Tapi hal itu masih lumayan. Sebab, tidak hanya sampai disitu, bahkan Husain al-Musawi yang mengaku mujtahid syiah ini, tidak bisa membedakan imam-imam syiah. Dia kesulitan membedakan nama Imam-imam syiah , karena terkadang memiliki panggilan yang sama. Perhatikan pernyataanya berikut ini : 4. Pada halaman 18, ia menulis : > Amirul mukminin as berkata # Ternyata Husain al-Musawi tidak mengenal Imam-imam Syiah. Diatas ia menulis AMIRUL MUKMININ berkata”. Perlu diketahui, gelar AMIRUL MUKMININ itu diperuntukkan kepada Imam Ali bin Abi Thalib saja (imam pertama syiah). Setelah kita periksa ke kitab ar-Raudhah al-Kafi, ternyata tidak terdapat kata “Amirul Mukminin”, tetapi yang ada adalah “ABUL HASAN”. Di bawah ini saya tuliskan riwayatnya sbb : وَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الصُّوفِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ بَكْرٍ الْوَاسِطِيُّ قَالَ قَالَ لِي أَبُو الْحَسَنِ ( عليه السلام ) لَوْ مَيَّزْتُ شِيعَتِي لَمْ أَجِدْهُمْ إِلَّا وَاصِفَةً وَ لَوِ امْتَحَنْتُهُمْ لَمَا وَجَدْتُهُمْ إِلَّا مُرْتَدِّينَ وَ لَوْ تَمَحَّصْتُهُمْ لَمَا خَلَصَ مِنَ الْأَلْفِ وَاحِدٌ وَ لَوْ غَرْبَلْتُهُمْ غَرْبَلَةً لَمْ يَبْقَ مِنْهُمْ إِلَّا مَا كَانَ لِي إِنَّهُمْ طَالَ مَا اتَّكَوْا عَلَى الْأَرَائِكِ فَقَالُوا نَحْنُ شِيعَةُ عَلِيٍّ إِنَّمَا شِيعَةُ عَلِيٍّ مَنْ صَدَّقَ قَوْلَهُ فِعْلُهُ . “Dengan sanad-sanad ini, dari Muhammad bin Sulaiman, dari Ibrahim bin Abdillah al-Sufi berkata: meyampaikan kepadaku Musa bin Bakr al-Wasiti berkata : “Abu al-Hasan berkata kepadaku (Qala li Abul Hasan) dan seterusnya,bunyi teks lengkap hadist ini bisa dilihat di ar-Raudhat al-Kafi hadis no 290) # Perhatikan, hadits di atas menyebutkan ABUL HASAN as, bukan Amirul Mukminin. Ketahuilah Abul Hasan adalah panggilan utk beberapa imam syiah yang memiliki anak sulung bernama Hasan , diantaranya adalah Imam Ali bin Abi Thalib as (imam pertama), Imam Ali Zainal Abidin as (imam keempat), Imam Musa al-Kadzhim (imam ketujuh), Imam Ali ar-Ridha (imam kedelapan), dan Imam Ali al-Hadi (imam kesepuluh). Sekarang siapakah Abul Hasan yang dimaksud oleh hadits di atas??? Jawabnya adalah bahwa hadits diatas berasal dari Imam Musa al-Kadzhim bukan dari Amirul mukminin Imam Ali bin Abi Thalib Sebab, hadits tersebut diriwayatkan oleh Musa bin Bakr al-Wasithi, dan beliau hidup sezaman dengan Imam Musa al-Kadzhim as (imam ketujuh syiah). Bagaimana mungkin, Husain al-Musawi yang mengaku mujtahid ini, sarjana Syiah di usia yang paling muda , tidak mengenal imamnya sendiri yang anak-anak usia sekolah dasar di Iran saja sudah sangat mengenal para imam mereka????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar