakah Adam as sdh patuh kembali seperti sedia kala?

Nah langit dan bumi inipun umatNya Allah, langit dan bumi ini satu ummat, dan muwallinya adalah Allah SWT, dan untuk menjalankannya maka Allah telah mengutus naibNya, pengganti-Nya, Khalifah-Nya, mereka inilah yg kemudian dikenal sebagai nabi dan rasul. Dan Adam as yg memang diciptakan untuk menjadi KhalifahNya harus menjalani tugasnya dlm keadaan terusir, artinya adam as pun tanpa makan buah khuldi harus turun menjalankan tugasnya sebagai naib muwalli langit dan bumi. Makanya dia disebut khalifah. Cuma bedanya dia turun dalam keadaan terusir, artinya dia sekalipun terusir tetap harus menjalankan tugasnya dan sekaligus ujian untuk dinilai masih layak atau tdk diterima dlm komunitas syurga.

Itu artinya Adam as adalah wakil muwalli (wakil Allah) artinya apa? Untuk menjadi wakil muwalli tdk harus sederajat dgn muwalli dlm kualitas, contohnya diatas. Allah muwalli, dan adam as adalah naibNya di dunia, maka adam tdk harus sama dgn Allah dlm kualitas krn memang mustahil bisa sama, krn tugas naib muwalli hanyalah menjalankan perintah dan larangan muwalli.

Sama dgn kita saat ini siapa Muwalli kita? Imam Mahdi as, lalu siapa Naibnya? Menurut kesepakatan umum adalah Imam Khamenei, maka kualitas imam Khamenei tdk mesti harus sama dgn Imam Mahdi as dan memang mustahil bisa sama. Bgt pun seterusnya naib muwalli harus punya wakil lagi di masing masing negara yg ada ummat islamnya, dan wakil naib muwalli tdk musti harus sama dlm kualitas dan memang tdk boleh sama krn bisa jadi pembangkangan layaknya iblis laknatullah. Maka wakil imam Khamenei wajib ada disetiap negara islam untuk menjalankan instruksi naib imam mahdi as.

Nah wakil imam Khamenei inilah yg harus dipatuhi siapapun dia, dan ini harus benar benar ada termasuk di indonesia. Dan dari dialah harus ditunjuk lagi wakilnya hingga ke daerah daerah. Sehingga tercipta keteraturan dlm pemerintahan ilahia, sekalipun tetap dlm hukum dan ideologi pancasila dan dlm pemerintahan Indonesia itu sendiri. Krn pemerintahan Ilahi cukup satu pusatnya, dan selainnya tdk boleh mendirikan lagi negara islam. Sprt cukup satu syurga dan bumi tdk perlu menjadi syurga tandingan. Demikian pun pemerintahan ilahia, cukup satu sebagai porosnya, muwallinya, yg selainnya cukup menjadi Sprt apa yg ada, dan justru terlarang menjadi negara islam tandingan krn akan terjadi pembangkangan Sprt iblis.

Krn itulah libanon tdk pernah mungkin jadi negara islam. Dia akan selamanya sprt itu krn jika berubah jadi negara islam maka akan terjadi pembangkangan. Inilah sebabnya syiah tdk mungkin membangun negara islam diluar iran, layaknya tdk mungkin bumi menjadi syurga tandingan.

Maka kita di Indonesia yg blm memiliki wakil naib muwalli, maka sejatinya bukan umat islam, krn terputus dlm garis muwalli. Ini harus diminta, harus ada musyawarah luar biasa syiah di Indonesia untuk meminta wakil naib muwalli (wakil imam Khamenei) di indonesia. Jika telah wujud maka yg membangkang itulah barisan iblis.

Nah jika tdk maka sama saja kita menolak pemerintahan ilahia.

Tugas wakil imam Khamenei itulah yg akan membentuk bidang bidang tugas perwakilannya dlm urusan urusan Sprt ekonomi keummatan, petugas pengumpul khumus, zakat dll, yg dikelola demi kesejahteraan seluruh muslim di Indonesia. Jika hal ini ada maka tdk akan ada nasib sodara seakidah kita korban sampang yg terlunta lunta. Dan bgt pun tdk akan ada perpecahan dan saling serang sesama muslim, ini harus diwujudkan, jika tdk maka kita tdk bisa disebut umat islam. Bahkan jika kita membangkang maka akan masuk dlm barisan iblis laknatullah 'alaihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar