Sapi Betina (Al-Baqarah):121 - Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan BACAAN YANG SEBENARNYA, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
Apa itu bacaan yang sebenarnya? Yaitu dibaca sesuai makna sebenarnya dari bacaan tersebut
Jika Allah menyebutkan orang dalam bacaan tersebut maka harus jelas siapa saja orangnya, tidak boleh dirubah apalagi menghilangkan orang tersebut dari posisinya didalam ayat
Misalnya dalam Hud 17
Allah menanyakan "apakah orang yang mempunyai bukti yang nyata itu dari Tuhannya"
Ini harus jelas siapa orangnya, tidak bisa memasukkan sembarang orang kedalam posisi pemegang bukti yang nyata dari Tuhannya. Itu karena barang yang nyata ini adalah amanah, sama saja kita meletakkan amanah bukan pada tempatnya, maka hukumnya adalah kufur kepada amanat Allah.
Siapa orang orang ini yang sejatinya pemegang bukti yang nyata?
Para rasul rasul
Besi (Al-Ĥadīd):25 - Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Rasul rasul bukan yang lain, dan salah satunya adalah Nabi Muhammad saw
Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
Nabi Muhammad saw juga termasuk pemilik bukti yang nyata
Maka seharusnya ketika kita membaca ayat Hud 17 ada gambaran dalam hati kita bahwa pemilik bukti yang nyata itu adalah Para Rasul salah satunya nabi Muhammad saw
Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang (para rasul salah satunya adalah Nabi Muhammad saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata ( Al qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (........) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa, IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia (ini siapa?) tidak beriman.
Jika tidak maka kita sama saja tidak membaca dengan bacaan yang sebenarnya
Apalagi jika sampai salah meletakkannya, maka kekufurannya dua kali lipat
Naudzubillah minzalik
setelah itu kita lihat lagi pada bacaan selanjutnya
Wayatlhu syahidun minHu
Dan diikuti oleh seorang saksi dari Allah
ini harus jelas siapa orangnya karena Allah yang menugaskannya untuk menjadi saksi, manakala salah memasukkan nama orang kedalamnya maka sama saja anda kufur kepada Allah yang telah meletakkan tugas itu kepada seseorang namun merubahnya bukan pada orangnya. Ini jelas pembangkangan kepada Allah
Lalu siapakah orang ini yang menjadi saksinya jika nabi Muhammad saw adalah pemilik bukti yang nyata? Maka lihat pada redaksi selanjutnya
waming koblihi kitabu Musa Imaman Wa wahmatan
dan sebelumnya telah ada kitab musa, artinya bercermin pada kisah musa, bagaimana cara Allah mengutusnya karana cara Allah mengutus Nabi Muhammad saw sama seperti cara Allah mengutus musa as
Orang yang berselimut (Al-Muzzammil):15 - Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun.
musa sendirian kah diutus? Tidak beliau berdua bersama Harun as, maka harun itulah saksi bagi Musa as
nah siapa kah yang posisinya seperti Harun as bagi Nabi Muhammad saw?
imam Ali as
Jawabannya ada dalam hadis ini
أَلَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى إِلَّا أَنَّهُ لَيْسَ نَبِيٌّ بَعْدِي
Tidakkah engkau rela kedudukanmu dariku seperti kedudukan Harun dari Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku.
Hadist ini memiliki banyak riwayat, diantaranya:
Shahih Bukhari 4064: Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu’bah dari Al Hakam dari Mush’ab bin Sa’ad dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menugasi Ali bin Abu Thalib untuk menjaga kaum muslimin ketika terjadi perang Tabuk.” Ali berkata; “Ya Rasulullah, mengapa engkau hanya menugasi saya untuk menjaga kaum wanita dan anak-anak?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak inginkah kamu hai Ali memperoleh posisi di sisiku seperti posisi Harun di sisi Musa, padahal sesudahku tidak akan ada nabi lagi?” Abu Daud berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam Aku mendengar Mus’ab.
Shahih Muslim 4419: Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu’bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Hakam dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi Waqqash dari Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menugasi Ali bin Abu Thalib ketika terjadi perang Tabuk.” Ali berkata, “Ya Rasulullah, mengapa engkau hanya menugasi saya untuk menjaga kaum wanita dan anak-anak di rumah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak inginkah kamu hai Ali memperoleh posisi di sisiku seperti posisi Harun di sisi Musa, hanya sesudahku tidak akan ada nabi lagi?” Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin Mu’adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu’bah melalui jalur ini.
maka jika kita membaca Hud 17 ketika sampai pada wayatluhu syahidun minHu
dan diikuti pula seorang saksi dari Allah
maka kita harus mengerti bahwa saksi yang dimaksud adalah Imam Ali as
Jika tidak maka telah meletakkan tugas kepada yang bukan ditugaskan oleh Allah
Maka jatuhnya adalah kekufuran
makanya disebut
walakinna aksarannasi la yu'minun
tetapi kebanyakan manusia tidak beriman
ya anda itulah orangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar