Senin, 21 Mei 2018

Kekafiran massal ummat islam

Ada satu ayat yang sangat kuat. Ayat ini meruntuhkan semua akidah ummat islam dimanapun dan dalam golongan manapun selain syiah. Gak percaya?  Yuk saya perkenalkan ayat yang paling ditakuti oleh syaitan dan iblis.  Ini dia Hud 17!!

Ada apa dengan Hud 17?
Dalam Hud 17 ada satu pertanyaan Allah yang sangat sulit untuk dibantah oleh siapapun,  karena dalam Ayat ini Allah dengan Kemaha sempurnaanNya menunjukan ada dua rasul yang Dia utus kepada ummat islam,  dan salah satunya diingkari yang menyebabkan semua umat islam kafir secara massal

Yuk mari saya jelaskan,  dan tolong disimak baik baik karena penjelasan ini tidak muncul sembarangan, dan penjelasan ini tidak pernah muncul sebelumnya selama kurang lebih 1300 tahun lamanya. Maka anda semua termasuk beruntung karena anda semua adalah umat akhir zaman

Perhatikan ayatNya baik baik karena akan saya jelaskan panjang lebar

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) ORANG-ORANG yang ada mempunyai BUKTI YANG NYATA (al qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad saw)  dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Ini adalah terjemahan ayatnya yang saya copykan

Dalam ayat itu Allah bertanya "Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata dan diikuti pula oleh seorang saksi dariNya?" ini pertanyaan Allah dan wajib kita jawab,  dan sebelum menjawab maka pasti kita wajib mengerti dahulu siapa yang ditanyakan dalam ayat tersebut bukan?  Ada dua orang yang Allah sebutkan dalam ayat tersebut
Pertama,  siapa orang yang mempunyai bukti yang nyata
Kedua,  siapa saksi yang mengikuti pemilik bukti yang nyata

Nah sebelum anda mengerti siapa yang dimaksud dalam ayat tersebut maka anda harus tau dulu dong siapa pemilik bukti yang nyata  baru menanyakan siapa saksinya bukan?  Kan seperti itulah urutan pertanyaannya bukan?

Nah siapa pemilik bukti yang nyata menurut kalian?

Mari kita baca ayat berikut

Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Nah jika kalian sudah mengetahui bahwa pemilik bukti yang nyata itu adalah nabi Muhammad saw sesuai as saf ayat 6, maka siapa saksinya? Hanya ada tiga nama yang disampaikan ulama masyur ibnu katsir dalam tafsirnya

1. Nabi Muhammad saw,  nama ini gugur dengan dalil Q.S. as Saf ayat 6
2. Jibril as
3. imam Ali as

Jadi hanya tersisa 2 nama,  jibril as dan Imam Ali as

Maka siapa diantara keduanya yang menjadi saksi atas bukti yang nyata itu?
Nah untuk menjawabnya maka anda harus mengetahui dahulu apakah bukti yang nyata itu sama dengan kitab?  Jawabannya "Tidak sama"

Besi (Al-Ĥadīd):25 - Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa BUKTI -BUKTI YANG NYATA dan telah Kami turunkan bersama mereka Al KITAB dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Dia mengutus para rasul dengan membawa
1. Bukti yang nyata
2. Al Kitab
3. Neraca (Hikmah)

Itu artinya Bukti yang nyata bukanlah Kitab, melainkan mukjizat

Ţāhā:72 - Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada BUKTI -BUKTI YANG NYATA (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.

Maka yang Allah tanyakan dalam Hud 17 bukan saksi kitab melainkan saksi bukti yang nyata,  mukjizat,  bukti yang nyata adalah mukjizat,  apa mukjizat Nabi Muhammad saw? wajahnya bercahaya bagai bulan purnama,  menyala kayak lampu disiang hari, jarinya mampu mengeluarkan air,  bisa membela bulan, itu bukti yang nyata namanya dan ini ada saksinya dari Allah,  saksi yang menyaksikan bahwa apakah bukti yang nyata itu sudah ditunjukkan para nabi kepada ummat atau belum? Maka wajib disertakan saksi dari Allah tuk menyaksikan apakah nabi pembawa bukti yang nyata telah menyampaikan bukti tersebut kepada manusia atau belum

Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):105 - wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".

Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):106 - Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar".

Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):107 - Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.

Siapa saksi dari Allah yang diutus bersama Musa saat dia menyampaikan bukti yang nyata kepada manusia (firaun dan kaumnya?)

Nabi Harun as

Ţāhā:43 - Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;

Itu artinya setiap pembawa bukti yang nyata selalu didampingi oleh saksi dari Allah (rasul saksi)  untuk menyaksikan apakah sang nabi telah menyampaikan, menunjukkan bukti yang nyata tersebut kepada manusia atau belum?

Karena itulah bunyi ayatnya dalam hud 17 sangat jelas

Afaman kana ala bayyinatin mirrobbihi
Apakah sama orang yang mempunyai bukti yang nyata

Wayatluhu syahidun min Hu
Dan diikuti pula seorang saksi dari Allah?

Harus selalu ada rasul saksi yang menyertai nabi pembawa bukti yang nyata

Nah jika Nabi Muhammad saw yang datang membawa bukti yang nyata, maka siapa rasul saksinya laksana Harun as pada Musa as?

Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya AHMAD (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Jika Nabi Muhammad saw adalah pembawa bukti yang nyata maka siapa rasul saksi yang datang bersamanya layaknya Harun as bersama Musa as?

Jawabannya ada dalam hadis ini

أَلَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى إِلَّا أَنَّهُ لَيْسَ نَبِيٌّ بَعْدِي

Tidakkah engkau rela kedudukanmu dariku seperti kedudukan Harun dari Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku.

Hadist ini memiliki banyak riwayat, diantaranya:

Shahih Bukhari 4064: Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu’bah dari Al Hakam dari Mush’ab bin Sa’ad dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menugasi Ali bin Abu Thalib untuk menjaga kaum muslimin ketika terjadi perang Tabuk.” Ali berkata; “Ya Rasulullah, mengapa engkau hanya menugasi saya untuk menjaga kaum wanita dan anak-anak?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak inginkah kamu hai Ali memperoleh posisi di sisiku seperti posisi Harun di sisi Musa, padahal sesudahku tidak akan ada nabi lagi?” Abu Daud berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam Aku mendengar Mus’ab.
Shahih Muslim 4419: Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu’bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi Waqqash dari Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menugasi Ali bin Abu Thalib ketika terjadi perang Tabuk.” Ali berkata, “Ya Rasulullah, mengapa engkau hanya menugasi saya untuk menjaga kaum wanita dan anak-anak di rumah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak inginkah kamu hai Ali memperoleh posisi di sisiku seperti posisi Harun di sisi Musa, hanya sesudahku tidak akan ada nabi lagi?” Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin Mu’adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu’bah melalui jalur ini.
Shahih Muslim 4421: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu’bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sa’ad bin Ibrahim Aku mendengar Ibrahim bin Sa’ad dari Sa’ad dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda kepada Ali; Tidakkah kamu rela bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan Musa?“
Sunan Tirmidzi 3663: Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Syarik dari Abdullah bin Muhammad bin ‘Aqil dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ali: “Kedudukanmu bagiku ibarat kedudukan Harun dari Musa, hanya saja tidak ada Nabi sesudahku.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib melalui jalur ini, dan dalam bab ini, ada juga riwayat dari Sa’d, Zaid bin Arqam, Abu Hurairah dan Ummu Salamah.”
Sunan Ibnu Majah 112: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sa’d bin Ibrahim ia berkata; aku mendengar Ibrahim bin Sa’id bin Abu Waqqash menceritakan dari Bapaknya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda kepada Ali: “Apakah kamu tidak ridla, jika kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa.”
Musnad Ahmad 1498: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam dari Mush’ab bin Sa’d dari Sa’d bin Abu Waqash berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat Ali bin Abu Thalib (sebagai pengganti beliau) pada saat Perang Tabuk, kemudian Ali RAdhiallah ‘anhu berkata; “Wahai Rasulullah, apakah anda meninggalkanku bersama para wanita dan anak-anak!” beliau bersabda: “Tidakkah kamu rela bahwa kedudukanmu denganku seperti kedud

Jadi sudah tahukan bahwa siapakah saksi yang diutus Allah tuk menjadi saksi bahwa nabi telah menunjukkan bukti yang nyata kepada ummat manusia?  Ya Imam Ali as

Dialah rasul saksi yang disebut dalam Hud 17 dan yang ditolak hampir semua umat islam.  itu artinya menolak Rasul Allah, dan itu artinya adalah kekufuran massal.

segera lah bertobat saudara ku semua

lalu bagaimana umat islam bisa kecolongan dengan hal ini?  Itu karena al qur'an Allah khususkan bagi Nabi Muhammad saw sebagai bagian dari  mukjizat itu sendiri, disitulah awal kecolongannya

"Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Quran yang lain dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)"." Yunus (10:15)

"Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata," Al-Bayyina (98:1)

"(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran)," Al-Bayyina (98:2)

"di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus." Al-Bayyina (98:3)

itu artinya al qur'an terkhusus menjadi mukjizat nabi Saw,  dan karena al bayyinat itu adalah mukjizat dan harus disaksikan saat disampaikan kepada ummat maka mukjizat itu harus disaksikan layaknya mukjizat tongkat yang disampaikan oleh  musa as pada Firaun dan disaksikan oleh Harun as

Itu artinya posisi al bayyinatnya yang disaksikan, krn dalam Hud 17 yang Allah sebut adalah al bayyinatnya,  inilah yang disaksikan oleh rasul dari Allah layaknya harun as menyaksikan musa as menyampaikan bukti yang nyata (tongkat) bukan kitab,  karena pada musa as kitab bukan mukjizatnya

maka disinilah para mufassirin salah menafsirkan saksi dalam Hud 17 yaitu jibril as

Wanita (An-Nisā'):166 - (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.

hal ini terjadi karena mereka tidak melihat bahwa al bayyinat dan kitab adalah dua hal yang berbeda dan hanya pada Nabi Muhammad saw saja al qur'an menjadi al bayyinat

sehingga jika yang ditanyakan adalah saksi al bayyinat maka harus rasul saksi yaitu manusia

sedangkan jika ditanyakan adalah saksi kitab maka malaikat bisa menjadi saksinya, makanya jibril bisa masuk dalam saksi tersebut

karena itulah untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan maka Allah memakai kata al bayyinat dan mengikutkan nama musa as dalam ayat tersebut

Waming Koblihi Kitabu Musa Imaman warahmatan

Dan diperkuat lagi dengan ayat  setelahnya

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,

bahwa saksi yang dimaksud dalam Hud 17 akan berbantah bantahan dengan manusia berdosa di akhirat kelak, dan malaikat tidak memiliki potensi berbantah bantahan karena dia tercipta dari cahaya yang patuh dan taat

Inilah yang disebut Kemahasempurnaan Allah dalam menunjukkan Hud 17, diatur sedemikian rupa agar manusia tidak salah menafsirkan sehingga bisa kafir secara massal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar