Minggu, 24 Juni 2018

Mengapa nama Imam Ali as tidak disebutkan

Mengenai Hud 17 tentang ada dua utusan di dalamnya yaitu yang pertama Nabi Muhammad saw dan Rasul Imam Ali as sebagai saksi al bayyinat nabi Muhammad.

Banyak yang bertanya mengapa Allah tidak langsung saja menyebut nama Imam Ali as dalam ayat itu semisal nama nabi Muhammad saw di dalam as saf ayat 6?

Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Itu karena jika Allah menyebutkannya maka Hud 17 menjadi batal dengan sendirinya?  Mengapa demikian?  Itu karena dalam redaksi ayat Hud 17 disebutkan "walakinna aksarannasi la yu'minun" akan tetapi kebanyakan manusia itu tidak beriman

Nah jika nama Imam Ali as secara jelas disebutkan maka gak akan ada yang kafir,  semuanya beriman kepadanya karena ayat jelas dan terang,  kecuali dia memang tidak beriman pada al qur'an. Maka karena demikian yang harus terjadi yaitu banyak manusia tidak beriman maka nama Imam Ali as tidak disebutkan

Mengapa demikian?  Itu untuk menguji manusia siapa yang benar benar menggali kebenaran, keimanan agar ditinggikan derajatnya dan diberikan balasan yang setimpal dan siapa yang sejatinya tidak mempunyai ketertarikan pada kebenaran dan keimanan sama sekali kecuali sekedar ikut ramai dan sekedar beriman ala kadarnya seadanya,  mengapa demikian?  Karena Allah itu suka yang spesial, yang menaruh perhatian yang bersungguh sungguh pada ajakannya,  pada tawarannya

Ya sama kayak kamu yang mengajak satu kelas untuk ikut reuni,  maka ada yang asal ikut ikutan ala kadarnya,  ikut ramai,  tapi ada juga yang benar benar ingin terlibat jadi panitia,  ikut bersungguh sungguh mewujudkannya,  maka kamu akan suka sekali kepada orang orang seperti ini ketimbang orang yang hanya,  asal datang,  asal nyumbang,  asal rame saja

ya sama kayak wanita yang ngajak nikah prianya lalu pria itu ikut terlibat dalam segala hal sampai ikut memesankan tempat, memilih kartu undangan dsb ketimbang pria yang hanya tau beres saja,  mengapa demikian?  Itu artinya sang pria benar benar cinta kepada wanita tersebut

Ya sama seperti Allah ingin disepsialkan,  ingin manusia terlibat mencari tau,  bersungguh sungguh mencari kebenaran, dan mencari kebenaran imannya ketimbang manusia yang cuma ikut ikutan, ikut ramai saja

"alah yang penting orang banyak pilih A ya sudah saya ikut aja,  kalau ternyata salah ya udah masuk neraka ramai ramai" ini sangat mencerminkan ketidak pedulian pada agama Allah dan jelas Allah tidak menyukai orang orang seperti ini

Sebaliknya jika Ada orang yang benar benar mencari tau,  menggali,  dan terus berupaya dalam hal itu maka orang orang seperti inilah yang disukai Allah.

Maka itulah tidak semua akan tertuang secara terang,  agar manusia bisa dinilai mana yang benar benar cinta kepadaNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar