Oleh Hamka.Arsad.S.Pd.I
Islam Adalah agama rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semata alam. Datangnya Islam sudah tentu untuk menciptakan kedamaian, kasih sayang pada seluruh alam baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Siapapun dia, dari golongan dan agama manapun dia berasal memiliki hak untuk dikasihi dan dihargai dalam islam. Tapi sayangnya hal itu tidak sejalan dengan kenyataan, islam saat ini lebih identik dengan kekerasan, kekejaman, dan pemaksaan, padahal telah jelas "La ikraha fiddin", tidak ada paksaan dalam Agama (2:256) baik kepada pemeluknya maupun kepada orang yang berada disekitarnya, lalu mengapa hal yang sebaliknya justru terjadi? Maka hanya ada satu jawaban, telah terjadi kerusakan sistem dalam fungsi islam itu sendiri (disfungsi agama). Sebagai contoh, motor atau mobil yang fungsi utamanya adalah untuk mengantar penumpangnya agar selamat sampai di tujuan bisa berubah fungsi jika ada disfungsi didalamnya. Misalnya kendaraan itu mencelakakan orang disekitarnya, maka pasti telah terjadi kerusakan dalam sistem fungsi kendaraan tersebut, bisa jadi karena faktor manusia atau pengendaranya, seperti salah perawatan, salah suku cadang, salah penggunaan dll. Karena setiap kendaraan yang telah dikeluarkan olah pihak produsen pasti telah melalui uji kelayakan, uji keselamatan dll, sehingga jika terjadi kecelakaan, biasanya lebih dominan ke faktor pengendaranya /pemakainya yang menjadi penyebabnya. Demikian pula dengan agama, tidak ada agama yang pernah diturunkan pihak produsen (Allah) kecuali pasti dalam kondisi baik dan sempurna, jika menjadi bencana bagi orang lain sudah pasti karena faktor manusia sebagai pihak pengguna atau pelaksana. Untuk itu kita sebagai pihak pelaksana atau pengguna pemula harus lebih dahulu memahami bagaimana Agama itu sebenarnya, faktor faktor apa saja yang dituntut oleh produsen (Allah) agar agama tetap terjaga kualitas primanya.
Apa yang dituntut oleh Allah agar agama tetap dalam kualitas yang prima? sehingga dapat mengantarkan penganutnya selamat sampai tujuan dan tidak mencelakakan orang disekitarnya? "KESEMPURNAAN". Allah menuntut kesempurnaan pada Agama yang telah diturunkan Nya, bahwa agama harus tetap berada dalam kesempurnaannya agar agama dapat senantiasa memberikan kesempurnaan keselamatan, kebahagiaan bagi penganutnya.
Sebagai contoh, kesempurnaan sebuah motor harus sempurna dalam segi mesinnya, remnya, bannya, indikator indikator mesinnya, dll. Jika ada satu ketidaksempurnaan yang terjadi pada motor, maka itu menjadi potensi ketidaksempurnaan pada yang lain. Contoh rem motor sudah kurang sempurna, kurang pakem, maka hal ini dapat menyebabkan bencana (ketidaksempurnaan) bagi orang lain. Misalnya dalam keadaan demikian anda tidak peduli dan tetap menggunakan motor tersebut, karena keasyikan andapun lupa bahwa rem motor dalam kondisi tidak sempurna, dan tiba tiba dalam keadaan tersebut kendaraan yang berada didepan anda berhenti mendadak, sehingga anda yang sedang berada pada posisi kencang mendadak menghindari tabrakan dengan berbelok kearah kiri, dan di arah yang sama ada warung bakso yang sedang ramai ramainya, dan andapun menabraknya (naudzubillah), sehingga ditempat itu ada seorang bapak yang meninggal, maka karena satu rem yang tidak pakem ada anak yang jadi yatim karenanya, ada wanita yang jadi janda karenanya. Inilah ketidaksempurnaan yang tercipta pada satu keluarga karena satu ketidaksempurnaan yang terjadi pada kendaraan anda. Demikian pula jika ada satu ketidaksempurnaan yang terjadi pada sistem kendaraan agama, maka pasti akan ada bencana kemanusiaan, kekerasan, kekejaman dan penindasan atas nama agama.
Lalu seperti apa yang dituntut olah Allah agar kendaraan yang telah dianugerahkan Nya kepada kita tetap berada pada kesempurnaannya?
Untuk memahami hal itu maka kita lihat pada alam semesta, bagaimana Allah memperlakukan alam semesta agar tetap berada dalam kesempurnaannya?
Ada langit, ada bumi, ada bintang, ada matahari, bulan dan planet planet lainnya, semuanya saling topang menopang satu sama lain, kesempurnaan bumi ditopang oleh kesempurnaan langit, kesempurnaan kehidupan di bumi ditopang oleh kesempurnaan matahari, bulan dan bintang bintang, satu saja dari hal tersebut tidak sempurna maka bumi mengalami bencana besar.
Begitupun agama yang diturunkan oleh Allah sejatinya tidak sendirian, dia merupakan satu rangkaian kesempurnaan yang saling topang menopang dengan hal yang lain, apa itu? Yaitu Allah, Kerasulan, Kitab dan cahaya. Kesempurnaan Allah menopang kesempurnaan Rasul, kesempurnaan Rasul menopang kesempurnaan Kitab kesempurnaan Kitab menopang kesempurnaan cahaya (petunjuk) kesempurnaan petunjuk menopang kesempurnaan ummat, inilah yang disebut kaffah, menyeluruh, masuklah kedalam islam secara kaffah. Artinya ummat bisa sampai pada kesempurnaan tujuan agama apabila dia mendapat kesempurnaan petunjuk yang berasal dari kesempurnaan cahaya, ibarat anda berada disuatu tempat yang tanpa cahaya, begitu cahaya muncul maka tampaklah apa yang tadinya tidak terlihat, yang sampah terlihat, yang kotor terlihat, yang bersih pun terlihat, maka semakin terang atau sempurna cahaya maka semakin jelas dan nampak lah apa yang samar samar, yang berdebuh semakin jelas, yang noda noda samar semakin kelihatan dengan jelas. Itulah fungisi agama, menunjukkan apa yang dilarang karena kotor dan tidak bermanfaat serta berbahaya bagi diri kita dan mana yang baik dan bermanfaat untuk diri kita sendiri, orang lain dan lingkungan.
Semua itu bisa kita dapatkan ketika cahaya ditopang oleh kesempurnaan Kitab suci, kesempurnaan kitab bisa diraih jika ditopang oleh kesempurnaan Rasul dst.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagiamana jika Rasul itu telah tiada? Maka akan sangat fatal akibatnya. Ketidaksempurnaan rasul saja tidak boleh sampai terjadi apalagi jika ketidakhadirannya justru yang terjadi dan melanda agama, apa yang terjadi? Musibah bagi kemanusiaan itu sendiri, karenanya kehadiran Rasul sebagai pelengkap kesempurnaan agama sangat fatal adanya, tidak boleh sampai absen di tengah tengah umat manusia, karena akan sangat berbahaya, ibarat tidak adanya sebuah rem pada sebuah kendaraan, akibatnya sama persis, kecelakaan, ummat akan berbuat seenaknya terhadap agama, mengajarkan agama dengan hawa nafsunya, dan ummat tersesat dan saling bantai membantai, kekerasan, kebiadabanpun tidak dapat terhindarkan lagi, maka inilah seburuk buruk agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar