Minggu, 10 Juni 2018

Suhufan muthoharotun dalam al bayyinat ayat 2 itu bukan al qur'an?

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Dalam ayat ini lembaran lembaran yang disucikan atau suhufan muthoharotun itu diartikan sebagai al qur'an

Padahal jika kita baca teks ayat ke tiganya

FIHA KUTUBUN QOYYIMAH

didalamnya terdapat kitab kitab yang lurus

Kitab itu hanya bisa dikatakan kitab karena tersusun dari surat pertama (pembuka)  dan surat terakhir (penutupan kitab)

Jika suhufan muthoharotun itu adalah al qur'an maka konsekuensinya harus bisa tunjukkan mana kitab Taurat,  injil, zabur di dalam al qur'an yang memuat secara runut dari surat pembukanya sampai penutupnya

Jika tidak maka suhufan muthoharotun itu bukan al qur'an, melainkan lembaran lembaran yang disucikan yang berisi semua kitab kitab  secara runut dari pembukaannya sampai penutupannya

Dan itulah yang nabi bacakan kepada Ahli Kitab dan kaum musyrikin ketika mereka meminta bukti yang nyata atau al bayyinat nabi Muhammad saw ketika berdakwah kepada mereka. Mengapa demikian? Itu karena sudah lumrah jika ada seseorang yang mengaku nabi maka harus menunjukkan bukti yang nyata dari Allah,  jika tidak mampu maka dia bukan nabi

Maka ketika ahli kitab (bani israel / yahudi) meminta bukti yang nyata dari nabi Muhammad yang mengaku nabi maka sang nabi membacakan suhufan muthoharatun (lembaran lembaran yang disucikan)  yang berisi kitab kitab Allah yang lurus,  itu artinya semua kitab karena tidak ada kitab Allah yang tidak lurus

Semua kitab, semua agama yang pernah Allah turunkan ada di dalam suhufan muthaharatun itu,  makanya nabi membacakan bukan al qur'an,  sebab pasti umat yahudi menolaknya,  maka apa yang nabi bacakan kepada mereka?  Ya kitab Taurat dan zabur serta injil dan beberapa Sahifa dari Ibrahim, nuh dan nabi nabi lain  yang ada di dalam suhufan mutaharatun itu,  karena dengan membacakannya itulah maka mereka akan terheran heran dan terkaget kaget,  sebab tidak mungkin manusia biasa bisa mengetahui kitab kitab terdahulu secara lengkap dan runut dari surat pembuka sampai penutupannya tanpa mempelajarinya terlebih dahulu

Maka itulah nabi membacakannya dari alam malakut atau alam malaikat,  inilah yang disebut al bayyinat atau bukti yang nyata yang tidak bisa digapai selain rasul

Bayangkan jika ahli kitab dan kaum musyrik minta bukti kerasulan nabi Muhammad saw,  lantas nabi membacakan al qur'an?  Lah orang yahudi atau ahli kitab akan berkata "lah kamu saja saya gak percayai sebagai nabi koq malah bacakan kitab mu yang kau buat sendiri? Bacakan dong kitab kitab terdahulu dari Tuhan jika kau benar benar utusanNya!  Itu baru bukti yang nyata kau seorang nabi! Tapi jika tidak bisa maka kau nabi gadungan" nah makanya nabi mana mungkin bacakan al qur'an sebagai pembuktian kalau dirinya nabi?  Yang beliau bacakan pasti kitab kitab terdahulu yang terdapat dalam suhufan muthoharotun itu.

Bahasa sederhananya seperti ini:  jika ada orang yang mengaku utusan restoran SOLARIA lalu dia ingin menjual produk baru atas nama SOLARIA maka pasti orang bertanya apa buktinya anda utusan restoran SOLARIA?  masa orang itu menunjukkan produk baru  yang mau dijualnya sebagai bukti?  Pasti ditertawakan,  maka yang logis harus dilakukan adalah orang itu harus bisa menunjukkan bahwa dia bisa membuat menu menu andalan rahasia SOLARIA yang sudah biasa dimakan oleh orang ramai dan jadi idola,  itu cara pembuktian, bukan malah menampilkan menu baru yang belum pernah orang makan dan kenali.  Nah sama dengan nabi Muhammad saw, tidak mungkin membacakan al qur'an yang dia bawa sebagai alat pembuktiannya, melainkan membacakan kitab kitab terdahulu yang pernah Allah turunkan kepada manusia secara lengkap dan terperinci yang dia bacakan dari suhufan muthoharotun itu.

Jadi suhufan muthoharotun dalam al bayyinat  ayat  2 itu bukan al qur'an melainkan lembaran lembaran yang disucikan yang berada di alam malakut atau alam malaikat

Karena itulah al bayyinat dalam ayat ini disebut sebagai "seorang Rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan " itulah yang namanya al bayyinat

maka jika ditanyakan dalam Hud 17

afaman kana ala bayyinatin mirobbihi

Wayatluhu syhidun minhu

apakah orang yang mempunyai al bayyinat (bukti yang nyata)

Maka orang itu adalah Nabi Muhammad saw karena hanya dialah yang bisa mewujudkan al bayyinat yaitu membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang berada dialam malaikat

Tidak mungkin selainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar