Buku tulisan Husein al-Musawi al-Kadzab , yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul :Mengapa Saya Keluar Dari Syiah,memang cukup populer dikalangan orang-orang Salafi yang sangat menggemari berita bohong.Buku ini sudah cetak ulang sebanyak empat kali.
Buku ini ditulis oleh seorang yang mengaku bernama Sayid Husain al-Musawi. Dari namanya, ia mengaku seorang sayid, keturunan Nabi saaw dan mengaku pula telah menjadi mujtahid dengan menyelesaikan pendidikannya di hauzah Najaf Irak katanya dibawah asuhan Sayid Muhamamad Husain Ali Kasyf al-Ghita (lihat hal.4). Ia mengaku lahir di Karbala dari keluarga syiah yang taat beragama, serta mengawali pendidikannya hingga remaja di kota tempat Imam Husain syahid tersebut (lihat hal. 2). Buku ini terdiri dari 153 halaman yang dimulai dengan kata pengantar oleh Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi yang mengaku pakar aliran syiah. Dengan pengantar tersebut, buku ini semakin kelihatan “prestisiusnya.
Ada sebuah pepatah “Sepandai-pandai tupai melompat, sekali-kali jatuh juga” dan “sepandai-pandai menyembunyikan bangkai akhirnya akan tercium juga”. Pepatah ini kelihatannya sesuai untuk penulis buku ini.Bahkan bukan hanya sekali-kali saja dia jatuh tetapi seringkali dia jatuh pada berbagai kesalahan dalam tulisannya. Kita akan lihat bahwa buku ini tidak lebih merupakan dongeng imajiner seorang penulis untuk menciptakan profokasi kepada umat Islam.
Buku yang sangat digemari kaum pendusta penggemar berita bohong, atau orang-orang yang mungkin jujur tapi terlsalu bodoh hingga mudah termakan hasudan kaum pendengki.Buku ini tidak menuliskan secara jelas siapa sebenarnya Husain al-Musawi yang mengaku sayid ini. Tidak juga diketahui kapan dia lahir dan darimana silsilah keluarganya, pendidikan dan guru-gurunya baik di Karbala’ maupun di Najaf (Irak). Tradisi mujtahid di dunia syiah adalah banyak menulis , tetapi si mujtahid gadungan yang satu ini bahkan tidak diketahui karya-karya yang ditulisnya selain buku ini. Terlebih setelah kita mendapatkan beberapa kejanggalan yang sangat mencolok dari buku yang ditulisnya ini. Kejanggalan sosok pengarang terlihat saat kita melanjutkan bacaan menelusuri buku ini kata-kata demi kata, paragraf demi paragraf, dan halaman demi halaman. Selanjutnya saya yang bukan ulama ini, akan akan membongkar sebagian dari kebohongan demi kebohongannya dalam buku tersebut yang katanya ditulis oleh ulama .Selanjutmya untuk mempermudah, tulisan asli Husain al-Musawi saya beri tanda >; sedangkan untuk tanggapan saya gunakan tanda #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar