Dalam Nahj al-Balâghah, pada surat yang ditulis Baginda Ali As untuk Muawiyah disebutkan (Surat No. 6) demikian: Sesungguhnya orang-orang yang membaiat kepada Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman telah membaiat kepada saya atas dasar yang sama di mana mereka membaiat kepada ketiganya. (Atas dasar ini) orang yang hadir tidak mempunyai pilihan (untuk mempertimbangkan), dan orang yang tak hadir tidak berhak untuk menolak; dan suatu musyawarah dibataskan pada Muhajirin dan Anshar. Apabila mereka menyetujui seorang individu dan mengambilnya sebagai pemimpin (khalifah), hal itu dianggap bermakna keridhaan Allah. Apabila seseorang menjauh dengan jalan keberatan atau menuntut perubahan, mereka akan mengembalikannya kepada posisi dari mana ia menjauh. Apabila ia menolak, MEREKA akan memeranginya karena mengikuti jalan yang lain dari jalan kaum mukmin, dan Allah menempatkannya kembali (ke asal) dari mana ia melarikan diri.”
Latar belakang surat ini adalah karena Muawiyah menolak berbaiat kepada imam Ali as, lalu apa tujuan imam Ali as menyurati Muawiyah dengan perkataan demikian
1. Ini untuk mengingatkan bahwa Muawiyah bisa diperangi oleh MEREKA jika tidak mau berbaiat?, siapa MEREKA yang dimaksud dalam surat ini? Mereka adalah kaum mukminin dari kalangan Muhajirin dan Anshar yang merupakan pendukung abu bakar Umar Utsman, itu artinya MEREKA bukan syiah Ali as atau pendukung imam Ali as melainkan Syiah abu bakar Umar dan Utsman yang kini berada dibarisan imam Ali as dan akan mengancam memerangi atau amuk massa kepada Muawiyah sebagaimana mereka amuk massa kepada sepupunya Usman bin Affan Khalifah sebelumnya, MEREKA inilah yang kelak dikenal sebagai Syiah Ali (palsu) yang ikut perang Siffin dan kemudian sebagian ikut pindah ke kufa ketika ibu kota negara dipindahkan ke Irak, mereka ini yang kemudian bertemu kembali dengan rekan rekan Muhajirin dan Anshar yang telah lama tinggal di Kufah sejak masa Umar bin Khattab yang menjadikan Kufah sebagai kota basis militer dalam rangka perang Qadisyiah. Sebagian dari MEREKA inilah yang juga nantinya menjadi penghianat ketika perang Siffin dan menjadi khawarij sedang sebagian yang lain kelak akan berkhianat kepada imam Husain as. Mereka ini pula yang menyatakan tidak mau lagi berperang melawan Muawiyah ketika Muawiyah mengajak musyawarah ketika detik detik kekalahan, mengapa mereka mau menerima tawaran Muawiyah? Itu karena memang MEREKA adalah orang orang memakai musyawarah dalam segala hal termasuk soal khalifah. Hal inilah yang menjadikan perang berhenti padahal Muawiyah diambang kekalahan walaupun imam Ali as memerintahkan terus menyerang tapi mereka menolak, inilah bukti mereka bukan Syiah Ali as yang sebenarnya, sebab jika mereka Syiah Ali as yang sebenarnya maka mereka akan patuh dengan semua perintah imam Ali as
Jadi darisanalah sebagian besar penduduk Kufah atau Syiah Kufah berasal, dari bekas pendukung Abu bakar Umar dan Usman yang mengamuk kepada usman dan membunuhnya, lalu mengangkat Imam Ali as sebagai Khalifah selanjutnya.
Kaena Muawiyah menolak mengakui dan berbaiat sebelum pembunuh Usman diserahkan kepadanya yang tidak lain adalah sebagian kecil dari kelompok MEREKA diatas, maka imam Ali menegaskan agar Muawiyah sebaiknya berbaiat terlebih dahulu barulah ditegakkan keadilan buatnya sebab itu jalan yang dianggap diridhoi oleh kelompok MEREKA, yang dinyatakan oleh imam Ali as dengan perkataan
"Sesungguhnya orang-orang (Kelompok MEREKA diatas) yang membaiat kepada Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman telah membaiat kepada saya atas dasar yang sama (musyawarah kaum MEREKA) di mana mereka membaiat kepada ketiganya. (Atas dasar ini) orang yang hadir tidak mempunyai pilihan (untuk mempertimbangkan karena akan diserang oleh MEREKA), dan orang yang tak hadir tidak berhak untuk menolak; dan suatu musyawarah (DIMAKSUD DIATAS) dibataskan pada Muhajirin dan Anshar. Apabila MEREKA menyetujui seorang individu dan mengambilnya sebagai pemimpin (khalifah), hal itu dianggap (OLEH MEREKA) BERMAKNA KERIDHAAN Allah.
Maka dengan dasar anggapan diridhoi oleh Allah itulah maka MEREKA bisa berbuat apa saja termasuk amuk massa kepada yang menolaknya, melawannya semisal Usman yang tidak memperhatikan keluhan mereka sehingga Usman dibunuh oleh mereka, hal inilah yang juga menyebabkan imam Ali as tidak bisa berlama-lama menolak abu bakar sebagai Khalifah pada masa awal wafatnya nabi karena anggapan dan pola pikir MEREKA ya seperti diatas, maka menolaknya adalah amuk massa, dan ini bahaya bagi eksistensi Islam itu sendiri
"Apabila ia menolak, MEREKA akan memeranginya karena mengikuti jalan yang lain dari jalan kaum mukmin (Muhajirin dan Anshar), dan Allah menempatkannya kembali (ke asal) dari mana ia melarikan diri.”
Artinya jika telah demikian maka Allah akan menempatkannya (orang yang menolak) kembali ke asal darimana dia melarikan diri (menolaknya) yaitu ketidakberdayaan. Jika imam Ali as pun melakukan hal penolakan yang sama maka Allah akan menempatkan dirinya juga kepada asal penolakan, yaitu ketidak mampuan dalam melawan amukan massa, karena sudah demikian adanya keberadaan ummat yang salah dalam memilih dengan jumlah yang sangat besar akan lebih Allah pertahankan daripada habis dalam perang sesama, maka harus ada yang dibuat tidak berdaya yaitu yang mengambil jalan lain dari jalan MEREKA yang mayoritas dan super besar agar tidak membawa malapetaka bagi sang penolak, karena mereka berjumlah besar dan jika yang besar dibabat habis dalam perang pun maka yang tersisa hanyalah golongan kecil yang pada akhirnya akan habis dilibas kaum Romawi yang siap melibas Islam sejak lama, maka ada dua kemungkinan, gagal dan binasa melawan kaum MEREKA yang besar atau memang tapi menjadi kaum yang kecil dan mudah dibabat oleh Romawi, untuk itulah Allah lebih memilih mempertahankan kaum besar sekalipun dalam kesalahan memilih agar Islam tidak musnah
Inilah yang diingatkan oleh imam Ali as kepada Muawiyah agar mengalah atas kemauan MEREKA yang berjumlah besar karena pasti Allah akan memenangkan mereka demi menjaga umat Islam tidak habis sekalipun imam Ali as tau bahwa apa yang dilakukan MEREKA kepada Usman adalah salah tapi tidak bisa melawan arus massa besar karena pasti Allah akan menjadikannya kalah demi tetap adanya Umat Islam dalam jumlah yang besar. Untuk itulah maka harus berbaiat dulu barulah para pembunuh Usman diadili, karena itulah imam Ali as tetap mau menjadi pemimpin MEREKA karena imam Ali as sudah tau sejak awal bahwa untuk saat ini, dimasa awal awal islam Allah lebih mendahulukan jumlah besar sekalipun pada posisi salah memilih khalifah semisal abu bakar Umar dan Utsman, daripada jumlah kecil yang benar tapi dapat membahayakan eksistensi Islam itu sendiri. Karena adanya ancaman luar yang sedang menunggu Islam berada dalam jumlah yang kecil untuk bisa dihancurkan. Untuk itulah imam Ali as membaiat abu bakar dengan tangan tergenggam, dan imam Hasan as menyerahkan khilafah kepada Muawiyah, karena untuk masa masa awal jumlah massa yang besar akan sulit dilawan kecuali hanya akan menyebabkan kebinasaan Islam itu sendiri.
Perang Siffin
Muawiyah tidak menerima nasehat imam Ali as untuk tidak melawan kaum MEREKA diatas, Muawiyah mengumpulkan pasukan dan bergerak ke arah Utara, siffin ribuan kilometer dari Damaskus, dimana siffin itu? 40 kilometer dari Raqqa, dekat sungai Eufrat, disanalah sepertinya Muawiyah mau menggalang kekuatan kaum sekitar sungai Eufrat untuk bersatu melawan kaum MEREKA yang kini di bawah kekhalifahan Imam Ali as
Mendengar hal itu maka kaum MEREKA meminta imam Ali as menggadang kekuatan Muawiyah dan bertemulah di Siffin
Jadi tuduhan bahwa imam Ali as memerangi Muawiyah tidak benar Krn pasukan Muawiyah sudah dipersiapkan perang menuju Siffin yang jaraknya ribuan kilometer dgn perbekalan dan tentu waktu tempuh yang tidak sebentar sehingga yang punya niat berperang dan memerangi imam Ali as adalah Muawiyah
Siffin itu Utara Damaskus, dan Utara Irak, jika imam Ali as memang mau memeragi Muawiyah tentu akan menyerang ke barat bukan ke Utara Irak karena Damaskus berada di barat irak, mengapa ke Utara Karena pasukan Muawiyah sedang digerakkan ke Utara, ke Siffin maka kesanalah pasukan imam Ali as bergerak membendungnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar