Itu karena anda salah memahami Hud 17, mengapa salah memahami? Itu karena kalian tidak runut dalam memahami ayat tersebut yaitu anda langsung loncat kepada saksi dalam ayat tersebut, seharusnya sebelum membahas saksi dalam Hud 17 harus membahas dahulu al bayyinat itu sendiri baru kemudian membahas siapa pemiliknya lalu siapa saksinya, karena seperti itulah urutan teks redaksi ayatnya, tidak bisa loncat loncat
Mari kita ulas secara runut, dimulai dari apa itu al bayyinat yang ada pada Hud 17?
Al bayyinat diartikan oleh umat islam sebagai al qur'an, apakah benar demikian? Maka kita perlu lihat ke dalam al qur'an itu sendiri, apa sih al bayyinat itu menurut al qur'an? Informasi tentang al bayyinat telah Allah tempatkan khusus dalam satu surat tersendiri karena hal ini sangat penting bagi keimanan seseorang, karena akan berdampak pada kekafiran umat islam itu sendiri karena keliru dalam memahami al bayyinat pada ayat Hud 17, karena itulah Allah meletakkan khusus pembahasan al bayyinat pada satu surat yang khusus pula yang dinamakan al bayyinat.
Mari kita ulas
Perhatikan ayatnya
al bayyinat 1 dan 2
Pembuktian (Al-Bayyinah):1 - Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan,
Orang orang kafir yakni ahli kitab dan kaum musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agamanya sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
Siapa yang ditolak oleh kaum kafir untuk pindah agama? Tentu nabi Muhammad saw dan ajaran yang dibawakannya, yaitu al qur'an.
Kaum Saba' (Saba'):31 - Dan orang-orang kafir berkata: "Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya". Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman".
Itu artinya mereka telah didakwahi oleh nabi dengan al qur'an tapi mereka menolak pindah agama sebelum datang padanya bukti yang nyata
Apa itu bukti yang nyata itu atau al bayyinat itu? Masa al qur'an?
Mereka menolak nabi dan al qur'an yang dibawanya dan tidak akan pindah agama sebelum datang padanya bukti yang nyata atau al bayyinat, lalu nabi datang kembali kepada mereka membawa al qur'an yang sudah ditolak itu sebagai bukti yang nyata agar mereka percaya? Ini namanya logika sungsang
Kedua
Pada masa nabi al qur'an belum dalam bentuk mushaf atau suhufan atau lembaran lembaran sebab masih terpisah ayat ayatnya pada tulang, batu dan pelepah kurma, maka bagaimana bisa dikatakan lembaran lembaran atau mushaf. Dan mushaf baru ada pada masa usman bin affan
Itu artinya pada al bayyinat 1 dan 2, dimana dikatakan nabi membacakan lembaran lembaran yang disucikan itu bukan al qur'an karena emang al qur'an tidak diturunkan dalam bentuk kertas
Binatang Ternak (Al-'An`ām):7 - Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
Dan lembaran lembaran hanya bisa dikatakan lembaran mana kala dalam bentuk kertas atau kain yang berlembar lembar, sedangkan pada masa nabi al qur'an belum dalam bentuk lembaran lembaran
Maka dalam al bayyinat 2
Pembuktian (Al-Bayyinah):2 - (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan
Yang dimaksud dengan lembaran lembaran yang disucikan itu bukan al qur'an
Melainkan lembaran lembaran di alam malaikat yaitu ditangan malaikat penulis, hal ini dijelaskan oleh Ahli tafsir ibnu katsir sendiri
"Yakni Nabi Muhammad dan kitab yang dibacanya, yaitu Al-Qur'an yang mulia, yang telah tercatat di kalangan Mala'ul A'la di dalam lembaran-lembaran yang disucikan. Seperti yang dikatakan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ كِرامٍ بَرَرَةٍ
di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. ('Abasa: 13-16)"
Hanya saja dia masih keliru dengan mengatakan bahwa yang dibaca oleh nabi Muhammad saw sebagai lembaran lembaran yang disucikan itu adalah al qur'an yang secara logika sangat sulit diterima akal. Sebab al qur'an belum berupa mushaf pada masa nabi dan karena al qur'an itulah yang ditolak kaum ahli kitab dan kaum musyrik sehingga mereka meminta al bayyinat sehingga bagaimana bisa nabi yang sudah faham bahwa al qur'an itulah yang ditolak lalu nabi datang kembali membacakan al qur'an yang ditolak itu?
Nah al qur'an itulah yang mereka tolak dan menuntut bukti yang nyata agar mereka bisa yakin bahwa nabi muhammad saw benar benar seorang nabi dan al qur"an adalah benar benar wahyu Allah
Tanpa bukti yang nyata itu maka mereka menolak nabi Muhammad saw dan al qur'an yang dibawakannya
Itu artinya bukti yang nyata itu adalah alat pembuktian bahwa nabi Muhammad saw benar benar nabi dan al qur"an benar benar wahyu Allah
Apa bukti yang nyata itu
Ia adalah seorang rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan
Lembaran lembaran yang mana? Lembaran lembaran yang berisi semua kitab kitab Allah termasuk kitab nasab manusia
Pembuktian (Al-Bayyinah):3 - di dalamnya terdapat Kitab-kitab yang lurus.
Lembaran lembaran inilah yang dibacakan nabi padahal nabi ummy buta huruf dalam artian tidak pernah belajar kitab pada siapapun sebelumnya, dan justru mampu membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang berada di alam malaikat di tangan para malaikat penulis tanpa pernah nabi menyentuhnya sama sekali secara fisik
Apa yang dibacakan nabi pada kaum ahli kitab dari bani israel? Ya tentu saja taurat yanng asli,
Yang membuat mereka saling bertengkar satu sama lain krn ternyata banyak ayat yang dirubah
Pembuktian (Al-Bayyinah):4 - Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Apa yang dibacakan nabi pada pengukut Nabi Isa as? Ya tentu saja kitab injil yang asli sehinga kaum nasrani pun mengakui bahwa nabi Muhammad saw benar benar seorang nabi krn beliau mampu membacakan kitab kitab terdahulu tanpa menyentuhnya sama sekali
Apa yang dibacakan Nabi pada kaum musyrik? Kitab nasab manusia sehingga semua nasab siapapun bisa nabi tau dengan benar tanpa salah sedikit pun
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ -وَهُوَ ابْنُ سَلَمَةَ-أَخْبَرَنَا عَلِيٌّ -هُوَ ابْنُ زَيْدٍ-عَنْ عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا حَيَّة الْبَدْرِيَّ -وَهُوَ: مَالِكُ بْنُ عَمْرِو بْنِ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيُّ-قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ: " لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ " إِلَى آخِرِهَا، قَالَ جِبْرِيلُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَهَا أُبَيًا. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي: "إِنَّ جِبْرِيلَ أَمَرَنِي أَنْ أُقْرِئَكَ هَذِهِ السُّورَةَ". قَالَ أُبَيٌّ: وَقَدْ ذُكِرْتُ ثَمَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "نَعَمْ". قَالَ: فَبَكَى أُبَيٌّ
Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Ammar ibnu Abu Ammar yang mengatakan bahwa aku pernah mendengar Abu Habbah Al-Badri alias Malik ibnu Amr ibnu Sabit Al-Ansari mengatakan bahwa ketika diturunkan firman-Nya: Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Al-Bayyinah: 1), sampai akhir surat. Maka Jibril berkata, "Hai Rasulullah, sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan kepadamu agar kamu membacakan surat ini kepada Ubay." Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya Jibril telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan surat ini kepadamu. Ubay bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku disebut dalam surat itu." Rasulullah Saw. menjawab, "Ya." Maka Ubay menangis.
Itulah bukti yang nyata, alat bagi nabi tuk membuktikan bahwa dirinya adalah nabi dan al qur"an yang dibawanya adalah wahyu Allah
nah itu artinya bukti yang nyata dalam Hud 17 bukan al qur'an melainkan kemampuan Rasul dalam membacakan lembaran lembaran yang disucikan yang berada di alam malaikat padahal nabi buta huruf dalam artian tidak pernah mempelajarinya sebelumnya pada siapapun, itulah mukjizat nabi Muhammad saw
lalu siapkah pemilik bukti yang nyata itu? Ya tentu saja nabi Muhammad saw karena ayatnya jelas bahwa al bayyinat itu adalah
seorang rasul yang membacakan lembaran lembaran yang disucikan
seorang rasul maka bukan ummat, ini sesuai dengan as saf ayat 6
Satu barisan (Aş-Şaf):6 - Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
jika demikian maka pemilik bukti yang nyata adalah Rasulullah saw bukan ummat seperti yang selama ini diyakini sehingga melahirkan kekafiran massal ummat islam sebab karena salah memahami al bayyinat dan salah dalam memahami siapa pemilik dan siapa saksi dari Allah (rasul saksi).
Jika nabi sebagai pemilik bukti yang nyata atau al bayyinat karena hanya rasul lah yang mampu mewujudkan al bayyinat itu, maka siapakah saksi dari Allah dalam hud 17 itu yang juga berarti dia adalah utusan Allah (rasul saksi) ? Ya tentu saja Imam Ali as
Maka menolaknya adalah KAFIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar