Rabu, 16 Mei 2018

Kemaksuman

Maksum artinya terjaga dari dosa dan perbuatan salah

Siapa yang dimaksud dengan mereka yang maksum

Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):33 -  Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Dalam ayat ini Allah memakai kata wayuthohirukum tathiro,  dari kata thoharo,  bersuci,  jadi wayuthohhirukum tathhiro artinya mensucikan kamu sesuci sucinya

Siapa yang Allah sucikan sesuci sucinya?  Ahlulbait as

Siapa mereka? Mereka adalah Imam Ali as,  Zaidah Fatimah as,  imam Hasan as dan Imam Husain as

Mereka inilah yang disucikan Allah sesuci sucinya,  maksum,  terjaga dari dosa dan kesalahan

Caranya bagaimana?

Nih saya jelaskan

Semua manusia itu terlahir suci,  siapapun dia sekalipun firaun laknatullah alaihi

Bangsa Romawi (Ar-Rūm):30 - Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

Dan gak ada perubahan pada fitrah itu,  dia akan tetap suci sampai ketempelan rijsa,  atau kotoran jiwa.  Jadi kotoran sifatnya hanya nempel,  sehingga manakala seseorang bertobat dan masuk islam maka rijsa itu luntur dan menyebabkan dirinya suci kembali,  makanya orang itu kemudian disebut kembali fitri,  suci.

Nah seseorang yang bisa menjaga dirinya dari ketempelan rijsa atau kotoran inilah yang disebut maksum,  mampu memelihara dirinya dari dosa dan maksiat serta kesalahan,  dan ini sangat sulit kecuali ada karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu berupa ilham untuk selalu terjaga dari ketempelan kotoran jiwa atau rijsa tersebut

Matahari (Ash-Shams):8 - maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.

Matahari (Ash-Shams):9 - sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

Matahari (Ash-Shams):10 - dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Jadi semua dibantu oleh Allah berupa ilham,  agar orang tersebut selalu terjaga dari dosa dan kesalahan

Nah inilah yang terjadi pada ahlulbait as, mereka senantiasa diberikan ilham oleh Allah agar terjaga dari salah dan dosa,  itulah makna dari wayutohhirukum tathiro,  mensucikan kamu dengan sesuci sucinya

Hal ini tentu karena kemampuan mereka dalam menerima ilham,  hal ini diturunkan dari garis darah mereka yang berasal dari garis nabi nabi

Besi (Al-Ĥadīd):26 - Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada KETURUNAN KEDUANYA KENABIAN dan Al KITAB, maka di antara mereka ada yang MENERIMA PETUNJUK dan banyak di antara mereka fasik.

Artinya jika mereka tidak memiliki kemampuan menangkap ilham Allah maka sama saja,  mereka akan mudah ketempelan rijsa atau kotoran jiwa sehingga tidak mampu menghindar dari salah dan dosa

Dan kemampuan ini menurun hingga ke imam Mahdi as,  maka dengan ilham pula maka Imam Mahdi as muncul pada waktu yang diperintahkan Allah padanya,  jadi Imam Mahdi as bukan asal muncul saja,  melainkan atas perintah Allah lewat ilham yang diberikan Allah kepadanya

ilham ilham inilah yang menjadikan para imam imam atau rasul rasul saksi menjadi terpelihara dari dosa dan kesalahan atau maksum

Lalu mengapa mereka mesti dijadikan maksum atau diberikan ilham agar selalu maksum?  Bukankah ini tidak adil?

Mereka selalu diilhamkan agar tidak pernah berbuat salah itu karena mereka memiliki tugas yaitu menjadi rasul rasul saksi,  sebab jika saksi berbuat salah maka kesaksiannya menjadi tergugat atau diragukan kelak,  karena mereka yang bisa salah maka bisa salah pula dalam bersaksi maka mereka harus tidak boleh salah dan keliru karena berkaitan dengan tugasnya sebagai rasul rasul saksi jadi bukan karena Allah menganaktirikan yang lain atau tidak adil,  melainkan sebagai jalan menjaga agar ada saksi yang dapat dijadikan alat tuk menolak bantahan bantahan manusia berdosa kelak

Wanita (An-Nisā'):165 - (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar