Jumat, 15 Juni 2018

Sebuah pertanyaan yang bagus Tentang Hud 17

Hamka Arsad
sahabat ali ra dah beriman kepada allah yaa sehingga kaw bilang sahabat ali jadi saksi jibril sampaikan wahyu ke pada nabi muhammad ?

Jawaban

Siapa bilang saksi penyampai wahyu dari Allah lewat jibril disaksikan Imam Ali as?

Saksi turunnya wahyu itu Allah dan malaika

Wanita (An-Nisā'):166 - (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.

Sedang Dalam hud 17 itu bukan saksi turunnya wahyu,  makanya saya bilang diawal jika bukti yang nyata diartikan al qur'an maka saksinya juga bukan jibril melainkan malaikat yg lain,  krn penyampai tdk bisa rangkap jadi saksi, karena itulah hukum dalam Hud 17

Afa MAN kana ala bayyinatin mirobbihi
(apakah ORANG yang mempunyai bukti yang nyata dari Tuhannya

Wa = artinya DAN

Yatluhu SYAHIDUN minHu
(diikuti SEORANG SAKSI dari Allah)

Ini dua tugas yang dipisahkan oleh Allah sendiri

Tidak satu rangkap tugas

Pembawa ya pembawa
Saksi ya saksi
Tidak bisa digabungkan dalam satu orang

MAN dan SYAHIDUN

ADALAH DUA ORANG YANG BERBEDA

sehingga

Jika jibril adalah saksi maka siapa yang jadi pembawa bukti yg nyata dari Allah kepada nabi Muhammad saw

Dan jika nabi Muhammad saw jadi saksi maka siapa yang menjadi pembawa bukti yang nyata dari jibril kepada Ummat?

Makanya mustahil keduanya jadi saksi

Sedangkan dalam Hud 17 itu saksi yang dimaksud adalah saksi al bayyinat bukan saksi turunnya wahyu

Apa itu al bayyinat atau bukti yang nyata?

Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

Al bayyinat itu adalah "rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan" artinya bukan al qur'an,  karena lembaran yang disucikan itu adalah lembaran lembaran yang memuat semua kitab suci

Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.

Termasuk al qur'an,  injil,  taurat dan zabur

Lembaran lembaran itulah yang dibacakan oleh nabi saat umat yahudi dan kafir quraiz menolak kerasulan Nabi Muhammad saw sebelum didatangkan bukti yang nyata.  Maka nabi membacakan lembaran lembaran yang disucikan itu yang didalamnya ada kitab taurat,  nah kitab taurat yang asli itulah yang menyebabkan setelah dibacakan oleh nabi membuat mereka sesama yahudi bertengkar karena ternyata ada ayat ayat yang selama ini dihapus dan diganti

Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Itulah bukti yang nyata,  yaitu lembaran lembaran yang disucikan yang memuat semua kitab Allah termasuk kitab asal manusia dan nasab nasabnya

Hal ini bisa dilihat dari hadis berikut yang menjadi hadis pembuka tafsir ibnu katsir soal surat al bayyinat berikut ini:

Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Ammar ibnu Abu Ammar yang mengatakan bahwa aku pernah mendengar Abu Habbah Al-Badri alias Malik ibnu Amr ibnu Sabit Al-Ansari mengatakan bahwa ketika diturunkan firman-Nya: Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Al-Bayyinah: 1), sampai akhir surat. Maka Jibril berkata, "Hai Rasulullah, sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan kepadamu agar kamu membacakan surat ini kepada Ubay." Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya Jibril telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan surat ini kepadamu. Ubay bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku disebut dalam surat itu." Rasulullah Saw. menjawab, "Ya." Maka Ubay menangis.

Dalam hadis ini nabi diperintahkan agar membacakan ayat al bayyinat kepada ubay bin kaab yang kemudian ubay bin kaab berkata "apakah namaku disebut di dalam surat itu
(surat al bayyinat)?" nah nabi berkata,  ya ada namamu disebutkan dalam surat itu,  di hadis yang lain dikatakan "namamu dan nasabmu disebutkan", sehingga nama ubay bin kaab disebut dalam surat al bayyinat.  Nah pertanyaannya, pada ayat berapa nama ubay bin kaab disebutkan dalam surat al bayyinat?  Tidak ada secara tekstual, lalu dimana nama itu disebut jika secara tekstual tidak ada?  Nama itu disebut di dalam lembaran lembaran yang disucikan itu, yang Allah sebutkan dalam ayat kedua. Dalam lembaran lembaran yang disucikan itulah semua nama umat manusia yang pernah Allah ciptakan dicatat beserta nasab keturunannya dalam satu kitab khusus disamping kitab kitab Allah yang lainnya

Dimana kitab itu berada?  Di malail a'la

perhatikan keterangan dari tafsir ibnu katsir perihal al bayyinat ayat 2:

Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}

(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)

Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)

Adapun firman Allah Swt.:

{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Swt.

Nah itulah al bayyinat (bukti yang nyata), yang  nabi bacakan kepada ummat yang meragukan kenabian Muhammad saw, ibarat tongkat nabi musa yang dileparkan kepada tukang sihir firaun

Kenapa nabi diberikan al bayyinat seperti itu?  Itu karena manusia yang didakwahi nabi kelak adalah orang orang yang sebelumnya telah diberikan Kitab maka sebagai pembuktian kenabiannya adalah kemampuan nabi dalam membaca semua kitab kitab yang pernah Allah turunkan agar mereka percaya bahwa Nabi Muhammad saw benar benar utusan sang pencipta semua Kitab, buktinya dia bisa membaca semua kitab yang pernah ada

Nah sama halnya musa, karena yang didakwahi nanti adalah firaun dengan tukang sihirnya maka Musa membawa bukti berupa tongkat yang dapat mengalahkan sihir

Jadi bukti yang nyata itu disesuaikan dengan kondisi ummat,  karena nanti nabi muhammad saw diutus ditengah tengah umat yang sudah memiliki kitab maka Mukjizatnya (buktI yang nyatanya) adalah kemampuan nabi dalam membaca semua kitab dalam malail a'la,  nah saat nabi membacakannya itulah maka ada seorang saksi yang menyaksikannya,  siapa dia?  Ya Imam Ali as




Tidak ada komentar:

Posting Komentar