Kamis, 24 Mei 2018

Perbedaan antara Nabi dan rasul saksi

Ada sebuah pertanyaan yang muncul berkenaan dengan rasul saksi Imam Ali as

Bukankah KERASULAN itu di dapatkan setelah diangkat menjadi Nabi. Sedangkan Allah swt menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saww adalah penutup para Nabi.

Penutup para nabi

Imam Ali as dan Imam Imam as yang lain sejumlah 12 orang itu bukan ada setelah nabi,  meliankan satu paket dengan kenabian Muhammad saw,  sebagai rasul rasul saksinya

Artinya mereka tidak terpisah dari Nabi Muhammad saw,  mereka bagian dari segolongan rasul yang diperikutkan kepada rasul yang lain sebagai saksinya

Orang-orang mukmin (Al-Mu'minūn):44 - Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia), maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman.

Artinya satu masa kenabian syariat itu isinya bukan hanya nabi pembawa syariat itu saja yang ada melainkan juga didalamnya ada para rasul rasul saksinya.

Ibarat pilot (kapten) maka ada satu paket yang ikut bersamanya yaitu Copilot Copilotnya,  dan pramugari pramugarinya

Jika dikatakan pilot A maka itu sdh termasuk didalamnya satu paketnya

Begitupun imam Ali as dan kesebelas yang lain bukan ada setelah nabi,  melainkan satu paket dengan kenabian Muhammad saw, karena tugas kenabian Muhammad saw belum berakhir sampai datang nabi baru dengan syariat barunya dan rasul rasul saksi yang baru pula. Inilah yang tidak ada lagi,  tidak ada nabi baru dengan syariat dan rasul rasul saksinya lagi. Makanya disebut penutup nabi nabi (nabi syariat)

Itu artinya Imam Ali as,  rasul tanpa wahyu khusus kenabian.  Berbeda dengan Nabi Harun as,  mengapa demikian?  Itu karena al bayyinat nabi Musa as itu sendiri. Apa al bayyinat nabi musa as?  Salah satunya tongkat. Sebelum kita membicarakan tongkat nabi musa as,  mari kita ulang pembahasan sebelumnya, bahwa al bayyinat para nabi itu bukan hanya diturunkan pada nabi pembawa al bayyinat saja melainkan diturunkan kepada juga rasul saksinya

Nabi Yunus (Yūnus):75 - Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.

Orang-orang mukmin (Al-Mu'minūn):45 - Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata,

Nabi-Nabi (Al-'Anbyā'):48 - Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Al bayyint Musa as sejatinya bukan diturunkan hanya kepada musa as saja melainkan juga kepada Harun as,  yang dalam perakteknya Musa as lah yg memegangnya dan harun as yang menyaksikannya.  Ini cara Tuhan memperkuat nabi pembawa syariatNya yang dalam hal ini adalah  musa as.

Pembeda (Al-Furqān):35 - Dan sesungguhnya kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).

Sebagai pembantu,  penguatnya,  padahal al bayyinat al bayyinat itu sejatinya juga milik harun as. Bagaimana cara pelaksanaannya? Nabi Harun as juga mendapat wahyu tapi bukan wahyu syariat melainkan wahyu bagaimana cara bertindak sebagai saksi dan cara bekerjanya mukjizat yang dipegang musa as.

Ini adalah garis besar cara kerja sama antara pemegang al bayyinat dan saksinya,  bahwa al bayyinat itu, milik bersama,  diturunkan kepada keduanya namun pada pelaksanaannya satu maju kedepan sebagai pembawa dan satu mundur kebelakang menjadi saksi dan pembenar, penguat atau peneguh

Ţāhā:31 - teguhkanlah dengan dia kekuatanku,

Ţāhā:32 - dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku,

jadi rasul saksi adalah sekutu, teman sekerja,  partner, rekan sejalan dalam membawa al bayyinat kepada ummat.

Karena salah satu al bayyinat nabi Muhammad saw adalah al qur'an bebeda dengan musa adalah tongkat sehingga butuh wahyu kepada Harun agar dia paham apa yang harus dilakukan ketika menghadapi Firaun as,  ingat Harun as pun diutus kepada firaun hanya saja mutakallimnya atau pembicaranya adalah Musa as dan Harun diam menyaksikan, maka pada al qur'an semua keterangan apa yang harus dilakukan oleh rasul saksi sudah termuat di dalamnya. Sehingga tidak membutuhkan lagi wahyu diluar al qur'an demi menjelaskan apa yang harus dilakukan imam Ali as agar al bayyinat nabi saw bisa berfungsi sempurna. Tau dari mana? bukankah wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw kenapa bisa imam Ali as juga ikut mengetahuinya? Ya itulah yang namanya Al bayyinat, mukjizat. Karena Al bayyinat nabi muhammad saw juga adalah untuk imam Ali as maka begitu al qur'an diturunkan maka serta merta imam Ali as menjadi paham apa isi wahyu itu

Laba-laba (Al-`Ankabūt):49 - Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.

Maka dengan demikian tidak dibutuhkan lagi wahyu tambahan Kepada imam Ali as

jadi jika rasul yang lain harus jadi nabi dulu (mendapatkan wahyu kenabian)  baru menjadi rasul,  maka wahyu kenabian Imam Ali as adalah al qur'an itu sendiri, karena al qur'an adalah al bayynat yang  bukan hanya untuk  nabi Muhammad saw seorang tapi juga kepada Imam Ali as hanya saja dalam prakteknya,  Nabi Muhammad saw yang maju ke depan dalam membawakannya kepada ummat dan Imam Ali as sebagai saksinya, layaknya al bayyinat yang terjadi pada nabi Musa  dan Harun as

makanya ada ayat seperti ini

Kemenangan (Al-Fatĥ):8 - Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,

Kemenangan (Al-Fatĥ):9 - supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.

kata kamu dalam ayat al fath ayat 8 dianggap merujuk pada Nabi muhammad saw, padahal ada ayat selanjutnya bahwa agar "kamu" pada ayat 8 bisa beriman pada Allah dan RasulNya,  masa nabi disuruh beriman pada RasulNya? 

Itu artinya ayat ini turun khusus kepada Imam Ali as dan kesebelas imam yang lain,  hanya saja turunnya lewat nabi Muhammad saw.

Nah ayat ini diperkuat lagi dengan ayat selanjutnya

Kemenangan (Al-Fatĥ):10 - Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

bahwa siapa yang telah berjanji setia kepada "Kamu" (imaman)  maka Tangan Allah diatas tangan mereka dan mendapat pahala yang besar, ini persis perjanjan pengangkatan 12 imam imam pada zaman musa as

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Sebaliknya yang tidak berjanji setia pada "kamu" (imaman)  dialah yang tersesat dari jalan yang lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar