Yang hidup di tahun 90an pasti sangat mengenal roll fuji film, karena jika mau piknik ke pantai atau ke gunung biasanya barang satu ini menjadi barang wajib tuk disiapkan untuk mengabadikan momen momen spesial. Dan kapasitasnya pun terbatas
Foto dong foto! Ah filmnya tinggal 5, nanti aja!, 😁, gak seperti sekarang, mau cekrak cekrek sampe cape pun bisa yang penting memorinya bergiga giga, jadi ya santai aja yang penting bawa power bank dan stok gaya gak habis 😂
Nah benda ini dikenal dengan nama roll film, atau klise, kira kira sprt itu nama pasarannya. Cara kerjanya, dengan menangkap pantulan cahaya dari objek yang ingin diphoto. Makanya harus pake cahaya yang terang agar hasilnya bagus
Demikianlah ada benda benda mineral yang dapat menangkap cahaya, terabadikan dan bisa dicetak kembali, tentu dengan proses tertentu
Allah itu Cahaya, Nur Samawati wal ardhi, cahaya langit dan bumi. Mungkinkah cahayaNya dapat tertangkap mineral dan terabadikan dalam mineral tertentu?
Hajar Aswad, adalah mineral padat yang membentuk sebongkah batu. Sebelum berada disalah satu sudut ka'bah, dulunya berasal dari langit dibawa turun malaikat jibril ke dunia atas perintah Allah. Jadi bahasa sederhananya, Allah mengambil hajartul aswat dan menyerahkan batu itu kepada jibril tuk diletakkan di ka'bah, dan kira kira batu mineral itu menangkap cahaya Allah kagak? Tentu ada rekaman cahaya Allah pada hajratul aswat. Kalo sekarang diistilahkan photo selfi mungkin seperti itulah batu hajratul aswat merekam cahaya Allah menjadi satu bagian paling kecil dari photo cahaya Allah tuk mahluk dibumi. Maka semua penduduk bumi bertawaf padanya. Ya karena padanya ada rekaman satu bagian dari cahaya Allah yang maha luas. Ibarat anda photo selfi tapi hanya satu titik rambut anda yang terekam. Seperti itulah hajratul aswad merekam cahaya Allah.
Maka mencium hajratul aswat sama seperti anda mencium photo orang yang anda cintai walau mungkin photo itu hanya mampu memphoto satu kancing bajunya saja. Tapi dengan begitu anda telah merasa sangat puas.
Ya hajratul aswat pada ka'bah mempunyui fungsi yang sama, karena itulah ka'bah jadi kiblat karena ada hajratul aswad disana, ada photo cahaya Allah disana yang terekam dalam hajratul aswad.
Sehingga ketika anda sujud ke arah ka'bah sejatinya anda telah sujud kehadapan photo rekaman cahaya Allah pada hajratul aswad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar