saat wafatnya Rasulullah s.a.w diangkatlah Abu Bakar menjadi khalifah maka beberapa orang 'Arab ada yang kembali menjadi kafir (enggan Tunaikan zakat).Maka (ketika Abu Bakar r.a hendak memerangi mereka),Umar bertanya: "Bagaimana anda ingin perangi orang yg padahal Rasulullah s.a.w telah bersabda:"Aq diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mgucapkan laa ilaaha illallah. Maka barangsiapa telah mengucapkannya berarti terlindunglah dariku darah & hartanya kecuali dengan haknya sedangkan perhitungannya ada pada Allah Ta'ala.Maka Abu Bakar berkata:"Demi Allah, aq pasti akan memerangi siapa yang memisahkan antara kewajiban shalat dan zakat, karena zakat adalah hak harta. Demi Allah, seandainya mereka enggan membayarkan anak kambing yang dahulu mereka menyerahkannya kepada Rasulullah s.a.w, pasti akan aku perangi mereka disebabkan keengganan itu". Berkata, 'Umar bin Al Khaththab "Demi Allah, ketegasan dia ini tidak lain selain Allah telah membukakan hati Abu Bakar dan aku menyadari bahwa dia memang benar".
(HR Bukhari 1312,, 2727,, 6413,, 6741,, 1399,1400,, 2946,, 6924,, 6925,, 7284,, 7285,,, Muslim 29,30,21,, Kitab Syarh Shahih 20, 21)
Dalam hadis ini kita bisa melihat bahwa Umar sangat paham bahwa yang akan diperangi oleh abu bakar adalah sahabat sahabat nabi yang menolak menyerahkan zakatnya kepada abu bakar, dan mereka bukan orang orang murtad atau kafir, melainkan orang orang yang telah beriman dan Rasulullah saw telah menjamin keamanan diri dan harta mereka
Dengan perkataan
"Bagaimana anda ingin perangi orang yg padahal Rasulullah s.a.w telah bersabda:"Aq diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mgucapkan laa ilaaha illallah. Maka barangsiapa telah mengucapkannya berarti terlindunglah dariku darah & hartanya kecuali dengan haknya sedangkan perhitungannya ada pada Allah Ta'ala.
Ini adalah pertanyaan keheranan atas sikap dan keputusan abu bakar yang dianggap keliru sehingga perlu dipertanyakan, dengan mengutip satu hadis nabi agar abu bakar bisa mempertimbangkan kembali keputusan kelirunya itu.
Namun bukannya menjawab seperti misalnya 'tidak sodaraku, mereka itu telah murtad sesuai ayat ini dan ayat itu atau berdasarkan hadis ini dan hadis itu, untuk mengimbangi hadis yang dibawkan Umar sebagai bahan pertanyaan atas rencananya, itu baru namanya jawaban yang tepat. Dia bukannya membawa ayat atau hadis yang dapat membenarkan atau mendukung rencana tindakannya itu, malah sebaiknya, dia berkata bahwa dia akan memerangi siapapun yang dulu membayarkan zakatnya kepada nabi namun sekarang tidak membayarkannya kepada dirinya
Ini artinya dia dikuasai rasa cemburu, iri merasa tidak dianggap sama kedudukannya dengan nabi, dimana dulu mereka membayarkan zakatnya kepada nabi tapi kini tidak mereka lakukan hal yang sama kepada dirinya. Dia ingin diperlakukan sama seperti mereka memperlakukan zakatnya kepada nabi. Ini berarti mereka diperangi bukan karena murtad melainkan karena abu bakar terkabar cemburu, iri dan dengki
Dari jawaban abu bakar pun dapat kita lihat ada inkonsistensi, pertama dia berkata bahwa orang yang mau dia perangi adalah orang yang memisahkan antara sholat dan zakat, nanti pada jawaban selanjutnya dia menjawab bahwa dia cemburu karena orang hanya membayar zakatnya kepada nabi dan tidak kepada dirinya
Memang seperti itulah jika orang yang bersalah ditanya atas sebab tindakannya, pasti akan selalu inkonsistensi, tidak konsisten, berubah ubah, sama kayak seseorang yang ditanyatakan mengapa membunuh si A?, biasanya dia akan jawab berbeda beda, misalnya jawaban awalnya adalah karena himpitan ekonomi, anak istri tidak makan, ingin menguasai hartanya, yang kemudian nanti disisi lain dia akan bilang melakukan hal itu karena diajak teman, terpaksa, gak enak solidaritas dll, atau bisa juga karena dendam kepada korban, jawaban ini menandakan ada yang ditutup tutupi sehingga perlu diteliti dengan baik
Sehingga jawaban akhir yang akan selalu dipakai untuk menyimpulkan motif dibalik tindakan, nah sama kayak abu bakar diatas, awalnya dia bilang karena tidak ridho kepada orang yang memisahkan antara sholat dan zakat lalu berubah karena motif cemburu, maka motif cemburu lah yang dijadikan alasan kuat dia melakukan tindakan aniaya tersebut
Lalu nilai urgensinya apa dengan memeranginya mereka? Apa karena mereka tidak bayar zakat kepada abu bakar lantas agama goyah? Terganggu? Jika urgensinya gak ada lantas ngapain mereka dibantai kayak itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar