Sabtu, 07 April 2018

Katakan yang benar

Katakanlah benar pada yang benar,  katakanlah salah pada yang salah,  jangan sebaliknya,  karena Allah sangat tidak menyukai hal itu

Waladdulumatu walannur
Walddillu walal harur
Tidak sama yang gelap dan cahaya
Tidak sama yang dingin dan panas
(Q.S. Fathir)

Jangan dibolak balik
Soal meminta maaf dan dimaafkan adalah soal yang lain,  jangan karena ingin menolong seseorang menjadikan kita membolak balikkan antara  panas dan dingin,  itu tidak benar sama sekali

Apa yang dilakukan bu sukma adalah kesalahan,  apapun alasannya adalah kesalahan,  dan harus disalahkan bukan dikatakan benar dan dibela mati matian, soal dimaafkan adalah hal yang lain.

Apa kesalahannya?  Dia memabanding bandingkan dua hal yang tidak perlu dibandingkan

Antara budaya dan agama

Walaupun ada yang mengatakan emang agama adalah budaya,  ya silahkan kau yakini seperti itu tapi tidak perlu dibanding bandingkan,  sebab sebuah budaya yang benar benar murni budaya saja banyak orang yang tidak berkenan untuk dibanding bandingkan apalagi agama dan budaya

Contoh budaya jawa dan budaya bugis makassar, coba anda mengatakan

Saya tidak tau apa itu budaya tapi yang saya tau budaya jawa lebih bagus daripada budaya bugis makassar mu,  maka yakin anda akan ditikam badik, anda akan diamuk massa oleh orang bugis makassar

Apalagi ini agama dan budaya? Membandingkan budaya dan budaya saja orang marah apalagi agama dan budaya,  jika anda menganggap agama adalah budaya,  ya sudah yakinilah tapi tidak perlu anda membanding bandingkan,  dan gak perlu anda sholat,  puasa,  zakat atau naik haji karena itu adalah budaya

Tidak perlu berploemik pada atribut karena pada sebagian orang itu adalah hal yang tabu,  hargai jika anda mau mendambakan kedamaian

"ah kan ibu sukmawati sedang membandingkan irama,  nada antara kidung dan azan,  azan memiliki nada,  irama,  ya wajar jika dibanding bandingkan" untuk apa dia banding bandingkan?  Hasil apa yang dia ingin ambil?  Ingin merasa puas menertawakan kejelekan azan?  Lalu sampel azan mana yang dia pakai bandingkan,  azan tetangganya yang habis sakit batuk yang kemudian harus azan karena gak ada orang lain yang hadir sedang waktu sholat baginya sudah masuk?  Atau azan di masjid nabawi nan merdu?  Ini saja dia sudah tidak adil dalam membandingkan. Lalu apakah dia pakar nada dan irama? Bukan kan?  Lalu apa wajarnya jika bukan kurang ajar?

Dia itu sama seperti orang yang tidak mau anak anaknya suka makan donat impor dan melupakan kue bakwan yang sudah menjadi tradisi cemilan di rumahnya lalu dia berkata "bakwan lebih nikmat dari donat"

Buk. Gak usah hidup sekalian,  karena perubahan selera itu keniscayaan,  orang papua saja yang dulu suka makan papeda sagu gak merasa terganggu saat orang dari jawa mengajarkan mereka makan nasi. Santai aja buk,  budayamu gak akan tergerus zaman jika kau bisa menjaganya dengan baik,  gak perlu kau hina azan atau atribut agama orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar