Dinul Islam, Yuk belajar Dinul lslam 2
Pada status sebelumnya telah saya jelaskan kisah mimpiku, mungkin bukan mimpi melainkan penglihatan pada saat mati namun dihidupkan kembali. Dlm mimpi itu (penglihatan itu) saya dijemput oleh kapal tak bernahkoda, yg kemudian saya simpulkan bahwa tak bernahkoda sama saja tak beri-mam sehingga amal ibadahku dinilai buruk sekalipun semua amal sholeh telah kulakukan bahkan jauh sebelum akil baliq, tp semua sia sia krn tdk memiliki imam. Karena kasih sayang Allah maka saya dituntun menuju petunjuk.
Lalu benar kah jika tdk memiliki imam pasti sia sia? Mari perhatikan ayat berikut ini
Yauma nad'u kulla unasim (an-nnas) bi imamihim; (al isra :71)
Pada hari Kami panggil setiap manusia dgn imannya masing masing.
Faman utiya kitabahu biyaminihi; maka siapa yg diberikan kitab catatan amal disebelah kanannya
Faulaika yaqrauna kitabahum; maka mereka itulah (para imam) yang akan membacakan kitab mereka (manusia tersebut)
Wala yudzlamuna fatiilan; dan mereka tdk akan didzolimi sedikitpun
Pada ayat ini dijelaskan bahwa besok ketika seseorang itu meninggal maka di akhirat kelak dia akan dipanggil dgn imamnya masing masing. Untuk apa dipanggil dgn imamnya masing masing? Ya tentu untuk membaca kitab amal perbuatan kita, sebab bukan kita yang akan membacakan buku catatan amal perbuatan kita, bukan pula malaikat, melainkan para imam tersebut, mengapa? Karena demikianlah untuk menjaga netralitas Allah, sebab malaikat tentu berpihak pada Allah dan ketika malaikat yg membacakan maka manusia tentu akan merasa tdk mendapatkan keadilan, krn bisa jd malaikat tdk netral dlm memaparkan catatan perbuatan, dan manusia bisa saja menolak bacaan tersebut sebagai sebuah pengada adaan semata dari malaikat (ngarang doang dari malaikat demi menjerumuskan manusia) maka sebagaimana ayat diatas
Wala yudzlamuna fatilan; dan mereka tdk didzolimi (dirugikan) /tdk mendapatkan keadilan, tdk dianiaya sedikitpun. sedikitpun tdk akan dirugikan. Allah akan berbuat pengadilan kelak dgn seadil adilnya, yg bahkan org yg akan membacakan kitab catatan amal perbuatan manusia bukan dari pihak Allah atau pihak yg diadili (manusia) melainkan para imam
Yauma yakumu ruhu wal malaikatu soffan, pada hari kami berdirikan (bangkit kan), bariskan ruh dan malaikat bersaf saf (berbaris baris)
La yatakallamuna ; tdk ada yg (boleh) berkata kata
Illa man adzina lahurrahamanu : kecuali siapa yg diberikan izin oleh Tuhan Yang Maha Pemurah
Wa qala sawaban : dan dia mengucapkan kata yg benar
Q.S. An Naba 38
Tdk ada yg akan berkata kata sekalipun malaikat dan ruh yg berbaris baris dlm penghakiman, dlm pengadilan Ilahi kelak kecuali siapa yg diberikan izin olehNya yg pasti dia akan berkata benar (tdk akan berbohong sedikitpun) mereka ini adalah para Imam yg suci dari kedustaan, yg pasti tdk akan berbohong.
Para imam ini ditugaskan untuk membacakan kitab amal manusia yg diberikan di sebelah kanan terdakwa (manusia), dan imam akan membacakannya dgn sebenar benarnya tanpa merugikan manusia tersebut. Para imam inilah yg dimaksud sebagai pembaca catatan Amal sekaligus jd saksi atas perbuatan manusia
Sapi Betina (Al-Baqarah):143 - Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu ( ??? ), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
Perhatikan pada ayat 143 diatas, siapa yg dimaksud dgn kamu itu? Yg akan menjadi saksi bagi perbuatan manusia? Apakah umat islam? Tentu tdk mungkin krn umat islam pun akan diadili, dan tdk mungkin yg tersangka dlm barisan yang akan diadili bisa menjadi saksi bagi sesama tersangka, atau sesama terdakwa,,apalagi tdk ada yg boleh berbicara kecuali dia berkata benar demi tegaknya keadilan, maka tentu kita tdk mungkin jd saksi bagi org lain krn kita pun sedang antri dlm barisan panjang umat manusia seluruhnya. Maka imam inilah yg akan jd saksi bagi kita, akan membacakan kitab catatan kita dan kita akan dipanggil ke hadapan mahkamah Ilahia beserta imam tersebut! Maka yg tdk berimam? Akan saya jelaskan pada bagian ke 3 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar