Selasa, 03 April 2018

Wasilah

Mengapa ka'bah jadi tempat kita mengarahkan sujud dan dan ruku kita?  Karena disanalah jalan naik kepada Allah

Tapi kan itu batu?  Ya itu artinya sekalipun itu batu jika Allah telah memilih sebagai tempat naik kepadaNya maka kesanalah wajahmu, sujudmu, rukumu kau hadapkan

Tempat naik (Al-Ma`ārij):3 - (yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik.

Karena lewat tempat itulah ibadahmu,  sholat,  puasa, haji mu dinaikkaan.

Dan dalam ayat itu Allah berkata "tempat tempat naik"  yang berarti bukan satu tempat melainkan banyak tempat,  salah satunya adalah Yerusalem, yang dahalulu dijadikan kiblat tempat menghadap dan jalan naik kepada Allah.

Apakah selain batu,  ada benda lain? Ya tentu ada,  apa itu? Manusia. 

Manusia lebih mulia daripada batu gak?  Lebih mulia. Jika batu bisa Allah jadikan tempat naik,  apatahlagi manusia, wujud paling paling sempurna

Mengapa Allah butuh tempat naik,  kenapa gak langsung saja?

Musyawarah (Ash-Shūraá):51 - Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (rasul,  malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.

Itu karena tidak mungkin bagi Allah akan berkata kata langsung kepada manusia biasa kecuali lewat perantaraan manusia pilihan yaitu rasul rasulNya.

Maka jika manusia mau berkata kata kepada Allah maka berbicaralah kepada para rasul,  darinya apa yang kita sampaikan akan disampaikan langsung kepada Allah

Tapi sayangnya para rasul itu umurnya gak panjang, karena itulah dibutuhkan sarana lain yang usianya lebih panjang,  yaitu batu.  Batu batu ini Allah turunkan langsung ke dunia sebagai sarana.  Ada di masjidil aqsha, yang kemudian nabi jadikan pijakan untuk mi'raj ke sidratul muntaha,  kemudian ada pula di masjidl haram,  berupa hajaratul aswat. Dan ada pula batu batu pada cincin nabi nabi dan rasul rasul.  Batu batu inilah sebagai sarana manusia berkata kata kepada Allah.

Tapi itukan batu?  Ya dan itulah yang umurnya panjang dan dijadikan sarana tempat kita bermunajat kepada Allah pemilik batu

Jika Allah memilih selain batu sebagai sarana munajat apa bisa?  Ya bisa saja.  Misalnya manusia?  Ya tentu lebih baik,  karena lebih interaktif

Wanita (An-Nisā'):64 - Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Nabi Yusuf (Yūsuf):97 - Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".

Nabi Yusuf (Yūsuf):98 - Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Ini anak anak nabi aja gak berdoa langsung kepada Allah melainkan memohon kepada nabi untuk dimohonkan hajatnya (tobatnya)  kepada Allah

Jika hatimu jijik, "ah ngapain saya memohon lewat manusia?" ya udah mohonlah lewat batu,  hadapkan wajahmu ke arahnya dan mohonlah

Sekarang tinggal pilih mau lewat batu atau manusia? 

Sapi Betina (Al-Baqarah):61 - Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

atau mau lewat keduanya? Maka lebih bagus lagi. Makanya dalam setiap zaman dan peradaban agama di dunia selalu ada batu suci sebagai sarana berkata kata kepada Tuhan, dan batu yang dibangun oleh ibrahim as adalah batu yang paling disukai Allah sebagai sarana hambaNya bermunajat

"Tapi itukan batu?" Batu juga bertasbih

Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):44 - Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

termasuk hajaratul aswat,  batu yang pasti selalu bertasbih kepada Allah dengan tasbih yang paling baik,  sehingga dengan tasbihnya itu maka doa doa manusia bisa ikut sampai kepada Allah.  Jadi bukan batu itu yang menaikkan doa doa orang yg bermunajat kepada Allah,  melainkan tasbihnya batu itu yang menjadikan semua doa ikut terseret keatas, terangkat ke sisi Allah

Nah gimana jika para rasul yang mendoakan? Lebih jos lagi.  dan gimana jika rasul itu lahir disisi batu itu? Lebih jos kuadrat super duper
nah imam Ali as sang Rasul saksi pemegang kedaulatan Allah dan nabi lahir di dalam ka'bah,  di samping batu hajratul aswat

berdoa dengan bertawasul lewatnya pasti jos dobel dobel 👍👍👍

Jamuan (Al-Mā'idah):35 - Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

ahlulbait adalah wasilah itu
para imaman atau  rasul rasul saksi itu adalah wasilah melebihi sebongkah batu

ya Imam...  mohonkan lah ampunan untuk kami

Milad mubarak untuk mu wahai Imamku yang Mulia, Rasul Allah,  Imam Ali bin Abi Tholib as

Tidak ada komentar:

Posting Komentar