Senin, 15 Maret 2021

masih tentang Al Qur'an

Coba perhatikan hadis dari Zaid bin Tsabit dibawah ini

Zaid melaporkan,
Abu Bakr memanggil saya setelah terjadi peristiwa pertempuran alYamama yang menelan 
korban para sahabat sebagai shuhada. Kami melihat saat ‘Umar ibnul Khattab bersamanya. 
Abu Bakr mulai berkata," ‘Umar baru saja tiba menyampaikan pendapat ini, ‘Dalam   pertempuran al-Yamama telah menelan korban begitu besar dari para penghafal AlQur'an 
(qurra'),4 dan kami khawatir hal yang serupa akan terjadi dalam peperangan lain. Sebagai 
akibat, kemungkinan sebagian Al-Qur'an akan musnah. Oleh karena itu, kami berpendapat 
agar dikeluarkan perintah pengumpulan semua Al-Qur'an." Abu Bakr menambahkan, "Saya 
katakan pada 'Umar, 'BAGAIMANA MUNGKIN KAMI MELAKUKAN SATU TINDAKAN YANG NABI MUHAMMAD TIDAK PERNAH MELAKUKAN?' 'Umar menjawab, ‘Ini merupakan upaya terpuji TERLEPAS 
DARI SEGALANYA (apa maksudnya ini?) dan ia tidak berhenti menjawab sikap KEBERATAN KAMI sehingga Allah memberi 
kedamaian untuk melaksanakan dan pada akhirnya kami memiliki pendapat serupa. Zaid! 
Anda seorang pemuda cerdik pandai, dan anda sudah terbiasa menulis wahyu pada Nabi 
Muhammad, dan kami tidak melihat satu kelemahan pada diri anda. CARILAH SEMUA AL-QUR'AN agar DAPAT DIRANGKUM SELURUHNYA." Demi Allah, Jika sekiranya mereka minta kami memindahkan sebuah gunung raksasa, hal itu akan terasa lebih ringan dari apa yang mereka perintahkan pada saya sekarang. Kami bertanya pada MEREKA (Abu bakar dan Umar), ‘KENAPA KALIAN BERPENDAPAT MELAKUKAN SESUATU YANG TIDAK PERNAH DILAKUKAN OLEH NABI MUHAMMAD?' Abu Bakr dan ‘Umar 
BERSIKERAS mengatakan bahwa hal itu boleh-boleh saja dan malah akan membawa kebaikan. 
Mereka tak HENTI-HENTINYA menenangkan rasa keberatan yang ada hingga akhirnya Allah 
menenangkan kami melakukan tugas itu, seperti Allah menenangkan hati Abu Bakr dan 
‘Umar.⁵

Catatan kaki
5.  Al-Bukhari, sahih , Jam'i Al-Qur'an, hadith, no. 4986; lihat juga Ibn Abi Dawud, al-Masahif,

Perhatikan, para sahabat nabi sangat keberatan, sangat sangat keberatan, KEBERATAN yang diulang berkali-kali dan tak henti hentinya disampaikan, ini artinya benar benar satu perkara yang sangat melengggar ketentuan Allah dan NabiNya. Tapi abu bakar dan Umar tak henti hentinya pula bersikeras meyakinkan bahwa ini tidak apa apa

Ini ada apa? Koq para sahabat lain tak henti hentinya ketakutan dan keberatan serta tak henti hentinya pula mengingatkan bahwa hal ini tidak pernah dilakukan nabi Muhammad Saw? Itu artinya apa yang diperintahkan oleh Abu bakar dan Umar dalam menduplikasi Al Qur'an adalah ilegal, nista, terlarang dan tidak pernah dicontohkan Nabi Muhammad Saw.

Itu artinya Al Qur'an ini sama seperti sertifikat, BPKB, atau surat akta.

Yang hanya tidak boleh diduplikasi

Lalu gimana ummat bisa dapat petunjuk jika tidak boleh diduplikasi? Ya baca ditempat

Artinya baca dirumah pemilik sertifikat, atau BPKB jika mau melihat isi sertifikat atau BPKB tersebut. Bukan malah membuat duplikasinya tanpa izin. Inilah keberatan para sahabat nabi atas usulan Umar dan Abu bakar

Itu artinya Allah dan NabiNya hanya mau ummat ini membaca Al Qur'an ketempat dimana Al Qur'an ini diwariskan

Dikutip dari Az-Sanjani [Tarikh. Hm 66]:
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW berwasiat pada Ali:
“Hai Ali, al-Qur’an ada di belakang tempat tidurku,
(tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas.
Ambil dan kumpulkanlah. ………"
Ali menuju ke tempat itu dan membungkus bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning.
[Zarkashi. al Burhan fi ulum al Quran. Jilid 1. Hlm 235, 237-238, 256, 258; Suyuti, Al Itqan fi ulum al Quran. Jilid 1. Hlm 212-213, 216]

Itu artinya jika seseorang ingin membaca Al Qur'an dan mendapatkan petunjuk darinya maka datang lah ke rumah imam Ali as. Karena Al Qur'an nabi Muhammad Saw telah diwariskan kepada imam Ali as sebagai rasul saksinya

Inilah yang ingin dilakukan oleh Abu bakar dan Umar dengan membuat duplikasi Al Qur'an agar orang tidak perlu lagi mendatangi imam Ali as karena duplikasi Al Qur'an telah ada ditangan mereka

Isinya mungkin saja sama, tapi tujuan Allah dan NabiNya tidak terlaksana

Apa tujuan Allah dan NabiNya? Ingin agar orang hanya datang pada imam Ali as jika mau mendapatkan petunjuk, menyalin atau menduplikat Al Qur'an tentu dengan segenap penjelasan tafsirannya agar manusia tidak salah dalam memahami Al Qur'an.

Sebab Al Qur'an jika masuk kedalam jiwa yang kotor hanya akan menyebabkan kekotoran di dalam hatinya

Pengampunan (At-Tawbah):125 - Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekotoran hati mereka, disamping kekotorannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.

Makanya Al Qur'an harus dipahami lewat jalur yang suci agar tidak malah membuat kekafiran bagi pembacanya

Shahih Muslim

Pertama : Hadits Zaid bin Arqam (shahih)

Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Syuja’ bin Makhlad, keduanya dari Ibnu ‘Ulayyah: telah berkata Zuhair: telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim: telah menceritakan kepadaku Abu Hayyan: telah menceritakan kepadaku Yazid bin Hayyan, ia berkata: “Aku pergi ke Zaid bin Arqam bersama Hushain bin Sabrah dan ‘Umar bin Muslim. Setelah kami duduk. Hushain berkata kepada Zaid bin Arqam: ‘Wahai Zaid, engkau telah memperoleh kebaikan yang banyak. Engkau telah melihat Rasulullah i, engkau mendengar sabda beliau, engkau bertempur menyertai beliau, dan engkau telah shalat di belakang beliau. Sungguh, engkau telah memperoleh kebaikan yang banyak wahai Zaid. Oleh karena itu, sampaikanlah kepada kami -wahai Zaid– apa yang engkau dengar dari Rasulullah !’ Zaid bin Arqam berkata : ‘Wahai keponakanku, demi Allah, aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang aku dengar dari Rasulullah i. Apa yang bisa aku sampaikan kepadamu, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan kepadamu janganlah engkau memaksaku untuk menyampaikannya.’ Kemudian Zaid bin Arqam mengatakan: ‘Pada suatu hari Rasulullah i berdiri berkhutbah di suatu sumber (mata air) yang disebut Khumm yang terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan, lalu beliau bersabda:

أَمَّا بَعْدُ أَلَا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قَالَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ كُلُّ هَؤُلَاءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ قَالَ نَعَمْ

‘Amma ba’d. Ketahuilah wahai saudara-saudara sekalian bahwa aku adalah manusia (seperti kalian). Sebentar lagi utusan Rabb-ku (yaitu malaikat pencabut nyawa) akan datang, lalu aku menjawabnya. Aku akan meninggalkan di tengah kalian Tsaqalain (dua hal yang berat), yaitu: Pertama, Kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, karena itu ambillah kitabullah dan berpegang teguhlah kalian kepadanya.’ Beliau menghimbau dan mendorong untuk mengikuti Kitabullah. Kemudian beliau melanjutkan: ‘(Kedua), dan ahlulbaitku. Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahlubaitku’ – beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali – . Maka Hushain bertanya kepada Zaid bin Arqam: ‘Wahai Zaid, siapakah ahlulbait Rasulullah i? Bukankah istri-istri beliau adalah ahlulbaitnya?’ Zaid bin Arqam menjawab: ‘Istri-istri beliau  memang ahlulbaitnya, namun ahlul-bait beliau adalah orang-orang yang diharamkan menerima zakat sepeninggal beliau.’ Hushain berkata: ‘Siapakah mereka itu?’ Zaid menjawab: ‘Mereka adalah keluarga ‘Ali, keluarga ‘Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga ‘Abbas.’ Hushain berkata: ‘Apakah mereka semua itu diharamkan menerima zakat?’ Zaid menjawab: ‘Ya.’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar