"Allah menjaga Al qur'an maka mustahil akan dirusak dalam artian mustahil ada ayat ayat yang tidak dibukukan", ini kata kebanyakan orang.
Manusia itu juga di jaga Allah Allah, bahkan ada dua malaikat yang diutus khusus menjaga manusia siang dan malam, itu artinya manusia lebih mulia dari Al qur'an itu sendiri, koq bisa? Ya bisa, itu karena al qur'an Allah adakan demi manusia, jadi manusia lebih mulia dan lebih pasti dijaga oleh Allah, demi manusia Allah mengutus malikat malaikatnya, demi manusia Allah mengirim nabi nabiNya, demi manusia Malaikat sujud tersungkur, demi manusia Iblis terusir, jadi lebih mulia mana al qur'an atau manusia? Ya manusia itu sendiri, karena tidak akan ada al qur'an jika manusia tidak pernah tercipta. Jadi lebih dijaga mana Al qur'an atau manusia? Manusia,
Makanya demi menjaga manusia dari kerusakan itulah al qur'an Allah turunkan sebagai petunjuk
Nah manusia bisa gak dirusak sekalipun telah dijaga oleh Allah? Ya bisa. Itu laki laki belang pantatnya yang suka memperkosa wanita seenaknya, itu orang yang suka membuat minuman keras dan merusak manusia ada dimana mana, itu artinya apa yang Allah telah upayakan dalam menjaganya pun bisa dirusak, termasuk al qur'an itu sendiri
Makanya demi menjaga kesucian al qur'an ada yang namanya mukjizat, yaitu kemampuan seorang rasul dalam membaca lembaran lembaran yang disucikan yang berada di alam malaikat di tangan para penulis (malaikat penulis)
Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan,
Yang dimana dalam lembaran lembaran yang disucikan itu terdapat semua kitab kitab Asli Allah termasuk al qur'an itu sendiri
Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat Kitab-kitab yang lurus.
Mari kita lihat apa kata ibnu katsir dalam kitab tafsirnya
====== > "Kemudian bukti yang nyata ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:
{رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً}
(yaitu) seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan. (Al-Bayyinah: 2)
Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ
di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)
Adapun firman Allah Swt.:
{فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ}
di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 3)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa di dalam lembaran-lembaran yang disucikan itu terdapat kitab-kitab dari Allah yang berharga. adil, lagi lurus; tiada suatu kesalahan pun di dalamnya karena ia dari sisi Allah Swt." <=====
Itu artinya mukjizat Rasulullah saw adalah dapat membaca lembaran lembaran yang disucikan yang didalamnya terdapat semua kitab kitab Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya
Binatang Ternak (Al-'An`ām):37 - Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui".
Itu artinya mukjizat nabi bukan Al qur'an sebab dalam ayat ini nabi telah datang membawa al qur'an dan itu bukan mukjizat sehingga kaum Quraiz berkata, "mengapa tidak diturunkan padanya suatu mukjizat?"
Nah mukjizat nabi adalah kemampuan membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang berada di alam malaikat tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya
Berarti ada yang mengetahuinya, tetapi tidak banyak, siapa mereka? Ya para saksi Nabi Muhammad saw, karena saksi inilah yang menyaksikan nabi membacakan lembaran lembaran yang disucikan, itu artinya dia melihat nabi membaca lembaran lembaran yang disucikan itu, itu artinya pula dia bisa ikut menyimak apa yang nabi baca secara langsung, itu artinya diapun bisa membaca lembaran lembaran yang disucikan tersebut!
Karena itulah dalam Hud 17 disebutkan
afaman kana ala bayyinatin mirobbihi
wayatluhu syahidun minHu
apakah orang yang mempunyai bukti yang nyata dari Tuhannya
dan dia diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah
seorang saksi dari Allah yang menyaksikan nabi memperlihatkan al bayyinatnya atau mukjizatnya, menyaksikan nabi membacakan lembaran lembaran tersebut, dan dia adalah seorang rasul juga karena hanya rasul lah yang bisa membacakan lembaran lembaran yang disucikan itu yang didalamnya terdapat semua kitab Allah termasuk al qur'an itu sendiri
Inilah cara Allah dalam menjaga Al qur'an, yaitu ketika nabi nanti telah tiada maka keotentikan ayat al qur'an tidak akan terganggu karena telah ada salinan aslinya di dalam lembaran lembaran yang disucikan yang berada di alam malaikat dan hanya para rasul saksilah yang bisa membacakannya.
sehingga walaupun ayat ayat al qur'an ditulis di pelepah kurma, dikulit dan jumlahnya belasan ribu tetap tidak akan salah menyusunnya, dan tidak akan keliru dalam memisahkannya dari Hadis nabi
Inilah yang menjadi penyebab ada orang yang beranggapan bahwa al qur'an mushaf usmani masih belum lengkap dari sisi jumlah ayat, betapa tidak? Selama 23 tahun hanya 6236 ayat? Yang jika kita rinci lebih jauh ada banyak waktu nabi tidak menerima wahyu sama sekali, padahal dalam hadis banyak kita jumpa jika ada masalah yang diajukan sahabat maka nabi selalu memakai ayat dalam memutuskan dan jika tidak ada ayatnya maka nabi berkata "tunggulah" sampai turun wahyu, itu artinya wahyu merupakan solusi rutin bagi nabi ditengah tengah ummat, dan nabi sama sekali tidak menggunakan nafsunya dalam memutuskan masalah harian ummat, itu artinya pula ayat bisa turun tiap minggunya karena masalah ummmat pasti selalu ada mengingat jumlah sahabat nabi berjumlah 124.000 sahabat dengan problematikanya masing masing
itu artinya jumlah al qur'an jauh lebih banyak dan lebih lengkap dari 6236 yang telah dibukukan
siapa yang bertanggung jawab? Ya tiga khalifah perampas kedaulatan Allah itulah yang bertanggung jawab, sebab karena mereka telah merampas kedaulatan rasul saksi maka pengumpulan ayat ayat al qur'an dan pembukuannya tidak dalam kendali penuh mereka sehingga terjadilah kekeliruan dalam membukukan ayat Allah pada sisi jumlahnya, karena memang saat itu juga terdapat jutaan catatan hadis di tempat yang sejenis seperti pelepah kurma, tulang dan kulit, sehingga bercampur baur, nah disinilah fungsi rasul saksi yang juga bisa membaca lembaran lembaran yang disucikan yang berisi kitab al qur'an asli agar bisa dicocokkan mana yang asli ayat dan mana yang hadis sehingga dapat disusun kitab al qur'an dengan jumlah yang sebenarnya, tapi sayang semilyar sayang, karena nafsu angkara murka maka mereka merampas kedaulatan Allah yang harusnya dilanjutkan oleh para rasul saksi agar mereka lebih fokus menyusun al qur'an dan lebih berdaulat dalam menetapkannya. Tapi ya sudahlah, nasi sudah jadi bubur
Maka ya sudahlah apa yang ada ini kita pakai sebab itu juga adalah al qur'an ayat Allah sekalipun jumlahnya kurang dari seharusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar