Sahabat nabi, siapa yang tidak mengenal mereka? Namanya masyur di seantero jagad islam, diangung agungkan sebagai mahluk terbaik dari semua manusia, dijadikan teladan bagi ummat setelahnya, bahkan islam hari ini banyak yang lahir dari kontribusi mereka. Apa yang melatar belakangi sehingga umat islam begitu memuja dan memuji mereka? Karena ayat ini
Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Ayat ini nampaknya begitu sakti sehingga menjadikan mereka dewa dewa dimata ummat islam sejak 1300 tahun lalu hingga hari ini. Tapi sayangnya mereka lupa bahwa ada ayat yang lain yang menjelaskan bahwa para sahabat nabi hampir berpaling dari Allah swt, atau mau kafir kembali, yaitu pada akhir masa kenabian Muhammad saw, yaitu pada momen perang tabuk, dimana semua sahabat diuji dengan ujian yang sangat berat
Muĥammad:31 - Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.
Dan terbukti, mereka hanyalah sekumpulan manusia manusia yang memiliki iman paling tidak berharga, ibarat emas diuji dan diuji, mereka ternyata hanyalah sekumpulan emas emas palsu dengan kemilau yang menyesatkan
Betapa tidak? Mereka setelah diuji dalam perang tabuk itu dengan kehausan dan kelaparan, maka satu persatu iman mereka gugur dan tak tersisa, mereka hampir berpaling dari Allah
Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir BERPALING (MAU KAFIR KEMBALI) , kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,
"Itukan hampir berpaling? Bukan berpaling sesungguhnya?"
Hampir berpaling atau hampir kafir itu artinya sudah meninggalkan rumah keimanan tapi belum sampai ke rumah kekafiran, ibarat anda hampir sampai ke kantor, maka anda sudah meninggalkan rumah tapi belum sampai dikantor. Demikian pula dalam islam, hanya ada dua rumah, rumah keimanan dan rumah kekafiran. Hampir berpaling atau hampir kafir itu artinya anda telah meninggalkan rumah keimanan dan belum sampai ke rumah kekafiran, dan itu artinya anda sudah tidak beriman
Dosa besar, fasik
"tapi kan mereka sudah bertobat dan Allah menerima taubat mereka bukan? Lalu dimana salahnya?"
Benar, mereka telah bertaubat, dan Allah menerima taubatnya dengan ketentuan memperbaiki diri, mengapa demikian? Karena itulah ketentuan yang tertulis dalam aturan pertobatan kepada Allah
Lebah (An-Naĥl):119 - Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu DAN memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pertanyaannya adalah apakah Abu bakar masuk atau tidak di dalam golongan Muhajirin dan ansor yang Allah sebutkan mau berpaling lalu Allah menerima taubat mereka dalam at taubah 117? Termasuk bukan? Nah karena termasuk itulah maka dia juga masuk kedalam orang orang yang diperintahkan nabi ikut kedalam program perbaikan diri dalam misi jihad dibawah komando usamah bin said bin haritsah, lalu dia meminta izin tuk tinggal dan diizinkan nabi menjadi imam untuk orang orang yang tinggal.
Itu artinya dia menolak memperbaiki diri dan dijadikan imam sholat bagi orang orang yang tinggal atau orang orang yang menolak memperbaiki dirinya dengan alasannya masing masing.
Itu artinya abu bakar adalah imam bagi mereka yang menolak memperbaiki dirinya dihadapan Allah swt, karena yang tinggal di madinah adalah orang orang yang menolak memperbaiki dirinya dalam perang usama, kecuali yang tinggal tidak ikut perang karena harus merawat nabi saw yang sakit parah yaitu Imam Ali as dan ibnu Abbas
Tapi imam Ali as ikut sholat di belakang abu bakar bukan? Ya karena emang nabi sudah menetapkan bahwa abu bakar imam bagi orang yang menolak memperbaiki diri, maka saat itu pula abu bakar pemegang kedaulatan bagi orang orang yang menolak memperbaiki dirinya. Dan yang ada saat itu dimadinah hanyalah jamaah kaum penolak tobat, dan pemegang kedaulatan atas mereka adalah abu bakar laknatullah alaihi, maka imam Ali as wajib taat kepada pemegang kedaulatan saat itu yang ada yaitu abu bakar didalam sholat. Karena demikianlah aturan kedaulatan, karena yang menjadi imam bagi orang orang berdosa adalah abu bakar, itu artinya abu bakar adalah imamnya kaum berdosa. Kaum fasik lagi menolak taubat. Maka kelak dia akan dipanggil sebagai imam bagi kaum berdosa
Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):71 - (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya (Imamnya) ; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka MEREKA ini akan MEMBACA KITABNYA itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
Maka saat manusia dibangkitkan maka abu bakar akan dipanggil sebagai Imam bagi kaum pembangkang, fasik lagi menolak memperbaiki diri dan dialah yang akan membacakan kitab mereka semua yang berdosa dari umat islam
sebaliknya Imam imam as yang maksum akan dipanggil sebagai imam bagi orang orang beriman lagi bertaubat dan imam imam yang suci ini akan membacakan pula kitab catatan kebaikan
lalu bagaimana dengan sahabat yang lain? Ternyata mereka pun tidak memenuhi syarat dalam pertobatan, karena mereka tidak memenuhi perintah untuk memperbaiki diri, seharusnya mereka berangkat perang dibawah komando usamah, mereka malah kembali pulang tanpa memenuhi perintah nabi saat itu
itu artinya tobat mereka batal, ditolak oleh Allah swt
mereka tetap dalam kefasikan
"jadi gimana dengan ayat at taubah 100, kan kaum muhajirin dan ansor sudah diridhoi bukan?"
ya itu sebelum mereka jatuh dalam kefasikan dan menolak memperbaiki diri, maka ayat itu tidak berlaku lagi bagi mereka, telah digantikan dengan at taubah 117 sebagai penggantinya.
Lebah (An-Naĥl):101 - Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai PENGGANTINYA padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Pertanyaan yang muncul dari kolom komentar
"Lalu bagaimana dgn Status Syd Ali as n Ibnu Abbas yg tak ikut perang dgn Usama (alasan menjaga Rasulullah sakit ? Apakah tiada isteri dan keluarga yg lain unk merawat Rasulullah Saw ')"
Rasulullah saw sakit keras, pingsan berkali kali, beliau diambang maut, maka harus ada dua laki laki yang berada disekitarnya
Imam Ali as dan Ibnu Abbas adalah dua keluarga terdekat nabi, wajib baginya tinggal disisi nabi
Jamuan (Al-Mā'idah):106 - Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan dimuka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, jika kamu ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-orang yang berdosa".
Beliau berdua tidak diperintahkan nabi untuk ikut, karena beliau berdua yang memapah nabi jika nabi ingin berdiri
Mengapa Imam Ali as tidak ikut perang dibawah usamah? Itu krn beliau tidak termasuk dalam pasukan tabuk yang mau berpaling, sedang perang usamah adalah perang terakhir sebagai bentuk ujian pertobatan atas kesalahan mau berpaling pada perang tabuk
Lalu pertanyaan selanjutnya "Siapa saja sahabat yang hampir berpaling masa perang 'tabuk' ?!"
Dalam ayat itu dikatakan "segolongan kaum muhajirin dan ansor" itu artinya tidak semuanya karena emang tidak semuanya ikut perang, ada yang tinggal dan ada yang menolak ikut. Nah Allah menggunakan kata segolongan karena segolongan yang lain Allah jelaskan pada ayat setelahnya yaitu 3 orang yg juga berdosa
Imam Ali as termasuk pada golongan yang tidak ikut krn atas perintah nabi saw dalam menjaga wanita dan anak anak, maka mereka yg diuar itu yang tinggal tanpa uzur jugaa bersalah
Nah abu bakar masuk pada ayat at taubah 117, yaitu segolongan yang ikut nabi saat perang tabuk dan mau berpaling
Makanya ayatnya jelas
Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang MENGIKUTI NABI DALAM MASA KESULITAN (PERANG TABUK) , setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling,
(karena segolongan yang lain akan Allah jelaskan pada ayat 118 nya)
kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,
Nih segolongan yang lain
Pengampunan (At-Tawbah):118 - dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Itu artinya hampir semua sahabat jatuh kedalam kefasikan, kecuali Imam Ali as dan mereka yang benar benar memperbaiki diri setelah itu dalam program pertobatan yaitu dalam perintah perang dibawah komando usamah bin said bin haritsah
Tapi sayangnya mereka tidak melakukannya, mereka kembali ke madinah tidak menunaikan perang tersebut dimasa nabi.
Maka fasik, hal ini masih bisa diampuni mana kala mereka meletakkan kedaulatan Allah atas kepemimpinan kepada rasul Imam Ali as, setelah kematian Nabi Muhammad saw
Tapi hanya beberapa orang saja yang memenuhi hal ini selainnya menolak bahkan mereka merampas kedaulatan Allah itu dan meletakkan ke pundak abu bakar, maka mereka ramai ramai kufur kepada kedaulatan Allah
Mengapa demikian?
Itu karena hak dalam memimpin ummat adalah hak Allah, ini kedaulatan Allah dan Allah menyerahkan kedaulatanNya itu hanya keatas pundak rasul rasul tidak pernah selainnya.
Maka khalifah sesudah nabi wajib seorang rasul, tidak bisa selainnya
Nah abu bakar itu rasul atau bukan? Jika bukan maka dia telah merampas kedaulatan Allah
Imam Ali as adalah rasul, maka kepundaknyalah kepemimpinan islam harus diletakkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar