Jamuan (Al-Mā'idah):51 - Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Pertama, ayat 51 jangan jadikan nasrani dan yahudi sebegai pemimpin pemimpinmu karena mereka sendiri telah memiliki pemimpinnya masing masing sebagai pemegang hak dan kedaulatan Allah untuk kaum mereka masing masing sebagaimana islam pun juga telah memiliki pemegang hak dan kedaulatan Allah sendiri
Sebab memerintah itu hanyalah Hak dan Kedaulatan Allah swt, sehingga selainnya tidak memiliki hak sedikitpun kecuali diberikan hak itu oleh Allah swt
Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):54 - Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan MEMERINTAH HANYALAH HAK ALLAH. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
dan hak itu hanya Allah berikan kepada para rasul rasulNya, salah satunya adalah Adam as
Sapi Betina (Al-Baqarah):30 - Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Dengan demikian maka yang berhak memerintah orang orang beriman (muslim) hanyalah para rasul rasulNya, selainnya tidak bisa karena tidak pernah sekalipun Allah meletakkan HakNya itu diatas pundak manusia biasa, maka setiap ummat yang muslim (tunduk dan patuh pada hak dan kedaulatan Allah) wajib patuh kepada para rasul rasulNya tidak bisa selainnya kecuali diberikan hak dari sang rasul (wakil rasul)
Sedangkan ummat tidak punya hak dan kedaulatan sama sekali karena harta dan dirinya telah Allah beli dengan syurga
Pengampunan (At-Tawbah):111 - Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Untuk itulah setiap ummat siapapun nabinya maka disebut muslim alias menyerah, tunduk dan patuh, menyerah pada apa? Pada hak dan kedaulatan Allah, bagi mereka yang tidak lagi tunduk dan patuh pada Hak dan kedaulatan Allah maka tidak bisa disebut muslim dan dijamin selamat
Sapi Betina (Al-Baqarah):62 - Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Maka masing masing ummat tersebut wajib taat dan patuh kepada pemimpinnya masing masing yaitu pemegang hak dan kedaulatan Allah
Nabi Musa as adalah pemegang Hak dan Kedaulatan Allah swt, setelahnya maka digantikan oleh pemegang hak dan kedaulatan Allah yang lain, dan mereka adalah para rasul rasul Allah
Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Nanti setelahnya pun masih ada lagi pemegang hak dan kedaulatan Allah yang lainnya, dan bahkan untuk meminta raja sekalipun wajib meminta dari nabi (pemegang Hak)
Sapi Betina (Al-Baqarah):246 - Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.
Demikian pula Nabi Isa as adalah pemegang Hak dan Kedaulatan Allah, setelah Isa as wafat maka hak itu dipegang oleh hawariun
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):52 - Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri ( kepada hak dan kedaulatan Allah) .
Maka demikian pula dalam islam pemegang hak dan kedaulatan Allah adalah Nabi Muhammad saw, lalu setelah nabi Muhammad saw hak dan kedaulatan itu dipegang pula oleh para rasul saksi yaitu Imaman, Imam Ali as sampai kepada Imam Mahdi aa
Sedang ayat 57
Jamuan (Al-Mā'idah):57 - Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
Dalam ayat ini Allah melarang kita mengambil pemimpin pemimpin yang menjadikan agama sebagai buah ejekan dan permainan, yaitu mereka telah mengetahui bahwa masing masing ummat itu telah mempunyai pemimpin yaitu pemegang hak dan kedaulatan Allah, tapi mereka mengambil orang yang tidak mempunyai hak dan kedaulatan dari Allah semisal Abu Bakar, hal ini telah terjadi juga pada umat terdahulu ketika mereka mengambil samiri dan meninggalkan Harun as sebagai pemegang hak dan kedaulatan Allah
Ţāhā:85 - Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.
dan Ummat islampun ternyata sama, mereka mengambil pemimpin selain pemegang hak dan kedaulatan Allah yaitu para rasul, mereka telah menjual dirinya pada Allah dan menyerahkan semua hak dan kedaulatannya hanya kepada Allah lalu mereka mengambilnya kembali saat nabi wafat lalu bermusyawarah di saqifah bani saidah dan meletakkan hak dan kedaulatan mereka itu kepada abu bakar
ini ibarat anda sudah menjual rumahmu lalu kau mengambilnya kembali hanya karena tidak dibayar tunai
Syurga itu bukan bayaran tunai, makanya mereka mengambil kembali apa yang sudah mereka jual
ini namanya mengolok olok Allah, agama hanya jadi bahan permainan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar